0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
6K tayangan4 halaman
Kulit kina (Cinchona succirubra) mengandung alkaloida kinina dan senyawa lain yang bermanfaat sebagai obat demam dan malaria. Kulit batang dan dahan digunakan, dengan kadar kinin minimal 8%. Mikroskopis terdiri dari serat floem, butir pati, parenkim, dan gabus tangensial. Makroskopis berwarna merah berserat membujur.
Kulit kina (Cinchona succirubra) mengandung alkaloida kinina dan senyawa lain yang bermanfaat sebagai obat demam dan malaria. Kulit batang dan dahan digunakan, dengan kadar kinin minimal 8%. Mikroskopis terdiri dari serat floem, butir pati, parenkim, dan gabus tangensial. Makroskopis berwarna merah berserat membujur.
Kulit kina (Cinchona succirubra) mengandung alkaloida kinina dan senyawa lain yang bermanfaat sebagai obat demam dan malaria. Kulit batang dan dahan digunakan, dengan kadar kinin minimal 8%. Mikroskopis terdiri dari serat floem, butir pati, parenkim, dan gabus tangensial. Makroskopis berwarna merah berserat membujur.
KULIT KINA (CINCHONAE CORTEX (FI) KARAKTERISTIK SIMPLISIA
Nama lain : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark
Nama tanaman asal : Cinchona succirubra Keluarga : Rubiaceae Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam Persyaratan kadar : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 % Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, amara. Pemerian : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat. Bagian yang digunakan : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Gambaran Mikroskopik
Anatomi jaringan ini mempunyai ciri khas serabut
floem dan butir pati lepas. Anatomi yang dapat diamati praktikan yaitu parenkim, hablur pasir, gabus tangensial, dan butir pati lepas. Gambaran Makroskopik