Suharni Milenia Wati 1903036011 Agustin Rizki Rahayu 1903036023 Uli fatun Nikmah 1903036030 Diah Puspita Sari 1903036039 Ditiya Apriliani 1903036045 Faisal 1903036063 Reynaldi Rizky Syaidillah 1903036071 CABAI RAWIT ( CAPSICCUM ANNUUM ) Cabai rawit adalah cabai yang buahnya tumbuh menjulang menghadap langit. Warnanya hijau sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Bila di tekan buahnya terasa keras karena jumlah bijinya sangat banyak dan memiliki kadar air yang rendah sehingga dapat disimpan selama 12 hari setelah di petik serta tahan pengangkutan jarak jauh. KLASIFIKASI TANAMAN CABAI Kingdom: plantae Division: Spermatophyta
Class: Dycotyledons
Ordo: Solanales
Famili: solanaceae
Genus: Capsicum L
Spesies: Capsiccum annuum L
HAMA TANAMAN CABAI
Ulat buah
Ulat buah tanaman cabai adalah
Helicoverpa sp. Gejala serangan yaitu buah menjadi berlubang. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida yang berbahan aktif sipermetrin, deltamentrin, metomil, atau profenofos. Dosis sesuai petunjuk kemasan insektisida. Ulat Grayak
Serangan ulat grayak pada tanaman cabai berasal dari
spesies Spodoptera litura. Gejala serangan daun berlubang sampai tanaman menjadi gundul. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltamentrin, metomil, atau profenofos. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan insektisida Lalat buah
Lalat buah pada tanaman cabai adalah Dacus dorsalis.
Gejala serangan buah cabai menguning dan mudah gugur serta di dalam buah cabai terdapat larva lalat buah. Pengendalian menggunakan perangkap sexpheromonen yang telah diberi metil eugenol, menggunakan buah brtaroma yang disukai lalat buah yang telah diberi metomil, dapat dilakukan penyemprotan insektisida yang berbahan aktif sipermetrin, klorpirifos, atau kartophidroklorida. Dosis sesuai pada petunjuk kemasan insektisida. Kutu daun Kutu daun pada tanaman cabai adalah Myzus persiceae.
Gejala serangan daun kriput dan kerdil.
Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan
aktif abamektin, imidakloprind, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Tungau
Tungau pada tanaman cabai adalah tungau kuning
(Polyphagotarsonemus latus ) dan tungau merah ( Tetranychus cinnabarinus) Gejala serangan pucuk daun muda seperti terbakar serta pada daun tua nampakmelengkung seperti sendok terbalik dan tepi daunnya mengkriting Pengendalian kimiawi menggunakan akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, amitraz atau abamektin. Trips
Trips pada tanaman cabai adalah trips parvispinus.
Gejala serangan daun mengkriting dan berwarna keperakan pada bagian bawah daun. Pengendalian secara mekanik daun yang terserang di potong jika serangan nya masih ringan, jika serangan telah berat tanaman di cabut lalu dibakar. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, atau lamdasihalotrin. PENYAKIT TANAMAN CABAI Antraknosa (patek )
Cendawar penyebab antraknosa pada tanaman cabai
adalah colletotrichum capsici dan Gloesporium piperatum. Gejala serangan membusuknya bagian buah dengan lesi kehitaman dan melingkar, kulit buah akan tampak mengkilap, selanjutnya akan timbul bercak hitam yang kemudian meluas dan akhirnya membusukan seluruh permukaan buah cabe. Pengendalian kimiawi menggunaka fungisida sistemik berbahan aktif benomil, metil tiofanat, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan fungisida. Bercak Cercospora
Cendawar penyebap bercak cercospora adalah cercospora capsici.
Gejala serangan munculnya bercak kecil pada daun berbentuk bulat berwarna coklat dan bunga mudah rontok. Pengendalian kimiawi menggunaka fungisida sistemik berbahan aktif benomil, metil tiofanat, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan fungisida. Layu fusarium
Cendawar penyebab layu fusarium adalah Fusarium
oxysporum. Gejala tanaman akan tampak layu pada siang hari serat tampak segar pada pagi dan sore hari hal ini terus terjadi hingga tanaman mati. Pengendalian meningkatkan Ph tanah, memusnakan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman, serta penyemprotan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil, atau propamokarb hidroklorida, dan pencegahan berikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Layu bakteri
Bakteri penyebap layu bakteri adalah Pseudomonas
sp. Gejala serangan daun- daun muda akan layu sampai ke ujung percabangan pada waktu cuaca panas dan akan segar kembali pada malam hari ketika cuaca dingin. Pengendalian meningkatkan Ph tanah, memusnakan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman, serta penyemprotan bakterisida golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, atau oksitetrasiklin, upayah pencegahan pemberian trikoderma pada saat persiapan lahan.