Anda di halaman 1dari 5

Prinsip Kebebasan

Berlayar
IDA BAGUS OKA ANA, S.H., M.M.
Prinsip Kebebasan Berlayar
Prinsip yang semula merupakan konsep mare liberium yang diajukan oleh Grotius pada Abad
Ketujuh-belas ini selanjutnya diterima dalam hukum laut modern sebagai the principle of
freedom of navigation. Dalam UNCLOS 1982 prinsip ini dituangkan ke dalam delimitasi
wilayah laut ke dalam beberapa bagian dengan mengatur kedaulatan atau hak berdaulat
negara-negara atasnya.
Berkaitan dengan dunia pelayaran pembagian wilayah yang terpenting adalah :
1. Laut Teritorial
2. Zona Tambahan (Contiguous Zone)
3. Laut Bebas
Laut Teritorial
UNCLOS secara fleksibel menentukan bahwa negara-negara dapat menentukan batas
laut teritorialnya sampai dengan 12 mil dari garis pangkal. Di laut teritorial ini negara-
negara mempunyai kedaulatan penuh, namun dengan batasan kewajiban untuk
memberikan hak lintas kepata kapal semua negara sepanjang pelayaran itu merupakan
lintas damai (innocent passage) yang tidak merugikan kedamaian, ketertiban dan
keamanan negara pantai.
Zona Tambahan
Zona Tambahan atau Contiguous Zone merupakan zona di wilayah laut bebas yang
berbatasan dengan laut teritorial dimana negara dapat melaksanakan pengawasan yang
diperlukan untuk mencegah dan menghukum atas dilakukannya pelanggaran terhadap
peraturan-peraturan bea-cukai, fiskal, imigrasi dan saniter di dalam wilayah negara atau
di dalam laut teritorialnya. Negara dapat menentukan batas zona tambahan tidak lebih
dari 24 mil laut dari garis pangkal di mana laut teritorial diukur.
Laut Bebas
Berkaitan dengan navigasi, laut bebas dimulai setelah berakhirnya zona tambahan.
Namun jika dikaitkan dengan pemanfaatan laut secara ekonomis, maka laut bebas
dimulai sejak berakhirnya zona ekonomi eksklusif (ZEE). Di laut bebas ini laut tidak di
bawah kedaulatan teritorial negara manapun, sekalipun demikian negara-negara masih
mempunyai kedaulatan hukum atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan warganegaranya di
laut bebas. Setiap negara, baik yang berpantai atau tidak berpantai (land-locked state)
mempunyai hak untuk melayarkan kapal di bawah benderanya di laut bebas. Kapal yang
berlayar di laut bebas tunduk pada yurisdiksi negara bendera kapal.

Anda mungkin juga menyukai