Kata Pengantar 3
Tim penyusun 4
Skizofrenia: penyakit otak dengan target terapinya pulih 5
Konsep pulih bagi orang dengan skizofrenia 34
Pelayanan berorientasi pada pemulihan 63
Farmakoterapi menuju pemulihan pada skizofrenia 81
Psikoterapi Suportif pada Kasus Psikotik 108
Layanan rawat inap fase akut 133
Layanan rawat inap fase stabilisasi 144
Layanan rawat jalan fase stabilisasi 154
Layanan rawat jalan fase pemeliharaan 165
Kartu Menuju Recovery (KMR) 175
Rujukan dan Rujuk Balik kasus Skizofrenia 176
Layanan Kesehatan Jiwa di RSCM 185
Pengembangan Pusat Kesehatan Jiwa Terpadu 186
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa dengan izinNya buku ini dapat
diselesaikan. Kerja keras semua pihak yang membuat hal ini terwujud sangat kami hargai.
Skizofrenia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 diperkirakan dialami oleh 1 dari 200
penduduk Indonesia. Namun baru 1 dari 30 orang dengan gangguan skizofrenia (ODS) yang
mendapatkan pengobatan di layanan kesehatan. Undang-undang Kesehatan Jiwa 2014
mengamanatkan hak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) termasuk orang dengan skizofrenia (ODS)
untuk mendapatkan pengobatan yang memadai.
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr,Cipto Mangunkusumo (RSCM) adalah rumah sakit
rujukan vertical Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan menjadi pusat pelayanan kesehatan
tertier (PPK3). Salah satu pusat layanan untuk penderita skizofrenia, ada di fasilitas perawatan
Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM.
Buku ini disusun berdasarkan hasil lokakarya yang diselenggarakan pada tanggal 1 Desember
2014 yang mengambil tema “Living With Schizophrenia”, dengan tujuan membuat suatu panduan
layanan komprehensif yang berorientasi recovery bagi ODS sejak dari awal perawatan, menuju pulih
(recovery) dan bahkan dipikirkan juga aspek prevensinya.
Semoga buku ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan, khususnya tenaga kesehatan jiwa, dalam
memberikan pelayanan terbaik bagi orang dengan skizofrenia dan memperbanyak peluang mereka
untuk berhasil mencapai pemulihan (recovery).
5
.
o Kronik dan o Pencegahan relaps
kekambuhan multipel penting keberhasilan
o Penyakit dengan beban terapi
dininya usia o Ketidakpatuhan
awitan, disabilitas , terhadap terapi
produktivitas , penyebab utama relaps
penggunaan layanan o Pergeseran target
kesehatan mental terapi pulih
o Relaps buruknya
luaran
6
Kesesuaian Simtom dengan
Malfungsi Sirkuit Otak
Mesokorteks/
Simtom KPFVM
Simtom
positif
negatif NA (sirkit
rasa senang)
Mesolimbik
Simtom Afektif
Simtom
kognitif Simtom
agresif
KPFVM
KPFDL
KOF
Amigdala
Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Neuroscientific Basis and Practical Applications. 4 ed. 2013: hal. 84
7
Skizofrenia Penyakit Otak
Faktor Hipotesis
genetik gangguan
perkembangan
neuron
Neuroimunologi
Teori
neoroanatomi
8
Hipotesis Gangguan Perkembangan Neuron
9
Simtom Positif, Negatif, Afektif dan Defisit Kognitif
11
Perjalanan Penyakit Skizofrenia
Gestasi,prenatal,
Baik anak, pubertas
Remaja
Dapatkah dihindari penurunan?
Step
Hendaya
Perkembangan ringan Dewasa
sosial, Perubaha Usia Pertengahan Lansia
Fungsi, kognitif dan
n
motorik
Psikopatologi perilaku,
ide-ide
Simtom
Anomali
(+), (-), Simtom (+), (-),
minor pisik aneh,
afektif, afektif, dan kognitif
kognitif
dan
kognitif
Buruk Premorbid Prodromal Progresif Stabil
10 20 DA ,
30 40 50 60
Usia/tahun
Glut
Gangguan neurode
Proses patologi generasi After Lieberman et al 2001
perkembangan
neuron
12
Kehilangan Progresif Jaringan Otak Terjadi
Pada Fase Dini Penyakit
13
Angka Berkurangnya Massa Abu-Abu
pada Skizofrenia
Remaja Pasien dengan Rerata
berkurangnya
Kontrol Skizofrenia /tahun
Lelaki
Perempuan
Thompson et al 2001
14
Berkurangnya Massa Abu-Abu Pada Stadium
Dini & Tertunda pada Skizofrenia
15
Pelebaran Ventrikel Lateral Pada Pasien dengan
Skizofrenia dan Subjek Sehat
Perbandingan MRI bagian koronal otak pada subjek yang sehat (A), pasien
skizofrenia dengan hasil yang baik (B) dan pasien skizofrenia dengan hasil yang
buruk (C). Pasien skizofrenia dengan hasil yang buruk memiliki ventrikel lebih
besar dibandingkan pasien kontrol yang sehat. Pasien skizofrenia dengan hasil
yang baik tidak berbeda secara signifikan dari kontrol yang sehat.
16
Tujuan Pengobatan Terkini dan Masa Depan:
Pulih (Recovery)
Masa yang akan datang Sembuh (normal tanpa
obat)
Pulih
(“normal”)
2 tahun
Kognisi dan
Tilikan Fungsionalitas
Remisi (simptom
dan fungsi , untuk 6
Terkini
bulan)
Resolusi
(simtom negatif & afektif )
Penurunan
simtom Respons (simtom positif)
17
Lamanya DUP Dikaitkan Dengan
Pengurangan Volume Massa Abu-Abu
o Pasien episod pertama, sebelumnya diobati ≤1 bulan dengan AP (71/80 mendapat
APG-I ketika di sken)
o Pengurangan bermakna volume massa abu-abu pada DUP panjang vs DUP pendek :
18
Episod Pertama: periode kritis
19
Episod Pertama: periode kritis (lanjutan)
20
Ketidakpatuhan Terapi Sudah Terjadi Sejak
Episod Pertama
o Diskontinu antipsikotika prediktor paling kuat terjadinya
relaps pada ODS episod-I.
o ODS sering menolak obat setelah pulih dari fase akut
episod pertama.
o Penolakan obat dikaitkan dengan relaps hendaya
fungsi.
Mencapai kepulihan
21
Kepatuhan Parsial Terjadi Dini dan Bertambah
Buruk dengan Berjalannya Waktu
80
denganKepatuhan Parsial
70
60
% Pasien
50
40
Hingga 25%
30
20
10
0
7-10 hari * 1 tahun † 2 tahun†
Angka ketidakpatuhan parsial sebanyak 15-25%
Time pasien dalam 7-10 hari, terus
From Discharge
meningkat 50% dalam waktu 1 tahun, dan sebanyak 75% pasien dalam 2 tahun.
*Lam YWF et al. Poster presented at: 42nd Annual Meeting of NCDEU; June 10-13, 2002; Boca Raton, Florida.
†Weiden PJ, Zygmunt A. J Prac Psych Behav Hlth. 1997;March:106-110.
22
Kehilangan Jaringan Otak Paling Banyak Pada
Stadium Dini
1. Agarwal et al. Radiology 2010;255:23–41; 2. Brugger et al. Biol Psychiatry 2011;69:495–503; 3. Nickl-Jockschat et al., Eur Arch Psychiatry Clin
Neurosci. 2011;261 Suppl 2:S166–71; 4. Ho et al. Arch Gen Psychiatry 2003;60:585–594; 5. van Haren et al. Biol Psychiatry 2008;63:106–113;
6. Andreasen et al. Biol Psychiatry 2011;70:672–679
23
Kekambuhan Menyebabkan Perubahan
Progresif Volume Otak
1. Pe massa
abu-abu pe
kognitif
2. Pe volume
frontal dan
temporal
respons terapi
terhadap simtom
neg
3. Pe progresif di
frontal kiri pe
episod
Episod-I Episod-II Episod-III Episod-IV
4. Pelebaran
ventrikel
buruknya simtom
negatif dan
kognitif
1. Saijo et al. Psychiatry Clin Neurosci 2001;55:41–47 2.
2. van Haren et al. Neuropsychopharmacology 2007;32:2057–2066
24
Pengaruh Kekambuhan Terhadap Otak
25
Durasi Kekambuhan Menurunkan Volume Otak
26
Pencegahan Kekambuhan Sejak Awitan
Pertama
o Penggunaan LAI.
27
APG-II Sebagai Neurogenesis
28
Mencegah Deteriorasi Sejak Episod Pertama
29
Bagaimana Cara Meningkatkan Kepatuhan?
Terapi
antipsikotika
Edukasi pasien
berkesinambungan dan keluarga
tentang manfaat
obat dan efek
samping
Aliansi
terapetik
yang baik
Velligan et al. J Clin Psychiatry 2009;70(suppl 4):1–46; Kikkert et al. Schizophr Bull 2006;32:786–794
30
10 Faktor Dikaitkan Dengan Kepulihan
Faktor
Family or Penyalah-
keluarga DUP Baiknya
residential gunaan zat
atau pendek fungsi
factors (-)
kediaman premorbid
Aliansi
terapetik Baiknya fungsi
Sindrom Baiknya
yang neurokognitif
defisit (-) respons awal
mendukung
antipsikotika
Tersedianya terapi
komprehensif, Kepatuhan
terkoordinasi, terus- terhadap
menerus, ALAI terapi
32
Simpulan (2)
• Pencegahan kekambuhan lebih bermanfaat pada
awitan penyakit.
• Target terapi skizofrenia adalah pulih.
• Ada 10 faktor dikaitkan dengan kepulihan
(baiknya fungsi premorbid, DUP pendek,
penyalahgunaan zat (-), baiknya respons awal
antipsikotika, tidak adanya sindrom defisit,
baiknya fungsi neurokognitif, aliansi terapetik
yang mendukung, kepatuhan terhadap terapi,
faktor keluarga atau kediaman, tersedianya terapi
komprehensif, terkoordinasi, terus-menerus, dan
ALAI.
33
Konsep Pulih (Recovery)
bagi Orang Dengan
Skizofrenia
A.A.A.A.Kusumawardhani
Departemen Psikiatri RSCM-FKUI
Frederick J. Frese, III1,2, Edward L. Knight3, Elyn Saks4,5; Schizophrenia Bulletin vol.
35 no. 2 pp. 370–380, 2009
Recovery
Remission
Response
Adapted from Weiden et al, J Clin Psych 1996; 57: 53-60
Konsep Pulih bagi ODS 43
Target terapi pada Skizofrenia
Productivity (school,
Subjective earning money or
Quality of being a volunterary
Symtoms
(Free of symtoms
& without
medicine,2 yrs)
Lieberman, et all,
2002
80
70
60
50
40
Percentages
10
N=148-152(importance)
N=132-142 (actual)
Hodgson,King &
Leggatt, 2002
50
Konsep Pulih bagi ODS
Seperti Apa Bentuk Layanan
Berorientasi Pemulihan?
• Anthony (1993, 2000) menekankan bahwa pengembangan
layanan yang efektif harus berbasis pada bantuan apa yang
ODS perlukan untuk menuju pulih, bahkan bila perlu berbeda
dengan standar yang ada dalam buku rujukan. (Faulkner, 2000;
Baker & Strong, 2001; Mental Health Foundation, 2002).
• Beberapa pusat layanan memulainya dengan pelatihan staf
/SDM untuk memiliki “kompetensi pemulihan” (O’Hagen,
2001; Hope, 2004; Box 2.6).
• Perhatian khusus dalam pengembangan layanan berorientasi
pemulihan adalah perubahan dalam praktek , dimulai dari
reaksi terhadap filosofi klinis yang baru, untuk mampu melihat
hal lama dari sudut pandang yang berbeda.
Enabling Recovery
Suryo Dharmono
Aku
http://www.patdeegan.com
Layanan Skizofrenia Berorientasi Pulih 65
Bagaimana Aku Dilihat Orang Lain
Setelah Didiagnosa dengan Gangguan Jiwa
Gangguan Kepercayaan
Jiwa & Nilai
Pekerjaan
http://www.patdeegan.com
Layanan Skizofrenia Berorientasi Pulih 66
Dimensi Disabilitas Skizofrenia
Gejala Gejala
Positif Negatif
Waham, Ekspresi datar,
Halusinasi, Kehilangan minat,
Kekacauan Ide,
pembicaraan, Motivasi
Katatonia
Gejala
Kognitif Gejala Perasaan
Gangguan Ketidaknyamanan
Konsentrasi, Putus Asa,
Memori, Ide Bunuh Diri
Kemampuan
Perencanaan
BEKERJA
GEJALA ODS
PENYAKIT
KELUARGA TEMAN
ODS
GEJALA
SEKOLAH PENYAKIT
GEJALA
ODS: Orang dengan PENYAKIT
Skizofrenia
FARMAKO
TERAPI
REHABILITASI
ECT
PSIKOSOSIAL
ODS
PROMOSI DAN
PSIKOTERAPI
PREVENSI
DETEKSI DAN
INTERVENSI
DINI
Bekerja untuk mengurangi kejadian yang tidak Bekerja membangun mimpi dan harapan
diharapkan
Individu beradaptasi pada program Program dikembangkan sesuai kebutuhan pasien
Tenaga kesehatan sebagai koordinator Manajemen diri adalah kunci utama
Bekerja sendiri dalam institusi Berjejaring dengan banyak pihak untuk mendukung ODS
SKEMA TATALAKSANA SKIZOFRENIA
BERORIENTASI PEMULIHAN
FASE FASE
FASE AKUT
STABILISASI RUMATAN
INDIKATOR KESUKSESAN
• Menurunkan stigma • Keterampilan vokasional • Otonomi/ kemandirian
• Partisipasi • Kesetiaan pada proses pengobatan • Peran sosial yang berarti
• Fungsionalitas • Peningkatan kepuasan pasien • Peningkatan kualitas hidup
76
Layanan Skizofrenia Berorientasi Pulih
PELAYANAN KESEHATAN JIWA MODERN
RUMAH
Identifikasi gangguan PUSKESMAS
jiwa MANAJER KASUS
Dukungan untuk
pasien & keluarga Pasien Baru
Pasien Follow
saat ini up
PERAWATAN
Dukungan
BERBASIS
Kegawatdaruratan berbagai elemen
MASYARAKAT
psikiatri masyarakat
(Balai Kesehatan
Jiwa Masyarakat)
RSJ REHABILITASI
Unit Akut RSU Rujukan tersier BERBASIS
Perawatan MASYARAKAT
spesialis
Program
(Provider)
Praktisi
(Klinis)
80
Farmakoterapi Menuju Pemulihan
pada Gangguan Skizofrenia:
Pistol Ajaib vs. Peluru Ajaib
Khamelia
Divisi Neuropsikiatri
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUPN Cipto Mangunkusumo/Fak
Kedokteran UI
Efek Samping AP
Kombinasi AP
• Penghambat D2
Serotonin • PCP
• Gejala Negatif • S2/D2 • Hypo Glu
dan Kognitif? • Sindrom • Glycine Agonis
Metabolik • GlyT1 inhibitors
Dopamin Glutamat
Cognitive
84
Farmakoterapi Menuju Pemulihan
Konsep Penting dalam Farmakologi
• Okupansi reseptor
Year 1960
Year 2000
From: Stahl, Essential Psychopharmacology
Farmakoterapi Menuju Pemulihan 92
Receptoromere
(proteome comprising
receptors)
ideal
95
Bagaimana memilih obat antipsikotik ?
Alfa hipotensi
Alfa 1 metabolik
5HT2A Anti-EPS(?)
98
5HHT2c Blok rasa kenyang
Contoh: Farmakodinamik dan Dosis
Biased Agonism
Farmakoterapi Menuju Pemulihan 99
Target Riset
saat ini
Tujuan:
Meredakan gejala yang dialami pasien
Membantu pasien mempertahankan, memulihkan, atau
meningkatkan self-esteem
Mendukung dan memperkuat fungsi ego, dan keterampilan
adaptasi
Membantu pasien memperluas mekanisme pengendalian
yang dimiliki, agar pasien menjadi lebih adaptif dan seimbang
Level of Impairment
Menghindari kata-kata
Menerima, menyetujui,
yang membuat pasien
menunjukkan perhatian,
merasa tidak dapat
menghargai
ditolong
Memelihara dan
meningkatkan Self
Esteem:
Mekanisme Pertahanan
Didukung dan Immatur, (defense mechanism)
diperkuat bila neurotik, dan • Pemahaman terhadap kondisi
adaptif matur pasien dibangun dan
dikembangkan melalui
Mekanisme percakapan dan kerjasama
Pertahanan dengan pasien
(defense
mechanism)
Emosi
yang tak
dikenali
Beri kesempatan Beri
pasien berpikir kesempatan
bila terlalu merasakan bila
memakai pasien terlalu
perasaan menggunakan
pikirannya
Perilaku Maladaptif
Menilai pola perilaku yang
mungkin sesuai untuk usia
tertentu namun menjadi tidak
Pemahaman tentang pantas bila usia telah dewasa.
pengalaman masa Misalnya remaja memiliki
awal kehidupan pasien kebiasaan ‘menentang’ orang
tua, perilaku ini akan menjadi
maladaptif bila dipertahankan
hingga dewasa bahkan usia
lanjut
Mengembangkan
Mengembangkan Membangun self
keterampilan
aliansi terapi esteem
adaptasi
Meredakan dan
Memperluas
mencegah
pemahaman diri
kecemasan
Suasana
• Hangat, Terapeutik
empatik, • mengayomi
memberikan (holding
penentraman environment)
Sikap Terapis
D : Jadi tadi pagi Nur mendengar lagi suara bayi Nur menyuruh berolah
raga ya….. kalau saat ini suaranya masih terdengar Nur?
P : (diam sesaat dan mendengarkan…)….. Masih dok… tapi kalau
ngobrol sama dokter gini suaranya kecil…….
D : Jadi kalau Nur berbicara dengan dokter Nur jadi tidak
mendengarkan suara-suara itu….
P : Iya dok…. tadi juga Nur udah ngobrol ama suster… suaranya ga
ada…..
D : Ya… (menganggukkan kepala, sikap suportif)….. Nur tahu ya kalau
Nur bicara dengan orang lain, bisa membantu Nur supaya tidak
mendengar suara-suara itu ya….
P : Iya… Nur sayang ama Mak…. Nur suka ikut Mak pergi
ngaji…..
D : Nur senang ikut pengajian?
P : Iya… tapi guru ngajinya suka ga ngerti kalo Nur nanya…
jadi Nur malas deh ngaji
D : Ga ngerti gimana?
P : Nur kan tanya suara jin kan ada ya….. jinnya bisa keluar
dari pinggang Nur sama anak Nur…. terus dia ga jawab
malah liatin Nur aja…. dia ngeledek ya… pasti dia
ngeledek Nur kan…. jadi Nur males ngaji….
D :
Kalau diam apakah berarti ngeledek?
P :
Ya iya… kan dia diam berarti dia ngeledek Nur
D :
Mungkin guru ngaji Nur diam karena sebab yang lain…..
P :
Apa?.......
D :
Misalnya dia diam karena dia sedang berpikir…..
P :
Sedang berpikir?..... kok lama……
D :
Iya mungkin guru Nur sedang berpikir… lalu Nur
menganggap bahwa dia ngeledek Nur….
P : Mungkin ya dok…
132
Karakter Konsumer
Layanan Fase Akut
Jejaring &
Identitas Pemulihan
Inklusivitas
Pengenalan kondisi Rasa percaya terhadap pemberi Paritispasi aktif Social Skills
sakit & gejala layanan kesehatan dalam proses Training
terapi
Pengenalan situasi Perasaan mendapatkan
perawatan pertolongan & dipedulikan
Merencanakan
Terapi Jangka Pendek • Melibatkan pasien dan keluarga
dan Jangka Panjang
Jejaring &
Identitas Pemulihan
Inklusivitas
Merencanakan Terapi
Jangka Pendek & • Melibatkan pasien dan keluarga
Jangka Panjang
Peranan psikofarmaka dalam mengontrol gejala dan perilaku pasien sangatlah besar.
Keterampilan petugas medis dalam memilah-milah indikasi pengobatan yang sesuai,
juga harus didukung dengan adanya ketersediaan obat di Rumah Sakit.
Adherence
Dukungan
terhadap Pemulihan
dan Jejaring
terapi
Golongan Kelangsungan
benzodiazepine pengobatan
Mood stabilizer
• NON PSIKOFARMAKA
Home care Day care Home visit Ketersediaan Akses rekam Kenyamanan
obat medis ruang periksa
• TOT
Harapan &
Optimisme Makna &
Identitas Tujuan
Hidup
Pemulihan
• Puskesmas
Sekunder • RSJ
• Klinik • RSUD • RSU tipe
• Praktek umum • RS Swasta A/Pendidikan
Primer Rujuk
Tersier
Pemeriksaan Mata (Katarak dan Tiap 2 tahun untuk pasien di bawah usia 40 tahun dan tiap tahun untuk pasien di atas
Glaukoma) usia 40 tahun
Pemeriksaan Neurokognitif Kemunduran kognitif (atensi, memori, fungsi eksekutif) merupakan salah satu
domain defisit gangguan skizofrenia, diperberat efek pemberian obat tipik dan obat
anti-EPS. Gangguan kognitif berkontribusi utama terhadap penurunan fungsi ODS
(sekolah, bekerja dll) dibanding gejala positif atau negatif.
a. Tiap 3-6 bulan pada 1 tahun pertama onset sakit
b. Tiap 1 tahun atau atas indikasi pada >1 tahun onset sakit.
Rujuk Balik Rutin
Skizofrenia dengan epilepsi Segera rujuk balik jika serangan kejang dan gejala perilaku-emosi
sudah terkontrol
Skizofrenia yang tidak responsif dengan Remisi atau target PANSS remisi tercapai, pada keadaan tertentu
pengobatan yang ada dimana target sulit tercapai karena progresifitas penyakit
(misalnya gejala negatif yang menonjol dll), maka dapat dirujuk
balik bila kondisi pasien sudah stabil dan sudah tidak ada titrasi
obat
Skizofrenia dengan penyalahgunaan zat Kondisi intoksikasi atau putus zat teratasi atau target psikiatri
adiksi telah tercapai, misal ketergantungan alkohol dan ganja
Diagnosis tidak pasti Segera rujuk balik jika telah terdiagnosis pasti gangguan
skizofrenia tanpa penyulit atau penyerta
Skizofrenia dengan komorbiditas gangguan psikiatri Apabila kondisi komorbiditas sudah stabil dan tidak ada titrasi
lainnya intervensi
Skizofrenia dengan defisit neurokognitif, onset Rujuk balik bila target remediasi kognitif telah tercapai
penyakit kurang dari 5 tahun
Penilaian kebutuhan rehabilitasi psikososial Rujuk balik dengan penilaian kognitif lengkap, rencana
lanjutan rehabilitasi lanjutan
Sindroma Neuroleptik Malignan Rigiditas, hiperpiretik, gangguan sistem saraf otonom dan delirium
Indikasi Bunuh Diri Ide, rencana dan pemikiran bunuh diri yang jelas dan terus-menerus, sulit
dikendalikan
Indikasi potensi kekerasan (violence) Ide, rencana dan pemikiran tentang kekerasan yang jelas dan terus-
yang tidak dapat dikendalikan dengan menerus, sulit dikendalikan
pemberian obat yang ada
Kondisi medis umum berat Misalnya Hipertensi Malignan dan tidak terkontrol, Intake sulit, ketidak-
seimbangan elektrolit dll. Konsul ke bagian yang sesuai dengan kondisi
medis umum yang menyertai
EPS berat yang tidak tertangani Distonia akut, risiko asfiksia pada distonia larings
Gaduh gelisah berat yang tidak Dengan pemberian obat antipsikotik injeksi dosis maksimal, tidak tercapai
tertangani penurunan gaduh gelisah atau kondisi medis yang tidak memungkinkan
penambahan dosis
Kekambuhan karena kesinambungan Kambuh karena ketidaktersediaan obat sebagai lanjutan terapi
obat tidak terjamin
Gaduh gelisah berat yang tidak Gaduh gelisah tertangani dengan skor
tertangani PANSS-EC kurang dari 3 tiap item.
Gangguan Skizofrenia tanpa penyulit
atau penyerta dapat dirujuk balik
186
Menolong, memberikan yang terbaik,
dengan:
• Pelayanan yang cepat, akurat,
berkualitas, dan terpadu.
• Kerahasiaan pasien yang terjaga dan
terjamin.
• Pelayanan dan fasilitas yang nyaman
bagi semua pelanggan.