Anda di halaman 1dari 44

Pengendalian Internal dan

Kas

PENGANTAR AKUNTANSI 2
Pengendalian Internal (Internal Control)

Suatu rencana organisasional dan semua


tindakan yang dilakukan perusahaan untuk
mengamankan aktiva, mendorong diikutinya
kebijakan perusahaan, mendorong efisiensi
operasional, dan menjamin ketepatan dan
dapat dipercayainya catatan-catatan
akuntansi.
Pengendalian Internal

Pengendalian internal dibedakan menjadi 2 yaitu:


1. Pengendalian akuntansi
Pengendalian ini dirancang untuk mencapai tujuan
mengamankan aset perusahaan, dan menjamin
ketepatan dan dapat dipercayainya catatan-catatan
akuntansi.
2. Pengendalian administratif
Pengendalian ini dirancang untuk mendorong
efisiensi operasional, dan mendorong diikutinya
kebijakan perusahaan.
Elemen – elemen dalam pengendalian Internal

Lingkungan pengendalian
Penilaian risiko (risk assessment)
Prosedur Pengendalian
Pengawasan
Informasi & komunikasi
Lingkungan pengendalian

Merupakan perilaku manajemen dan karyawan


secara keseluruhan mengenai pentingnya
pengendalian.
Penilaian Risiko

Manajemen harus menilai risko tersebut dan


melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk mengendalikannya, sehingga tujuan
pengendalian internal dapat dicapai.
Prosedur Pengendalian

Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang


berkaitan
Operasional, penyimpanan aset, & Akuntansi
Bukti & Tindakan Keamanan
Pengawasan

Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal


dapat menemukan kelemahan-kelemahan dan
memperbaiki efektivitas pengendalian
Informasi & Komunikasi

Informasi & komunikasi tersebut mengenai


lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
prosedur pengendalian, serta pengawasan
dibutuhkan manajemen untuk mengarahkan
operasi dan memastikan kapatuhan pelaporan,
hukum, dan peraturan yang diperlukan.
Prinsip – Prinsip Pengendalian Akuntansi

Penetapan tanggung jawab


Pemisahan tugas
Penggunaan peralatan mekanik dan elektronik
Prosedur dokumentasi
Verifikasi internal dan independen
Pengendalian fisis
Kas

• Aktiva lancar pertama yang ditulis pada


neraca sebagian besar perusahaan.
• Aset yang menjadi permulaan siklus operasi
perusahaan.
• Alat pertukaran (pembayaran).
• Uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel,
dan simpanan uang yang tersedia untuk
ditarik kapan saja dari bank & lembaga
keuangan lainnya.
Pos-pos yang tidak dikelompokkan sebagai Kas

Deposito ataupun sekuritas utang, deposito ataupun


sekuritas utang ini dianggap sebagai setara kas jika
pemilikannya bertujuan untuk managemen kas.
Cek mundur, cek yang yang baru dapat diuangkan
pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang
sehingga cek ini diklasifikasi sebagai piutang
Cek kosong, cek yang tidak cukup dananya sehingga
cek ini diperlakukan sebagai piutang
Perangko dan materai, diklasifikasi sebagai bahan
habis pakai
Pengendalian Internal Kas

• Kas menjadi aset yang paling mungkin untuk dicuri &


disalahgunakan oleh karyawan karena mudah
dipindahtangankan.
• Contoh praktik untuk menyelewengkan kas:
1. Penerimaan kas dicatat lebih rendah dari yang
seharusnya dan selisihnya dimasukkan ke kantong
pribadi.
2. Piutang yang timbul dari penjualan kredit tidak
dicatat. Kas yang diterima dari piutang ini
dikemudian hari digelapkan.
Pengendalian Internal Kas

• Contoh praktik untuk menyelewengkan kas:


3. Cek untuk kepentingan pribadi dibebankan sebagai
beban perusahaan.
4. Menunda posting (lapping), yaitu tidak mencatat
penerimaan kas dari debitor tertentu dan kas
tersebut segera digelapkan.
Prinsip-prinsip Pengendalian Kas
Pemisahan tugas, tugas mencatat penerimaan dan
pengeluaran kas harus dipisahkan dari tugas
menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas.
Penyetoran ke bank, semua penerimaan kas harus
segera disetor ke bank dalam rekening giro.
Pemeriksaan mendadak, pemeriksaan terhadap
catatan dan fisik kas harus dilakukan secara
mendadak dan tidak dalam interval waktu tertentu.
Menggunakan cek, semua pengeluaran kas (kecuali
kas kecil) harus dilakukan dengan menggunakan
cek.
Prosedur pengendalian internal atas penerimaan kas

Perusahaan secara berhati-hati memilih pegawai.


Perusahaan harus mengeluarkan banyak uang untuk
melakukan program pelatihan.
Pekerja tertentu akan ditugaskan sebagai kasir,
pengawas kasir, atau akuntan untuk penerimaan kas.
Register kas berfungsi untuk mencatat transaksi.
Pelanggan menerima kwitansi sebagai bukti
terjadinya transaksi
Rekening koran akan merinci penerimaan kas untuk
direkonsilasikan dengan catatan perusahaan.
Prosedur pengendalian internal atas penerimaan kas

Audit internal untuk memeriksa transaksi yang


dilakukan perusahaan, untuk mengetahui apakah
kebijakan perusahaan telah dilaksanakan
Audit eksternal untuk memeriksa proses
pengendalian internal perusahaan terhadap
penerimaan kas.
Kasir dan pegawai bagian surat menyurat yang
menangani penerimaan kas tidak boleh memiliki
akses pada catatan akuntansi.
Prosedur pengendalian internal atas penerimaan kas

Hanya pegawai yang ditentukan seperti manajer dari


suatu departemen yang dapat memberikan
perkecualian bagi pelanggan, menyetujui
penerimaan kas dalam jumlah tertentu serta
memperbolehkan pelanggan untuk membeli secara
kredit.
Prosedur pengendalian internal atas pengeluaran kas

Pengeluaran kas dipercayakan pada pegawai tingkat atas.


Petugas tertentu yang akan memberi persetujuan pada
dokumen pembelian, sehingga pembelian tersebut dapat
dibayar.
Pengeluaran yang besar harus disetujui oleh pemilik
perusahaan atau dewan direksi untuk menjamin adanya
kesesuaian dengan tujuan perusahaan.
Operator komputer dan pegawai lainnya yang menangani
cek tidak boleh memiliki akses terhadap catatan
akuntansi.
Prosedur pengendalian internal atas pengeluaran kas

Audit internal akan memeriksa terhadap transaksi


yang dilakukan perusahaan untuk melihat
kesesuaian transaksi tersebut dengan kebijakan
perusahaan.
Pemasok mengeluarkan faktur yang
memperlihatkan jumlah yang harus dibayar
Cek yang belum diisi disimpan dalam brankas dan
dikendalikan oleh satu orang tertentu yang tidak
memiliki tugas akuntansi.
Rekonsiliasi Bank
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan
perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan
sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan
cek. Praktik tersebut sering menyebabkan timbulnya
perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan
saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan
menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo
kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di
Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan
perusahaan dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi
bank.
Rekonsiliasi Bank

Proses penjelasan sebab-sebab perbedaan antara


catatan nasabah dengan catatan bank mengenai
rekening nasabah di bank.
Rekonsiliasi Bank

Penyebab perbedaan tersebut pada dasarnya


ada 2 yaitu :
1.Diakibatkan oleh beda waktu mencatat
2.Diakibatkan kesalahan
Berikut penjelasan mengenai penyebab perbedaan tersebut :

No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank


1 Deposit in transit (setoran Sudah menambah Belum menambah
dalam perjalanan) : saldo kas saldo kas
Setoran perusahaan yang
belum diterima oleh bank
atau perusahaan mencatat
setoran ini tetapi bank
belum mencatatnya.
2 Outstanding check (cek Sudah mengurangi Belum mengurangi
yang sudah dikeluarkan saldo kas saldo kas
oleh perusahaan tetapi
belum dibayar oleh bank)
3 Tagihan wesel & bunga Belum menambah Sudah menambah
langsung ditagihkan bank saldo kas saldo kas
4 Bunga giro bank Belum menambah Sudah menambah
saldo kas saldo kas
Berikut penjelasan mengenai penyebab perbedaan tersebut :

No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank


5 Biaya administrasi bank Belum mengurangi Sudah mengurangi
saldo kas saldo kas
6 Cek kosong Sudah menambah Tidak mempengaruhi
saldo kas, harus
dikurangi
7 Kekeliruan memasukkan Sudah menambah Belum menambah
setoran rekening giro oleh saldo kas saldo kas
bank
Contoh rekonsiliasi bank
1. Setoran dalam perjalanan Rp 1.591.630
2. Kesalahan bank, menambah Rp 100.000 ke rekening bank
perusahaan
3. Cek-cek dalam peredaran :
No. 337 Rp 286.000
No. 338 Rp 319.470
No. 339 Rp 83.000
No. 340 Rp 203.140
No. 341 Rp 458.530
4. Pendapatan sewa secara Electronik Fund Transfer Rp
904.030
Contoh rekonsiliasi bank

5. Penagihan oleh bank Rp 2.114.000 termasuk pendapatan


bunga Rp 214.000
6. Bunga yang dihasilkan dari rekening bank Rp 28.010
7. Kesalahan pada buku perusahaan menambahkan Rp
360.000 ke nilai sisa bank
8. Biaya administrasi bank Rp 14.250
9. Cek kosong dari Rosita Lubis Rp 52.000
10. Pembayaran asuransi secara Electronic Fund Transfer Rp
361.000
11. Saldo menurut bank per 31 januari Rp 5.931.510
12. Saldo menurut perusahaan per 31 januari Rp 3.294.210
Contoh rekonsiliasi bank

Laporan Rekonsiliasi Bank


Saldo menurut bank per 31 januari Saldo per perusahaan per 31 januari
Rp 5.931.510 Rp 3.294.210
Ditambah : Ditambah :
Setoran dalam perjalanan Pendapatan sewa secara Electronik
Rp 1.591.630 Fund Transfer
Rp 904.030
Koreksi terhadap kesalahan bank. Cek Penagihan oleh bank atas wesel tagih
salah dibebankan pada rekening koran termasuk pendapatan bunga
perusahaan Rp 214.000
Rp 100.000 Rp 2.114.000
Pendapatan bunga yang dihasilkan dari
rekening bank
Rp 28.010
Koreksi terhadap kesalahan perusahaan
Rp 360.000
Contoh rekonsiliasi bank

Laporan Rekonsiliasi Bank


Dikurangi : Dikurangi :
Cek-cek dalam peredaran : Biaya administrasi bank
No. 337 Rp 286.000 Rp 14.250
No. 338 Rp 319.470
No. 339 Rp 831.000
No. 340 Rp 203.140
No. 341 Rp 458.530
Cek kosong dari Rosita Lubis
Rp 52.000
Pembayaran asuransi secara Electronic
Fund Transfer
Rp 361.000
Nilai sisa bank yang disesuaikan Nilai sisa perusahaan yang disesuaikan
Rp 6.273.000 Rp 6.273.000
Mencatat ayat-ayat jurnal dari rekonsiliasi

Tanggal Keterangan Debet Kredit


Jan 31 Kas Rp 904.030
Pendapatan Sewa Rp 904.030
31 Kas Rp 2.114.000
Wesel tagih Rp 1.900.000
Pendapatan bunga Rp 214.000
31 Kas Rp 28.010
Pendapatan bunga Rp 28.010
31 Kas Rp 360.000
Hutang - Perusahaan Rp 360.000
31 Biaya administrasi bank Rp 14.250
Kas Rp 14.250
Mencatat ayat-ayat jurnal dari rekonsiliasi

Tanggal Keterangan Debet Kredit


Jan 31 Piutang Rp 52.000
Kas Rp 52.000
31 Biaya Asuransi Rp 361.000
Kas Rp 361.000
Kas Kecil (Petty Cash)

Dana yang terdiri dari sejumlah kecil uang kas yang


digunakan untuk membayar pengeluaran yang kecil
jumlahnya.
Cash yang yang khusus dibuka untuk melayani
pembayaran keperluan-keperluan perusahaan yang
rutin & meliputi jumlah yang relatif kecil.
Pembukuan Petty Cash

1. Metode imprest (dana tetap), metode yang


menentukan jumlah petty cash yang selalu
konstan.
2. Metode Fluktuasi, metode yang menentukan
jumlah petty cash tidak selalu konstan.
Pembukuan Petty Cash

Point Metode Imprest Metode Fluktuasi


Pembelanjaan kas kecil Tidak ada jurnal, hanya Harus di jurnal sesuai
membuat bukti dengan expensenya
pembayaran sebagai bukti
pengeluaran kas
Pengisian kembali Sesuai dengan rekening Pengisian sesuai dengan
ledger, sehingga yang dibutuhkan
pengisianya harus sesuai
dengan kebijakan
perusahaan dan sesuai
dengan jumlah kas kecil
saat pertama kali
dibentuk
Cara Penjurnalan

Keterangan Metode Imprest Metode Fluktuasi


Debet Kredit Debet Kredit
Pembentukan kas kecil Kas Kecil Kas Kas Kecil Kas
Pemakaian kas kecil - - Biaya Kas Kecil
Penambahan kas kecil Kas Kecil Kas Kas Kecil Kas
Pengisian kembali Biaya Kas Kas Kecil Kas
Contoh Soal Petty Cash

PT Astria Bersama menetapkan kas kecil untuk


pembayaran pengeluaran dalam nominal yang kecil.
Kas kecil tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari
2015 dengan menerima uang sebesar Rp 2.500.000
dari akun kas.
Berikutnya, kas kecil akan diisi lagi pada setiap
tanggal 15 dan 30. Transaksi transaksi pengeluaran
yang menggunakan kas kecil selama bulan Januari
2015 adalah sebagai berikut:
Contoh Soal Petty Cash
 03 januari Dibeli materai Rp 300.000
 08 januari Pembayaran beban listrik Rp 320.000 dan air
Rp 280.000
 11 januari Dibayar biaya iklan di koran jawa pos Rp 250.000
 14 januari Kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000
sehingga disetor kembali ke kas
 15 januari Dana kas kecil diisi kembali.
 19 januari Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000
 21 januari Dibayar biaya telepon Rp 360.000
 29 januari Dibayar untuk biaya pengobatan staf yang sakit
Rp 200.000
 30 januari Dana kas kecil diisi kembali.
Cara Penjurnalan Metode Imprest

Tanggal Keterangan Debet Kredit


01/01/2015 Kas kecil Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
03/01/2015 Tidak ada jurnal
08/01/2015 Tidak ada jurnal
11/01/2015 Tidak ada jurnal
14/01/2015 Kas Rp 500.000
Kas kecil Rp 500.000
15/01/2015 Perlengkapan kantor Rp 300.000
Biaya listrik Rp 320.000
Biaya air Rp 280.000
Biaya Iklan Rp 250.000
Kas Rp 1.150.000
Cara Penjurnalan Metode Imprest

Tanggal Keterangan Debet Kredit


19/01/2015 Tidak ada jurnal
21/01/2015 Tidak ada jurnal
29/01/2015 Tidak ada jurnal
30/01/2015 Biaya angkut pembelian Rp 240.000
Biaya telpon Rp 360.000
Biaya pengobatan karyawan Rp 200.000
Kas Rp 800.000
Cara Penjurnalan Metode Fluktuasi

Tanggal Keterangan Debet Kredit


01/01/2015 Kas kecil Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
03/01/2015 Perlengkapan kantor Rp 300.000
Kas kecil Rp 300.000
08/01/2015 Biaya listrik Rp 320.000
Biaya air Rp 280.000
Kas kecil Rp 600.000
11/01/2015 Biaya Iklan Rp 250.000
Kas kecil Rp 250.000
14/01/2015 Kas Rp 500.000
Kas kecil Rp 500.000
Cara Penjurnalan Metode Fluktuasi

Tanggal Keterangan Debet Kredit


15/01/2015 Kas kecil Rp 1.150.000
Kas Rp 1.150.000
19/01/2015 Biaya angkut pembelian Rp 240.000
Kas kecil Rp 240.000
21/01/2015 Biaya telpon Rp 360.000
Kas kecil Rp 360.000
29/01/2015 Biaya pengobatan karyawan Rp 200.000
Kas kecil Rp 200.000
30/01/2015 Kas kecil Rp 800.000
Kas Rp 800.000
SOAL LATIHAN
Pada tanggal 2 nop 2015, PT Makmur Jaya menerima laporan bank (statement
bank) yang menginformasikan bahwa saldo kas dibank pada tgl 31 Oktober 2015
berjumlah Rp 19.464.000. Saldo rekening kas per 31 Oktober 2015 menurut
catatan perusahaan berjumlah Rp 16.976.000. Setelah diteliti ternyata perbedaan
kedua saldo itu disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a.Setoran sebesar Rp 4.400.000 belum dicatat oleh bank sampai dengan tanggal 2
Nop 2015
b.Sebuah cek yang diterima Nn Anisa senilai Rp 832.000 dikembalikan oleh bank
karena tidak ada dananya.
c.Cek yang masih beredar s/d tgl 2 Nop 2015 bernilai Rp 1.346.000
d.Biaya administrasi bank bulan Oktober 2015 sebesar Rp 26.000 belum dicatat
oleh perusahaan
e.Bank telah menagihkan piutang wesel perush Sebesar Rp 6.400.000 (termasuk
bunga wesel sebesar Rp 400.000). Transaksi belum dicatat oleh perusahaan
Buatlah rekonsiliasi bank per 31 Oktober 2015
SOAL LATIHAN

Pada tanggal 1 April 2016, CV Seneng Makmur membentuk dana kas kecil
dilakukan sebulan 2 kali, yaitu setiap tanggal 15 dan tanggal 30. Pada tanggal 30
April 2016, dana kas kecil terdiri atas uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas
kecil sebagai berikut:
Uang tunai Rp 83.000
Biaya perjalanan Rp 623.000
Pembelian perlengk. Kantor Rp 439.000
Telepon & Telegram Rp 167.000
Biaya Pengiriman Rp 272.000
Reparasi & Pemeliharaan Rp 336.000
Perangko Rp 230.000
Piutang Karyawan Rp 850.000

Buatlah semua jurnal yang diperlukan dalam penyelenggaraan kas kecil dengan
sistem dana tetap ( imprest fund method )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai