Depresi
Depresi
, Apt
DEPRESI
PENDAHULUAN
Depresi merupakan gangguan mental yang cukup banyak
diderita oleh masyarakat, dan diperkirakan
mempengaruhi 121 juta diseluruh dunia.
Pada tahun 2020 depresi diperkirakan akan memcapai
ranking kedua sebagai penyakit penyebab disabilitas
(ketidakmampuan).
Di Amerika diperkirakan 5,3% pasien menderita depresi.
Faktor biologis
Faktor lingkungan
Pada manusia setiap dua sel syaraf didukung tiga sel glia.
Lingkungan
Kondisi medis
Penggunaan obat
Penyalahgunaan zat
A. KETURUNAN /GENETIK
Kejadian depresi dan bunuh diri cenderung terjadi dalam
satu keluarga.
Pasien dengan riwayat keluarga depresi memiliki
kemungkinan depresi 1,5 sampai 3 kali dari orang
normal.
B. KEPRIBADIAN
Orang dengan ciri-ciri kepribadian tertentu yang lebih
cenderung menjadi depresi.
Sifat-sifat yang cenderung menyebabkan depresi :
1. Berpikir negatif
2. Pesimisme
3. Kekhawatiran yang berlebihan
4. Rendah diri
5. Terlalu bergantung kepada orang lain
6. Tanggapan yang kurang efektif terhadap stress
C. LINGKUNGAN
Peristiwa sulit dalam hidup, kehilangan, perubahan, atau
stress yang terus menerus kadar neurotransmitter
menjadi tidak seimbang depresi.
1. Kelelahan
2. Banyak tidur
3. Makan terlalu banyak
4. Berat badan meningkat
Episode atipikal dapat terjadi berbulan-bulan atau
bahkan seumur hidup.
DYSTHYMIA
Keadaan depresi ringan atau sedang, tetapi kronis.
Gejala yang tampak :
1. Tertekan
2. Sedih atau melankolis terjadi disepanjang hidupnya.
DEPRESI PSIKOTIK
Pasien mengalami halusinasi dan atau delusi yang
umumnya terjadi pada pasien skizofrenia.
KLASIFIKASI BERDASARKAN WAKTU
TERJADINYA DEPRESI
Depresi postpartum
Depresi premenstrual dysphoric disorder
Depresi musiman
DEPRESI POSTPARTUM
Kehamilan perubahan hormon blue baby syndrome
perasaan sedih pasca melahirkan.
PREMENTRUAL DYSPHORIC DISORDER
Gejala yang sering terjadi :
Lekas marah
Kelelahan
Kegelisahan
Keteganggan syaraf
Atropi hippocampus
HIPOTESA AMIN BIOGENIK
Depresi kekurangan NE dan 5 HT.
Masa lalu obat antidepresan yang paling efektif bekerja
dengan meningkatkan ketersediaan monoamin
disinaps sementara beberapa obat antihipertensi
menyebabkan penguragan pada enyimpanan NE, 5 HT,
dan dopamin depresi pada 15% pasien.
HIPOTESA PERMISIF
Berfokus pada 5 HT menurunnya NE
Sel-sel saraf yang mengandung 5 HT terutama terletak di
raphe nuclei batang otak
HIPOTESIS SENSITIVITAS RESEPTOR
Reseptor yang ada di pasca sinaps supersensitifitas
(respon kompensasi daro syaraf pasca sinaptik saat
menerima stimulasi yang terlalu sedikit diimbangi
kurangnya stimulasi dengan cara meningkatkan sintesis
reseptor tambahan disebut up-regulasi
Peningkatan neurotransmitter akan meningkatkan
stimulasi pada reseptor yang mendorong syaraf untuk
mengimbanginya dengan penurunan sensitifitas reseptor
dikenal dengan desensitisasi
ATROFI HIPPOCAMPUS
Pasien dengan depresi unipolar mengalami penurunan
volume hippocampus kekambuhan depressi berat
(paul dan bara, 2004)
GEJALA DAN TANDA
Berdasarkan DSM IV TR (Diagnosa and Statistical
Manual of Mental Disorders ) pasien didiagnosa depresi
jika ada 5 / lebih gejala berikut muncul dalam suatu
periode (2 minggu) gejala tersebut antara lain :
1. Rasa tertekan atau sedih hampir sepanjang hari da
terjadi hampir setiap hari
2. Penurunan minat atau kesenangan yang signifikan
terhadap aktivitas apapun hampir sepanjang hari dan
terjadi hampir setiap hari
3. Penurunan berat badan yang signifikan walaupun tidak
melakukan diet, atau peningkatan BB atau penurunan
nafsu makan hampir setiap hari
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi psikomotor atau retardasi hampir tiap hari (tidak
bersemangat)
6. Keletihan atau kehabisan energi hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang
berlebihan atau tidak selayaknya
8. Penurunan kemampuan untuk berfikir/ konsentrasi
9. Berulangkali memikirkan kematian
GEJALA LAIN YANG MENGAKIBATKAN
DEPRESI :
Gejala yang mengakibatkan stress yang bermakna klinis
atau gangguan pada sosialisasi, pekerjaan, atau fungsi
lain yang penting
Gejala yang tidak terkait langsung dengan efek fisiologi
dari suatu obat (penyalah gunaan obat atau suatu
pengobatan)
Gejala yang tidak dapat dikaitkan dengan reaksi yang
dialami akibat kehilangan orang yang dicintai, gejala
bertahan selama lebih dari 2 bulan atau ditandai dengan
gangguan fungsional yang signifikan.
TATALAKSANA TERAPI
Sasaran terapi
Perubahan biologis / efek berupa mood/ perasaan pasien
dipengaruhi kadar 5 HT dan NE diotak
Strategi terapi
Terapi elektrokonvulsif
TERAPI PERILAKU COGNITIF
Cognitive behavioral therapy (CBT)
Sangat bermanfaat untuk pasien yang :
1. Pasien dengan depresi atipikal
2. Remaja dengan gejala depresi berat ringan
3. Wanita dengan depresi postpartum non psikotik
4. Anak-anak dari orang tua dengan gangguan
TERAPI INTERPERSONAL (IPT)
Tujuan dari metode ini adalah meningkatkan ketrampilan
komunikasi dan peningkatan harga diri dalam waktu
singkat.
Bentuk depresi yang dapat diatasi oleh IPT adalah
adanya suasana berkabung, konflik terpendam dengan
orang-orang yang memiliki hubungan yang dekat,
perubahan besar dalam hidup dan keadaan terisolasi.
TERAPI ELEKTROKONVULSIF (ECT)
Arus listrik dilewatkan melalui otak untuk memicu
kejang (periode singkat aktifitas otak tidak teratur),
berlangsung sekitar 40 detik. Pengobatan tertentu
diberikan untuk mencegah kejang menyebar keseluruh
tubuh.
ECT DAPAT DILAKUKAN PADA PASIEN
DEPRESI YANG MEMILIKI KONDISI :
1. Depresi berat dengan insomnia, perubahan berat,
perasaan putus asa atau rasa bersalah, dan berfikiran
bunuh diri atau pembunuhan.
2. Depresi berat yang tidak merespon antidepresan atau
konseling
3. Pada pasien depresi berat yang tidak bisa
menggunakan antidepresan
4. Mania berat yang tidak berespon terhadap pengobatan.
Gejala mania parah antara lain termasuk agitasi,
kebingungan, halusinasi atau delusi.
5. Pasien skizofrenia yang tidak berespon terhadap
pengobatan
TERAPI FARMAKOLOGI
Secara umum ada 3 fase pengobatan yang perlu dipertimbangkan
ketika merawat pasien dengan gangguan depresi, yaitu :
a. Fase akut berlangsung dari 6-10 minggu dimana tujuannya
adalah menghilangkan gejala.
b. Fase lanjutan berlangsung selama 4-9 bulan setelah remisi
dicapai, dimana tujuannya adalah untuk menghilangkan gejala
sisa atau mencegah kekambuhan.
c. Fase pemeliharaan berlangsung setidaknya 12-36 bulan,
yang tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya episode
depresi.