Anda di halaman 1dari 18

DEMENSIA

A M I R A H FA R I D A H
115070100111037

P E M B I M B I N G : D R . S R I B U D H I R I A N A W A T I , S P. S ( K )
DEFINISI

SINDROM penurunan fungsi intelektual


dibanding sebelumnya yang cukup berat, sehingga
mengganggu aktivitas sosial dan profesional
yang tercermin dalam aktivitas hidup keseharian,
biasanya ditemukan juga perubahan perilaku
dan tidak disebabkan oleh delirium maupun
gangguan psikiatri mayor (Perdossi, 2016)
EPIDEMIOLOGI

Tren demensia diperkirakan


akan semakin meningkat.
(Access economics, 2013)

• Pada tahun 2005 penderita demensia di kawasan Asia


Pasifik  13,7 juta orang dan diperkirakan tahun 2050 akan
meningkat  64,6 juta orang.
• Di Indonesia menurut laporan yang sama diketahui
prevalensi demensia pada tahun 2005  191.400 orang
dan diperkirakan pada tahun 2020, akan meningkat 
314.100 orang.
ETIOLOGI
NEURO-ANATOMI

Amygdala
Korteks
Hipokampu
Enthorhina s
l

Girus
Siste Girus

m
Dentatus Parahipo
kampus Atens
i

Mammilary
Bodies
Limbi Girus
Cinguli Fungsi
Fungsi
k
Eksekuti Bahasa
f

Thalamus Forniks
Kogniti
Hipothalamus
f
Visuo
Memori spasia
l
LOBUS OTAK DALAM FUNGSI KOGNITIF

Lobus
Lobus
Temporali
Frontalis motorik, perilaku, pendengaran,
s
kepribadian, bahasa, penglihatan, emosi,
memori, orientasi, memori, kategorisasi
spaial, belajar, benda-benda, dan
asosiatif, daya seleksi rangsangan
analisis dan sintesis. auditorik dan visual

Lobus Lobus
Parietalis Occipitalis penglihatan
membaca,
primer,
persepsi,
visuospasial,
memori, dan
memori, dan
visuospasial.
bahasa
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS

Gangguan
Gangguan
Fungsi Agnosia
Memori
Eksekutif

Gangguan Gangguan
Apraksia
Bahasa Orientasi

Perubahan
Kepribadian
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
• Darah lengkap
• Serum elektrolit
• Fungsi ginjal, fungsi hati
• Pemeriksaan HIV (pasien dengan resiko tinggi)
• Pungsi lumbal (atas indikasi)

Pencitraan otak
• CT scan
• MRI

EEG
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

• Riwayat medis umum


• Riwayat neurologis
• Riwayat gangguan kognitif
Anamnesis • Riwayat gangguan perilaku dan kepribadian
• Riwayat intoksikasi
• Riwayat keluarga

Pemeriksaan • Pemeriksaan fisik umum


Fisik • Pemeriksaan neurologis

• Mini Mental State Examination


Pemeriksaan • Clock drawing Test
Neuropsikologis • Activity Daily Living
• Insrumental Activity of Daily Living
THE NATIONAL INSTITUTE ON AGING-ALZHEIMER’S
ASSOCIATION WORKGROUPS ON DIAGNOSTIC
GUIDELINES FOR ALZHEIMER’S DISEASE
DIAGNOSIS DEMENSIA ditegakkan ketika terdapat gejala kognisi atau perilaku
(neuropsikiatri) yang:
1. Mempengaruhi kemampuan untuk berfungsi di pekerjaan atau aktivitas
harian; dan
2. Merupakan suatu penurunan tingkat fungsi dan performa dibanding
sebelumnya; dan
3. Tidak disebabkan oleh delirium atau gangguan psikiatri mayor;
4. Gangguan kognisi terdeteksi dan didiagnosis melalui suatu gabungan
antara (1) anamnesis dari pasien dan informan yang mengetahui kondisi
pasien dan (2) suatu pemeriksaan kognisi objektif, baik suatu
pemeriksaan status mental bedside maupun tes neuropsikologi.
5. Gangguan kognisi atau perilaku paling sedikit mencakup dua dari
domain- domain berikut:
• Gangguan kemampuan dalam mendapatkan dan mengingat informasi baru
• Gangguan dalam pemikiran/nalar dan melakukan tugas kompleks,
pengambilan keputusan yang jelek
• Gangguan kemampuan visuospasial
• Ganggaun dalam fungsi berbahasa (berbicara, membaca, menulis)
• Perubahan kepribadian, perilaku atau comportment
DIAGNOSIS BANDING

• Delirium
• Depresi (Pseudodemensia)
• Skizofrenia
• Proses penuaan yang normal
• Gangguan lainnya
TATALAKSANA

Farmakologis:
• Terapi untuk kognisi • Terapi untuk non kognisi
• Donepezil (tablet 5mg dan 10 mg) • Agitasi, agresi, psikotik: Risperidon 1
Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap mg/hari, Olanzepin 4mg/hari
4-8 minggu sampai mencapai 1x 10 mg • Depresi dan gangguan mood:
• Rivastigmin (patch 4,6 mg/24jam dan Antidepresan terutama golongan SSRI
9,5 mg/24 jam) Dosis awal 4,6mg/24jam dapat digunakan.
naikkan hingga 9,5mg/24jam setelah 4
minggu Non Farmakologis (Program
• Galantamin (tablet 4 dan 8 mg, PR harian penderita):
capsul 16 mg) Dosis awal 2x4mg,
naikkan setelah 4 minggu 2x8 mg tablet • Brain-gym
atau 1x16 mg PR capsul • Asupan gizi berimbang
• Memantine (tablet 10 mg) Dosis awal: • Kelola faktor resiko
1x5 mg, naikkan 5 mg tiap 1-2 minggu
• Hobi dan aktivitas sosial
(2x5mg) sampai dosis 2x10mg
• Penguat kognisi: Donepezil 1x10 • Program latih, ulang, perhatian,
mg/hari, Rivastigmin 2x6 mg/hari, dan asosiasi
Memantin 2x10 mg/hari • Orientasi realitas
KOMPLIKASI

• Gangguan perilaku seperti delusi dan halusinasi,


depresi
• Abnormalitas gait yang menyebabkan pasien
rawan jatuh
• Infeksi
• Ulkus dekubitus
• Pneumonia aspirasi
PROGNOSIS

• Bervariasi tergantung dari penyakit yang


mendasarinya. Harapan hidup dari awitan gejala
hingga kematian berkisar dari 3 hingga 20 tahun,
dengan rata-rata 8 tahun.
• Penderita demensia dengan awitan yang dini atau
dengan riwayat keluarga (+)  kemungkinan
perjalanan penyakit lebih cepat.
• 10 hingga 15 persen pasien dengan demensia
potensial mengalami perbaikan (reversible) jika
terapi yang diberikan telah dimulai sebelum
kerusakan otak yang permanen terjadi.

Anda mungkin juga menyukai