Anda di halaman 1dari 43

Bahan Bleaching

By Nurmalasari, A.
b
Pewarnaan Gigi
a. Pewarnaan ekstrinsik
•stain adalah warna yang menempel diatas permukaan gigi
•k/ pelekatan warna makanan, minuman, ataupun rokok yang
meninggalkan tar berwarna kecoklatan pada gigi
•terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang
Pewarnaan Gigi
b. Pewarnaan intrinsik
•perubahan warna yang mengenai bagian dalam struktur gigi selama
pertumbuhan gigi
•yang diakibatkan oleh noda yang terdapat didalam email dan dentin
•sebagian besar perubahan warna terjadi didalam dentin dan relatif
sukar dirawat
•perubahaan warna yang terjadi semasa pembentukan struktur gigi
•perubahan warna karena tetrasiklin yang masuk kedalam struktur
mineral gigi yang sedang tumbuh
Diskolorasi Pewarnaan Stain
• deposit berpigmen pada permukaan gigi
• penggunaan produk tembakau, teh, kopi, obat kumur tertentu, dan
pigmen
• akibat pemakaian produk-produk tersebut menghasilkan permukaan
yang kasar sehingga mudah ditempeli oleh sisa makanan dan
kuman yang akhirnya membentuk plak mengeras dan
membentuk karang gigi (calculus)
• Stain pada gigi dapat terjadi dengan tiga cara : (1) stain melekat langsung
pada permukaan, (2) stain terjabak di dalam kalkulus dan deposit lunak,
dan (3) stain bergabung dengan struktur gigi atau material restoratif.
Diskolorasi Pewarnaan Stain
a. Stain intrinsik
•Pewarnaan pada gigi secara menyeluruh karena kontaminasi
logamdan obat-obatan
•Seperti pekerja industri yang menghirup debu industri melalui rongga
mulut sehingga menyebabkan substansi logam berkontak dengan gigi
•contoh : Nikel (hijau), tembaga (hijau kebiruan), besi (coklat atau hijau
kecoklatan), cadmium (kuning atau coklat keemasan)
•pigmen dari obat melekat langsung pada substansi gigi
Diskolorasi Pewarnaan Stain
b. stain intrinsik
(1) stain langsung, disebabkan oleh kromogen organik yang melekat
pada pelikel merokok, mengunyah tembakau, teh, kopi, dan
komponen polyphenol pada makanan
(2) stain tidak langsung dihasilkan dari interaksi kimia antara
komponen penyebab stain dengan permukaan gigi berhubungan
dengan antiseptik kationik dan garam metal.
Etiologi Perubahan Warna Gigi
Ekstrinsik
•Perubahan warna ekstrinsik ditemukan pada permukaan luar gigi dan
biasanya berasal dari lokal
•Noda tembakau yang menyebabkan warna gigi menjadi coklat ke
kuning-kuningan sampai hitam
•Pewarnaan karena makanan dan minuman menyebabkan gigi menjadi
gelap
•Pewarnaan karena nitrat perak, bercak kehijauan yang dihubungkan
dengan membran nasmyth pada anak-anak
Etiologi Perubahan Warna Gigi
Intrinsik
•diakibatkan noda yang terdapat didalam email dan dentin
•OK penumpukan atau penggabungan bahan-bahan didalam struktur
gigi
•misalnya stain tetrasiklin apabila masuk kedalam dentin akan
terlihat dari luar karena transluensi email
•Perubahan warna gigi dapat dihubungkan dengan periode
perkembangan gigi misalnya pada dentiogenesis imperfekta atau
setelah selesai perkembangan gigi yang disebabkan oleh pulpanekrosis
Kepentingan Bleaching
• Perubahan warna pada gigi suatu masalah estetik yang
mendorong pasien untuk mencari upaya perbaikan
• Walaupun telah tersedia metode restorasi untuk menanggulanginya

prosedur pemutihan jelas lebih konservatif, lebih sederhana


pelaksanaannya dan lebih murah biayanya
• Prosedur pemutihan tersebut berupa prosedur internal maupun
prosedur eksternal
Pengertian Bleaching
• cara pemutihan kembali gigi yang berubah warna sampai
mendekati atau bahkan sama dengan warna gigi aslinya
• melalui proses kimia
• bertujuan untuk mengembalikan faktor estetik penderita
• dapat dilakukan pada gigi vital maupun non vital
• pemutihan gigi vital berupa prosedur ekstrakoronal pada permukaan
gigi
• pemutihan gigi pada gigi non vital biasanya menggunakan prosedur
intrakoronal, yaitu di dalam ruang pulpa
Bahan Bleaching
• Bahan bleaching
1. Hidrogen peroksida
2. Sodium perborat
3. Karbamid peroksida
• Bahan bleaching alami sedang dalam penelitian
1. Stroberi
2. Jeruk
3. Kulit Pisang
4. dll.
Hidrogen Peroksida

• paling sering digunakan


• tidak berwarna
• viskositasnya rendah
• oksidator kuat pengguanaannya harus hati-hati
• Biasanya tersedia dalam konsentrasi 30-35%
• Contoh : superoxol (mengandung 30% H2O2)
Hidrogen Peroksida
• Larutan berkadar tinggi hati-hati k/ tidak stabil
• Dapat kehilangan oksigen dengan cepat
• Dapat meledak sebaiknya disimpan dalam lemari es/di
tempat gelap
• Kaustik dan dapat membakar jaringan jika berkontak
dengannya
Natrium/Sodium Perborat
• dalam bentuk bubuk atau dalam berbagai kombinasi campuran
komersial
• mengandung kira-kira 95% perborat, yang dapat menghasilkan 9,9%
oksigen
• Natrium perborat stabil apabila dalam keadaan kering
• Jika ada asam, air hangat, atau air akan berubah menjadi
natrium metaborat, hidrogen peroksida, dan oksigen bentuk nasen
Natrium/Sodium Perborat
• Preparat tersedia : monohidrat, trihidrat, dan tetrahidrat
• kandungan oksigen menentukan keefektifan pemutihannya
• Preparat yang biasa digunakan bersifat alkali
• pH-nya bergantung pada jumlah H2O2 yang dilepaskan dan Na-
metaborat yang tersisa
• lebih mudah dikontrol
• lebih aman daripada larutan hydrogen peroksida pekat
• material pilihan bagi pemutihan interna
Natrium/Sodium Perborat

• campuran superoxol dengan sodium peroksida


• lebih efektif dalam pemutihan gigi
• sodium perborat yang dikombinasikan aquadest memiliki pH 9,8
Natrium/Sodium Perborat
• Memiliki 3 bentuk yaitu monohidrat, trihidrat, dan tetrahidrat
• Sodium perborat bentuk monohidrat memiliki jumlah oksigen aktif
yang lebih tinggi (16%) dibandingkan bentuk trihidrat (11,8%)
dan tetrahidrat (10,4%)
Natrium/Sodium Perborat
• Kandungan oksigen aktif yang terdapat pada sodium perborat
mempengaruhi kemampuan penetrasi bahan bleaching ke dalam
struktur gigi

• Semakin jumlah oksigen aktif yang terkandung dalam sodium


perborat maka kemampuan penetrasi bahan bleaching ke
dalam struktur gigi akan meningkat menyebabkan terjadinya
kerusakan ikatan ganda dari kandungan anorganik dan organik dentin
Karbamid Peroksida

• kristal yang berwarna putih


• tidak toksik
• in office bleaching (karbamid peroksida konsentrasi 30-50%)
• Bleaching ekstrakorona (konsentrasinya 10-16%)
• hidrogen peroksida urea
• dapat diperoleh dalam berbagai konsentrasi antara 3 dan 15%
• preparat komersial mengandung kira-kira 10% karbamid peroksida,
dengan pH rata-rata 5 sampai 6,5
Karbamit Peroksida
• Biasanya juga mengandung gliserin atau propilen glikol, natrium
stannat, asam fosfat atau asam sitrat, dan aroma
• Dalam beberapa preparat, ditambahkan Carbopol suatu resin
yang larut dalam air u/ memperlama pelepasan peroksida aktif
dan meningkatkan masa penyimpanannya
Karbamit Peroksida
• Karbamid peroksida 10% akan terurai menjadi urea, amonia,
karbondioksida, dan sekitar 3,5% hidrogen peroksida

• Urea memiliki kemampuan untuk mendenaturasi protein yang


terdapat dalam gigi, serta kemampuan untuk berpenetrasi ke dalam
email
• Urea peningkatan diameter tubulus dentin dan penurunan
kalsium pospor (demineralisasi) mempengaruhi kekerasan
dentin
Karbamit Peroksida
• Sistem karbamid peroksida digunakan pada pemutihan eksterna
• Berhubungan dengan berbagai derajat kerusakan gigi dan jaringan
lunak di sekitarnya
• Material ini dapat memengaruhi kekuatan ikatan resin komposit serta
penutupan tepinya
• Material ini harus dipakai dengan sangat hati-hati
• Biasanya dibawah pengawasan ketat dokter gigi
Karbamit Peroksida
• Kandungan urea
• Konsentrasi tinggi
• Berat molekul rendah dan pH rendah memiliki efek samping yang
sama terhadap struktur gigi
dapat menyebabkan terjadinya kehilangan :
* zat anorganik dan organik gigi
* peningkatan diameter tubulus dentin

menurunkan kekerasan mikro dentin


Efektivitas Bahan Pemutih
Intrakorona
• dipengaruhi o/ pH,konsentrasi,suhu, waktu dan penyimpanan
• pada pH basa proses oksidasi lebih aktif
• bahan dengan konsentrasi tinggi prosesnya lebih cepat
namun ada kemungkinan menyebabkan kaustik pada jaringan
lunak
• kenaikan suhu dan pemanasan/energi cahaya akan mempercepat
reaksi
• adanya kontak bahan pemutih yang lama hasilnya akan lebih baik
Efek Samping Bahan Bleaching
• penurunan kekerasan dentin (tgt. Material anorganik yang
terkandung)
• bersifat asam dapat melarutkan material anorganik yang
terkandung di dalam dentin
• peningkatan diameter tubulus dentin
• kehilangan kandungan mineral setelah aplikasi 45% karbamid
peroksida, 35% karbamid peroksida
• penurunan kekerasan dentin bagian terluar setelah aplikasi 30% gel
hidrogen peroksida, 30% larutan hidrogen peroksida dan 35% gel
karbamid peroksida
Mekanisme
• Email tdd. hidroksiapatit (Ca10 (PO4)6 (OH)2) atau fluoroapatit (Ca10
(PO4)6 F2)
• Demineralisasi email rusaknya hidroksiapatit gigi akibat proses
kimia
• Kondisi demineralisasi email terjadi bila pH larutan di sekeliling
permukaan email lebih rendah dari 5,5
Mekanisme
• Kondisi asam menyebabkan hidroksiapatit dan fluroapatit akan
larut menjadi Ca2+; PO4-9 dan F-, OH- Ion H+ akan beraksi
dengan gugus PO4-9, F-, atau OH- membentuk HSO4 -; H2SO4

• - HF atau H2O sedangkan yang kompleks terbentuk CaHSO4;


CaPO4 dan CaHPO4-9 dan F-, OH-
• Ion H+ akan beraksi dengan gugus PO4-9, F-, atau OH- membentuk
HSO4-; H2SO4- HF atau H2O, sedangkan yang kompleks terbentuk
CaHSO4; CaPO4; dan CaHPO4
Kecepatan melarutnya email dipengaruhi :
•derajat keasaman (pH)
•konsentrasi asam
•waktu melarut
•kehadiran ion sejenis kalsium, dan fosfat
Reaksi kimia pelepasan ion kalsium dari email gigi dalam suasana asam
pasta buah stroberi :
•Ca10 (PO4)6 F2 (bentuk padat) ----- akan terlarut menjadi Ca10
(PO)6 F2 + 2n H+
•ion kalsium ---- akan terlepas menjadi NCa2+ + Ca10 – n H20 – 2n
(PO4)6 F2 (bentuk padat)
• kalsium merupakan komponen utama dalam struktur gigi, dan
demineralisasi email terjadi akibat lepasan ion kalsium dari email gigi

maka pengaruh asam dari pasta buah strawberry terhadap email gigi
menyebabkan reaksi penguraian

Demineralisasi yang terus-menerus akan membentuk pori-pori kecil


atau porositas pada permukaan email yang sebelumnya tidak ada
Permukaan enamel post bleaching

Anda mungkin juga menyukai