SOSIALISASI

SURAT EDARAN KAPOLRI NOMOR SE/6/X/2015

tentang
PENCEGAHAN UJARAN KEBENCIAN/HATE SPEECH

OLEH TIM:
OLEH TIM:
DIVKUM POLRI
DIVKUM POLRI
TAHUN 2015
TAHUN 2015
 SISTEMATIKA

PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
DASAR HUKUM
PENCEGAHAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
STANDAR PENANGANAN HATE SPEECH DI
LINGKUNGAN POLRI
PENANGANAN
ANCAMAN TENTANG HATE SPEECH
PENEGAKAN HUKUM THDP DUGAAN HATE SPEECH
PENUTUP

2
 PENDAHULUAN
A. TUGAS POLRI MEMELIHARA KAMTIBMAS, PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN, DAN
YANMAS DALAM RANGKA KAMDAGRI;
B. HATE SPEECH/UJARAN KEBENCIAN ADALAH TINDAKAN YG SERING DILAKUKAN OLEH
SEBAGIAN KELOMPOK DI MASYARAKAT UNTUK MEMPROVOKASI KEBENCIAN DAN
TINDAKAN KEKERASAN KEPADA KELOMPOK LAIN;
C. LATAR BELAKANG; KEINGINAN YG TIDAK TERPENUHI, ADA PERBEDAAN PAHAM, SUATU
KELOMPOK SECARA VULGAR MENGHUJAT KELOMPOK/INDIVIDU LAIN YANG BISA
BERUJUNG PADA TINDAK KEJAHATAN (HATE CRIME). BAHKAN JIKA DIBIARKAN BISA
MEMICU KONFLIK SOSIAL;
D. KEPOLISIAN DITUNTUT PEKA, SIAGA DALAM MENCEGAH DAN MENGATASINYA.
PENANGANAN HATE SPEECH BELUM SECARA KHUSUS DIATUR. DALAM KUHP,
PENGGUNAAN PASAL INI MASIH MENGUNDANG PERDEBATAN, SEHINGGA POLISI RAGU
ATAU MEMBIARKAN;
E. APARATUR NEGARA YANG BERTANGGUNGJAWAB PENUH TERHADAP MASALAH
KEAMANAN DAN KETERTIBAN, STRATEGI POLRI UNTUK MENANGANI HATE SPEECH
MENCEGAH SECARA DINI AGAR TIDAK TERJADI HATE CRIMES. 3
 PENGERTIAN HATE SPEECH
ANNE WEBER: PERSOALAN KOMPLEKS HAMPIR DI SEMUA NEGARA, JUGA
INDONESIA. KARENA KOMPLEKSITAS INI, PARA AHLI SALING BERBEDA DLM
MENDEFINISIKAN DAN MERUMUSKAN KONSEP INI. SAAT INI TDK ADA DEFINISI
HATE SPEECH YG BISA DITERIMA SECARA UNIVERSAL.
KENT GREENAWALT: PENGHINAAN DAN JULUKAN (ephitets) PERSONAL YG
SANGAT KASAR YG DITUJUKAN TERHADAP RAS, AGAMA, ETNIS, GENDER ATAU
PREFERENSI SEKSUAL YG DAPAT MENIMBULKAN MASALAH SERIUS BAGI TEORI
DAN PRAKTIK DEMOKRASI.
JOHN K. ROTH: TINDAKAN KEJAHATAN DAN UCAPAN YG MENYINGGUNG
DIARAHKAN KPD INDIVIDU KARENA RAS, ETNISITAS, AGAMA, ORIENTASI
SEKSUAL KELOMPOK AFILIASI LAIN.

4
 Lanjutan :
MARGARET BROWN-SICA dan JEFFREY BEALL: MEWUJUDKAN DLM
BANYAK TINDAKAN, SEPERTI MENGHINA, MENYAKITI, ATAU
MERENDAHKAN KELOMPOK MINORITAS TERTENTU, DGN BERBAGAI
MACAM SEBAB, BAIK BERDASARKAN RAS, GENDER, ETNIS, KECACATAN,
KEBANGSAAN, AGAMA, ORIENTASI SEKSUAL, ATAU KARAKTERISTIK LAIN.
KATHLEEN MAHONEY: HATE SPEECH KE DALAM BEBERAPA JENIS, YAITU:
RELIGIOUS HATE SPEECH, PENCEMARAN BUDAYA, PENCEMARAN
EKONOMI DAN EKSTENSIAL ATAU GENOSIDA. PIDATO KEBENCIAN AGAMA
MEMILIKI CIRI YAITU MENYATAKAN BAHWA SUATU AGAMA BERBAHAYA
BAGI AGAMA LAIN, SEHINGGA MEMPROMOSIKAN PENGHANCURAN,
CONTOHNYA PENYERANGAN ATAU PENGHANCURAN RUMAH IBADAH.
ANDREW ALTMAN:
HATE SPEECH DAPAT MENGAKIBATKAN PERASAAN TAKUT, KEGELISAHAN,
DAN RASA KETIDAKAMANAN YANG BERSIFAT KEKAL KEPADA ORANG YANG
MENJADI TARGET. 5
 INTISARI HATE SPEECH

PENDAPAT PARA AHLI TENTANG HATE SPEECH BERBEDA DAN BERMACAM-

MACAM DEFINISI DAN RUMUSAN KONSEPNYA. SAAT INI TIDAK ADA DEFINISI
HATE SPEECH YANG BISA DITERIMA SECARA UNIVERSAL.

INTI HATE SPEECH

“SUATU EKSPRESI (SECARA VERBAL, TERTULIS, GAMBAR, SYMBOL, AUDIO

VISUAL, ATAU MEDIUM MAYA SEPERTI INTERNET) YANG MERUPAKAN
ADVOKASI KEBENCIAN YANG MEMBENTUK SUATU HASUTAN UNTUK
MELAKUKAN DISKRIMINASI, PERMUSUHAN ATAU KEKERASAN (BERKAITAN
DGN PASAL 2 AYAT (2) INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL
RIGHTS (ICCPR)”.
6
 HATE CRIME

Violent Crime Control and Law Enforcement ACT (1994) “Kejahatan

yang pelaku/terdakwa dengan sengaja (berniat) memilih korbannya,
atau dalam hal ini si pelaku memilih sasaran/target yang
sasaran/target disini merupakan objek dari kejahatan yang dilatar
belakangi oleh ras; warna kulit; agama; asal kebangsaan; suku; jenis
kelamin; orang cacat atau orientasi seksual dari orang tsb”.

Federal Bureau of Investigation (FBI)

Hate crimes adalah tindakan kriminal yang dilakukan terhadap
seseorang atau sesuatu atau benda yang dimotivasi secara
keseluruhan atau sebagian oleh si pelaku kejahatan secara bias
terhadap ras, etnis, warna kulit, agama dan orientasi seksual.”
7
 HATE CRIME

GERSTENFELD (2004 : 9) “TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN

SETIDAK–TIDAKNYA ATAU SEBAGIAN DENGAN MOTIVASI
ADANYA KELOMPOK AFILIASI KORBAN, KELOMPOK RAS,
AGAMA, ETNIS, GENDER, KETIDAK MAMPUAN DAN LAIN–
LAIN.“

HATE CRIMES STATISTIC ACT (HCSA) “KEJAHATAN-

KEJAHATAN DENGAN BUKTI NYATA ADANYA PRASANGKA
YANG DIDASARKAN PADA RAS, AGAMA, ORIENTASI SEKSUAL,
DAN KESUKUAN.”
8
 MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
 SEBAGAI PEDOMAN PENANGANAN TINDAKAN HATE
SPEECH / UJARAN KEBENCIAN OLEH KEPOLISIAN
REPUBLIK INDONESIA, SECARA PREEMTIVE,
PREVENTIF DAN REPRESIFE / PENEGAKAN HUKUM.

TUJUAN
 AGAR ISTILAH HATE SPEECH DIPAHAMI SECARA
SERAGAM DAN MERATA, BAIK OLEH KEPOLISIAN
MAUPUN MASYARAKAT. DALAM MENANGANI
MASALAH HATE SPEECH, KEPOLISIAN MEMILIKI
LANDASAN HUKUMNYA.
9
 DASAR HUKUM
1. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA;
2. UU NO 39 TH 1999 TTG HAK ASASI MANUSIA;
3. UU NO 2 TH 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA;
4. UU NO 11 TH 2005 TTG RATIFIKASI KONVENSI INTERNATIONAL HAK-HAK EKONOMI;
5. UU NO 12 TH 2005 TTG RATIFIKASI KONVENSI INTERNATIONAL HAK-HAK SIPIL DAN
POLITIK;
6. UU NO 11 TH 2008 TTG INFORMASI DAN TRANSAKSI EKTRONIK;
7. UU NO 40 TH 2008 TTG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS;
8. UU NO 7 TH 2012 TTG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL;
9. PERKAP NOMOR 8 TH 2009 TTG IMPLEMENTASI PRINSIP DAN STANDAR HAK ASASI
MANUSIA DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA;
10. PERKAP NOMOR 8 TAHUN 2013 TTG TEKNIS PENANGANAN KONFLIK SOSIAL;
11. PERKAP NOMOR 14 TH 2012 TTG MANAJEMEN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
12. SURAT EDARAN KAPOLRI NOMOR 6/X/2015 TH 2015 TTG PENANGANAN UJARAN
KEBENCIAN/HATE SPEECH.
10
 PENCEGAHAN
PREEMTIF :

• POLRI MELAKUKAN PEMBINAAN,

PENYULUHAN MOU SERTA MEMBUAT
KAJIAN PENDAPAT SARAN HUKUM (PSH)
• SOSIALISASI, APLIKASI PERKAP
MENAJEMEN PENYIDIKAN DAN OLAH TKP
TERMASUK KEP KAPOLRI PENANGANAN
TKP BOM
• KERJASAMA LATIHAN OLEH TKP BOM
• MOU DENGAN FKUB DI PROVINSI DAN
KABUPATEN KOTA
• FGD LOKAKARYA SEMINAR TTG HATE
SPEECH
• MEMBUAT KEBIJAKAN SURAT EDARAN
TENTANG PENANGANAN UJARAN
KEBENCIAN/HATE SPEECH
11
PREVENTIF : Lanjutan :

 MELAKUKAN TURJAWALI DAN PATROLI

DIALOGIS
 MEMBERDAYAKAN GELAR AWAL
DENGAN MEMPEDOMANI PERKAP 14
THN 2012 TTG MANAJEMEN PENDIDIKAN
 MENJADI PEMBINA UPACARA PADA
SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI
DENGAN PENYAMPAIAN MATERI TTG
BAHAYA HATE SPEECH
 BERKORDINASI DGN TOGA,
TOMAS,TODAT UNTUK PENYAMPAIAN
TEMA YANG DAPAT MENCEGAH HATE
SPEECH. 12
 Lanjutan :

REPRESIF PENEGAKAN HUKUM:

MEMBUAT LAPORAN POLISI “MODEL. A”

MEMBUAT ANEV SETIAP BAHAN
KETERANGAN (BAKET) TTG ADA DUGAAN
HATE SPEECH
GELAR LANJUTAN DAN GELAR AKHIR UTK
DILAKUKAN PEMBERKASAN YG MEMENUHI
UNSUR TINDAK PIDANA
MELAKUKAN PENYIDIKAN TINDAK
PIDANA
YANG DIDUGA HATE SPEECH

13
 STANDAR PENANGANAN HATE
SPEECH
TIM TERPADU (SPKT) HASIL ANEV TIM TERPADU
MASYARAKAT :
a. GELAR AWAL a. Ada unsur pidana
1. TOGA, TOMAS,
b. ANALISIS (Penghinaan, Pencemaran
TODAT
DATA/BAKET Nama Baik, Pelecehan)
2. LSM
c. KLARIFIKASI pelanggaran norma hukum
3. JURKAM
d. KONFIRMASI lainnya
4. AKTOR INTELEKTUAL
5. AKADEMISI e. PENGARSIPAN b. Tidak ditemukan unsur
SUMBER f. TINDAK LANJUT Pidana direkomendasikan ke
6. DLL
Pihak lain
HATE SPEECH

PELAYAN MASYARAKAT
1. APARAT PEMERINTAH
2. WAKIL RAKYAT
3. DLL

HASIL YANG DICAPAI : AKSI

1. TIDAK DITEMUKAN Hasil P21 1. Lengkapi Mindik
DUGAAN HATE (memenuhi 2. Upaya sesuai dengan
SPEECH unsur pidana pasal 184 KUHP
2. PERKARA MENDAPAT yang 3. Dilanjutkan dengan
KEKUATAN HUKUM dipersangkakan)
pemberkasan
TETAP DARI PN 4. Kordinasi CJS
14
 ANCAMAN FAKTUAL TENTANG HATE
SPEECH

A. UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DAPAT DILAKUKAN MELALUI MEDIA,

ANTARA LAIN:
DALAM ORASI KEGIATAN KAMPANYE;
SPANDUK ATAU BANNER;
JEJARING MEDIA SOSIAL;
ORASI-ORASI BAIK TERBUKA MAUPUN TERTUTUP;
PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA UMUM (DEMONSTRASI);
CERAMAH KEAGAMAAN;
MEDIA MASA CETAK MAUPUN ELEKTRONIK;
PAMFLET;

15
 Lanjutan :
B. UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) BERTUJUAN UNTUK MENYULUT
KEBENCIAN KEPADA INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK MASYARAKAT, DALAM
ASPEK :
SUKU;
AGAMA;
ALIRAN KEAGAMAAN
RAS;
ANTAR GOLONGAN;
BUDAYA
WARNA KULIT;
ETNIS;
GENDER;
KAUM DIFABEL (CACAT);
ORIENTASI SEKSUAL;
WARNA NEGARA

16
 Lanjutan :
C. UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DAPAT BERUPA TINDAK PIDANA
(KUHP) ANTARA LAIN:
PENGHINAAN;
PENCEMARAN NAMA BAIK;
PENISTAAN;
PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN;
MEMPROVOKASI;
MENGHASUT;
PENYEBARAN BERITA BOHONG DENGAN TUJUAN JAHAT;
 

17
 P
A
N
C
A Toleransi
S
I
L
A
&
U
BERAGAMA U
D
4
5 1
8
 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP DUGAAN HATE SPEECH :
PASAL 156 KUHP, yang berbunyi:
“Barangsiapa di depan umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau merendahkan
terhadap satu atau lebih suku bangsa Indonesia dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya
empat tahun dengan hukuman denda setinggi-tingginya empat ribu lima ratus rupiah."

PASAL 156A KUHP, yang berbunyi:

“Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun, barang siapa dengan sengaja di muka
umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan,
penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.”

PASAL 310 KUHP, yang berbunyi:

1. Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan
sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran
dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah.
2. Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang di­siarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan
di muka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu
tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
3. Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan demi
kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.“
1
9
 Lanjutan :
PASAL 311 KUHP :
1. Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis dibolehkan untuk
membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan tuduhan dilakukan
bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia di­ancam melakukan fitnah dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.
2. Pencabutan hak-hak berdasarkan pasal 35 No. 1 – 3 dapat di­jatuhkan.” 

UU No. 11 Thn 2008 ttg INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK :

PASAL 28 JIS:
3. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
4. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).”
PASAL 45 AYAT (2):
“(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat
(2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”

UU 40 THN 2008 PASAL 16 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RASIAL.

Terjadi konflik sosial yang dilatarbelakangi hate speech, penanganannya dapat berpedoman:
a.UU No. 7 Thn 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial;
b.Perkap No. 8 Thn 2013 tentang Teknis Penanganan Konflik Sosial. 2
0
 HASIL YANG DIHARAPKAN

 ADANYA PERSAMAAN PEMAHAMAN ANGGOTA POLRI THDP ISU

UJARAN KEBENCIAN /HATE SPEECH YG JIKA DIBIARKAN AKAN
BERKEMBANG MENJADI HATE CRIME DAN BERPOTENSI MEMICU
KONFLIK;
 MUNCULNYA SIKAP PEKA DLM CEGAH KONFLIK DGN MENGAKTIFKAN
KEMBALI LAPORAN POLISI “MODEL A” OLEH SETIAP ANGGOTA POLRI
SAAT MELIHAT, MENDENGAR, MENGALAMI HATE SPEECH.
 TERWUJUDNYA APLIKASI PENANGANAN HATE SPEECH OLEH PERSONIL
POLRI;
 TERSOSIALISASINYA KEBIJAKAN PENANGANAN HATE SPEECH KEPADA
PERSONIL POLRI, INTSANSI TERKAIT (PENYELENGGARA NEGARA) TOGA,
TOMAS, TODAT DAN MASYARAKAT.
 TIMBUL KEPEDUALIAN MASYARAKAT BILA ADA HATE SPEECH.
 “TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA KEPOLISIAN,
TERLAKSANANYA PROGRAM PEMBANGUANAN
PEMERINTAH, PILKADA SERENTAK TAHUN 2015 SECARA
AMAN DAN TERTIB DENGAN MEPERHATIKAN HAM DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA LEGALITAS
MAUPUN LEGITIMASI”

Senyummu
Suksesku
 Kedamaian ada..
Ketika Kita Mau Menerima Perbedaan

BHINEKA TUNGGAL IKA

“Damai itu Aman, Damai Itu Indah, Damai Itu
Nikmat Damai Itu Bahagia, Damai Itu Hidup
bagaikan di Surga”
Sekian & Terima