Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SANITASI MAKANAN (UAS)

Nama : ARISA

NIM : 1903068

Jawab :

1. 2 Kasus Perlindungan Konsumen yang terjadi pada suatu instansi, dan cara

penyelesaian kasus tersebut.

 Kasus 1 :

Konsumen Adira Finance dirampas di tengah jalan sepeda motor Honda beatnya. Ia

memang mengaku tidak dapat membayar uang angsuran sebanyak 7 kali namun ia

masih memiliki itikad baik untuk membayar dan meminta keringanan berupa

tambahan waktu sebab kondisi ekonomi keluarganya yang sedang jatuh dan sulit.

Motor tersebut ia pakai untuk antar-jemput anak sekolah yang sebenarnya membantu

ia mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tragisnya bahkan

ketika pihak debitur ingin membayar dan melunasi tunggakan, pihak Adira Finance

malah mencuekinya dan menganggap pihak debitur tidak mengetahui hukum serta

bodoh. Kemudian pihak debitur pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Hal yang

tidak habis dipikir adalah pengakuan dari pihak eksternal yang melakukan eksekusi

penyitaan barang berupa sepeda motor mereka berkata bahwa mereka hanya

menjalankan tugas sesuai perintah tanpa mengetahui apa itu kesepakatan, apa saja

aturan fidusia, yang mereka ketahui hanya sebatas mengambil barang tunggakan.

Dalam hal ini jelas bahwa pihak ketiga yang melakukan penarikan motor bukan

berasal dari pihak yang telah memperoleh sertifikasi dari lembaga sertifikasi profesi

sebagaimana yang telah diatur dan ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.


Adanya kelalaian dari pihak pelaku usaha yang menyebabkan kerugian bagi

konsumen namun pelaku usaha tidak bertanggungjawab dan juga karena lemahnya

kedudukan konsumen.

Penyelesaiannya :

- konsumen lebih berhati-hati dalam menandatangi perjanjian pembiayaan dan

diharapkan terlebih dahulu membaca dan mengerti maksud dari klausula-klausula

dan paham akan semua konsekuensinya sebelum sepakat untuk mengikatkan diri

terhadap perjanjian tersebut. Konsumen juga harus sadar bahwa mereka mendapat

perlindungan hukum khususnya dari UUPK dan segera melapor/melakukan

pengaduan apabila merasa haknya dilanggar.

- Pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan melakukan pengawasan lebih ketat

lagi terhadap semua lembaga atau perusahaan pembiayaan baik yang sudah

memiliki reputasi baik ataupun yang baru beroperasi agar tidak sewenang-wenang

terhadap konsumennya dan juga pengawasan tersebut bertujuan agar tidak terjadi

lagi kasus-kasus serupa.

 Kasus 2 :

kehadiran pinjaman online ini menimbulkan banyak problem terutama dari sisi

perlindungan konsumen, bahkan sudah memakan korban kematian. Pada Februari

lalu, seorang supir taksi berinisial Z nekat mengakhiri hidupnya setelah terjerat utang

dengan aplikasi pinjaman online sebesar Rp500 ribu.

Menjamurnya pinjaman-pinjaman terutama aplikasi pinjaman online ilegal atau tak

berizin membuat risiko konflik semakin besar. Apalagi jika aplikasi pinjaman online

melakukan pelanggaran seperti penetapan bunga yang besar, penagihan, dan

pembukaan data konsumen.


Bahkan penagihan yangdilakukan terkadang bersifat ancaman keseluruh keluarhga

konsumen dengan kata-kata yang mengancam kehidupa konsumen.

Penyelesaiannya :

- Konsumen untuk membaca perjanjian pinjam meminjam secara detail yang diatur

oleh pihak pinjaman online. Jika sudah terjadi kesepakatan dan uang sudah

ditransfer bahkan terpakai, agak sulit bagi konsumen untuk mengembalikan

keadaan seperti semula

- Konsumen harus berhati-hati terhadap penawaran yang menggiurkan, namun

penuh dengan jebakan-jebakan yang merugikan.

- Pentingnya pengawasan pemerintah dalam industri fintech. Pasalnya, pengguna

akses internet di Indonesia cukup tinggi.

- OJK sebagai lembaga pengawas menutup atau memblokir perusahaan fintech

tersebut agar tidak semakin meresahkan masyarakat. Selain itu, OJK segera

menertibkan praktik fintech ilegal atau tidak berizin yang semakin menjamur di

masyarakat.

2. Regulasi mutu dan keamanan pangan di Sumatera Barat :

Menurut saya sudah baik, untuk menunjang hal tersebut pemerintah sumbar sudah

mengatur dalam bentuk Perda No.3 tahun 2015 tentang kemandirian pangan. Tidak

hanya sampai disitu pemerintah sumber juga membentuk program – program untuk

meningkatkan mutu dan keamanan pangan di sumbar seperti program „Ngaari

Mandiri Ketahan Pangan”.


3. Program pemerintah yang efektif dan berjalan dalam mengatasi keamanan, mutu, gizi

pangan terhadap makan dan minuman di Indonesia khusus Sumatera Barat yaitu :

“ Nagari Mandiri Ketahanan Pangan”

Program yang baik untuk mengangkat nagari-nagari yang mungkin penduduknya

masih mengalami kekurangan gizi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber

daya lokal, peningkatan ketersediaan, peningkatan daya beli dan akses pangan rumah

tangga, untuk memenuhi kecukupan gizi rumah tangga. Jika pelaksanaan dapat

dilaksankan secara meluas maka kegiatan pengembangan kawasan /nagari mandiri

pangan ini dapat menurunkan tingkat kerawanan pangan dan gizi masyarakat miskin

di nagari/kelurahan. Pada tahun 2017 kegiatan Pengembangan kawasan /Pembinaan

Nagari Mandiri Pangan dilaksanakan pada 18 Kabupaten/Kota di 32 nagari/kelurahan.

Anda mungkin juga menyukai