Anda di halaman 1dari 11

MUAL MUNTAH KARENA

KEMOTERAPI
Nama kelompok :
17380001 ANGGI PRANATA
17380002 ANIK SEPTIOWATI
17380003 ANIKE PUTRI
17380004 ANJAR WIDODO
17380006 ARI FEBRIANT
17380007 ARTA ARUM CAHYANI
17380008 AYU NABIL A
17380009 BAGAS TIRANGGA
17380010 BAYU NURYANTO
17380011 BELL A RIMBUN PUTRI
17380012 DHEA VIRGIYANDA PUTRI
17380014 DIAH EVITA
17380015 DIAH NINGRUM ULI ROSIDAH
17380016 DIAJENG CAMIL A
Definisi
Mual
mual merupakan sensasi yang sangat tidak enak pada perut yang
biasanya terjadi sebelum keinginan untuk muntah.

Muntah
muntah adalah suatu gejala bukan sebuah penyakit.gejala ini
berupa keluarnya isis lambung dan usus melalui mulut dengan
paksa atau dengan kekuatan.muntah meruoakan reflek protektif
tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja
tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun
dari tubuh dan bisa mengurangi tekana akibat adanya sumbatan
atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada
saluran pencernaan
Kemoterapi
kemoterapi merupakan salah satu terapi pada pasien
kanker yang menimbulkan beberapa efek samping,
salah satunya adalah mual muntah. Mual muntah
masih dirasakan pasien walaupun sudah mendapatkan
anti emetik. Mual muntah yang tidak di managemen
dengan baikdapat mengakibatka gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit bahkan
terganggunya siklus kemoterapi.
Dibawah ini terdapat salah satu kasus mual muntah
karena kemoterapi
Penyelesaian Masalah:
Terapi non-farmakologi
1. Minum air
2. Konsumsi makanan yang mudah dicerna
3. Hindari makanan dan minuman tertentu
4. Mengkonsumsi jahe (biasanya dalam bentuk
minuman)
5. Berbaring atau beristirahat
Terapi farmakologi:

Diberikan penambahan obat yaitu dengan mengkombinasikan antara dexamethason


dengan apprepitant.
Mengapa...? Pada kasus diatas dapat diketahui termasuk kedalah tipe mual muntah akut,
yaitu mual muntah yang terjadi dalam waktu 24 jam setelah dilakukan kemoterapi.
Sehingga perlu diberikan pengobatan yang maksimal agar mual muntah dapat mereda.

Alasannya: pemilihan aprepitant sendiri yaitu karena aprepitant digunakan dalam


perawatan, kontrol, pencegahan pada kondisi mual dan muntah yang disebabkan oleh
kemoterapi kanker. Selain itu aprepitant dan dexamethason dapat digunakan pada pasien
kemoterapi secara kombinasi (digunakan bersama). Mekanisme yang terjadi pada
kombinasi dexamethason dengan aprepitant yaitu aprepitant merupakan penghambat
menengah sitrokom P450 isoenzim CYP 3A4 dan meningkatkan level kortikosteroid ini
dalam waktu yang pendek (meningkatkan efek dexamethason) dengan menghambat
metabolisme melalui CYP 3A4.

Sumber :
jurnal evaluasi kepatuhan respon mual muntah penggunaan antiemetik pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi
Jurnal evaluasi penggunaan obat antimuntah pada pasien retinoblastoma anak yang menjalani kemoterapi di RS. kanker
Monitoring dan follow up
Memantau kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat
Pasien harus rutin mengkonsumsi obat untuk mengurangi mual dan muntah pasca
kemoterapi agar tercapai efek terapi yang diinginkan.
1. Pasien mengkonsumsi obat dolasetron dan doxorubicin hcl sebelum melakukan
kemoterapi untuk mencegah mual dan muntah
2. Pasien mengkonsumsi dexamethason setelah melakukan kemoterapi untuk
mengatasi mual dan muntah pasca kemoterapi
 
Mengontrol perubahan kondisi pasien setelah mendapatkan terapi
Dalam kasus ini pasien tidak mencapai efek terapi yang diinginkan, pasien masih
mengalami mual dan muntah pasca kemoterapi sehingga perlu penamabahan dosis
obat dan jenis obat.
Memantau kepatuhan pasien dalam menjalani terapi non farmakologi
Pasien diperbolehakan untuk menjalani terapi non farmakologi seperti akupuntur
secara rutin untuk mengatasi mual dan muntah yang dialami serta menjaga pola
makan dan pola hidup yang baik.
KIE
Konseling
Konseling dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada pasien mengenai penggunaan
obat agar dapat mencapai efek terapi yang diinginkan dengan metote tatap muka kepada
pasien selain itu memotivasi pasien agar memiliki semangat untuk kembali pulih.

Informasi
Memberi informasi kepada pasien atau keluarga pasien mengenai indikasi serta efek
samping obat dan cara penggunaan obat dolasetron, dexametason,aprepitant
Dolasetron
Indikasi : pencegahan atau pengobatan mual pasca kemoterapi
Efek samping : sakit kepala,sembelit,kelelahan,mengantuk,atau pusing.
Cara pemakaian : obat ini diberikan 50 mg 1,5 jam untuk sebelum kemoterapi

Dexametason
Indikasi : imunosupresan( anti alergi, gangguan kolagen, alergi inflamasi,radang atau
alergi pada kulit, gangguan pernafasan dan saluran pencernaan
Dosis : untuk pemakaian oral 4 mg 2 kali sehari
Efek samping: masalah tidur, keringat berlebih, kelemahan otot
Aprepitant
Indikasi: anti mual muntah yang disebabkan oleh kemoterapi kanker
atau setelah operasi
Dosis: 102 mg sekali sebelum kemoterapi kemudian 80 mg (hari ke 1
dan 2) setelah kemoterapi
Efek samping: sembelit, diare

Edukasi
Memberitahu pasien agar menjaga asupan makanan, pola hidup
teratur, teratur minum obat, melakukan kegiatan olahraga ringan.
Memberikan informasi kepada keluarga pasien bahwa ada alternatif
lain yang dapat menangani mual muntah selain mengkonsumsi obat-
obatan seperti terapi non farmakologi akupuntur.
KESIMPULAN
Pada kasus yang dihadapi, mual dan muntah terjadi
akibat kurang maksimalnya efekterapi obat yang
diberikan. Sehingga solusi yang kami ambil yaitu
dengan diberikan penambahan obat aprepitant yang
diberikan secara bersama (ikombinasikankan) dengan
dexamethason sehingga efek terapi lebih maksimal.
-THANK YOU -

-THANK YOU –
-THANK YOU -

Anda mungkin juga menyukai