- Genetik
Gigi apa saja ? 3rd Molars, canine (RA), dan Premolars (RB)
Usia erupsi ? 20 – 25 tahun
Apakah harus segera ditangani ? Ya, karena jika ditunda sampai umur > 25 tahun maka
pembedahan bisa menjadi lebih rumit karena beberapa faktor seperti :
Gigi yang berdekatan dengan gigi impaksi (M2) cenderung mengalami masalah pada jaringan
periodontal. Ex : Gingivitis, poket yang dalam
Merupakan salah satu alasan utama perlunya dilakukan pencabutan pada impaksi gigi M3
Maksila mempunyai masalah yang lebih serius, karena melibatkan furkasi dari sisi distal gigi M2
Penyakit Periodontal
2 Parameter utama untuk menilai tingkat kesembuhan jaringan periodontal paska operasi :
Perikoronitis merupakan tanda/gejala infeksi pada jaringan lunak sekitar mahkota gigi impaksi
(impaksi parsial gigi M3) yang diakibatkan oleh bakteri streptococcus
- adanya inflamasi dan trauma gingiva pada bagian axial atau oklusal gigi M3
2. Trauma yang disebabkan akibat oklusi dari permukaan oklusal gigi M3 maksila
3. OH yang buruk
Perikoronitis dapat diobati dengan cara mengirigasi pada bagian operculum atau poket
dimana terdapat debris dengan menggunakan larutan hydrogen peroxide / clorhexidine /
iodophors / air saline
Hydrogen peroxide bekerja dengan cara menghilangkan bakteri tersebut dengan foaming
action dan juga melepaskan O2 ke bakteri tsb. dimana bakteri penyebab perikoronitis
adalah bakteri anaerob
Perikorontis
Dapat menyebabkan infeksi serius karena letaknya yaitu pada bagian posterior, sehingga
dapat menyebar ke ramus mandibular dan pada bagian leher sisi lateral
Pada pasien edentulous dengan gigi impaksi, perlu dilakukan pencabutan terlebih dahulu
sebelum dibuatkan protesa.
drg harus segera memberikan perhatian khusus apabila terdapat kista dentigerous, sebelum
mencapai ukuran yang lebih besar
Fraktur Pada Rahang
Hal ini sering terjadi pada RB khususnya pada golongan elders atau manula
mudah fraktur
Jika sudah terjadi fraktur maka perlu dilakukan pengambilan gigi impaksinya terlebih
dahulu sebelum mengatasi keadaan frakturnya dan dilakukan fiksasi
Masalah Terhadap Perawatan Orthodonti
mudah fraktur
Umur > 25 thn proses penyembuhannya lebih lambat dibandingkan dengan umur
< 25 thn
Karena itu lebih baik prosedur dilakukan saat pasien masih berusia < 25 thn tetapi, dengan
syarat diagnosis oleh dokter gigi yang akurat. Jika pada diagnosis kasus tsb tidak
mengganggu kehidupan pasien maka tidak perlu dilakukan odontektomi.
Status RM dan diagnosis yang tepat pada pasien sangat diperlukan oleh dokter gigi untuk
menentukan rencana perawatan dan prognosis dari perawatan tersebut
Cth : Jika pasien memiliki masalah pada kardiovaskular, pernapasan, atau bahkan
koagulopati kongenital, maka dokter gigi perlu mempertimbangkan lagi tindakan
perawatan yang perlu dilakukan
Kerusakan yang Berlebihan pada Jaringan
Jika posisi dari gigi impaksi beresiko terhadap kerusakan jaringan yang berlebihan, nervus,
dan restorasi, maka perlu dipertimbangkan untuk membiarkan gigi tetap pada tempatnya
Drg. perlu melakukan pemeriksaan yang pasti terhadap pasien dimana perlu
mempertimbangkan faktor resiko komplikasi dan keuntungan dari perawatan tersebut
Klasifikasi pada gigi impaksi diperlukan untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam
pembedahan yang dapat dilihat dengan menggunakan panoramic dan CBCT (jika adanya
superimpose)
Mesioangular
Paling mudah
(43%)
Horizontal (3%)
A. Angulasi 4 klasifikasi
Vertikal (38%)
mudah
Kelas 1
3 Klasifikasi Kelas 2
Kelas 3
sulit
Klasifikasi Gigi Impaksi RB
C. Berdasarkan perbandingan ketinggian bidang oklusal antara gigi M3 dgn
M2 (Pell and Gregory)
mudah
Kelas A
3 klasifikasi Kelas B
Kelas C
sulit
Morfologi Akar
Morfologi dari tiap akar gigi berperan besar dalam menentukan tingkat kesulitan dalam
pencabutan
1. Panjangnya akar
akar.
Gigi impaksi dengan akar yang menyatu lebih mudah untuk dilakukan pencabutan bila
dibandingkan dengan jumlah akar yang >1 atau divergen (terutama jika jarak mesio-distal
akar >)
Lengkungan pada akar juga sangat mempengaruhi tingkat kesulitan dalam pencabutan
(khususnya pada area apikal) mudah fraktur
Semakin sulit tindakan pencabutan gigi impaksi makin > jaringan tulang yang perlu
dihilangkan atau perlu dilakukannya pembelahan pada gigi pada perawatan odontektomi
Morfologi Akar
Semakin besar ruang ligamen periodontal semakin mudah dalam tindakan pencabutan
Semakin besar ruang pada follicular sac semakin < jaringan tulang yang harus
diambil semakin mudah dalam tindakan pencabutan
Kepadatan Jaringan Tulang Sekitar
Pasien dengan usia ≤ 25 thn memiliki kepadatan tulang yang lebih menguntungkan untuk
dilakukannya pencabutan, krn :
Pasien pria memiliki kepadatan tulang yang lebih daripada pasien wanita
Posisi Pada Gigi M2
Impaksi pada gigi M3 RB sering terjadinya superimpose dengan kanal alveolaris inferior
pada pemeriksaan radiografis dapat menyebabkan kerusakan pada nervus
Soft tissue
Full bony
Klasifikasi Gigi Impaksi RA
Distoangular
(25%)
A. Angulasi 3 klasifikasi
Vertikal (63%) Makin sulit
Mesioangular
(12%)
Klasifikasi Gigi Impaksi RA
Pada impaksi gigi molar RA ada 2 faktor tambahan yang mempengaruhi tingkat kesulitan
dalam pencabutan :
1. Akar gigi molar impaksi berkontak dengan akar gigi sebelahnya dan membentuk dinding dari
sinus posterior postoperative complications (sinusitis + fistula oroantral)
2. Menilai dan menentukan seberapa banyak pengangkatan jaringan tulang yang diperlukan
untuk mengekspos gigi impaksi
3. Dapat dilakukan pembelahan pada gigi jika perlu untuk menghindari fraktur dan
pengangkatan tulang yang berlebihan
5. Area bekas pengangkatan Tulang alv. Dirapikan dengan bone file, dan
mengirigasi pada area bekas operasi, lalu dilakukan penjahitan
Odontektomi
Harus mendapatkan akses yang cukup pada tulang dan cukup untuk meletakkan dan
mendapatkan stabilitas yang baik pada refraktor (Austin & Minnesota)
teknik flap yang paling banyak digunakan adalah envelope/sulcular flap, dimana
proses penyembuhannya lebih cepat dibandingkan Three-corner flap
Odontektomi
Flap pada RB
Odontektomi
Flap pada RA
Odontektomi
Step 2: Pengangkatan jaringan tulang
Berbeda pada tulang pada area lingual / palatal tidak boleh dilakukan proses
pembedahan karena tidak dibutuhkan dan dapat melukai nervus lingualis
atau nervus di foramina palatina
Odontektomi
Step 3 & 4: Pembelahan gigi dan pengangkatan gigi dengan elevator
Impaksi Mesioangular
Odontektomi
Impaksi Horizontal
Odontektomi
A. Dilakukan pengangkatan tulang pada sisi bukal,
oklusal & distal, dan melakukan pembelahan
menjadi ½ bagian distal dan ½ bagian mesial dari
mahkota dan akar
B. Dilakukan Pengangkatan pada ½ mahkota dan akar
bagian distal terlebih dahulu dengan menggunakan
crier pada purchase point dgn gerakan rotasi
C. Kemudian sisa akar dari gigi tsb dapat diangkat
dengan menggunakan elevator yang diungkit dengan
gerakan rotasi pada sisi mesial dari gigi
Impaksi Vertikal
Odontektomi
• Bone file untuk penghalusan tepi sisa tulang agar tidak tajam
• Drg. Harus memastikan terangkatnya seluruh sisa tulang dan debris pada soket yang dapat
dilakukan dengan mengirigasi steril saline
• Hemostat dapat digunakan untuk membersihkan jika terdapat sisa-sisa dental folikel.
Dental folikel ini dibersihkan dengan cara dienggam lalu diangkat secara perlahan-lahan
dengan posisi yg stabil
• Drg. harus memperhatikan juga apakah keadaan perdarahannya, apabila setelah dilakukan
penjahitan masih terdapat perdarahan maka dapat di fiksasi dengan kain kasa
• Apabila perlu drg. dapat memberikan antibiotik untuk mempercepat proses penyembuhan
Perioperative perawatan Odontektomi
1. Drg. dapat memberikan obat analgesic kepada pasien untuk mengurangi rasa sakit paska
pembedahan (cth : aspirin dan acetaminophen)
Pasien perlu menghindari makanan yang panas dan yang pedas dan jika
5. Drg. dapat memberikan antibiotic seperti minosiklin apabila saat anamnesis diketahui
pasien disertai perikoronitis atau periapikal abses