ABNORMAL
(PUA)
DEFINISI
• Perdarahan uterus abnormal (PUA) :
• semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun
lamanya.
• Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam
jumlah yang banyak atau sedikit, dan haid yang
memanjang atau tidak beraturan
PUA
A. akut sebagai pendarahan haid yang banyak sehingga perlu dilakukan
penanganan segera untuk mencegah kehilangan darah. Pendarahan uterus
abnormal akut dapat terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat
sebelumnya.
B. kronik terminologi untuk pendarahan uterus abnormal yang telah
terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan
penanganan yang segera seperti PUA akut.
C. Pendarahan tengah (intermenstrual bleeding) pendarahan haid yang
terjadi diantara 2 siklus haid yang teratur. Pendarahan dapat terjadi kapan
saja atau dapat juga terjadi di waktu yang sama setiap siklus. Istilah ini
ditujukan untuk menggantikan terminologi metroragia.
Copyrights apply
Pendarahan sela
• Adenomiosis
merupakan kelainan
jinak uterus yang
ditandai oleh adanya
jaringan stroma dan
kelenjar endometrium
ektopik pada lapisan
miometrium
Leimioma (PUA-L)
• Pertumbuhan
jinak otot polos
uterus pada
lapisan
miometrium
1. Leiomioma
2. Ingin Hamil ?
Ya Tidak
5. Penanganan Medis
3. Submukosum (koreksi aenmia)
Miomektomi
3. a,b,c. Histeroskopi Operasi
reseksi Histerektomi
3. Coagulopathy
2. Terapi multidisiplin
4. Jika ada
kontraindikasi
Ya
3. Umur >35 tahun atau risiko tinggi kanker endometrium Biopsi endometrium, USG TV
Tidak
4. Pertimbangkan kelainan sistematik
5. Ingin Hamil ?
Tidak
6. Kontra Indikasi PKK
Tidak
7. PKK selama 3 bulan 8. Progestin selama 14 hari kemudian stop 14 hari. Diulang
selama 3 bulan
11. Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. Pertimbangkan USG atau SIS untuk menyingkirkan polip
endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan
medikamentosa tidak berhasil pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau
histerektomi.
Endometrial (PUA-E)
3.Memerlukan kontrasepsi
Tidak
Ya
Ya
3. Penggunaan 4-6 bulan
pertama 4. Lanjutkan penggunaan AKDR,
Jika perlu dapat ditambahkan AINS
Tidak
Penanganan latrogenik
(Perdarahan karena efek samping penggunaan AKDR)
30
Diagnosis
• Anamnesis
1. Akut atau kronik
2. Karakteristik perdarahan
3. darah saat haid
4. Perdarahan abnormal
5. obat: warfarin, heparin, NSAID, OCP, ginkgo, ginseng
Fisik
6. PCOS: obesity, hirsutism, acne
7. Thyroid dysfunction: cold/heat intolerance, dry skin, lethargy, proptosis
8. DM: acanthosis nigricans
9. Bleeding disorder: petechiae, pallor, signs of hypovolemia
10.Pelvic exam
◦ mencari penyebab dari uterus
M.G. Munro et al. 2011. FIGO classification system (PALM-COEIN) for causes of abnormal
uterine bleeding in nongravid women of reproductive age. International Journal of Gynecology
and Obstetrics 113 : 3–13
• TVUS is not 100% sensitive
polyps and other small lesions
may elude detection
M.G. Munro et al. 2011. FIGO classification system (PALM-COEIN) for causes of abnormal
uterine bleeding in nongravid women of reproductive age. International Journal of Gynecology
and Obstetrics 113 : 3–13
PUA Akut
PUA Kronik
PENGOBATAN PUA
• MEDIK
• HORMONAL
• NON HORMONAL
• OPERATIF
• Dilatasi kuretase
• ABLASIO
• HISTEREKTOMI
Kesimpulan