KELOMPOK 1 :
1. Fadiah Nashfati (19522170)
2. Farel Ikhsan R. (19522186)
3. Farid Agung W. (19522196)
KELAS : C
GAYA
Pengertian Gaya
a. Gaya Sentuh
• Gaya Sentuh adalah gaya yang bekerja dengan sentuhan. Artinya Suatu gaya
akan menghasilkan efek jika terjadi sentuhan dengan benda yang akan
diberikan gaya tersebut, jika tidak terjadi sentuhan, maka gaya tidak akan
bekerja pada benda. Gaya ini akan muncul ketika benda bersentuhan
dengan benda lain yang menjadi sumber gaya.
• Contohnya, ketika seseorang hendak memindahkan meja, maka ia harus
menyentuh menja tersebut kemudian mendorongnya ke tempat tujuan,
pada kasus ini terjadi sentuhan antara manusia sebagai sumber gaya, dan
meja sebagai target yang hendak diberikan gaya. jika tidak terjadi sentuhan
antara keduanya maka meja tidak akan berpindah sesuai keinginan
B. Gaya Tak Sentuh
• Gaya Tak Sentuh ialah suatu gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya
sentuhan. Artinya Efek dari gaya yang dikeluarkan oleh sumber gaya
tetap bisa dirasakan oleh benda meskipun mereka tidak bersentuhan.
• Contohnya yaitu Gaya Magnet dan Gaya Gravitasi, pada gaya magnet,
ketika kita meletakkan besi di dekat magnet (tanpa bersentuhan),
maka besi tersebut akan tertarik ke arah magnet karena merasakan
sebuah efek dari gaya yang dikeluarkan oleh magnet tersebut.
Jenis-jenis gaya
• Gaya otot
• Gaya gesek
• Gaya magnet
• Gaya gravitasi
• Gaya listrik
• Gaya Pegas
Hukum Newton 2 :
Σ 𝐹=𝑚 .𝑎
Hukum Newton 1
Contoh Soal :
Gaya sebesar 24 N dengan arah ke
“Jika resultan pada suatu benda sama kanan bekerja ke objek yang berada di
dengan nol, maka benda yang diam akan atas lantai kasar. Jika objek tersebut
tetap diam dan benda bergerak akan tetap dalam keadaan tidak bergerak. Hitung
bergerak dengan kecepatan tetap.” besar gaya gesek antara objek dengan
lantai!
Contoh dalam kehidupan sehari-hari =
1. Ketika mobil bergerak cepat dan di rem
mendadak maka penumpang akan
merasa terdorong ke depan. Karena benda dalam keadaan diam
2. Mobil dalam kondisi berhenti, kemudian maka :
bergerak cepat ke depan maka
penumpang akan terdorong ke belakang. F–
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan a = 2 m/s2
sehingga akan timbul gaya kontak atau gaya aksi
reaksi berdasarkan Hukum III Newton. Supaya Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk
lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini. menentukan gaya kontak antara balok 1 dan 2, kita
ΣFX = ma subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam
F – F21 = m1a ............... Pers. (1) persamaan (2) sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
F12 = m2a ............... Pers. (2)
a = 2 m/s2
VEKTOR
2.1 BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar
dinyatakan oleh bilangan dan satuan).
Besaran Vektor
z
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
x
2.2
VEKTOR SATUAN
R
Vektor satuan didefenisikan sebagai : r (1.2)
R
Vektor satuan r tidak mempunyai dimensi dan besarnya adalah
satu satuan. Dari persamaan di atas, sebuah besaran vektor
dapat dinyatakan sebagai besar vektor tersebut dikali vektor
satuan. Vektor satuan r menyatakan arah dari vektor R.
Terdapat vektor satuan standar dalam koordinat Kartesian di
mana arah-arah dari masing-masing sumbu dinyatakan dalam
vektor satuan.
•Vektor satuan i menyatakan arah sumbu X positif
•Vektor satuan j menyatakan arah sumbu Y positif
•Vektor satuan k menyatakan arah sumbu Z positif
2.3 OPERASI MATEMATIK VEKTOR
1. Jajaran Genjang
B A+B
=
R
B
A = R = A+ B
+ A
S
-B
=A
-B
Besarnya vektor R = | R | = A 2 B 2 2 AB cos
Besarnya vektor A+B = R = |R| = A 2+ B 2 + 2 AB cosθ
Besarnya vektor A-B = S = |S| = A 2 + B 2 - 2 AB cos θ
Jika vektor A dan B searah θ = 0o : R = A + B
Jika vektor A dan B berlawanan arah θ = 180o : R = A - B
Jika vektor A dan B Saling tegak lurus θ = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik
2. Segitiga
B
A =
+
A
+ + + = A+B+C+D
D
B
A
4. Uraian
Y
A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
A
Ay
B Ax = A cos θ ;Bx = B cos θ
By
Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Ax Bx X
|R| = |A + B| = Rx 2 R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
Rx Ry
θ = arc tg
Rx
PENJUMLAHAN VEKTOR
S
R
T=R+S
T c
a
PENGURANGAN VEKTOR
D=A–B
D
-B
B
A
PERKALIAN VEKTOR
PERKALIAN TITIK DUA VEKTOR
θ A.B=B.A
A
B COS θ
A . (B + C) = A . B + A . C
A . B = AB COS θ
PERKALIAN SILANG DUA VEKTOR
AXB
B B
θ θ
A A
BXA
A X B = A B SIN θ