Anda di halaman 1dari 18

DASAR HUKUM DAN GERAKAN

PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATAN)
KELOMPOK 1
Erma Rismayanti
Lina Lestari Defi
Maemunah
Asriani
 
DASAR HUKUM PELAYANAN
KEBIDANAN

• Pasal 46
• Pasal 47
UU no 4 • Pasal 48
TAHUN • Pasal 49
• Pasal 50
2019 • Pasal 51
• Pasal 52
PASAL 46

 Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan


bertugas memberikan pelayanan yang meliputi:
 pelayanan kesehatan ibu;
 pelayanan kesehatan anak;
 pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana;
 pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang;
dan/atau
 pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
PASAL 47

 Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan


dapat berperan sebagai:
 pemberi Pelayanan Kebidanan;
 pengelola Pelayanan Kebidanan;
 penyuluh dan konselor;
 pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik;
 penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan
perempuan; dan/atau peneliti.
PASAL 48

 Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47,
harus sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
PASAL 49
PELAYANAN KESEHATAN IBU
 Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan
kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
ayat (1) huruf a, Bidan berwenang:
 memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum hamil;
 memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal;
 memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan
menolong persalinan normal;
 memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas;
 melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil,
bersalin, nifas, dan rujukan; dan
 melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta
asuhan pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
PASAL 50
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
 Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan
kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
ayat (1) huruf b, Bidan berwenang:
 memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi,
balita, dan anak prasekolah;
 memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat;
 melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita,
dan anak prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit,
gangguan tumbuh kembang, dan rujukan; dan
 memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada
bayi baru lahir dilanjutkan dengan rujukan.
PASAL 51
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN DAN
KELUARGA BERENCANA
 Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf c,
Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi,
edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan
kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PASAL 52
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan
ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 sampai 51 diatur
dengan peraturan pemerintah.
PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATAN
PENGERTIAN
 Pembangunan adalah “Suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building)”.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL DAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

NAWA
CITA Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
ke 5

Peningkatan
Kesejahteraan
Pembangunan Peningkatan
Pembangunan Masyarakat
Kependudukan Pembangunan Kesejahteraan Melalui
dan Keluarga Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Penghidupan
Berencana Marjinal
Yang
Berkelanjutan
PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATAN
 Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan adalah
inisiatif semua komponen bangsa dalam menetapkan
perencanaan pembangunan selalu berorientasi untuk
mengedapankan upaya promotif dan preventif pada
masalah kesehatan, walaupun bukan berarti
mengesampingkan kegiatan kuratif.
PROMOTIF
 yang dimaksud adalah suatu upaya untuk meningkatkan
status kesehatan dan menjaganya dari semua
kemungkinan-kemingkinan yang menyebabkan
timbulnya penyakit dan masalah kesehatan. Kegiatan
tersebut bisa berupa meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan, menjaga kebugaran tubuh, mengatur menu
seimbang termasuk didalamnya kegiatan rekreasi dan
pembinaan mental spiritual
PREVENTIF
 Kegiatan dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan
menghindari timbulnya penyakit dan masalah kesehatan
lain
PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN

PROMOTIF PREVENTIF CURATIF

MENINGKATKAN IMUNISASI,
PENGETAHUAN PENGOBATAN
HYGIENE

TAAT LALU
LINTAS,
MENU SEIMBANG REHABILITASI
KESELAMATAN
KERJA
DEPKES AKAN MENEMPUH 4 STRATEGI
UTAMA, YAITU:
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk
hidup sehat.
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
3. Meningkatkan system surveilans, monitoring dan
informasi kesehatan.
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai