DOSEN PENGAMPU:
Perjanjian
Hukum Perdata
Hukum Publik
(dalam arti luas)
Hukum Administrasi
Hukum Pidana
Hukum Perdata
Hukum Dagang
Hukum Acara
Perdata/Pidana
Pendahuluan
11
Kesenjangan ekonomi paling merugikan konsumen sebagai salah satu
pelaku ekonomi.
Resolusi PBB No. 39/248 Tahun 1985 tentang Perlindungan Konsumen,
tanggal 16 April 1985 (No. A/RES/39/248)
– The UN Guidelines for Consumer Protection.
UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, tanggal 20 April
1999.
Keikutsertaan Indonesia di WTO
– Dampak positif,
– Dampak negatif.
Kongres Internasional Organization of Consumers Unions (IOCU) ke-14,
sekarang Consumers International (CI) memandang perlu menindaklanjuti
Resolusi PBB.
12
Hukum Konsumen
14
Kedudukan Konsumen
15
Hak Konsumen
Empat Hak Dasar Konsumen
(John F. Kennedy)
The right to safe products,
The right to be informed about products,
The right to definite choice in selecting products,
The right to be heard regarding consumer interests.
16
The Rights of the Consumer
The Right to Basic Needs
The right to basic needs means the right to all the goods and
services that are needed in our daily life including enough food,
clothing, house, health and education.
The Right to Safety
The consumers have the right to be protected from goods, services
and manufacturing processes that might expose their health and
life to danger.
The Right to be Informed
The right to be informed means that the consumers have the right
to obtain accurate and precise facts about the goods and services
that they want to consume in order for them to make the right
choice. The consumers need to be equipped with enough
information so that they can act in a wise and responsible way.
The Right to Choose
The consumers are entitled to have freedom in buying or assuring
that the goods and services that they need are obtained through
the right channels, based on the right price. In the case of
monopoly, the consumers need to obtain guarantee over the 17 quality
of the goods and services at a reasonable price.
The Right to be Heard
This means the right to advocate consumers' interest with a
view to their receiving full and sympathetic consideration in the
formulation and execution of economic and other policies.
The Right of Redress
The right of redress means the consumers have the right to a
fair settlement of just claims.
The Right for Consumer Education
The consumers have the right to acquire the knowledge and
skills necessary to be an informed consumers.
The Right to a Healthy Environment
This means the right to a physical environment that will
enhance the quality of life.
18
Contoh: Hak atas Kebutuhan Pokok
19
UN Guidelines:
Kepentingan-kepentingan Konsumen
21
UUPK
Konsumen
“Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”.
22
UUPK
Pelaku usaha
“Setiap perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi”.
Produsen pabrikan, rekanan, agen, distributor, serta jaringan-
jaringan yang melaksanakan fungsi pendistribusian dan
pemasaran barang dan/atau jasa kepada masyarakat luas
selaku pemakai dan/atau penggunaan barang dan/atau jasa.
23
UUPK
Hak & Kewajiban
• Hak konsumen
– Pasal 4
• 9 butir
• Kewajiban konsumen
– Pasal 5
• Hak pelaku usaha
– Pasal 6
• Kewajiban pelaku usaha
– Pasal 7
24
UUPK
27
UUPK
Hal-hal baru
Pertanggungjawaban pidana korporasi
Hak gugat lembaga konsumen
Gugatan kepentingan kelompok
Beban pembuktian terbalik
28
UUPK
Pertanggungjawaban Pidana Korporasi
29
UUPK
Hak Gugat Lembaga Konsumen
LK a.n. konsumen dapat mengajukan gugatan atas pelanggaran yang
dilakukan pelaku usaha yang merugikan kepentingan konsumen (Pasal 46 ayat
(1) huruf c).
LK mempunyai hak gugat (legal standing to sue) kepada pelaku usaha, lepas
ada atau tidak ada surat kuasa dari konsumen yang dirugikan.
30
UUPK
Gugatan Kepentingan Kelompok
Terhadap sengketa konsumen yang melibatkan konsumen
dalam jumlah besar/massal, padahal inti persoalan
menyangkut hal yang sama, konsumen dapat mengajukan
gugatan kepentingan kelompok (class action) kepada
pelaku usaha (Pasal 46 ayat (1) huruf b).
Gugatan kepada pelaku usaha cukup diwakili beberapa
konsumen dan apabila gugatan dimenangkan dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, konsumen lain yang
tidak ikut menggugat dapat langsung menuntut ganti rugi
berdasarkan putusan pengadilan tersebut.
31
Class Action
32
Class Action
33
UUPK
Beban Pembuktian Terbalik
Biasanya apabila menggugat, konsumen harus membuktikan bahwa produsen
melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian di pihak konsumen.
Dari perspektif konsumen akan lebih adil apabila beban pembuktian ada pada
produsen: produsen harus membuktikan bahwa produsen telah melakukan proses
produksi sesuai dengan prosedur yang ada.
34
UUPK
Beban pembuktian terbalik
Contoh: kasus biskuit beracun
Apabila konsumen yang harus membuktikan, konsumen kesulitan karena awam
tentang proses produksi makanan ybs – secara teknis bukanlah hal yang
mudah/sederhana.
35
Reformasi terhadap Hukum Acara Perdata
• Class Action
• Beban Pembuktian Terbalik
36
UUPK
Norma-norma Perlindungan Konsumen
37
Norma-norma itu disebut sebagai kegiatan-kegiatan
pelaku usaha dan secara keseluruhan
39
Kasus-kasus Perlindungan Konsumen
40
Kasus:
Konsumen v Bank BCA
YLKI: Konsumen Bank BCA a.n. Sri Rahayu A/C: 005-010814-7,
alamat Jl. Raya Bogor No. 2 RT 04/06, Kramatjati, Jaktim.
Konsumen tuna netra nasabah Tahapan BCA melalui fasilitas
Halo BCA.
Ybs tidak dapat membuat tanda tangan (hanya menggunakan
cap jempol tangan) maka apabila ybs ingin menjadi nasabah
BCA ditetapkan persyaratan khusus yi menggunakan pengampu
yang diangkat oleh hakim berdasarkan suatu putusan
pengadilan. Ketentuan ini untuk melindungi nasabah yi demi
keselamatan dana nasabah dari kemungkinan penyalahgunaan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
41
Kasus:
Konsumen v Bank BCA
Pasal 7 UUPK kurang lengkap.
Pasal 5 UU No. 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat
“setiap penyandang cacat mempunyai hak yang sama dalam segala aspek
kehidupan dan penghidupan”.
Seseorang tidak cakap apabila sakit ingatan/gila dan di bawah umur 21
tahun.
Sumber: Bidang Pengaduan YLKI, Register Kasus No. 128/B/SDM/YLKI/1999,
17 Feb 1999).
42
Perlindungan Konsumen yang Efektif
43
Perlindungan Konsumen yang Efektif
Tergantung pada
Lembaga konsumen
Kepedulian pemerintah
Melalui institusi yang dibentuk untuk melindungi konsumen
44
Perlindungan Konsumen yang Efektif
45
Perlindungan Konsumen yang Efektif
Pendekatan holistik
: ada UU khusus mengatur perlindungan konsumen dan menjadi payung UU sektoral yang
berdimensi konsumen
Pendekatan gabungan
: selain ada UUPK, dipertegas lagi dalam UU sektoral
46
Peran Serta Masyarakat
47
Inti Permasalahan
Substansi hukum,
Kelembagaan,
Budaya hukum.
48