Anda di halaman 1dari 11

OM SWASTIASTU

NAMA KELOMPOK

Ni Made Ariati (P07120120063)


Ni Kadek Intan Budiasih (P07120120069)
Komang Trisnari Indah Utami (P07120120071)
I Gusti Ngurah Pradnyadinata (P07120120077)
Ni Nyoman Niantari Putri (P07120120078)
Komang Wulan Prasasty Karmani (P07120120090)
Ni Luh Yuni Suarningsih (P07120120092) 
Pengumpulan Data

• Perawat mengumpulkan data yang bersifat deskriptif, singkat dan lengkap.


Pengkajian tidak mencakup kesimpulan atau pernyataan interpretatif yang tidak
didukung oleh data. Data deskriptif berasal dari persepsi klien tentang gejala,
persepsi dan pengamatan keluarga, pengamatan perawat, atau laporan dari
anggota tim perawatan kesehatan. Sebagai contoh, klien mungkin
menggambarkan nyerinya sebagai ”nyeri tajam, bergetar pada abdomen”.
Pengamatan perawat dapat, ”klien berbaring miring ke kanan dengan
memegangi abdomen, terlihat wajah meringis”. Perawat melakukan
pemeriksaan terfokus dan mencatat hanyapengamatan dan hindari
menginterpretasi perilaku (misalnya ”Klien menoleransi nyeri dengan buruk”).
Data yang ringkas dengan singkat menguraikan informasi yang didapat.
Informasi diringkaskan dalam format pendek menggunakan istilah medis yang
tepat.
Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak sesuai
mengarah pada identifikasi kebutuhan perawatan klien yang tidak
tepat dan akibatnya diagnosa keperawatan yang dibuat menjadi tidak
akurat, tidak lengkap atau tidak sesuai. Data yang tidak akurat terjadi
bila perawat tidak berhasil mengumpulkan informasi yang relevan
dengan area spesifik atau jika perawat tidak teratur atau tidak terampil
dalam teknik pengkajian. Data menjadi tidak lengkap jika perawat lalai
untuk mengumpulkan semua informasi area spesifik, mengambil
konklusi tentang masalah potensia, atau membuat asumsi tanpa
validasi. Data yang tidak sesuai adalah tidak berhubungan dengan
area yang sedang di kaji.
Tipe Data

Terdapat 2 tipe data yaitu


1. Data Subjektif
Data Subjektif adalah persepsi klien tentang masalah kesehatan mereka.
Data subjektif biasanya mencakup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik, atau stres mental.
Meskipun hanya klien yang dapat memberikan data subjektiv yang relevan terhadap perasaan ini,
perawat harus waspada bahwa masalah ini dapat terjadi pada perubahan fisiologi, yang
teridentifikasi melalui pengumpulan data objektif.
2. Data Objektif
Data Objektif adalah pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data. Pengkajian
tekanan darah klien dan identifikasi ukuran ruam tubuh setempat adalah contoh data objektif yang
teramati. Pengukuran data objektif didasarkan pada standar yang diterima, seperti ukuran celsius
pada termometer, atau centimeter pada pita pengukur. Suhu tubuh dan lingkar kepala adalah
contoh dari data objektif yang dapat diukur.
Sumber-sumber data

Data didapatkan dari klien, keluarga, teman dekat,


anggota tim perawatan kesehatan, catatan kesehatan,
pemeriksaan fisik, hasil dari pemeriksaan diagnostik
dan laboratorium, dan literatur medis atau keperawata
yang berkaitan. Setiap sumber memberikan informasi
tentang tingkat kesejahteraan klien, prognosis yang
diantisipasi, faktor-faktor resiko, praktik dan tujuan
kesehatan, dan pola kesehatan dan penyakit, juga
informasi yang relevan terhadap kebutuhan perawatan
kesehatan klien.
Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, terdapat 4 metode yang


dapat digunakan yaitu
1. Dengan melakukan wawancara
2. Riwayat Kesehatan Keperawatan
3. Pengkajian Fisik
4. Data Diagnostik dan Laboratorium
Merumuskan Penilaian Perawat
1. Interpretasi Data
Perawatan mengumpulkan banyak informasi tentang klien. Melalui proses
pertimbangan kesimpulan dan penilaian, perawat memutuskan informasi apa yang
mempunyai makna dalam kaitannya dengan status kesehatan klien. Perimbangan
kesimpulan mencakup proses mencocokkan makna baru dengan data klinis yang telah
diketahui
2. Pengelompokan Data
Setelah mengumpulkan dan memvalidasi data subjektif dan objektif serta
menginterpretasikan data, perawat mengorganisasi informasi menjadi kelompok yang
bermakna. Hal ini bergantung pada pengenalan isyarat yang signifikan. Ada masanya
dimana data pengkajian menunjukkan secara jelas pada diagnosa keperawatan
tertentu. Langkah selanjutnya adalah untuk membentuk diagnosa keperawatan dari
data yang telah dikelompokkan untuk mengembangkan intervensi keperawatan spesifik
untuk keperawatan klien
Dokumentasi Data

Dokumentasi data adalah bagian terakhir dari penkajian yang lengkap. Kelengkapan
dan ke akuratan diperlukan ketika mencatatkan data. Jika suatu hal tidak dicatat, maka
hal tersebtu hilang dan tidak tersedia pada data dasar. Kelengkapan dalam dokumentsi
penting untuk dua alasan.
1. Semua data yang berkaitan dengan status klien dimasukkan. Bahkan informasi yang
tampaknya menunjukkan abnormalitas skalianpun harus dicatat. Informasi tersebut
mungkin akan berkaitan nantinya, dan berfungsi sebagai nilai dasar untuk
perubahan dalam status. Aturan umum yang berlaku adalah, jika hal tersebut dikaji
maka harus dicatat.
2. Pengamatan dan pencatatan status klien adalah tanggung jawab legal dan
profesional. Undang-undang praktik perawat disemua negara bagian, dan
mewajibkan pengumpulan data dan pencatatan sebagai fungsi mandiri esensial
untuk peran perawat profesional. Menjadi faktual adalah mudah setelah hal tersebut
menjadi kebiasaan.
Kesimpulan

Pengumpulan informasi atau Pengkajian merupakan tahap awal dalam


proses keperawatan. Dari informasi yang terumpul, didapatkan data dasar
tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar
tersebut digunaan untuk menentuan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindaan keperawatan untuk
mengatasi masalah-masalah klien.
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai