FARMAKOTERAPI II
“
◆ PUJI MEILANI USMAN (O1A1 16
173)
◆ NINDAH IKA MAULIANA (O1A1 16
176)
◆ DZULFIANA ASHAN (O1A1 16
181)
◆ ATYMUTMAIN (O1A1 16 182)
◆ NURUL FEBRINA RAHMAWATI
(O1A1 16 184)
Definisi Cystic Fibrosis
◆ Cystic fibrosis adalah suatu
gangguan kronik multisistem yang
ditandai dengan infeksi
endobronkial berulang, penyakit
paru obstruktif progresif dan
insufisiensi pankreas dengan
gangguan absorbsi/malabsorbsi
intestinal. Kelainan ini merupakan
kelainan genetik yang bersifat
resesif heterogen dengan
gambaran patobiologis yang
mencerminkan mutasi pada gen-
gen regulator transmembran
fibrosis kistik (cystic fibrosis
transmembrane conductance
regulator/CFTR)
Etiologi Cystic Fibrosis
a. Tujuan Terapi
Tujuan terapi pada penyakit Cystic Fibrosis adalah :
◆ Mencegah dan mengontrol infeksi-infeksi pada paru-
paru .
◆ Melonggarkan dan mengeluarkan lendir yang kental
dan lengket dari paru-paru .
◆ Mencegah halangan-halangan pada usus-usus.
◆ Menyediakan nutrisi yang cukup.
◆ Tujuan utama dari terapi CF yaitu untuk
meningkatkan klirens dari sekresi dan mengendalikan
infeksi di paru-paru
◆ Mencegah obstruksi intestinal.
◆ Terapi untuk mengembalikan proses penyusunan
genetic CFTR atau terapi gen merupakan terapi yang
dipilih.
Tata Laksana Terapi Cystic Fibrosis
b. Strategi Terapi
Strategi terapi yang dilakukan meliputi
dua hal yaitu:
◆ Medikamentosa
◆ Pembedahan
d. Terapi Farmakologi
◆ Terapi Menggunakan Obat Antibiotik
◆ Terapi Fisik Dada
◆ Terapi Obat-Obat lain
◆ Terapi Oksigen
◆ Transplantasi Paru
KIE dan Monitoring
a. KIE
Pola hidup sehat seperti tidak merokok,
konsumsi makanan sehat, melakukan
olahraga aerobik, melakukan pemeriksaan
kesehatan dengan teratur.
b. Monitoring
◆ Rencana monitoring terapi obat
meliputi:
◆ Monitoring efektivitas terapi.
◆ Monitoring Reaksi Obat Berlawanan
(ROB) meliputi efek samping obat,
alergi, interaksi obat.
“
PEMBAHASAN KASUS
◆ KASUS
Anak NO umur 1 tahun mengalami batuk dan
mengeluarkan dahak kental, nafas tersengal-sengal,
mengi dan kulitnya membiru. Fasesnya berbau
busuk dan mengeluarkan lemak serta berminyak.
Berat badan dan tinggi badan tidak pernah naik.
Perutnya kembung dan suka mual. Masuk RS dalam
keadaan pucat dan lemah. Diketahui anak NO
adalah blasteran keturunan Eropa Indonesia,
ayahnya sudah kembali ke Eropa Utara dan NO
dirawat ibunya di Muna, mereka telah cerai sejak
umur NO 3 bulan.
◆ DATA PASIEN
Nama pasien : NO
Umur : 1 tahun
Keluhan : mengalami batuk dan
mengeluarkan dahakkental, nafas
tersengal-sengal, mengi dan kulitnya
membiru. Fasesnya berbau busuk
dan mengeluarkan lemak serta
berminyak. Berat badan dan tinggi
badan tidak pernah naik. Perutnya
kembung dan suka mual.
Kewarganegaraan : blasteran keturunan Eropa
Indonesia
Riwayat social : ayahnya sudah kembali ke Eropa
Utara dan NO dirawat ibunya di
Muna, mereka telah cerai sejak umur
NO 3 bulan.
DENTIFIKASI PERMASALAHAN
◆ IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Pasien NO didiagnosis terkena cystic
fibrosis karena tanda-tanda dari penyakit
ini dialami oleh NO. Kebanyakan 1 dari 30
orang Eropa dan Amerika Utara terkena
penyakit ini. NO merupakan blasteran
Eropa Indonesia kemungkinan besar
menderita penyakit ini
TATALAKSANA TERAPI
◆ Tujuan terapi
Tujuan terapi dari NO yaitu untuk
menyembuhkan cystic fibrosis yang diderita.
◆ Strategi terapi
Strategi terapi yaitu dengan
menggunakan obat-obatan yang telah
terpilih sehingga tecapai tujuan terapi.
TATALAKSANA TERAPI
◆ Obat terpilih
1. Teknik airway clearance
2. Enzim suplemen (Pancrelipase)
3. Inhalasi (albuterol melalui nebulizer)
◆ Evaluasi obat
1. Harga Pancrelipase Rp 190.00,-
2. Harga Albuterol Rp.105.500,-
Monitoring