Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

Perubahan lansia Impairment of (gangguan pada ) :


penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman,
komunikasi, dan integritas kulit

Disusun Oleh :
Ellisa Dwi Putri (2720170060)
Meilia Cahya Aristiani (2720170077)
Sri Wahyuni Matdoan (2720170033)
DEFINISI GERONTIK

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai


suatu kenyataan dan fenomena biologis, kehidupan itu
akan di akhiri dengan proses penuaan yang berakhir
dengan kematian
PERUBAHAN LANSIA IMPAIRMENT
OF (GANGGUAN PADA )

1. System Pendengaran
Gangguan pendengaran sangat umum ditemui pada
lanjut usia dan menyebabkan pasien sulit untuk diajak
komunikasi. Penatalaksanaan untuk gangguan
pendengaran pada geriatri adalah dengan cara
memasangkan alat bantu dengar atau dengan tindakan
bedah berupa implantasi koklea.
2. Sistem Penglihatan
Gangguan penglihatan bisa disebabkan gangguan refraksi,
katarak atau komplikasi dari penyakit lain misalnya DM, HT dll,
penatalaksanaan dengan memakai alat bantu kacamata atan
dengan operasi pada katarak.

3. Pengecapan
Perubahan penting dalam alat perasa pada usia lanjut adalah
sebagai akibat dari terhentinya pertumbuhan tunas perasa yang
terletak di lidah dan di permukaan bagian dalam pipi. Saraf perasa
yang berhenti tumbuh ini semakin bertambah banyak sejalan
dengan pertambahan usia. Selain itu, terjadi penurunan
sensitivitas papil-papil pengecap terutama terhadap rasa manis
dan asin
4. Penciuman
Daya penciuman menjadi kurang tajam sejalan dengan
bertambahnya usia, sebagian karena bertumbuhnya sel di
dalam hidung berhenti dan sebagian lagi karena semakin
lebatnya bulu rambut di lubang hidung

5. Integritas kulit
Kulit semakin kering dan keras, maka indra peraba
dikulit semakin peka. Sensitivitas terhadap sakit dapat
terjadi akibat penurunan ketahanan terhadap rasa sakit. Rasa
sakit tersebut berbeda untuk setiap bagian tubuh yang
ketahananya sangat menurun, antara lain adalah bagian dahi
dan tangan sedangkan pada kaki tidak seburuk kedua organ
tersebut.
6. Komunikasi
Perubahan komunikasi mungkin bervariasi dan berat,
Memori mungkin berubah dalam proses penuaan. pada
mumnya memori untuk kejadian masa lalu lebih banyak
diretensi dan lebih bayak diingat daripada informasi yang
masih baru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah lengkap
Peningkatan tertentu awal menunjukkan hemo konsentrasi, sehubungan
dengan perpindahan atau kehilangan cairan dan untuk mengetahui adanya
defisiensi nutrisi pada klien. Jika terjadi leukositosis karena adanya
kehilangan sel pada sisi luka dan respon inflamasi terhadap edema.
Glukosa serum yang terjadi peningkatan karena respon stres.
b. Biopsi luka
Untuk mengetahui jumlah bakteri.
c. Kultur swab
Untuk mengidentifikasi tipe bakteri pada permukaan ulkus.
d. Pembuatan foto klinis
Dibuat untuk memperlihatkan sifat serta luasnya kelainan kulit atau
ulkus dan dipergunakan untuk perbaikan setelah dilakukan terapi.
ASUHAN KEPERAWATAN
PERUBAHAN LANSIA IMPAIRMENT
OF (GANGGUAN PADA )

Fokus pengkajian pada masalah penglihatan lansia:


1. Ukuran pupil mengecil
2. Pemakaian kacamata
3. Penglihatan ganda
4. Sakit pada mata seperti glaucoma dan katarak
5. Mata kemerahan
6. Mengeluh ketidaknyamanan terhadap cahaya terang
(menyilaukan)
7. Kesulitan/ketergantungan dalam melakukan aktivitas
8. Visus
Fokus pengkajian pada masalah pendengaran lansia:
1. Meminta untuk mengulang pembicaraan
2. Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan
3. Memalingkan kepala terhadap pembicaraan
4. Adanya gangguan keseimbangan
5. Kesulitan membedakan pembicaraan serta bunyi suara
orang lain yang parau atau bergumam
6. Masalah pendengaran pada kumpulan yang besar,
terutama dengan latar belakang yang bising
7. Volume bicara meningkat
8. Sering merasa sedih, ditolak lingkungan, malu,
menarik diri, bosan, depresi dan frustasi
9. Ketergantungan dalam melakukan aktivitas pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
Fokus pengkajian pada masalah integritas kulit lansia:
1. Warna, dipengaruhi oleh aliran darah, oksigenasi,
suhu badan dan produksi pigmen.
2. Lesi, dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Lesi primer, yang terjadi karena adanya
perubahan pada salah satu komponen kulit
b. Lesi sekunder, adalah lesi yang muncul setelah
adanya lesi primer. Gambaran lesi yang harus
diperhatikan oleh perawat yaitu warna, bentuk,
lokasi dan kofigurasinya.
3. Edema
Selama inspeksi kulit, perawat mencatat lokasi,
distribusi dan warna dari daerah edema.
4. Kelembaban
Normalnya, kelembaban meningkat karena peningkatan
aktivitas atau suhu lingkungan yang tinggi kulit kering dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti lingkungan kering atau
lembab yang tidak cocok, intake cairan yang inadekuat, proses
menua.
5. Integritas
Yang harus diperhatikan yaitu lokasi, bentuk, warna, distribusi,
apakah ada drainase atau infeksi.
6. Kebersihan kulit
7. Vaskularisasi
Perdarahan dari pembuluh darah menghasilkan petechie dan
echimosis.
8. Palpasi kulit
Yang perlu diperhatikan yaitu lesi pada kulit, kelembaban,
suhu, tekstur atau elastisitas, turgor kulit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : penglihatan,
pendengaran
2. Gangguan pada integritas kulit
3. Gangguan mobilitas fisik
4. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari- hari
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan komunikasi
7. Gangguan sosialisasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pada gangguan penglihatan
a. Kaji penyebab gangguan penglihatan pada klien
b. Pastikan objek yang di lihat dalam lingkup lapang
pandang klien
c. Bersihkan mata, apabila ada kotoran gunakan kapas
basah dan bersih
d. Kolaborasi untuk penggunaan alat bantu penglihatan
seperti kacamata dan penatalaksanaan medis untuk
katarak dan glaukoma
e. Berikan penerangan yang cukup
f. Hindari cahaya yang menyilaukan
g. Periksa kesehatan mata secara berkala
2. Pada gangguan pendengaran
a. Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi
b. Berbicara pada telinga yang masih baik, dengan suara
yang tidak terlalu keras
c. Berbicara secara perlahan-lahan, jelas dan tidak
terlalu panjang
d. Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan
e. Gunakan sikap dan gerakan atau objek untuk
memudahkan persepsi klien
f. Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum
memulai pembicaraan
g. Beri motivasi dan reinforcement
h. Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu
pendengaran
i. Lakukan pemeriksaan fungsi pendengaran secara
berkala
3. Pada gangguan integritas kulit
a. Tutup luka sesegera mungkin.
b. Tinggikan ekstremitas yang terdapat luka secara
periodik.
c. Beri tempat tidur yang dapat diubah ketinggiannya.
d. Ubah posisi dengan sering dan ROM secara pasif
maupun aktif sesuai indikasi.
e. Perhatikan lokasi nyeri dan intensitas (skala 0-10).
f. Berikan tindakan kenyamanan seperti pijatan pada
area yang tidak sakit, perubahan posisi dengan sering.
g. Dorong penggunaan tehnik manajemen stress Seperti
relaksasi progresif,napas dalam.
h. Tingkatkan periode tidur tanpa gangguan.
i. Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuai
indikasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai dengan


intervensi keperawatan yang telah di rencanakan setelah
melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
diagnosa keperawatan

Anda mungkin juga menyukai