Anda di halaman 1dari 12

Daya beda soal dan tingkat

kesukaran soal
Nama kelompok :
1. Fuad Wiyan Hadiayata (16120100)
2. Selvian Destria Cahyanti (16120126)
3. Asih Apriliyazi (16120129)
4. Yosi Tri Ardiyani (16120133)
5. Yoga Andi Pratama (16120137)
Pengertian daya beda soal

• Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal


dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai
materi yang ditanyakan dan siswa yang belum
menguasai materi yang ditanyakan.
MENGANALISIS TINGKAT KESUKARAN
SOAL DAN DAYA BEDA SOAL
Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal- soal
tes dari segi kesulitanya sehingga dapat di peroleh soal-soal mana
yang termasuk mudah , sedang dan sukar.
Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari
segi kesanggupan tes tersebut dalam kategori rendah dan kategori
tinngi prestasinya.
Manfaat daya beda soal
1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda,
setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak.
2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu
siswa yang telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila suatu butir soal
tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai
"kemungkinannya" seperti berikut ini:
• Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat.
• Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar
• Kompetensi yang diukur tidak jelas
• Pengecoh tidak berfungsi
• Materi yang ditanyakan terlalu sulit, schingga banyak siswa yang menebak
• Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir
soalnya
Hubungan antara Tingkat Kesukaran dan
Daya Beda
• Tingkat Daya Beda yang “tinggi” pada umumnya berada pada Tingkat
Kesukaran “sedang” ke atas. Sementara itu Tingkat Kesukaran yang
“tinggi” tidak selalu menunjukkan Daya Beda yang tinggi. Dapat terjadi
Tingkat Kesukaran menunjukkan “baik” atau “cukup” sementara Daya
bedanya 0 (nol), jika proporsi jawaban benar Kelompok Atas (tinggi) sama
dengan proporsi jawaban benar Kelompok Rendah (bawah). Bahkan dapat
terjadi Tingkat Kesukaran “baik” , sementara Daya Bedanya “negatif”
(minus), jika ternyata proporsi jawaban benar Kelompok Rendah lebih besar
dari pada proporsi jawaban benar Kelompok Tinggi.
CARA MENGANALISIS TINGKAT
KESUKARAN SOAL
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
I   =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B =Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N =Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di maksudkan.

I= N
KLASIFIKASI INDEKS KESUKARAN

Menurut keiteria yang sering di ikuti indeks kesukaran sering di


klasifikasikan sebagai berikut :
• Soal dengan  P  0 – 0,30 adalah soal kategori sukar.
• Soal dengan P  0,31 – 0,70  adalah soal kategori sedang.
• Soal dengan  P  0,71 – 1,00  adakah soal kategori mudah.
Contoh:
Guru SKI memberikan 10 pertanyaan piihan berganda denga komposisi 3 soal mudah , 4
soal sedang , dan 3 soal sukar. Jika di lukiskan susunan soalnya adalah sebagai berikut :
No soal Abilitas yang Diukur Tingkat kesukaran soal

1 Pengetahuan Mudah

2 Aplikasi Sedang

3 Pemahaman Mudah

4 Analisis Sedang

5 Evaluasi Sukar

6 Sitesis Sukar

7 Pemahaman Mudah

8 Aplikasi Sedang

9 Analisis Sedang

10 Sitesis Sukar
Indeks

Banyaknya siswa yang menjawab B


No soal Banyakya siswa (N) benar (B) N Kategori soal
1 20 18 0,9 Mudah

2 20 12 0,6 Sedang

3 20 10 0,5 Mudah

4 20 20 1,0 Seang

5 20 6 0,3 Sukar

6 20 4 0,2 Sukar

7 20 16 0,8 Mudah

8 20 11 0,55 Sedang

9 20 17 0,85 Sedang

10 20 5 0,25 Sukar
Daya beda

Anda mungkin juga menyukai