RSUD 1/7
DR. R. SOEPRAPTO
CEPU
PENGERTIAN Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizein yang berarti terpisah
atau pecah dan phren yang berarti jiwa. Terjadi pecahnya/
ketidakserasian antara afek, kognitif, dan perilaku. Skizofrenia adalah
suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir
serta disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi, kemauan
dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham
dan halusinasi, assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi,
afek dan emosi inadekuat, serta psikomotor yang menunjukkan
penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar.
KEBIJAKAN Etiologi
Patofisiologi
1. 1. Gangguan tidur
2. 2. Cemas
3. 3. Konsentrasi berkurang
4. 4. Defisit Prilaku
5. 5. Waham
6. 6. Halusinasi
Diagnosis
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam
atau kurang jelas):
c) Halusional Auditorik ;
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh.
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu
ada secara jelas:
h) Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial,
tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neureptika.
SKIZOFRENIA
a. Antipsikotik Konvensional
1. Haldol (haloperidol)
2. Stelazine ( trifluoperazine)
3. Mellaril (thioridazine)
4. Thorazine ( chlorpromazine)
5. Navane (thiothixene)
6. Trilafon (perphenazine)
7. Prolixin (fluphenazine)
1. Risperdal (risperidone)
2. Seroquel (quetiapine)
3. Zyprexa (olanzopine)
SKIZOFRENIA
c. Clozaril
6. Levomeprazin Tablet 25 mg
Injeksi 25 mg/ml 25 50 mg/hari
Cara penggunaan
Mulai dosis awal dengan dosis anjuran, dinaikkan setiap 2-3 hari
sampai mencapai dosis efektif (mulai peredaan sindroma psikosis)
lalu dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan. Setelah
mencapai dosis optimal dipertahankan sekitar 8-12 minggu
(stabilisasi) kemudian diturunkan setiap 2 minggu hal ini disebut
dosis maintanance, dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun
(diselingi drug holiday 1-2 hari/mingu), setelah itu pasien dapat
SKIZOFRENIA
2) Terapi Elektrokonvulsif
dan hilang ingatan tidak terjadi, terutama bila aliran listrik hanya
diberikan kepada belahan otak yang tidak dominan (nondominan
hemisphere).
B. Psikoterapi
1) Terapi Psikoanalisa.
Pada teknik ini, penderita disupport untuk bisa berada dalam kondisi
relaks baik fisik maupun mental dengan cara tidur di sofa. Ketika
penderita dinyatakan sudah berada dalam keadaan relaks, maka
pasien harus mengungkapkan hal yang dipikirkan pada saat itu
secara verbal.
SKIZOFRENIA
3) Terapi Humanistik
SKIZOFRENIA
a. Terapi Kelompok.
b. Terapi Keluarga.