Anda di halaman 1dari 26

Model 2 Kompartemen

Ni Made Amelia R. Dewi


• IV bolus dosis obat masuk ke dalam tubuh dengan segera.
• Model kompartemen ganda  adanya kurva kadar dalam
plasma-waktu yang tidak menurun secara linier sebagai suatu
proses laju order kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat.
• Dalam model kompartemen ganda, obat didistribusikan dengan
laju reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan
yang berbeda.
• Jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi dapat dinyatakan sebagai
kompartemen sentral.
• Sewaktu distribusi awal terjadi, obat dilepaskan ke satu atau lebih
kompartemen perifer yang perfusinya lebih rendah
• Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan adanya kurva log
konsentrasi obat dalam plasma-waktu yang non linier.
• Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer, maka
kurva kadar dalam plasma-waktu mencerminkan eliminasi obat
dari tubuh yang mengikuti order kesatu.
Manfaat Model Farmakokinetik
• memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan, dan urin pada
berbagai pengaturan dosis,
• menghitung pengaturan dosis optimum untuk tiap penderita secara
individu,
• memperkirakan kemungkinan akumulasi obat dan /atau metabolit-
metabolit,
• menghitung konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologik atau
toksikologik,
• menilai perbedaan laju atau tingkat ketersediaan farmasetika dan hayati
antar formulasi,
• menggambarkan perubahan faal atau penyakit yang mempengaruhi
absorpsi, distribusi, atau eliminasi obat,
• menjelaskan interaksi obat.
• Dalam model kompartemen dua dianggap bahwa obat
terdistribusi ke dalam dua kompartemen.
• Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen
sentral, meliputi darah, cairan ekstraselular, dan jaringan-
jaringan dengan perfusi tinggi, kompartemen-
kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat.
• Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan,
yang berisi jaringan-jaringan yang berkesetimbangan
secara lebih lambat dengan obat. Model ini menganggap
obat dieliminasi dari kompartemen sentra
• Pada kompartemen 2 memerlukan proses
‘distribusi’
Perbedaan model 1 kompartemen dan 2
kompartemen
Perhitungan data menggunakan Metode
residual
• Diketahui dosis 100 mg
• Eliminasi pada kompartemen sentral
• Kinetika mengikuti orde pertama
Langkah perhitungan
• Plot waktu (x) vs kadar (y)
• Regresi titik yangmasuk fase eliminasi
• Cari kadar ekstrapolasi pada waktu distribusi
• Cari kadar residual (Cr= Cp-Cp’)
• Regresi linier t vs ln Cr
Volume Distribusi
• Volume semu
• Untuk menghitung jumlah obat didalam tubuh (dari Cp)
• Proporsional dg berat badan

• Harga tergantung:
1. Kec aliran darah pada jaringan
2. Kelarutan obat dlm lemak
3. Koefien partisi
4. Jenis jaringan
5. pH lingkungan
6. Ikatan dg material biologis
Arti harga Vd
Harga Vd Arti
(L)
5 Distribusi sirkulasi sistemik
10-20% Cairan ekstrasel
(15-27%BB)
40 Seluruh cairan badan
(60%BB)
MACAM VOLUME DISTRIBUSI

1.Volume kompartemen sentral (Vp=V1)


Guna: - menggambarkan perubahan konsentrasi
obat (krn cuplikan diambil dari kompartemen
sental)
- untuk penentuan kliren (Cl)
- petunjuk adanya distribusi obat di cairan tubuh

Div Div
Vp  
Cp 0
A B
2. Vd pada keadaan tunak (obat yg masuk ke
komp jaringan= yg keluar dari komp jaringan)
k 1.2  k 2.1
Vdss  .Vp
k 1. 2
3. Vd yg diekstrapolasikan
D0  
Vdeks   Vp.
B k 2.1  

4. Vd area Vd.β
Do kliren
Vdarea  Vd .  
B 
RUMUS PARAMETER FARMAKOKINETIKA
MODEL 2 KOMPARTEMEN I.V

Rumus umum:
 .t   .t
Cp(t )  A.e  B.e
A=intersep fase distribusi
B= intersep fase eliminasi
Di.v(  k 2.1)
A
V 1(   )
Co= A+B
Div (k 2.1   )
B
V 1(   )
LANJUTAN RUMUS

A.B (    ) 2
k 1.2 
Cp ( A.  B.
0

A.  B.
k 2.1  0
Cp
0,693
t1 / 2  

A B
AUC  
 
LANJUTAN RUMUS

DI .V
CLT 
AUC
Di.v CL
Vd   Vdarea 
 . AUC 
• Ab= jumlah obat di dalam badan

Ab  Vd .Cp
Konsentrasi obat dlm plasma seorang penderita yg
menerima antibiotik dosis 100mg didapatkan data sbb :

Waktu, Kons. Waktu, Kons.


menit (μg/ml) menit (μg/ml)
2 680,35
30 146,28
5 446,48
45 110,28
10 277,33
60 83,43
20 181,69
90 47,80
120 27,38
150 15,68
180 8,98
Hitung harga parameter farmakokinetikanya!

LANGKAH PENGERJAAN:
1. Gambar kurva t vs Cp di kertas semilog-----
tentukan modelnya
2. LR t vs ln Cp di fase eliminasi-------------
pers: ln Cp = ln B- β.t (slope: –β)
3.Berdasarkan pers LR cari Cp’ pada fase distribusi
4. Dihitung ΔCp atau Cr= Cp (dist)- Cp’
5. Pers Ln Cr = ln A –αt (slope: –α)
Waktu, Kons. (Cp) Cp’ Δ=
jam (μg/ml) (Cp-Cp’)
2 680,35 245,59 434,76
5 446,48 232,27 214,21
10 277,33 211,65 65,68

LR, t vs.lnCp LR, tdist vs.


120 27,38 R=0,999 lnΔ
β=0,018 R=0,999
150 15,68 lnB=5,54 α=0,24
180 8,98 B =254,68 lnA=6,55
μg/ml
A =697,64
lnCp = -0,018 t
μg/ml
+ 5,54
Cp  A  B
0

Cp  697,64  254,68  952,32 g / ml


0

A B 697,64 254,68
AUC    
  0,24 0,018
AUC  17.055,72 g / ml

Div 100.000 g
V 1  Vsentral    105,07 ml
Cp 0
952,32 g / ml
A.B (    ) 2
k 1.2 
Cp ( A.  B. )
0

697,64.254,68(0,018  0,24)2

952,32(697,64.0,018  254,68.0,24)
 0,12menit 1

A.  B. 697,64.0,018  254,68.0,24


k 2.1  0

Cp 952,32
1
 0,077 menit
k 1.2  k 2.1
Vss  V 1  V 2  .V 1
k 2 .1
0,12  0,077
  268,81ml
0,077

V 2  Vss  V 1  268,81  105,07  163,74ml

Div
Vd  Vdarea 
 . AUC
100.000 g
  325,73ml
0,018.17055,72
Div 100.000 g 1
CLT    5,86ml / menit
AUC 17055,72

Ab( 240menit )  Vdarea.Cp(t )


 325,73.3,38  1100 ,97 g

Cp( 240)  697,64.e 0, 24.240  254,68.e 0, 018.240


 3,38g / ml

Anda mungkin juga menyukai