Dari kedua problem tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 5 cluster, yaitu:
1. Well Problem
2. Flowline/piping Problem
3. SP Problem
4. Lifting Problem
5. SPU Problem
• Well Problem
Beberapa permasalahan yang terjadi pada sumur produksi, antara lain:
1. Scale
2. Parafin
3. Emulsi
4. Kepasiran
5. Coning
6. Masalah Mekanik
• Piping Problem
Parafin atau asphaltin adalah unsur-unsur pokok yang banyak terkandung dalam
minyak mentahyang umumnya disebabkan oleh perubahan komposisi
hidrokarbon, kandungan wax di dalam crude oil, turunnya temperatur dan
tekanan, sehingga minyak makin mengental dan menutup pori-pori batuan
Emulsi adalah campuran dua macam cairan yang dalam keadaan biasa tidak
dapat bercampur (immiscible). Problem emulsi umumnya timbul pada saat air
mulai terproduksi bersama minyak
1. Penyumbatan
• Kepasiran disebabkan karena adanya kandungan pasir yang terikut bersama dengan fluida
dan mengendap disepanjang aliran pipa.
• Terjadinya scale disebabkan oleh adanya perubahan tekanan, temperatur dan pH sehingga
keseimbangan ion-ion melebihi kelarutannya dan membentuk endapan atau padatan baik
di reservoir, atau sepanjang pipa produksi. Scale juga dapat terbentuk jika terjadi
pencampuran dua jenis air yang tidak compatible sehingga batas kelarutan senyawa yang
ada dalam campuran air formasi tersebut terlampaui, dan terbentuklah endapan scale.
• Adapaun terjadinya pengendapan parafin antara lain disebabkan oleh suhu, hilangnya
fraksi ringan dari minyak, pemindahan panas dari minyak ke dinding pipa, aliran cairan
yang tidak tetap dan tidak merata, adanya partikel lain yang menjadi inti dari pengendapan
parafin, kecepatan aliran dan kekerasan dinding pipa, dan terhentinya aliran fluida.
• Freezing pipe disebabkan akibat adanya kandungan hydrat dan mineral lainnya didalam
fluida sehingga ketika ada penurunan tekanan yang drastis, menyebabkan freezing.
• Piping and Lifting Problem
Untuk jalur pemipaan pada offshorre, dapat juga terjadi permasalahn umum yang dibahas sebelumnya. Namun ada juga
permasalahan lainnya, seperti
• Kemungkinan terjadinya penggerusan(scouring) material/sedimen di bawah pipa dan pengangkatan pipa karena
adanya perubahan pola dan kecepatan arus laut, terutama di sekitar alur-alur dasar laut yang dilalui oleh jalur pipa.
Scouring dan pengangkatan pipa ini dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya perubahan posisi pipa dari
disain awalnya (lateral buckling) dan terjadi bentang bebas (freespan).
• Kemungkinan terjadinya perubahan kedudukan pada pipa-pipa yang memotong jalur sesar, karena kemungkinan
adanya getaran atau pergerakan tanah akan menyebabkan terjadinya perubahan kestabilan pipa di dasar laut.
• Pipa transmisi gas dan jaringan pipa hulu rawan terkena jaring (terutama jaring trawl) dan jangkar dari nelayan yang
melakukan aktifitas penangkapan ikan di sekitar pulaupulau karang dan perairan Kepulauan Seribu
• Menggunakan metode geofisika untuk melakukan pemeriksaan secara periodik dan berkala terhadap infrstruktur
jaringan pipa migas seperti Remotely Operated Vehicle (ROV), Side Scan Sonar (SSS), Multibeam Echosounder,
dan Geomagnetik Laut.
• Melakukan pemendaman pada pipa terbuka didasar laut pada kedalaman < 13 m. Sedangkan pipa yang digelar
secara terbuka di dasar laut pada kedalaman laut lebih dari 13 m harus dilengkapi dengan pemberat, hal ini untuk
menjaga kestabilan pipa di dasar laut dan mencegah terjadinya kegagalan struktur pada sistem perpipaan, sesuai
dengan standar.
• Memberi bangunan pendukung (concrete) pada pipa yang terindikasi mengalami kondisi bentang bebas
(freespan), sesuai dengan standar DNV-RP-F105.
• Melakukan penimbunan pada lokasi persilangan (crossing) antar pipa bawah laut atau dengan kabel bawah laut
agar tidak terjadi kondisi freespan.
• Memberi buckle arrestor pada pipa yang mengalami buckling atau pemipihan atau pembengkokan sesuai dengan
standar.
• Memberi rambu-rambu dan sarana bantu navigasi pelayaran pada jalur pipa yang digelar di daerah alur
pelayaran.
• Gathering Station Problem
Kebocoran Pada Tangki Kebakaran Pada Tangki Tangki Yang Mengalami Overpressure
• Gathering Station Problem
Kerusakan pada heater treater salah satunya yaitu keruskaan pada bagian fire tube (U-fire
tube) berupa bulging yang diaakibatkan karena adanya thermal fatigue, hal ini terjadi karena
adanya tegangan siklik yang disebabkan oleh variasi temperature. Kerusakan yang terjadi
berupa retak yang bisa terjadi di mana saja dalam komponen logam.
Pompa merupakan salah satu peralatan yang penting karena berfungsi untuk mentransfer
fluida. Permasalahan yang sering terjadi pada pompa, antara lain:
• Gathering Station Problem
Rekomendasi perbaikan pada bagian-bagian pompa yang mengalami kerusakan, antara lain:
• Gathering Station Problem
Minyak yang ditampung akan menyebabkan masalah juga pada jalur pemipaan yang
ada di SPU bila minyak tersebut mengandung wax/parafin. Hal ini dapat menyumbat
pipa dan menyebabkan overpressure yang tentunya akan menimbulkan masalah yang
serius pada fasilitas yang lainnya.
Penanggulangan masalah:
• Pemanasan pada liquid yang ditransfer
merupakan salah satu alternatif dengan
menggunakan media pemanas yang
dicampurkan ke fluida yang ditransfer.
• Heating booster station diletakan di beberapa
tempat pada pipeline yang mana suhu crude
telah terindikasi mendekati suhu beku Wax. Problem Waxing Pada Pipeline
• Gathering Station Problem
Beberapa permasalahan yang sering terjadi pada separator dan juga pada scrubber,
antara lain:
• Terbentuknya busa dalam crude oil
• Paraffin
• Kepasiran
• Liquid Carryover
• Gas blowby
• Liquid slugs
• Overpressure
• Overflow
• Line plugging
• Masalah Pengendapan
• Kebocoran
• Rusaknya sistem instrumentasi
TERIMA KASIH