Anda di halaman 1dari 11

PENINGKATAN PRODUKSI ASI

DENGAN METODE PIJAT


WOOLWICH
KELOMPOK 7
1. ARUM GALUH SAPUTRI
2. AFIFAH NURI AZZAHRO’
3. PUTRI DWI ANGGRAINI
4. ANAES THASIA PRATIWI
5. DHESTA PRATAMA AZIZAH SEMENDANAU
6. FATHAYA SALSABILA NINDYASRURI
Pengertian Produksi ASI
ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik
fisik, psikologi, sosial maupun spiritual, ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan
pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur
zat makanan (Hubertin, 2007)
ASI ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa cairan tambahan lain
seperti susu formula, jeruk ,madu, air teh, air putih, dan tanpa makanan tambahan
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. ASI eksklusif ini
diberikan selama 6 bulan. (Roesli, 2010).
ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks. Pada bayi
yang mulai mengisap, akan terjadi dua refleks prolaktin yang dirangsang oleh
hormon prolaktin dan reflek pengaliran/pelepasan ASI (let down reflex) (Roesli,
2010).
Hormon-Hormon Pembentukan ASI

1. Progesterone
Hormon progesteron ini mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.
Tingkat progesteron akan menurun sesaaat setelah melahirkan dan hal ini dapat
mempengaruhi produksi ASI berlebih.
2. Estrogen
Hormon estrogen ini mestimulasi saluran ASI untuk membesar. Hormon
estrogen akan menurun saat melahirkan dan akan tetap rendah selama beberapa
bulan selama masih menyusui. Pada saat hormon estrogen menurun dan ibu masih
menyusui, di anjurkan untuk menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen
karena menghambat produksinya ASI.
3. Prolaktin
Hormon prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh granula
pituitary. Hormon ini berperan dalam membesarnya alveoli saat masa
kehamilan. Hormon prolaktin memiliki peran penting dalam memproduksi
ASI, karena kadar hormon ini meningkat selama kehamilan. Kadar hormon
prolaktin terhambat plasenta, saat melahirkan dan plasenta keluar, hormon
progeterone dan estrogen mulai menurun sampai tigkkat dilepaskan dan
diaktifkannya hormon prolaktin. Peningkatan hormon prolaktin akan
menghambat ovulasi yang bisa dikatakan mempunyai fungsi kontrasepsi
alami, kadar prolaktin yang paling tinggi adalah malam hari.
4. Oksitosin
Hormon oksitosin berfungsi mengencangkan otot halus pada rahim pada saat
melahirkan dan setelah melahirkan. Pada saat setelah melahirkan, oksitosin juga
mengancangkan otot halus pada sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran
susu. Hormon oksitosin juga berperan dalam proses turunnya susu let down/milk
ejection reflex. Faktor yang dapat meningkatkan pengeluaran hormon oksitosin, yaitu
:
a. Bila melihat bayi
b. Memikirkan bayinya dengan perasaan kasih sayang
c. Mendengar bayinya menangis
d. Mencium bayi
e. Ibu dalam keadaan tenang
PIJAT WOOLWICH
Metode pijat woolwich ini didasarkan pada pengamatan bahwa pengaliran ASI
lebih penting dari sekresi ASI oleh kelenjar ASI. Dengan metode pijat woolwich,
akan memengaruhi saraf vegetative dan jaringan bawah kulit yang dapat melemaskan
jaringan sehingga memperlancar aliran darah pada sistem duktus, sisa-sisa sel sistem
duktus akan dibuang agar tidak menghambat aliran ASI melalui ductus lactiferus
sehingga aliran ASI akan menjadi lancar. Pijat woolwich memicu rangsangan sel-sel
mioepitel di sekitar kelenjar payudara, rangsangan tersebut diteruskan ke
hipotalamus sehingga memicu hipofisis anterior untuk memeroduksi hormon
prolaktin. Di samping itu, peradangan atau bendungan pada payudara dapat dicegah
(Pamuji, 2014).
MANFAAT METODE PIJAT WOOLWICH

Manfaat pemijatan metode pijat woolwich menurut penelitian Pamuji, tahun 2014:
1. Meningkatkan pengeluaran ASI
2. Meningkatkan sekresi ASI,
3. Dan mencegah peradangan payudara atau mastitis.
4. Merangsang hormon oksitosin sehingga ibu lebih tenang atau rilex
5. Mengurangi stres
6. Meningkatkan rasa percaya diri karena suplai ASI cukup

Metode pijat woolwich diberikan pada ibu postpartum primipara sebanyak 2 kali/hari di waktu
pagi dan sore hari selama 3 hari postpartum.
LANGKAH PIJAT WOOLWICH

Prosedur pijat woolwich melakukan pemijatan melingkar menggunakan kedua


ibu jari pada area sinus laktiferus tepatnya 1-1,5 cm di luar areola mamae dan
pemijatan dilakukan selama 15 menit. Pemijatan tersebut akan merangsang sel saraf
pada payudara, rangsangan tersebut diteruskan ke hipotalamus dan direspon oleh
hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin yang akan dialirkan oleh
darah ke sel mioepitel payudara untuk memproduksi ASI (Pamuji, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
 
 Asih, Yusari. 2017. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada
Ibu Nifas. Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN
1907 – 0357
 Astutik, R.Y. 2014. Payudara Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
 Barokah Liberty. (2017). Pengaruh pijat woolwich terhadap Produksi ASI
di BPM APPI Amelia Bibis Kasihan Bantul. Jurnal Kebidanan. 6 
 Delima, Mera., et all. 2016. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap
Peningkatan Produksi Asi Ibu Menyusui Di Puskesmas Plus Mandiangin.
Jurnal Ipteks Terapan Research of Applied Science and Education V9.i4
(282-293) Kopertis Wilayah X 283 ISSN: 1979-9292 E-ISSN: 2460-5611
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai