Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT

SONIA CANDRA
TRI ASTITI LESTRAI
Vanessha Putri Hernita
A. DEFINISI GAWAT DARURAT
Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan
darurat adalah perlu mendapatkan penanganan atau
tindakan segera untuk menghilangkan ancaman
nyawa korban. Jadi, gawat darurat adalah keadaan
yang mengancam nyawa yang harus dilakukan
tindakan segera untuk menghindari kecacatan
bahkan kematian korban (Hutabarat & Putra, 2016).
LANJUTAN,,,

Pengertian lain dari penderita gawat darurat adalah


penderita yang bila tidak ditolong segera akan meninggal atau
menjadi cacat, sehingga diperlukan tindakan diagnosis dan
penanggulangan segera. Karena waktu yang terbatas tersebut,
tindakan pertolongan harus dilakukan secara sistematis dengan
menempatkan prioritas pada fungsi vital sesuai dengan urutan
ABC, yaitu :
1. A (Airway) : membersihkan jalan nafas dan menjamin jalan
nafas bebas hambatan,
2. B (Breathing) : menjamin ventilasi lancar,
3. C (Circulation): melakukan pemantauan peredaran darah.
B. PENGKAJIAN YANG DILAKUKAN UNTUK PASIEN GADAR
1. APD (Alat Pelindung Diri)
Alat pelindung diri yang harus digunakan oleh
seorang perawat dalam melakukan pengkajian yaitu :
a. Penutup kepala
b. Masker
c. Pengaman mata atau google
d. Gaun
e. Handscoon
f. Boots anti air
LANJUTAN,,,
2. Alat pengkajian Alat yang 3. Lingkungan
digunakan dalam melakukan
pengkajian gawat darurat 4. Pengkajian
adalah sebagai berikut :
airway
a.Tensimeter
b.Stetoskop 5. Pengkajian
c.Thermometer breathing
d. Pen light
6. Pengkajian
e. Jam tangan
f. Format asuhan keperawatan
circulation
C. LANGKAH-LANGKAH PENGKAJIAN
Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengkajian adalah
sebagai berikut :
1. Data subyektif
Data subyektif yang ditanyakan kepada pasien atau
keluarga/ pengantar apabila pasien tidak sadar, meliputi :
a. Tanyakan identitas pasien.
b. Tanyakan keluhan utama
c. Tanyakan riwayat penyakit
d. Usaha pengobatan
LANJUTAN,,,,
2. Data obyektif Data obyektif meliputi :
a. Perhatikan/amati keadaan umum pasien.
b. Kaji jalan nafas (airway)
c. Kaji fungsi paru (breathing)
d. Kaji sirkulasi (circulation)
e. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
D. MASALAH KEPERAWATAN
Contoh masalah keperawatan yang sering timbul pada kasus gawat
darurat adalah :
1.Ketidakefektifan bersihan jalan napas 13. Resiko ketidakefektifan perfusi
2. Ketidakefektifan pola napas 3. jaringan otak
Hipertermia 14. Penurunan curah jantung
4. Gangguan pertukaran gas 15. Intoleransi aktivitas
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 16. Hambatan mobilitas fisik
dari kebutuhan tubuh 17. Resiko jatuh
6. Kekurangan volume cairan 18. Resiko syok
7. Kelebihan volume cairan 19. Resiko perdarahan
8. Nyeri akut 20. Konfusi akut
9. Resiko infeksi 21. Mual
10. Kerusakan integritas kulit 22. Retensi urin
11. Ketidakefektifan perfusi jaringan 23. Konstipasi
perifer
24. Gangguan eliminasi urin
12. Resiko penurunan perfusi jaringan 25. Diare
jantung
26. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
E. RENCANA TINDAKAN
Dalam rencana tindakan keperawatan, ada 2 hal
yang harus dilakukan yaitu menetapkan prioritas
pasien dan merencanakan tindakan. Jika salah dalam
menentukan prioritas, maka akan berakibat fatal
bagi pasien.
LANJUTAN,,,

Prioritas pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu

A. Prioritas 1 merupakan C. Prioritas 3 merupakan kasus


kasus yang mengancam nyawa tidak gawat seperti panas badan,
dan segera untuk dilakukan
pertolongan seperti henti jantung
pilek dan sebagainya dan diberi
dan nafas, cedera kepala berat dan label hijau.
sebagainya dan diberi label merah.

B. Prioritas 2 merupakan kasus


gawat dan tidak segera kolap
jantung seperti patah tulang tanpa
perdarahan, asma bronkiale dan D. prioritas 4 adalah pasien
sebagainya dan diberi label dalam keadaan meninggal dan
kuning.
diberi label hitam.
F. IMPLEMENTASI G. EVALUASI
Standar praktik ENA Evaluasi
(Emergency Nurse
Association) yang berkaitan
keperawatan secara
dengan implementasi umum di bagian
menyatakan, perawat gawat emergensi meliputi
darurat harus evaluasi jalan nafas,
mengimplementasikan pernafasan, sirkulasi
rencana perawatan dan disability (tingkat
berdasarkan data
pengkajian, diagnosis
kesadaran). Observasi
keperawatan, dan diagnosis jalan nafas
medis.
H. DOKUMENTASI
Dokumentasi kegawatdaruratan
dibuat secara singkat, jelas, cepat, dan
bila perlu dibuat dalam bentuk check
list agar memudahkan tenaga medis
mencari dan membaca ulang informasi
kesehatan pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai