Anda di halaman 1dari 25

INDONESIA, JEPANG,

DAN DUNIA
PERFILMANNYA
Denny Septiyanto (8)
H asna Fauziyyah Y (12) H ayman N abil B (13)
Irfan Valentino (15) M . Reyhan Artha (19)
M orenzo Valdis B (22) N abila Salsabila (23)
DAFTAR ISI
02
01 Sejarah Jepang di 03
Sejarah Jepang dunia perfilman Sejarah Indonesia di
dunia perfilman

04
Perbandingan 05
Industri perfilman
Kolaborasi
Jepang dan
industri perfilman
Indonesia
Indonesia dan
Jepang
01 Sejarah Jepang
Periodisasi Sejarah

Awal Zaman Modern


Jepang
Jepang Klasik (538 (1600-1867) F
Paleolitik Jepang M-1185) D
(30.000 SM-10.000 SM) C E Jepang Zaman
Zaman Feodal Modern
A B (1185-1603) (1868-Sekarang)

Jepang Kuno (10.000


SM-538 M)
Jepang Zaman Modern
Zaman Meiji
Zaman Edo Zaman Meiji ( 明 治 Meiji) (25 Januari 1868-30 Juli 1912) adalah
Zaman Edo ( 江 戸 時 代 edo jidai) (1603 – 1867) salah satu nama zaman pemerintahan kaisar Jepang
adalah salah satu pembagian periode dalam sewaktu Kaisar Meiji memerintah Jepang, sesudah tahun
sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun Keiō ( 慶応 ) dan sebelum zaman zaman Taishō ( 大正 ). Ibu
pertama Tokugawa Ieyasu mendirikan kota pemerintahan dipindahkan dari Kyoto ke
Keshogunan Tokugawa di Edo yang berakhir Tokyo,Jepang.
dengan pemulihan kekuasaan kaisar ( 大政奉還
taisei hōkan) dari tangan Shogun terakhir
Tokugawa Yoshinobu sekaligus mengakhiri
kekuasan Keshogunan Tokugawa yang
berlangsung selama 264 tahun. Zaman Edo juga
disebut sebagai awal zaman modern di Jepang.
Zaman Taisho Zaman Showa
Zaman Taishō ( 大 正 ) atau Periode
Shōwa ( 昭 和 , Nihon-shiki/Kunrei-shiki: Syoowa,
Taishō (30 Juli 1912–25 Desember 1926)
digunakan terutama dalam konteks pendudukan
adalah zaman pemerintahan Kaisar
Jepang di Indonesia) (25 Desember 1926–7 Januari
Jepang sewaktu Kaisar Taishō
1989) adalah salah satu nama zaman di Jepang
(Yoshihito) memerintah Jepang, sesudah
pada abad ke-20.
zaman M eiji dan sebelum zaman
Shōwa.
Zaman Heisei
Heisei ( 平成 ) adalah nama zaman di Jepang yang dimulai
saat Akihito naik takhta menjadi Kaisar Jepang pada
tanggal 8 Januari 1989 hingga pengunduran dirinya tanggal
30 April 2019 Heisei memiliki arti “M encapai perdamaian”
atau “Perdamaian di manapun".

Zaman Reiwa
Reiwa (bahasa Jepang: 令 和 Hepburn:
Reiwa)[1] adalah nama zaman di Jepang
saat ini yang dimulai pada tanggal 1 Mei
2019, satu hari setelah Kaisar Akihito turun
tahta dan ketika anaknya, Naruhito, naik
tahta menjadi kaisar Jepang yang ke-126.
KAISAR HIROHITO
Hirohito, dikenal di Jepang dengan
nama anumerta Kaisar
Shōwa adalah Kaisar Jepang yang
ke-124. Hirohito adalah kaisar dengan
masa kekuasaan terlama sepanjang
sejarah Jepang, yakni berkuasa pada
1926-1989. Hirohito juga merupakan
salah satu tokoh penting pada masa
Perang Dunia II dan pembangunan
kembali Jepang.
Sejarah
02 Perfilman
Jepang
M eskipun Jepang pada era jaman dahulu
dikatakan tertutup dan tidak menerima
pendatang luar, namun negara ini memiliki salah
satu industri film tertua dan terbesar di dunia.
N egara ini pertama kali mulai membuat film
pada tahun 1897 dengan produksi awal yang
menampilkan cerita hantu, sebuah film
dokumenter dan sebuah drama kabuki yang
populer.
Pada jaman modern saat ini Jepang telah bisa
memproduksi lebih dari 400 film dalam satu tahun,
dengan sedikit lebih dari setengah pendapatan box
office di negara ini didominasi oleh perfilman Jepang.
Film- film Jepang mengalami masa keemasan yang
dimulai pada tahun 1950an dengan film-film
cemerlang seperti Rashomon, Seven Samurai dan
Tokyo Story yang menerima penghargaan di luar
negeri termasuk Rashomon’s Academy Award
untuk Film Asing Terbaik pada tahun 1952.
Pada 1970-an, studio besar Jepang mengalami
krisis. Pembuat film independen Jepang terus
menemukan kesuksesan yang tak terduga
namun ekspor film Jepang tetap menurun. Dan
di tahun 1980-an didominasi oleh film animasi
Jepang, atau disebut anime, yang didasarkan
oleh seni manga yang berkembang di negara
ini. Anime seperti Nausica of Valley of Wind
pada tahun 1984 dan Akira pada tahun 1988
sekali lagi menarik perhatian internasional
terhadap film-film Jepang dan membuat dunia
perfilman kembali naik daun dan daya ekspor
meningkat hingga saat ini.
03
SEJARAH PERFILMAN
INDONESIA
PERIODISASI PERFILMAN
INDONESIA
1. FASE PENJAJAHAN BELANDA (1900-1941) 5. FASE (1960-1969)
2. FASE PENJAJAHAN JEPANG (1942-1945) 6. FASE (1970-1990)
3. FASE (1945-1949) 7. FASE (1990-1998)
4. FASE (1950-1959) 8. FASE (1998-Sekarang)
2. FASE PENJAJAHAN
1. FASE PENJAJAH
JEPANG (1942-1945)
BELANDA (1900-1941) Di era pemerintahan Jepang, terjadi
Indonesia mulai mengenal film pada 1900, pemasungan luar biasa terhadap perfilman
kala itu, diadakan pemutaran film Indonesia. Pasalnya, produksi film yang
dokumenterperdana tentang perjalanan Ratu diperbolehkan hanyalah film propaganda
dan Raja Belanda di Kebon Jae, Tanah Abang. yang mengagungkan kehebatan Jepang,
Pada 1926, Indonesia mulai memproduksi film sedangkan semua film asing dilarang masuk
sendiri yang berjudul Lotoeng Kasaroeng, ke Indonesia.
karya G. Kruger dan L. Heuveldorp

3. FASE PENJAJAH BELANDA


(1900-1941)
Pada awal kemerdekaan, perusahaan
Pasific Corporation milik Belanda
diubah menjadi Pusat Perfilman
Nasional (PFN) bersamaan dengan
hadirnya Persatuan Artis Film Indonesia
(Parfi).
4. FASE (1945-1949) 5. FASE (1950-1959)
Pada awal kemerdekaan, perusahaan Pasific Pada periode ini, perfilman Indonesia diwarnai
Corporation milik Belanda diubah menjadi Pusat karya pekerja film yang sebagian dari tenaga
Perfilman Nasional (PFN) bersamaan dengan terpelajar dan tergabung dalam organisasi
hadirnya Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi). seniman film. Pada 30 M aret 1950, Usmar Ismail
Sayangnya, perkembangan ini tidak didukung mendirikan Perusahaan Film Nasional Indonesia
regulasi yang kondusif untuk memacu (PERFINI) dan produksi pertamanya adalah film
pertumbuhan perfilman Indonesia. Darah dan Doa. Dan pada tanggal 30 Maret
kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai
Hari Film Nasional.

6. FASE (1960-1969)
Periode ini dipenuhi pergolakan karena bersamaan
dengan munculnya PKI sebagai kekuatan sosial baru.
Selain itu, terdapat aksi keras seperti pemboikotan
terhadap film-film yang disinyalir menjadi agen
imperialisme Amerika. Pada 1964, jumlah bioskop semakin
menurun karena adanya aksi pembakaran.
Pemberontakan G30S/PKI juga membuat situasi semakin
tidak menentu hingga 1966, hingga membuat aktivitas
produksi di berbagai bidang menjadi lumpuh.
7. FASE (1990-1998)
Pada 1990-an, terjadi penurunan drastis produksi film
Indonesia dan menjadi periode terparah sejak
kebangkitan pada awal 1970. Hal ini dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti perkembangan televisi swasta,
sistem manajemen perusahaan perfilman, dan persaingan
dengan film asing. Jumlah produksi film nasional
semakin merosot hingga titik memprihatinkan, hanya
berkisar enam hingga sembilan judul saja setiap
tahunnya.
8. FASE (1998-sekarang)
Pada 1998, perfilman nasional mulai bangkit
kembali. Salah satunya ditunjukkan dengan
adanya pertumbuhan dalam jumlah produksi.
film seperti Kuldesak (1998), Petualangan
Sherina (2000), dan lain-lain sukses di pasaran.
Pada 2008, film Indonesia mampu menguasai
sebagian besar layar bioskop di tanah air. Dan
pada awal 2020, industri film nasional mampu
mencapai pertumbuhan tertinggi dalam
sejarahnya.
USMAR
ISMAIL
Usmar Ismail adalah seorang sutradara film,
sastrawan, wartawan, dan pejuang
Indonesia yang berdarah Minangkabau. Ia
dianggap sebagai pelopor perfilman di
Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor drama
modern di Indonesia dan juga Bapak Film
Indonesia.
04
Perbandingan industri perfilman jepang
dan indonesia
JEPANG
JEPANG
Dalam benak kita, jika kita mendengar industri
perfilman
Jepang pasti pada mikir “ANIME”, ya memang hingga
saat ini industri perfilman Anime Jepang memang
banyak sekali penggemarnya, apalagi sekarang banyak
sekali wibu-wibu berkeliaran dimana-mana, salah satu
contoh anime yang kita Kulik dan bahas disini adalah
Gotobun no Hanayome
INDONESIA
INDONESI
A disini akan membahas film Animasi
Dalam dunia perfilman Indonesia nih,
kami
juga yang dapat dinilai Ok lah untuk
dibahas, nama dari film ini adalah Adit
Sopo Jarwo The M o v i e
PERBANDINGAN KEDUA FILM TERSEBUT
DALAM BENTUK PRESENTASE DIAGRAM
- banyak adegan tak senonoh
LINGKARAN - akses penayangan film ini di
Indonesia susah
KELEBIHAN Kekurangan gotoubun
gotoubun 30% 25%
- cerita lebih menarik
- filmnya go internasional
15%
35%
KELEBIHAN Kekurangan
adit sopo jarwo adit sopo jarwo
- film lebih ramah untuk
- grafik kalah jauh
segala usia
- tidak sepopuler anime gotoubun
- akses penayangan di
Indonesia jauh lebih mudah
05
KOLABORASI INDUSTRI
PERFILMAN INDONESIA -
JEPANG
Sebenarnya kita dengan Jepang
itu seringkali kolaborasi apalagi
dalam dunia perfilman, seperti
contohnya film garapan dari Koji
Fukada ini, dengan diperankan
oleh beberapa aktor Jepang
seperti M ayu Tsuruta, Jun
Yoshinaga dan juga aktor dari
negara Ibu Pertiwi ini seperti
Adipati Dolken, dan juga Sekar
Sari.
Thanks
BEBERAPA SUMBER YANG MEMPERKUAT ISI PPT INI:

!
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Jepang

http://www.artforia.com/sejarah-dunia-perfilman-jepang/

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/14/15000
0979/sejarah-perfilman-di-indonesia
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai