Anda di halaman 1dari 8

POPULASI DAN SAMPEL

Kelompok 4
1. Dewi Rinawati
2. Erma Nor Hidayah
3. M. Aslam Mufid
4. Nandini Rahma Putri
5. Rista Fitriani
6. Siti Mukaroh
PENGERTIAN POPULASI & SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri


atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
penelitian.
KEGUNAAN PENGGUNAAN SAMPEL DALAM
PENELITIAN

1. Dapat menghasilkan gambaran karakter populasi


yang tepat
2. Dapat menentukan ketetapan hasil penelitian
dengan menggunakan standar defiasi dari taksiran
yang diperoleh
3. Sederhana, mudah dilakukan
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin
dengan biaya yang efisien
HUBUNGAN POPULASI & SAMPEL
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan
ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah
keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti. Populasi
dan sampel pada prinsipnya sama dari beberapa sisi aspek
kuantitatifnya berbeda, tetapi secara kualitatif harus sama
dengan artian bahwa sampel harus representatif mampu
mewakiliki populasi yang ada. Penelitian yang dilakukan
atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar
hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti
harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal
peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka
yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari
keseluruhan elemen atau unsur tadi.
METODE SAMPLING(PROBABILITY SAMPLING)

Teknik pengambilan sampel yang memberikan


peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi :
1. Simple random sampling
2. Disproportionate stratified random
3. Sampling area
METODE SAMPLING (NON
PROBABILITY SAMPLING)

Teknik pengambilan sampel yang memberi peluang


atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampel ini meliputi:
1. Sampling sistematis
2. Kuota
3. Aksidental
4. Purposive
5. Jenuh
6. Snowball
MENGHITUNG ATAU MENENTUKAN
BESAR SAMPEL

Menentukan besar sampel


Besar sampel bergantung pada jenis penelitian. Apabila
penelitian bersifat eksploratif, satu sampel saja mungkin
cukup, akan tetapi sampel untuk penelitian yang bertujuan
melakukan generalisasi harus representatif terhadap
populasi sehingga perlu memperhatikan besar sampel,
selain cara pengambilan sampelnya. Selain itu besar sampel
bergantung pada skala ukur variabel dependen, apakah
kategori atau kontinu, dan derajat ketepatan perkiraan yang
diinginkan, karena semakin derajat ketepatan yang
diinginkan semakin besar pula sampel yang dibutuhkan.
Menghitung sampel
 1. Rumus Slovin

 di mana :
 n = ukuran sampel N = ukuran populasi
 e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
 yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
 Untuk menggunakan rumus ini tentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas
toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan presentase. Semakin besar toleransi
kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya,
penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki akurat sampai 95%.
 Contoh :
 Sebuah perusahaan memiliki 1000 karyawan dan akan dilakukan survei dengan
mengambil sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan apabila batas toleransi
kesalahan 5% :
 Jawab :
 n = N ( 1 + N e2 )
 = 1.000  (1 + 1.000 x 0,05 x 0,05) 
            = 285,714 orang dibulatkan menjadi 286 orang.
Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 286 karyawan

Anda mungkin juga menyukai