Anda di halaman 1dari 17

TARIF PPH

Tarif PPh Pasal 21

Lapisan Penghasisalan Kena Pajak


Tarif PPh Pasal 23 :
Rp.0 sd Rp.50.000.000 Tarif Pajak 5%
Diatas Rp.50.000.000 sd Rp.250.000.00 Tarif Pajak 15% 1. Tarif 15% dikenakan atas penghasilan berupa
Diatas Rp.250.000.000 sd Rp.500.000.000 Tarif Pajak 25% :
Diatas Rp.500.000.000 Tarif Pajak 30% A. Deviden
B. Bunga
NON NPWP = 20% (120% X Tarif Pajak ) C. Royalti
D. Hadiah,bonus,dan penghargaan lain yg
tidak dipotong PPh Pasal 21.

2. Tarif 2% dikenakan atas penghasilan berupa :


a. sewa
Tarif PPH Pasal 26 b. Imbalan jasa yg tidak di potong PPh Pasal 21
Dihitung dengan cara
mengalikan tariff 20% dgn
penghasilan bruto yg diterima
atau diperoleh subjek Pajak
luar negeri
Pengenaan PPh atas dividen dibedakan sebagai berikut :
Pasal 23
• 1. Dividen yg diterima Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan tariff 20%
• 2. Dividen yg diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri
dikenakan tariff 10%
• 3. Dividen yang diterima oleh wajib Pajak berbentuk Koperasi yg Dividen tsb
berasal dr cadangan laba. Tidak dibagi dikecualikan dari Pengenaan PPh
(bukan Objek Pajak)
• 4. Dividen yg diterima oleh wajib pajak berbentuk Ptdan BUMN :
~ Dividen berasal dr cadangan laba tidak dibagi
~ PT,BUMN,BUMD
5. Dividen selain memenuhi ketentuan huruf a sampai di kenakan tariff 15%
Tarif PPh Pasal 26
• 1. Tarif 20% dari Penghasilan bruto
• 2. Tarif 20% dari Penghasilan neto
• 3. Tarif 20% dari Penghasilan kena Pajak setelah dikurangi Pajak
Penghasilan
PPh Pasal 26 = 20% x Penghasilan bruto

a. Dividen
b. Bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap, dan imbalan
karena jaminan pengembalian utang ;
c. Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta ;
d. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
e. Hadiah dan penghargaan ;
f. Pensiun dan pembayaran berkala lannya;
PPh Pasal 26 = 20% Penghasilan neto ;
Penghasilan neto = Perkiraan penghasilan neto x Penghasilan bruto

Penghitungan tersebut diterapkan untuk :


a. Penghasilan dari jumlah harta di Indonesia
b. Premi Asuransi dan reasuransi yang dibayarkan kepada
perusahaan asuransi luar negeri
PPh Pasal 26 = 20% x Penghasilan neto
= 20% x (50% x Penghasilan bruto)
= 10% x Penghasilan bruto
= 10% x Jumlah premi yang dibayar

Besarnya perkiraan penghasilan neto dihitung berdasarkan


kondisi sebagai berikut :

. Untuk premi yang dibayar tertyanggung kepada


perusahaan asuransi di luar negeri baik secara langsung
maupun melalui pialang, besarnya perkiraan penghasilan
neto adalah 50% dari jumlah premi yang dibayar
(penghasilan bruto)
PPh Pasal 26 = 20% x Penghasilan neto
= 20% x (10% x Penghasilan Bruto)
= 2% x Penghasilan bruto
= 2% x Jumlah Premi yang dibayar

Untuk premi yang dibayar perusahaan asuransi yang


berkedudukan di Indonesia kepada Perusahaan asuransi di
luar negeri, baik secara langsung maupun melalui pialang
adalah 10% dari numlah premi yang dibayarkan
PPh Pasal 26 = 20% x Penghasilan neto
= 20% x (5% x Penghasilan bruto)
= 1% x Penghasilan bruto
= 1% x Jumlah premi yang dibayar

Untuk Premi yang dibayarkan perusahaan reasuransi yang


berkedudukan di Indonesia kepada Perusahaan asuransi I luar
negeri, baik secara langsung maupun melalui pialang 5% dari jumlah
premi yang dibayar (penghasilan bruto)
PPh Final Pasal 4 Ayat 2
• Penghasilan bunga deposito/tabungan yg ditempatkan didlm dan luar
negeri, diskonto sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan jasa Giro
• Transaksi penjualan saham pendiri dan bukan saham pendiri
• Bunga/diskonto obligasi dan surat berharga negara:
• Hadiah undian
• Persewaan tanah dan atau bangunan.
• Jasa kontruksi, perencanaan, pwlaksanaan, pengawasan.
• WP yg usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas
tanah/bangunan.
• Bunga simpanan yg dibayarkan oleh koperasi kepada anggota WP
oorang pribadi
• Dividen yg diterima/diperoleh WP orang Pribadi dlm negeri.
PPH Pasal 21
• Pajak Penghasilan 21 adalah Pajak dikenakan ataspenghasilan :
• Sehubungan dengan pekerjaan jasa atau kegiatan
• Yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi sebagai wajib pajak dalam negeri.

Dalam mempelajari PPH Pasal 21 ada 3 hal :


1. Pihak sebagi pemotong PPh Pasal 21
2. Pihak yang dipotong PPH Pasal 21
3. Penghasilan yang dipotong PPH Pasal 21
Pihak Sebagai Pemotong PPH Pasal 21
• Pihak sebagai pemotong PPh Pasal 21 adalah Pihak Pemberi Kerja
atau Pihak Pemberi Jasa, antara lain :
• a. Bendaharawan Pemerintah
• B. Dana Pensiun
• C. Badan (PT,CV dan lainnya) dan Bentuk Usaha Tetap
• D. Yayasan, lembaga, Kepanitiaan, Asosiasi, Organisasi
• E. Penyelenggara kegiatan
Pihak yang dipotong PPH Pasal 21
• Pihak yang dipotong PPH pasal 21 adalah orang pribadi yang
menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjan, jasa atau
kegiatan, antara lain :
• 1. Pegawai Tetap
• 2. Pegawai Tidak Tetap
• 3. Bukan Pegawai
• 4.
Penghasilan yang dipotong PPH Pasal 21
• 1. Penghasilan yang sifatnya teratur
• 2. Penghasilan yang sifatnya tidak teratur
• 3. Upah harian, upah mingguan, upah satuan / borongan
• 4. Uang tebusan pension,
• 5. Honorarium
• 6. Imbalan kepada tenaga ahli
• 7. Imbalan lain – lain
Contoh Soal : PPH Pasal 21
• 1. Kardimin belum menikah sebagai pegawai tetap di PT A menerima gaji Rp.
4.500.000. PT A membayar premi asuransi kecelakaan kerja dan kematian
sebesar Rp.30.000 dan Rp. 70.000 Kardimin membayar iuran pensiun dan
iuran THT Rp.40.000 dan Rp.60.000
• Hitung PPh Pasal 21 bulan Januari 2019

• 2. Kadarman belum menikah sebagai pegawai tetap di PT Cari Untung


menerima gaji Rp.5.000.000 PT Cari Untuntung membayar premi asuransi
kecelakaan kerja dan premi asuransi kematian sebesar Rp.30.000 dan
Rp.70.000, Sedangkan Kadarman membayar iuran pension dan iuran
THTsebesar Rp. 40.000 dan Rp.60.000
Contoh Soal
• 3. Kardiman telah menikah mempunyai anak sebagai pegawai tetap di
PT cari Untung menerima gaji Rp.15.000.000 tunjangan Rp.950.000
PT Cari Untung membayar premi asuransi kecelakaan kerja dan premi
asuransi kematian sebesar Rp.20.000 dan Rp.80.000 Sedangkan
Kardiman membayar iuran Pensiun danb iuran THT sebesar Rp.35.000
dan Rp.65.000
• Hitung PPH Pasal 21 bulan januari 2019
Soal :
• 1. Aldo telah menikah mempunyai 4 • 2.Anwar telah menikah mempunyai
anak sebagai pegawai tetap di PT 2 anak sebagai pegawai tetap di
Angin menerima Gaji Rp.20.000.000 PT.Rindu menerima gaji
tunjangan Rp.800.000 PT Angin Rp.7.0000.000, bayar premi asuransi
membayar premi asuransi kecelakaan kerja dan asuransi
kecelakaan, Rp.30.000 dan kematian sebesar Rp.30.000 dan
Rp.90.000, sedangkan Aldo Rp.70.000, Sedangkan Anwar
membayar iuaran pension dan iuran membayar iuran pension dan iuran
THT sebesar Rp.35.000 dan n THT sebesar Rp.40.000 dan
Rp.65.000 Rp.60.000
• Hitung PPh Pasal 21 bln Januari 2019 • Hitung PPH Pasal 21 bulan Januari
2019

Anda mungkin juga menyukai