Anda di halaman 1dari 21

ASKEP

CANDIDIASIS
ORAL

OLEH:

KELOMPOK VIII

KELAS III B
A. KONSEP DASAR MEDIS
1.Pengertian
Candidiasis Oral adalah penyakit pada
mulut yang disebabkan oleh candida atau
monila albicans.

Candidiasis Oral adalah penyakit infeksi


pada mulut yang disebabkan spesies
candida.

Candidiasis Oral adalah infeksi pada


mulut yang di sebabkan oleh genus jamur
yang menyerupai ragi, candida albicans,
dan membentuk benang-benang miselium.
2. Etiologi.

Penyebab Candidiasis oral adalah Candida albicans. Spesies


patogenik yang lainnya adalah C.tropicalis, C.parapsilosis,
C.guilliermondii C.krusei, C.pseudotropicalis, C. lusitaneae.

3. Patogenesis.

Kelainan yang disebabkan oleh pasien kandida di tentukan oleh


interaksi yang kompleks antara pathogenesis fungsi dan
mekanisme pertahanan pejamu.
Faktor penentu pathogenesis kandida adalah :

Spesis
Daya Lekat
Dimorfisme
Toksin
Enzim
 
4. Patofisiologi
 
Genus Candida adalah grup heterogen yang
terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian
besar dari spesies candida tersebut patogen
oportunistik pada manusia, walaupun
mayoritas dari spesies tersebut tidak
menginfeksi manusia. C. albicans adalah
jamur dimorfik yang memungkinkan untuk
terjadinya 70-80% dari semua infeksi
candida, sehingga merupakan penyebab
tersering dari candidiasis.
5. Manifestasi klinis.

Gejalanya tergantung kepada bagian


tubuh yang terkena infeksi:

Infeksi pada mulut (thrush) merupakan


bercak keputihan yang terasa sakit.
Bila bercak timbul di kerongkongan
akan menimbulkan gangguan
mengunyah atau gangguan makan.
6. Pemeriksaan Diagnostik.

Diagnosis banding dari kandidiasis antara lain :

Kandidosis kutis lokalisata dengan :


a. Eritrasma
b. Dermatitis intertriginosa
c. Dermatofitosis

Kandidosis kuku dengan tinea unguium.

Kandidosis vulvovaginitis dengan :


a. Trikomonas vaginalis
b. Gonore akut
c. Leukoplakia
d. Liken planus
7. Pemeriksaan Penunjang.

Dalam menegakkan diagnosis kandidiasis, maka dapat


dibantu dengan adanya pemeriksaan penunjang, antara lain:
Pemeriksaan langsung.
Pemeriksaan biakan.

8. Penatalaksanaan.
 
Penatalaksanaan untuk kandidiasis antara lain :
Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
Topikal.
Sistemik.
Khusus.
B. KONSEP DASAR ASKEP

1. Pengkajian.

a. Pengumpulan Data.

Identitas Klien.
Keluhan Utama.
Riwayat Penyakit Sekarang.
Riwayat Penyakit dahulu.
Riwayat Psikososial.

b. Pemeriksaan Fisik.
c. Pemeriksaan sitemik.
d. Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa Keperawatan

Kerusakan imegritas kulit yang b/d lesi dan respon


paradangan.
Risiko hambatan interaksi sosial b/d keadaan yang
memalukan.
Harga diri rendah b/d penampilan dan respon orang lain.
Perubahan membrane mukosa oral b/d kondisi patologis,
infeksi, atau trauma kimia/mekanis.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi adekuat akibat
kondisi oral dan gizi.
Gangguan cairan tubuh b/d intake cairan yang kurang.
Kerusakan komunikasi verbal b/d pengobatan.
Kurang Pengetahuan tentang proses penyakit
3. Intervensi Keperawatan

Dx 1 : Kerusakan imegritas kulit yang b/d lesi dan


respon paradangan.

Tujuan : Tidak terjadi kerusakan imegritas kulit dan


peradangan pada klien.

Kriteria Hasil :
•Kerusakan imegritas kulit berkurang.
•Tanda-tanda peradangan hilang.
• Keluhan klien berkurang.
Lanjutan,,,,,,,,,,,,
Intervensi:
•Kaji riwayat imegritas kulit.
R/ mengetahui riwayat imegritas kulit.
•Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi kerusakan imegritas
kulit dan jelaskan tentang teknik mengurangi respon
peradangan.
R/ mengurangi kebutuhan-kebutuhan untuk dapat
mengurangi imegritas kulit dan teknik mengurangi respon
peradangan.
•Ciptakan lingkungan yang nyaman (mengganti alat tenun).
R/ Memudahkan klien untuk bisa tidur.
•Kurangi stimulus yang tidak menyenangkan.
R/ pasien merasa aman dan nyaman
Dx 2 : Risiko hambatan interaksi
sosial b/d keadaan yang
memalukan.
Tujuan : klien bisa berinteraksi.
Kriteria Hasil :
•Klien terbuka tentang keadaannya.
•Klien tidak mengisolasi diri.
•Klien dapat istirahat dengan
tenang.
 
Lanjutan,,,,,,,,,,,,,
Intervensi :
•Berikan penjelasan tentang penyakit yang diderita.
R/ Memberikan pengetahuan dasar tentang penyakit yang di
derita.
•Ciptakan lingkungan yang nyaman.
R/ Memudahkan klien untuk bias istirahat.
• Dorong klien berinteraksi dengan orang lain.
R/ Mengurangi rasa ketidak percayan dirinya terhadap
penyakit yang di derita.
•Anjurkan agar klien tidak perlu merasa malu dengan
keadaannya.
R/ pasien dapat berinteraksi dengan orang lain sebagaimana
mestinya.
•Lakukan personal hyigne pada klien.
R/ merasa aman dan nyaman serta percay diri.
Dx 3 : Harga diri rendah b/d penampilan
dan respon orang lain.

Tujuan : klien percaya diri dengan


keadaannya.

Kriteria Hasil :
•Klien merasa rileks.
•Berinteraksi denga orang-orang
disekitarnya.
•Klien dapat menerima dirinya apa
adanya.
Lanjutan,,,,,,,,,,
Intervensi :
•Observasi interaksi klien dengan orang lain.
R/ Untuk mengetahui sejauh mana interaksi sosial klien
dengan orang lain di sekitarnya.
•Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman serta
menjauhkan faktor risiko.
R/ Klien dapat beristirahat dengan tenang dan aman.
•Libatkan klien dan keluarga dalam prosedur pelaksanaan
dan perawatan.
R/ Kelemahan suatu tanda pasien belum mampu
beraktifitas secara penuh.
•Ajarkan penggunaan relaksasi.
R/ relaksasi dapat membantu mengatasi ganggun tidur.
•Beritahu tentang penyakit klien bahwa penyakit klien
tidak berbahaya.
R/ klien tidak merasa cemas dengan keadaannya.
Dx 4 : Perubahan membrane mukosa oral b/d kondisi
patologis, infeksi, atau trauma kimia/mekanis.

Tujuan : setelah di lakukan tindakan keperawatan di


harapkan membrane mukosa menjdi normal dan utuh
kembali.

Kriteria Hasil :
•Menunjukan membrane mukosa utuh, yang berwarna
merah muda, lembab, dan bebas inflamasi/ulserasi.
•Pengungkapan pemahaman tentang faktor penyebab.
•Mendemontrasikan teknik untuk mempertahankan
intregritas mukosa oral.
Lanjutan,,,,,,,,,,
Intervensi :

•Kaji kesehatan gigi dan hygiene oral pada penerimaan dan secara
periodik.
R/ Mengidentifikasi pengobatan profilaksis yang mungkin di perlukan
sebelum memulai kemoterapi atau radiasi dan memberikan data
dasar pada perawatan hygiene oral saat ini.
•Kaji rongga mulut setiap hari, perhatikan perubahan pada integritas
membrane mukosa oral (misalnya kering, kemerahan) pastikan
apakah pasien mengeluh rasa terbakar di mulut, perubahan pada
kualitas suara, kemampuan untuk menelan, indera pengecap,
terjadinya saliva kental/banyak.
R/ Inflamasi mukosa oral secara umum terjadi 7-14 hari setelah
pengobatan, tetapi tanda mungkin terlihat paling dini hari ke-3
sampai ke-4 khususnya bila ada masalah oral sebelumnya.
•Diskusikan dengan pasien tentang area yang memerlukan perbaikan
dan demontrasikan metode untuk perawatan oral yang baik.
R/ Perawatan mulut yang baik penting selama pengobatan untuk
mengontrol komplikasi stomatitis.
Dx 5 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi adekuat akibat
kondisi oral dan gizi.

Tujuan : setelah di lakukn tindakan keperawatan selama


1x24 jam di harapkn kebutuhan nutrisi klien dapat
terpenuhi/adekuat.

Kriteria Hasil :
•Mempertahankan berat badan normal atau menunjukan
kemajuan kearah berat badan normal dengan normalisasi
nilai laboratorium dan bebas dari tanda malnutrisi.
•Menunjukan pola makan/perilaku untuk mempertahankan
berat badan uang tepat.
 
Lanjutan,,,,,,,,,,,,,,
Intervensi :

•Kaji penyebab kehilangan/peningkatan berat.


R/ Membantu menciptakan rencana perawatan/pilihn intervensi.
•Periksa status kesehatan gigi pasien secara periodic meliputi ketepatan
dan kondisi gigi palsu.
R/ Infeksi oral/masalah dental, penyusutan gusi dan gigi palsu yang
longgar akan menurunkan kemampuan mengunyah.
•Timbang berat badan saat masuk dan secara regular.
R/ Memantau atatus nutrisi dan efektifitas intervensi.
•Evaluasi pola aktifitas.
R/ Latihan berlebihan mempengaruhi kebutuhan kalori.
•Masukan makanan kesukaan dan pertahankan sedekat mungkin dengan
konsistensi makanan normal.
R/ Membantu dalam mempertahankan pemasukan, terutama pada saat
terjadi masalah mulut.
Dx 6 : Gangguan cairan tubuh b/d intake cairan
yang kurang.
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 jam di harapkan
volume cairan tubuh klien kembali menjadi
normal.
Kriteria Hasil :
•Menunjukan membrane mukosa atau kulit
lembab.
•Tanda vital stabil.
•Haluran urinarius adekuat.
•Bebas edema dan penurunan berat badan
berlebihan.
•Pertambahan berat badan tidak tepat.
Lanjutan,,,,,,,,,,,,,,
Intervensi :
•Kaji tanda klinis dehidrasi.
R/ Deteksi dina dan intervensi dapat mencegah
kekambuhan/kekebaln fluktuasi pada keseimbangan
cairan.
•Masukan pengetahuan tentang densitas kalori dari formula
enteral ke dalam pengkajian keseimbangan cairan.
R/ larutan enteric biasanya pekat dan tidak memenuhi
kebutuhan air bebas.
•Berikan air tambahan / bilas selang sesuai indikasi.
R/ Dengan formula kalori lebih tinggi, tambahan air di
perlukan untuk mencegh dehidrasi/HHNC.
•Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
R/ Penambahan berat badan cepat (menunjukan retensi
cairan) dapat memprodisposisikan/menimbulkan GJK atau
edema pulmonal.

Anda mungkin juga menyukai