PENGENDALIAN OPERASIONAL Perencanaan dan pengendalian operasional diperlukan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik menghasilkan produk/jasa yang diinginkan tanpa kerugian (produk cacat, kriteria produk/layanan tidak sesuai permintaan pelangganan, dan lain-lain). Proses produksi atau proses pelayanan harus direncanakan seperti : 1.Menentukan persyaratan produk/layanan 2. Menentukan kriteria proses yang harus dipenuhi. 3. Menentukan bagaimana sumber daya diperoleh 4. Menentukan cara pengendalaian proses 5. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan
ISO 9001:2015 mensyaratkan agar organisasi
memastikan bagaimana spesifikasi produk /layanan yang akan diberikan dan memastikan spesifikasi tersebut terpenuhi. Spesifikasi atau persyaratan produk tersebut dapat berasal dari : a. Pelanggan b. Organisasi itu sendiri c. Peraturan dan perundangan d. Pihak lain yang berkepentingan Komunikasi dengan pelanggan juga sangat diperlukan dalam hal perencanaan dan pengendalian operasional. Komunikasi tersebut meliputi : 1. Menyampaikan informasi tentang produk/ layanan. 2. Penawaran, order atau kontrak, termasuk masalah perubahan. 3. Menerima persepsi dan keluhan pelanggan sebagai umpan balik. 4. Penanganan atau mengontrol properti milik pelanggan Proses produksi dan layananan harus berada pada kondisi yang terkendali. ISO 9001:2015 menjabarkan bahwa terkendali berarti : 1. Dokumen tentang karakteristik produk/ layanan. 2. Sumber daya pemantauan harus tersedia. 3. Aktifitas pemantauan dan pengukuran dilakukan. 4. Infrastruktur dan lingkungan kerja sesuai. 5. Personil yang berkerja kompeten 6. Validasi proses dilakukan 7. Tindakan untuk mencegah kesalahan operator ditetapkan. 8. Aktifitas pelepasan, pengiriman dan pasca pengiriman ditetapkan.