Anda di halaman 1dari 24

Perkembangan film di

indonesia
KELOMPOK 4

1. Fanisa Maghfira 1910411082


2. Vernanda K 1910411164
3. Raihan Attala 1910411168
4. Tasya Noor Amalia 1910411169
5. Amara Azzahra 1910411194
01
Era
penjajahan
02 Era orde
lama
. (1900- . (1945-196
5)
1945)
Era odrd
e 04 reformasi
03 baru 9 8) .Pasca
. (1966-19

AGEN 05 Dokounmeseinatapsaisfcialm
. Irnedformasi
DA
Era
01 penjajahan
Film pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada
tahun 1900. Film yang dahulunya dikenal dengan
nama “gambar idoep”.
Cerita rakyat belanda tentang raja dan ratu Belanda di
Daan Hag (film bisu). dipertontonkan disebuah tempat
yang bernama “bioscoop” di daerah Tanah Abang.
Era penjajahan
Lebih banyak diputar film-
Dapat ditonton dengan
film Eropa dan Amerika.
membeli karcis.

Harga tiket sangatlah mahal. Pengunjung bioskop semakin


meningkat pada tahun 1905.

Film Indonesia pertama yang


1 Januari 1901, harga tiket berjudul Loethong Kasaroeng
turun hingga 75% dan film kedua berjudul Eulis
Atjih pada tahun 1926.
Pada 1931 industri film lokal baru bisa membuat film bersuara. Di produksi oleh Tans Film
Company bekerjasama dengan Kruegers Film Bedrif di Bandung dengan judul Atma de
Vischer. Selama kurun waktu itu (1926-1931) sebanyak 21 judul film (bisu dan bersuara)
diproduksi. Jumlah bioskop meningkat dengan pesat. Filmrueve (majalah film pada masa itu)
pada tahun 1936 mencatat adanya 227 bioskop.

21 judul film telah Filmrueve mencatat adanya 227


diproduksi. bioskop.

1926-1931 1936
Era
orde lama 02
Era orde lama
• Film-film pada masa orde lama dapat dikenali dengan kesederhanaan
secara teknis sinematografis, namun kaya dengan muatan
nasionalisme. film semata-mata adalah alat perjuangan sebagai
sumbangan pada revolusi Indonesia. Karena itulah film-film
Indonesia di masa orde lama, meski dengan warna hitam putih,
memiliki kandungan nilai kebangsaan yang sangat kental.

• Pada masa orde lama perkembangan film Indonesia bangkit setelah


berdirinya Perusahaan Film Negara (PFN) menjadi indipenden milik
pemerintah dan keluarnya film “Long March” yang kemudian
terkenal dengan judul lain, yakni “Darah dan Doa” oleh Usmar
Ismail, tahun 1950. Lahirnya film itu diperingati sebagai hari film
Nasional setiap tgl 30 Maret.
01 03
Pada masa orde lama perkembangan film Pada tahun 1950-1960 terjadi sensor
Indonesia mengalami kerterpurukan akibat berlebihan pada yang berhubungan
serbuan film impor terjadi pada 1950-an
dengan isi film yang radikal baik sayap
hingga tahun 1956.
kanan atau kiri.

Era orde lama


02 04
Tahun 1953 pasaran film nasional
Sepanjang orde lama perkembangan film di
semakin terpojok dengan
Indonesia tidak banyak karena permasalahan-
membanjirnya film-film impor. Dan
permasalahan peraturan perfilman yang masih
tidak adanya badan pembuatan film
dikaji dan melimpah nya film-film impor.
karena ketidakstabilan ekonomi.
Film-film terkenal produksi asli orang indonesia.
Tiga Dara (1954)
Darah dan Doa (1950)

Harimau Djampa (1953) Lewat Djam Malam (1954)


Era
orde baru.
Pada Orde Baru, lahir beberapa
film propaganda yang

03
menceritakan aksi heroik
Presiden Soeharto yang mana
sejak awal berkuasa, militer
memahami kekuatan film sebagai
alat propaganda.
Film-film propaganda heroik soeharto
Janur Kuning (1979) Serangan Fajar (1981)
• Janur Kuning merupakan film pertama yang dibuat pada di • Serangan Fajar merupakan penggalan kisah pertempuran -
era kepemimpinan Soeharto dengan mengangkat Soeharto pertempuran yang dipimpin oleh Letkol Soeharto 1949.
sebagai pahlawan naratif dan historis. • Dalam film ini, semua serangan terhadap Belanda tampaknya
• Janur Kuning berkisah tentang pertempuran di Yogyakarta berada di bawah komando pemuda Soeharto Nyaris tak ada
debat, diskusi yang menimbang risiko dari aksi militer yang
1949 yang pada umumnya dikenal dengan Serangan Umum
dikomando Soeharto.
(SU) 1 Maret. • Perusahaan yang mensponsori dan memproduksi Serangan Fajar
• disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja dan diproduksi adalah Pusat Produksi Film Negara (PPFN).
oleh PT. Metro 77,
• produksi film ini sempat terhenti selama satu bulan karena
kekurangan dana kemudian dibantu oleh Presiden Soeharto
sendiri, meskipun hal ini tidak pernah dipublikasikan
Pengkhianatan G30s/pki (1984)
• Disutradarai oleh Arifin C. Noer, film ini bercerita
tentang pengkhianatan partai Komunis Indonesia
(PKI) yang menculik 7 jendral pada tanggal 30
september tahun 1965.
• Pada masa orde baru, film ini wajib diputar pada
setiap tanggal 30 september, baik di tv nasional
(TVRI).
• Film ini adalah film yang sebagian besar dibuat dan
diarahkan oleh pemerintah era Soeharto. Semua
biaya dan segala keperluannya disiapkan oleh
pemerintah.
• Film ini dijadikan sebagai propaganda segala yang
dilakukan PKI adalah hal jahat dan tidak patut
dilakukan.
Monopoli film impor hollywood
• Era Orde Baru justru membuka keran impor film
sebanyak-banyaknya. Tindakan pro-Amerika melalui
impor film tidak terbendung lagi.
• Film Hollywood-pun semakin kencang masuk pasar
fil Indonesia. Proses masuknya dilandasi oleh
nepotisme pemerintah Indonesia tadi melalui Proses
Kerjasama politik.
• Industi film era 1980an hingga 1990an didominasi
oleh film ber-genre slapstick komedi milik kelompok
legendaris, Warkop DKI.
Pasca
reformasi
.
Produksi film Indonesia yang mengalami titik

04 terendah di tahun 1988-1999 tidak lantas


menyebabkan matinya kreativitas.
reformasi justru menjadi tonggak munculnya
perubahan-perubahan yang
Aksi

berlandaskan
kreatifitas dan kebebasan.
Pasca reformasi

1997/1998 1999 2007


Film Kuldesak menandai munculnya film Biarpun hanya empat film yang diproduksi namun terjadi aksi yang mengejutkan dari
Indonesia dengan genre baru yaitu film-film itu diapresiasi dengan sangat baik. Dua di para insan perfilman yang
gabungan empat film pendek garapan antaranya adalah Petualangan Sherina garapan Mira menamakan dirinya Masyarakat Film
Sinema Independen Indonesia. Lesmana dan Riri Riza, serta film Puisi Tak Indonesia‖ (MFI).
Terkuburkan garapan Garin Nugroho.
MFI juga menyoroti peran lembaga pemerintah Garin Nugroho, seorang movie-maker yang
yang mengurusi perfilman yang dianggap masih lebih senior, menekankan bahwa pada era
sama dengan bentukan lembaga/departemen Sesudah Reformasi politik berubah.
penerangan di era Orde Baru, yaitu Lembaga Reformasi memberikan ruang bagi para
Sensor Film (LSF), dan Badan Pertimbangan movie-maker untuk berdialog.
Perfilman.

Aksi MFI ini mendapat tanggapan. Deddy Mizwar


MFI juga meminta pemerintah, yaitu DPR-RI, yang kala itu menjabat sebagai ketua BP2N
mencabut UU Nomor 8 Tahun 1992 yang mengusahakan untuk menarik kembali semua piala
mengatur perfilman Indonesia dan menggantinya Citra hasil penjurian FFI tahun 2006. Dewan juri
dengan undang-undang yang baru. kemudian dipilih kembali, dan memasukkan unsur
sineas yang dianggap mumpuni seperti Garin
Nugroho dan memintanya menyeleksi 29 film yang
terpilih sebagai nominasi film terbaik pada tahun
tersebut.
Undang-undang perfilman yang pertama yaitu UU Nomor 8 Tahun
1992, direvisi menjadi undang-undang yang baru yaitu UU No. 33
Tahun 2009. fungsinya sebagai benda seni dan budaya, seperti yang
tertera dalam pasal 4 sebagai berikut fungsi perfilman adalah budaya,
pendidikan, hiburan, informasi, pendorong karya kreatif, dan ekonomi.

Hal lain yang berusaha diakomodasi dalam undang-


undang perfilman yang baru adalah tentang
kebijakan film-film yang mendominasi di bioskop
yaitu film asing harus dikurangi. Dalam Pasal 32
UU No.33 Tahun 2009 dinyatakan bahwa, jam
pertunjukan untuk film Indonesia di bioskop
sekurang-kurangnya sebanyak 60% dari total jam
penayangan film-film di bioskop tersebut selama
enam bulan berturut-turut.
Dokumentasi film Indonesia pasca
reformasi

05
Pada saat reformasi 1998, film anak-anak sepi bahkan nyaris Film dengan genre drama masih tetap merajai industri
hilang dari industry perfilman nasional. Hal ini berubah perfilman baik sebelum maupun sesudah reformasi. Namun
setelah reformasi, film anak-anak muncul kembali dengan pada era sesudah reformasi, drama dengan nuansa
kemasan yang lebih baik dan menarik. Ditandai dengan romantisme kini tak lagi mengeksploitasi seks dan erotisme
munculnya film Petualangan Sherina (2000) karya Mira seperti yang kerap disajikan di film-film drama di masa
Lesmana yang menjadi boxoffice. Denias; Senandung di Orde Baru. Film drama sekarang diceritakan dengan gaya
Atas Awan (2006) karya Aris Sihasale dan Nia Zulkarnain. remaja dengan masalah-masalah mereka seputar
persahabatan, konflik dengan orang tua dan pencarian jati
diri.

Dokumentasi film Indonesia pasca


reformasi Film ada apa dengan cinta (2002) karya Mira
Film Liburan Seru menjadi
Lesmana dan Riri Riza menurut data perfilman
film berikutnya garapan Aris
diwebsite film Indonesia waktu itu, ditonton
Sihasale dan Nia Zulkarnain
oleh lebih dari satu juta orang. Film tersebut
untuk penonton anak-anak. kemudian diikuti oleh film Eiffle I’m In Love
(2003) dengan nuansa yang sama.
Genre perfilman di indonesia
Selain tema persahabatan, tema tentang agama yang tidak kuno (dikemas sesuai perkembangan
jaman) seperti film Ketika Cinta Bertasbih. Film-film bergenre laga yang sebelum reformasi
dulu turut mendominasi di mana film-film laga tersebut seringkali dikombinasikan dengan
seks tidak lagi menjadi pusat perhatian movie maker.

Dua genre yang lain yaitu komedi dan horor juga mengalami reformasi. Film komedi saat ini
juga berasal atau diadopsi dari novel remaja yang laris semacam novel Raditya Dika, seperti
Cinta Brontosaurus (2008), Comic 8 (2014), Single (2015), dan Ngenest (2016).

Dari genre horror, ada film Jelangkung (20017) garapan Jose Purnomo
menandai bangkitnya kembali genre horror ala Indonesia. Film ini cukup laku
dengan catatan jumlah penonton hampir 800 ribu orang.

Ditahun 2003 muncul produser-produser baru yang masih terbilang muda.


Mereka menjadi sineas pendatang baru dalam industry film nasional yang
membuat film-film dengan teknik dan gaya pencitraan baru.
Beberapa film ditahun-tahun berikutnya, masih
meniru keberhasilan film-film dengan bergenre
romantisme remaja, selain komeda dan horror-
thriller seperti film Ayat-Ayat Cinta, Ketika
Cinta Bertasbih, Laskar Pelangi, Naga Bonar
Jadi 2.

Dengan begitu banyak tema dan variasi cerita yang


diusung, memberikan kesempatan bagi media film
yang menjadi sarana pembelajaran dan motivator
bagi masyarakat. Dan saat ini pun Indonesia sudah
mulai memasuki industri film animasi.
Produksi film dari tahun ke tahun

2007-2009
1999-2002 • Get Married 2010-2012
• Petualangan Sherina • Dalam Mihrab
• Si Jago Merah
• Joshua Oh Joshua Cinta
• Ketika Cinta
• Ada Apa Dengan • Tendangan Dari
Bertasbih
Cinta Langit
• Habibie &
Ainun

2003-2006 2013-2015
• Eiffle I’m In Love • Tenggelam nya Kapal
• Disini ada Setan VanDerWijck
• Dealova • Marmut Merah Jambu
• Heart • Single
THANK
Do you have any questions?

S!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai