Anda di halaman 1dari 21

YUSUF GUTOMO SH.

MKn
Pertemuan I
 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang
(2000-2004)
 Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya Malang (2007-2010)


 Konsumen adalah raja (konsumerisme
rendah)
 Konsumerisme tinggi, Kapitalisasi dan

industrialisasi (konsumen lebih banyak


daripada pedagang)
 Kualitas VS kuantitas
 Konsep “take it or leave it”
 Posisi tawar konsumen yang lemah
 Negara wajib melindungi rakyatnya
 Sumber dan struktur Hukum Perlindungan
Konsumen di Indonesia;
 Teori Perlindungan Hukum (Grand Theory)
 Teori Pembeli Yang Beritikad Baik (Grand

Theory)
 Transaksi bisnis dari hukum perjanjian yang

melahirkan konsumen
 Teori Pertanggungjawaban Produk (Grand

Theory)
 Aspek hukum UU perlindungan konsumen
Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen
dapat mengajukan perlindungan adalah:
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1),
Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33.
Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821
Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan
Alternatif Penyelesian Sengketa
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan
Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No.
235/DJPDN/VII/2001 Tentang Penangan pengaduan konsumen yang
ditujukan kepada Seluruh dinas Indag Prop/Kab/Kota
Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No.
795 /DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan
Konsumen
 Perlindungan berasal dari kata dasar ‘lindung’
yg berarti berada dibalik, disamping maupun
di bawah sesuatu agar tidak tertimpa sesuatu
nestapa dari arah yg berlawanan
 Perlindungan hukum (rechstbescherming)

menunjukkan bahwa hukum merupakan


shield untuk semua masyarakat dengan
merujuk pada tujuan hukum yaitu kepastian,
kemanfaatan dan keadilan.
 Asas itikad baik berasal dari hukum Romawi. Di dalam hukum Romawi
asas ini disebut Bonafides. Menurut Siti Ismijati Jenie, Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata mempergunakan istilah itikad baik dalam 2
unsur:

 Unsur Subyektif/Nisbi/Kejujuran
Itikad baik dalam arti subyektif ini merupakan sikap batin atau suatu
keadaan jiwa. Dalam pasal 531 BW tersebut, menunjukkan salah satu
indikator bezitter beritikad baik adalah sejak berkedudukan sebagai
bezitter, ia tidak mengetahui adanya cacat cela di dalam objek bezit
tersebut.

 Unsur Mutlak/Objektif./Kepatutan
Mengutip pasal 1338 (3) KUH Perdata, maka kejujuran (itikad baik) tidak
terletak pada keadaan jiwa manusia, akan tetapi terletak pada tindakan
yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam melaksanakan janji, jadi
kejujuran disini bersifat dinamis. Pada itikad yang kedua, penilaian
terletak pada akal sehat dan keadilan serta dibuat ukuran yang obyektif
untuk menilai keadaan (penilaian tidak memihak) menurut norma-norma
yang objektif.
Perjanjian Bernama dan tak bernama
1. Jual beli----pembeli sebagai konsumen
2. Sewa----penyewa sebagai konsumen
3. Pinjam-meminjam----peminjam sebagai
konsumen
4. Penitipan----pemberi titipan sebagai
konsumen
5. Leasing----leasor sebagai konsumen
 Tuntutan ganti kerugian konsumen kepada
produsen dapat diajukan berdasarkan tiga teori
tanggung jawab, yaitu:
1. Tanggung jawab berdasarkan kelalaian
(negligence),
2. Tuntutan berdasarkan ingkar janji atau
wanprestasi (breach of warranty), dan
3. Tanggung jawab mutlak (strict product
liability).
(Jethro K. Lieberman dan George J. Siedel, Legal
Environment of Business (Harcourt Barce
Jovanovich, 1998), h. 264)
Hukum Konsumen/
Hukum Perlindungan KOnsumen

Hukum Perdata
Hukum Publik
(dalam arti luas)

Hukum Administrasi

Hukum Pidana
Hukum Perdata

Hukum Perdata Internasional

Hukum Dagang
Hukum Acara
Perdata/Pidana
 Aspek Hukum Privat:

• Asas Kebebasan Berkontrak (Pasal 1338 ayat 1)


Asas Hukum •Asas Konsensualitas (Pasal 1320 ayat 1).
•Asas Itikad Baik (Pasal 1338 ayat 3)

• Perjanjian dengan syarat2 baku


(standard contract).
Hukum Perjanjian • Lihat Praktik di Inggris
•“ The Unfair Contrcat Terms Act 1977

• Syarat baku dilarang berkaitan dengan:


• pengecualian tanggungjawab karena
wan prestasi.
• Menghindari Tanggungjawab atas kelaikan
• barang.
Kaidah Hukum •Pembatasan tanggungjawab ( jumlah gantirugi,
•jangka waktu klaim, pemanfaatan hak)
Kaidah Hukum LIHAT PERIKATAN

Perjanjian

Perbuatan Melawan Hukum


Nyonya Donoghue diajak temannya kr restoran milik Minchella,
dan di sana ia ditraktir temannya itu dengan sebotol minuman
“ginger beer” dan es krim. Botol “ginger beer” itu buram sehingga
orang tidak dapat melihat apa yang ada didalamnya. Minchella
menuangkan sebagian “ginger beer” ke dalam gelas berisi es krim
untuk Nyonya Donoghue dan langsung diminumnya, sedangkan
sisanya dituangkan teman Nyonya Donoghue ke gelas kosong lain
yang tersedia, dan kini di dalam gelas kosong tersebut terlihat
keong (snail) dalam bentuk terpotong-potong. Milihat barang
menjijikan tersebut Nyonya Donoghue shock dan menderita
“gastro enteritis”. Atas gangguan kesehatan tubuh dan
kejiwaannya, ia menggugat gantirugi terhadap Stevenson,
produsen “ginger beer” itu.

APA HUBUNGAN HUKUMNYA?.


Perbuatan Melawan Hukum

• House of Lord memutuskan:


•Nyonya Donoghue mempunyai alas hak untuk menggugat
Stevenson dan mengabulkan gugatan Nyonya Donoghue.

• Pertimbangan House of Lord


• …. That a manufacturer owner a general duty to take care
to ultimate consumer”
 Aspek Hukum Publik terdiri atas:
◦ Hukum Administrasi:
 Peraturan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengawasan
mutu dan keamanan barang.
 Peraturan yang berhubungan dengan praktik penjualan.
 Peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
◦ Hukum Pidana:
 KUHPidanadan peraturan perundang-undangan diluar
KUHPidana.terdiri atas KUHAPidana
 Dapat dijadikan dasar untuk menggugat secara perdata (kasus biskuit
beracun).
 Pasal-pasal penting: Pasal 204, 205 KUHPidana: menyangkut barang-
barang pada umumnya.
 Pasal 382 bis : persaingan curang.
 Aspek Hukum Publik terdiri atas:
 Pasal 383: penjual menipu pembeli tentang berbagai barang, keadaan,
sifat dst.
 Pasal 386: menyangkut khusus barang makanan, minuman dan obat-
obatan.
 Pasal 386 ayat 2: barang makanan, minuman dan obat-obatan palsu
yaitu yang harga dan guna obat tersebut menjadi berkurang karena
telah dicampur dengan bahan-bahan lain.
 Dst.
◦ Hukum Internasional:
 Yurisdiksi : Hakim mana yang berwenang mengadili gugatan.
 Pilihan hukum: hukum mana yang digunakan dalam memeriksa dan
memutus sengketa yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai