Hal tersebut akan diuraikan lebih jelas pada fokus diskusi kelompok.
Fokus Diskusi Kelompok
• Drug-related problem apa saja yang dijumpai pada pasien diatas? Dan bagaimana
pengatasannya?
• Jika penggunaan karbamazepin tetap akan dipertahankan, bagaimana penyesuaian
dosisnya agar epilepsi terkontrol?
• Jika pasien menikah dan kemudian hamil, apa saran anda mengenai terapi epilepsinya?
• Jika pasien ingin menunda kehamilan dan tetap menggunakan karbamazepin untuk
terapi pemeliharaannya, rekomendasi dan KIE apa yang perlu diberikan pada pasien?
• Bagaimana monitoring efek terapi dan efek samping pengobatan pada kasus di atas?
DRUG RELATED PROBLEM
PADA PASIEN, DAN CARA
PENGATASANNYA
Drug Related Problem Apa Saja yang Dijumpai pada
pasien, dan Cara Pengatasannya
a) Data Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Lab Fungsi Hepar
Parameter Kadar Kadar Normal AST 280 5 – 43
Pemeriksaan ALT 385 5 – 60
Fungsi Ginjal LDH 90 140 – 280
Na 135 135 – 145 Alk Phos 84 30 – 115
K 5,5 3,7 – 5,2 Alb 3,8 3,9 – 5,0
T.Bili 0,2 0,2 – 1,5
Cl 101 98 – 108
HCO3 28 22 – 28 GDP 90 < 126
BUN 24 7 – 20 Ca 9 8,8 – 10,4
Cr 1,2 0,6 – 1,2 PO4 2,7
Darah Mg 2 1,8 – 2,2
Hct 48 34,9 – 44,5 Chol 190 < 200
Hgb 15 12,1 – 15,1 TG 175 < 150
WBC 7000 3500 – 10500 PT 10 10 – 15
Plts 175000 150000 – 400000 (Phrotrombine
MCV 96 80 – 100 Time)
MCHC 33,5 % 32 – 36% Carbamazepin 3 µg/mL
b) Metode SOAP
Subjektif Objektif Assesment Plan
Peningkatan Hasil Pemeriksaan Lab Fungsi - Fungsi hepar pasien menurun 1. Pemberian obat anti
frekuensi kejang Hepar Nilai AST dan ALT tinggi epilepsi kombinasi
tonik klonik 1-2 - Karbamazepin
kali seminggu Hasil Normal DRP 400 mg 3x sehari
AST 280 5 – 43 1. Indikasi tanpa obat (DRP 2) - Levetiracetam
ALT 385 5 – 60 Belum diberikan 500 mg 2x sehari
LDH 90 140 – 280 hepatoprotektif dengan mempertimbangkan
Alk Phos 84 30 – 115 kondisi hepar
Alb 3,8 3,9 – 5,0 2.Obat kurang efektif (DRP 3) 2 Pemberian curcuma
T.Bili 0,2 0,2 – 1,5 Terjadi kekambuhan kejang sebagai hepatoprotektif
tonik klonik 1-2 kali seminggu Curliv kaplet 1-2 kaplet 3
x sehari
3 Interaksi Obat (DRP 5) 3. Monitoring efektivitas obat
Karbamazepin – Isoniazid (kejadian/frekuensi dan
Meningkatkan kadar lama kejang)
Karbamazepin dalam plasma 4. Monitoring fungsi hepar
(AST, ALT, LDH, Alk
Manajemen : Monitoring
Phos, Albumin, bilirubin)
serum Karbamazepin dan
fungsi liver
Karbamazepin – Rifampisin
Menurunkan kadar
Karbamazepin dalam plasma
Manajemen :
Monitoring serum Karbamazepin
dan fungsi liver
c) Alasan pemilihan levetiracetam sebagai tambahan terapi :
• Mekanisme levetiracetam berbeda dengan karbamazepin,
disarankan penambahan obat lain yang berbeda
mekanismenya. Mekanisme karbamazepin menghambat
kanal sodium, mekanisme levetiracetam berikatan dengan
reseptor SV2A (Perdossi, 2014).
• Bioavaibilitas levetiracetam tinggi (95-100%) dan cepat
(Perdossi, 2014).
• Rute eliminasi levetiracetam hidrolisis non hepatic dan
ekskresi di ginjal (Perdossi, 2014).
Penyesuaian
Dosis
Jika Penggunaan Karbamazepin Tetap akan
Dipertahankan, Bagaimana Penyesuaian Dosisnya
agar epilepsi terkontrol
•• Pasien Nn. Desi (22 th) Dosis Penyesuaian saat Css 8,5 mg/L
• TB = 155 cm Dosis Pemeliharaan =
• BB = 37 kg =
• Css target = 8,5 mg/L
= 1130, 5 mg/8 jam
• Css sekarang = 3 mg/L
Dosis Maksimum Perhari 2400 mg,
• Penentuan Cl Aktual sehingga
Dosis Pemeliharaan =
Css rata rata =
=
Cl =
= 6, 015 g/L
Perdossi, 2014
• Kadar OAE diperiksa awal setiap trimester dan pada bulan terakhir
kehamilan. Juga dapat dipantau bila ada indikasi (misalnya bila terjadi
bangkitan atau ragu dengan ketaatan minum obat)
• Dosis OAE dapat dinaikkan apabila kadar OAE turun dibawah kadar OAE
sebelum kehmailan, atau sesuai kebutuhan klinik.
K IE K A RBA MA Z E P IN
D A N P E N UN DA A N
K E H AM ILA N
KIE KARBAMAZEPIN DAN
PENUNDAAN KEHAMILAN
• Diberikan kontrasepsi non-hormonal untuk menghindari interaksi (IUD, spermisidal,
kondom, diafragma, cervical cup, metode kalender)
• 3 Prime question pasien ulangan (efek terapi yang dirasakan, efek samping yang
dirasakan, dan bagaimana cara penggunaan obat selama ini)
• Indikasi: mengontrol epilepsi
• Dosis: adanya perubahan dosis Karbamazepin dari 400 mg menjadi 800 mg 3x sehari.
• Cara peggunaan: diminum rutin pada jam yang sama, sebaiknya diminum bersamaan
dengan makanan untuk menghindari mual/muntah. Jika ada dosis yang terlewat,
segera minum obat yang terlupa tersebut. Namun jika sudah mendekati waktu minum
dosis selanjutnya, maka minum 1 dosis obat sesuai jadwal yang seharusnya
LANJUTAN....
• Efek samping: mual, mengantuk, ataksia, mual, muntah.
• Peringatan: hindari aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti
mengendarai mobil dan mengoperasikan mesin, hindari konsumsi alkohol.
• Penyimpanan: simpan dalam wadah kering, tertutup, tidak tembus cahaya
pada suhu ruang.
• Terapi non farmakologi: hindari pencetus epilepsi seperti stress emosional,
tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.
MONITORING
EFEK TERAPI DAN
EFEK SAMPING
PENGOBATAN
MONITORING EFEK TERAPI DAN
EFEK SAMPING PENGOBATAN
Obat TBC
Obat Efektivitas Efek Samping
Kondisi Klinik TTV dan Lab Kondisi Klinik TTV dan Lab
Parameter fungsi hati
Trombositopenia (ALT 7-56 IU, AST
5-40 IU)
Rifampisin
Parameter fungsi hati
(ALT 7-56 IU, AST
Neuropati periferal 5-40 IU)
Batuk berkurang,
Isoniazid tidak berkeringat
pada malam hari, Hasil sputum (BTA Parameter fungsi hati
berat badan tidak -) dan rongent dada Malaise, anorexia, (ALT 7-56 IU, AST
Pirazinamid
mengalami mual, muntah 5-40 IU)
penurunan
Pengecekan fungsi
mata dan parameter
Neuritis optik fungsi hati (ALT 7-
Etambutol (gangguan 56 IU, AST 5-40 IU)
penglihatan)
Obat Epilepsi