Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

NURHIKMAH AMALIA (1784202017)


INDRIAWATI ALWI (1784202023)
NURHAEDAH (1784202025)
HUNAEDA (1984202008)
AYU LESTARI (1984202009)
ERNAWATI (1984202012)
RIZKA.R (1984202014)
FUNGSI KOMPLEKS
BILANGAN KOMPLEKS
A. Pengertian Bilangan Kompleks
Bilangan Kompleks z1 = x1 + iy1
Bilangan Kompleks adalah bilangan yang dan bilangan kompleks z2 = x2 + iy2
berbentuk a + bi atau a + ib, a dan b bilangan real dikatakan sama, z1 = z2,
dan i2 = -1. jika dan hanya jika
x1 = x2 dan y1 = y2.
Bilangan Kompleks dinyatakan dengan huruf z,
sedangkan huruf x dan y menyatakan bilangan real.
Jika z = x + iy menyatakan sembarang bilangan
Untuk bilangan kompleks z1 = x1 + iy1
kompleks, maka x dinamakan bagian real dan y dan z2 = x2 + iy2 jumlah dan hasil kali
bagian imajiner dari z. bagian real dan bagian mereka berturut-turut didefinisikan sebagai
imajiner dari bilangan kompleks z biasanya berikut:
dinyatakan dengan Re(z) dan lm(z). z + z = (x + x) + i(y + y)
z * z = (xx – yy) + i(xy + xy)

.
 
Himpunan semua bilangan kompleks diberi
notasi jadi = {z | z = x + iy, x , y }.

 
Jika lm(z) = 0 maka bilangan kompleks z
menjadi bilangan real x, sehingga bilangan
real adalah keadaan khusus dari bilangan
kompleks, sehingga . Jika Re(z) = 0 dan
lm(z) = 0, maka menjadi iy dan dinamakan
bilangan imajiner murni. Bilangan imajiner
murni dengan y = 0, yakini bilangan i,
dinamakan satuan imajiner.
CONTOH SOAL

Carilah hasil operasi bilangan kompleks di bawah ini:

a. (4i + 3) + (6 – 7i)
Penyelesaian :
(4i + 3) + (6 – 8i)
= (3 + 6) + (4i – 8i)
= 9 – 4i
 
b. (6i – 5) – (4 – 9i)
Penyelesaian:
= (-5 – 4) + (6i – (-9i))
= -9 + 15i
  Secara umum bilangan kompleks terdiri dari dua bagian :
bagian riil dan bagian imajener (khayal). Bagian khayal
bercirikan hadirnya bilangan khayal i yang didefinisikan
sebagai :
……………………………………..(1)

  System bilangan kompleks merupakan perluasan dari


system bilangan riil. Misalkan, saat kita memerlukan solusi dari
persamaan x2 = - 25, tak ada bilangan riil yang memenuhi
persamaan tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mendefinisikan
bilangan kompleks. Bilangan kompleks ditulis sebagai pasangan
terurut dua bilangan riil, z = x + i y, dimana x = Re z (bagian riil
dari bilangan kompleks), y = Im z (bagian imajener dari
bilangan kompleks). Timbulnya bilangan kompleks dapat
diikuti dari proses matematika yang sederhana, yaitu dari
persamaan kuadrat
……………………….(2)
  Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus
abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus
…………………….(3)
……………………..(4)

  Untuk nilai diskriminan D≥0, tidak ada masalah, karena


akar-akar persamaannya bersifat riil menurut persamaan (3).
Untuk kasus D<0, didalam matematika dasar dikatakan bahwa
persamaan kuadrat (2) tidak memiliki akar riil. Implikasi
selanjutnya adalah bahwa akar persamaannya termasuk
bilangan kompleks. Bilangan diskriminana negative dituliskan
D = - d2, maka akar kompleksnya adalah :
………………………..(5)
Dalam himpunan bilangan kompleks, x1, x2 dikatkan sebagai conjugat (sekawan) satu terhadap yang lain,
karena perkalian antara mereka akan menghasilkan bilangan riil. Setiap bilangan kompleks memiliki konjugat.
Hasil kali antara suatu bilangan kompleks dengan konjugatnya dinamakan modulus. Misalkan, konjugat
 
dari z = x + iy diberikan oleh maka modulus dari z
adalah :
…………………..(6)
Untuk setiap bilangan kompleks z ≠ 0 maka modulus z
adalah positif.
.
 
Suatu bilangan kompleks z memiliki konjugat z*
yang didefinisikan dan ditulis sebagai :
…………………….(7)
Sehingga perkaliannya dengan z menghasilkan
bilangan riil
.
  ………………………….(8)
Sifaf ini dimanfaatkan untuk meriilkan penyebut dalam
pecahan bilangan kompleks :
…………………………(9)
Sifat lain bilangan konjugat ini adalah distribusi terhadap
penjumlahan maupun perkalian :
+
………………………(10)
.
 Tentukan modulus dari = ……?????????????????
Misalkan z1 dan z2 merupakan bilangan kompleks, berlaku :
…………………….(11)
Misalakan z1, z2 dan z3 merupakan bilangan kompleks,
beberapa sifat aritmatika dari bilangan kompleks tersebut
adalah sebagai berikut :
 
2020
92%
B. Operasi Bilangan Kompleks
Sebagian besar operasi bilangan kompleks mengikuti
hukum operasi bilangan real. Berikut adalah penjelasan
dan contoh – contoh operasi bilangan kompleks:

a. Penjumlahan dan Pengurangan Penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks dilakukan


dengan cara menjumlahkan dan mengurangkan bagian real dan bagian imajiner secara terpisah: (a1 +
ib1) ± (a2 + ib2) = (a1 ± a2) + i(b1 ± b2) Contoh operasi penjumlahan: (4 + i3) + (2 − i5) = 6 − i2

b. Perkalian Perkalian bilangan kompleks didefinisikan dalam rumus berikut: (a1 + ib1)(a2 + ib2)
= (a1a2 + i2 b1b2 + ia1b2 + ib1a2) Namun, kita ketahui bahwa nilai i2 = -1 , sehingga hasil perkalian
bilangan kompleks dapat dituliskan sebagai: (a1 + ib1)(a2 + ib2) = (a1a2 − b1b2) + i(a1b2 + b1a2)
Contoh operasi perkalian bilangan kompleks adalah sebagai berikut: (2 + i3)(3 − i2) = 12 + i5

c. Pembagian Pembagian bilangan kompleks lebih rumit dari pembagian bilangan real karena adanya komponen imajiner. Akan tetapi,
pembagian bilangan kompleks dapat dipermudah dengan bantuan konjugat dari bilangan kompleks Konjugat bilangan kompleks didapat
dengan membalik tanda dari bilangan kompleks tersebut. Contohnya: konjugat dari z = a + ib adalah z* = a- ib. Hasil perkalian dari sebuah
bilangan kompleks dan konjugatnya memiliki hasil yang unik: zz* = (a+ib)(a-ib) = a2 + b2 Terlihat bahwa hasil perkalian antara suatu bilangan
dengan konjugatnya akan menghilangkan komponen imajiner.
• Infographic
Melalui Style
penurunan rumus dan penggunaan konjugat,

3. (1 + 3i)(5 – 4i) = 5 – (-4i) + 15i – 12 i2 = 17 + 11i, i2 = -1

1. (2 + 5i) + (3 – 2i) = 5 + 3i
.

 4. = 5-4i

2. (4 – 7i) – (2 + 3i) = 2 – 10i


C. Sifat – sifat Bilangan Kompleks
Sifat-sifat lapangan bilangan kompleks Himpunan semua bilangan kompleks bersama operasi penjumlahan dan perkalian (ℂ ,
+,•) membentuk sebuah lapangan (field). Adapun sifat-sifat lapangan yang berlaku pada bilangan kompleks z1 ,z2 dan z3
adalah sebagai berikut:

5. Ada 0=0+i0∈ℂ , sehingga z+0=z (0 elemen netral penjumlahan)


6. Ada 1=1+i0∈ℂ , sehingga z •1=z (1 elemen netral perkalian)

1. z1+z2∈ℂ dan z1 •z2∈ℂ . (sifat tertutup)


2. z1+z2= z2+z1 dan z1 •z2= z2 •z1 (sifat komutatif)

 
7.untuk setiap (z=x+iyC, ada –z=-x-iy)
8. .untuk setiap (z=x+iyC, ada = sehingga z•z-1 = 1

3. (z1+z2 )+z3= z1+(z2+z3 ) dan (z1 •z2 ) •z3= z1 •(z2 •z3 ) (sifat assosiatif)
4. z1 •(z2+z3 )=(z1 •z2 )+(z1 •z3 ) (sifat distribtif).
D. Penerapan Fungsi Kompleks 2. Fungsi Kompleks dalam teknik Elektro/Listrik
Bilangan kompleks memiliki beberapa penerapan dalam Bilangan kompleks dalam teknik listrik
kehidupan sehari-hari. Pada bilangan kompleks, dapat dilakukan digunakan untuk menggambarkan sifat arus
listrik bolak-balik. Suatu bilangan kompleks
operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dapat ditulis dalam bentuk :
dan pembagian. Operasi-operasi tersebut hampir sama dengan W = a +jb
operasi aritmatika pada bilangan real. Keterangan :

S
W = Bilangan Kompleksa dan
1. Fungsi Kompleks dalam bidang Fisika
b = Bilangan nyata (bilangan real)
Dalam fisika, konsep bilangan kompleks sangat j = Bilangan khayal (bilangan imaginar)
penting untuk dipelajari. Dalam mekanika
kuantum, muncul konsep ini, misalnya untuk Bilangan kompleks juga memiliki besaran dan
menentukan kaedah komutasi antara operator
koordinat dan momentum. T arah sudut :
W = a + jb
Dalam pembahasan mekanika, kita juga dapat
mengimplementasikan konsep bilangan
kompleks, misalnya penyajian vektor posisi
W = M.cos θ + jM.sin θ
= M (cos θ + j sin θ)
keterangan :
M = modulus harga sebenarnya bilangan
partikel dalam dua dimensi, dimana posisi x

O
kompleks
dan y berturut-turut merupakan bagian real dan θ = sudut arah dari bilangan kompleks
imaginer dari vektor posisi z. Selengkapnya hal Bila bilangan kompleks dituliskan dalam
ini akan disinggung dalam pasal penerapan bilangan polar menjadi :
bilangan kompleks dalam fisika.Dalam fisika W = a + jb
= M (cos θ + j sin θ)
bilangam kompleks dapat disajikan dalam
=M∠θ
beberapa bentuk, antara lain adalah :a. Bentuk
rectangularb. Bentuk polarc. Bentuk eksponen
3. Penerapan fungsi Kompleks untuk Menyelesaikan Soal-Soal Geometri Datar
Berikut ini disajikan soal-soal tentang geometri datar yang dapat diselesaikan
dengan bilangan kompleks. Dipilih beberapa soal yang mewakili soal yang
behubungan dengan kesejajaran, ketegaklurusan, kesegarisan dan segiempat
talibusur. Soal-soal yang dipilih dianggap dalam penyelesaian dengan konsep dan
sifat bilangan kompleks lebih mudah dibandingkan menggunakan hukum-hukum
geometri Euclid. contoh Soal :

Misalkan ABCD adalah jajar genjang dan E, F, G, H adalah


titik tengah dari masing-masing garis AB, BC, CD, DA.
Tunjukkan bahwa 𝐸𝐺 ∥ 𝐵𝐶 dan 𝐹𝐻 ∥ 𝐶𝐷 dan EFGH adalah
jajar genjang. Gambar. 1. ABCD adalah jajar genjang
dengan E, F, G, H adalah titik-titik tengah setiap sisinya.
 

Diketahui ABCD adalah jajar genjang, maka 𝑏 − 𝑎 = 𝑐 − 𝑑 dan 𝑑 − 𝑎 = 𝑐 − 𝑏.


Sehingga 𝐸𝐺 = 1 2 (𝑐 + 𝑑 − 𝑎 − 𝑏) = 1 2 (𝑑 − 𝑎 + 𝑐 − 𝑏) = 1 2 (𝑐 − 𝑏 + 𝑐 − 𝑏) = 𝑐 − 𝑏
= 𝐵𝐶. Jadi, EG dan BC sejajar dan sama panjang. Selanjutnya, analog dengan cara
di atas diperoleh 𝐻𝐹 = 1 2 (𝑏 + 𝑐 − 𝑎 − 𝑑) = 1 2 (𝑏 − 𝑎 + 𝑐 − 𝑑) = 1 2 (𝑐 − 𝑑 + 𝑐 − 𝑑)
= 𝑐 − 𝑑 = 𝐷𝐶. Jadi, HF dan DC sejajar dan sama panjang. Perhatikan segiempat
EFGH. 𝐸𝐹 = 1 2 (𝑐 − 𝑎) dan 𝐺𝐻 = 1 2 (𝑐 − 𝑎). Oleh karena itu, EF dan GH sejajar
dan sama panjang, sehingga EFGH adalah jajar genjang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai