Anda di halaman 1dari 19

MOTIVASI DAN

EMOSI
By: Farida
TEORI MOTIVASI
Motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk bertindak, berpikir,
dan merasakan. Teori-teoori yang membahas motivasi:
• Pendekatan revolusioner:
insting adalah pola biologis bawaan yang tdk dipelajari dari perilaku yang
diasumsikan bersifat universal bagi satu spesies.
• Teori pengurangan dorongan:
motivasi bekerja dg konsep dorongan dan kebutuhan. Dorongan (drive) yaitu suatu
kondisi tegangan yang tergugah terjadi karena kebutuhan fisiologis. Kebutuhan
adalah kekurangan yang memberikan energi pada dorongan untuk meghilangkan
kekurangan yang ada. Teori ini menjelaskan bahwa ketika dorongan menjadi
semakin kuat kita termotivasi untuk menurunkannya dg tujuan homeostasis
(kestabilan tubuh)
• Teori ketergugahan optimal:
ketergugahan merupakan kondisi dimana seseorang merasa terjaga dan terlibat
dalam sesuatu.
RASA LAPAR & KEGEMUKAN
• sinyal gastrik :
setiap lapar perut akan berkontraksi dan mengirimkan sinyal ke
otak tentang yang dirasakannya. Selain mengirim sinyal ketika
lapar, perut jg mengirimkan sinyal ketika kenyang serta seberapa
banyak makanan tersedia diperut.
Hormon kolesistokinin (cholecystokinin) membantu memulai
pencernaan makanan, bergerak ke otak melalui aliran darah dan
memberikan sinyal untuk berhenti makan.
RASA LAPAR KEGEMUKAN
Kimia darah: zat yang mengendalikan rasa lapar yaitu
• Glukosa, merupakan faktor yang penting dalam rasa lapar, krn
otak kita secara kritis bergantung pada gula untuk mendapatkan
energi.
• Insulin, makan karbohidrat kompleks dapat meningkatkan dan
menurunkan kadar insulin secara bertahap. Sebaliknya ketika
mengkonsumsi gula sederhana seperti permen kadar insulin
meningkat dan menurun secara drastis.
• Leptin, zat kimia yang berperan dalam menurunkan asupan
makanan dan meningkatkan fungsi energi atau metabolisme.
Pada manusia tingkat leptin yg tinggi dikaitkan dengan berat
badan yang lebih rendah, lemak tubuh yang lebih sedikit dan
kehilangan berat badan sebagai akibat dari diet.
RASA LAPAR KEGEMUKAN
• Proses-proses otak :
hipotalamus lateral >> terlibat dalam stimulasi rasa lapar. ketika bagian
ini distimulasi maka seseorang akan cenderung makan meskipun sdh
kenyang, sebaliknya ketika bagian ini dirusak maka seseorang yang
kelaparan sekalipun tidak tertarik untuk makan.
hipotalamus ventromedial >> terlibat dalam mengurangi rasa lapar.
Ketika bagian otak ini distimulasi maka binatang akan berhenti makan.
neurotransmiter dan jaringan neural juga berfungsi dalam rasa lapar.
Leptin mempengaruhi perilaku makan dg mencegah produksi
neurotransmiter di hipotalamus yang menginduksi perilaku makan.
Neurotransmiter serotonin sebagian bertanggung jawab dalam
memuaskan efek kolesistokinin, dan antiserotonin banyak digunakan
untuk menangani obesitas pada manusia
OBESITAS
• Faktor biologis bagi obesitas
obesitas memiliki faktor genetis, hanya 10% anak yang lahir dr
ortu tidak obes yang mengalami obesitas, sedang 40% anak yg
memiliki ortu obes jg mengalami hal yang sama, dan 70% anak
dg kedua ortu obes akan mengalami obesitas.
faktor lain dari berat badan adalah set point, dimana berat badan
dipertahankan ketika individu tidak melakukan usaha
menambah atau mengurangi berat badan. Set point ditentukan
oleh sel adipose (sel lemak) yang tersimpan dalam tubuh.
Individu dg berat badan normal memiliki sel lemak sebanyak 10
– 20 miliar. Seseorang yang kelebihan berat badan bisa
memiliki hingga 100 miliar sel lemak yang berakibat ia harus
makan lebih banyak untuk merasa kenyang atau puas.
• Faktor psikologis dalam perilaku makan dan obesitas
 ketidak bahagiaan diduga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan obesitas krn untuk dapat melalui hari
seseorang biasanya akan makan makanan manis seperti
coklat dan es krim.
 dari sisi evolusioner terjadi pergeseran kebutuhan makan.
 para orangtua mengajarkan anak-anak untuk
menghabiskan makanannya.
 salah satu penelitian menemukan bahwa porsi makan
seseorang tergantung pada ukuran piring yang digunakan.
• Langkah untuk mengurangi perilaku makan tidak
terkontrol:
mengingatkan orang yang makan tentang jumlah
makanan yang telah mereka makan
PERILAKU MAKAN YANG
TERGANGGU
• Anoreksia nervosa
• Bulimia nervosa
selama ini peneliti berpandangan bahwa bulimia dan anoreksia
disebabkan oleh faktor sosial budaya nanum penelitian lain
menemukan bahwa kelainan tersebut terjadi karena faktor genetis
yang berkaitan dengan corak perasaan dan emosi seseorang
dalam mempersepsi sesuatu.
• Gangguan pesta makan berlebihan
gen memainkan peran, dalam hal ini dopamin, neurotransmiter
yang terkait dengan jalur imbalan di otak. Penanganan BED
terutama dg mengaktifkan fungsi serotonin dan norepinefrin.
PENDEKATAN MOTIVASI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI
• Hierarki kebutuhan dari maslow
fisiologis-rasa aman- cinta dan memiliki – penghargaan diri –
aktualisasi diri
• Teori determinasi diri
kebutuhan dasar organismik:
 kompetensi: terpenuhi jika kita merasa mencapai hasil yang
diinginkan.
 keterhubungan : kebutuhan untuk terlibat dalam hubungan yang
hangat dengan orang lain.
 otonomi : perasaan bahwa kita mengontrol sendiri hidup kita.
• Motivasi intrinsik vs ekstrinsik
• Regulasi diri : keberhasilan pencapaian tujuan
EMOSI
Emosi : perasaan (afeksi) yang dapat memengaruhi
ketergugahan fisiologis (detak jantung contohnya),
pengalaman sadar (perasaan bahagia), dan ekspresi
behavioral (tersenyum)
• Faktor biologis dalam emosi
 sistem syaraf otonom (autonomic nervous system) -
menggugah emosi
 saraf parasimpatis (parasympathetic nervouse system) -
menenangkan
TEORI-TEORI TENTANG
EMOSI
• Teori cannon bard : emosi dan reaksi fisiologis terjadi secara
simultan. Pada contoh berlari ketika melihat banteng, menurut
teori ini anda merasa takut karena berlari bukan anda berlari
karena takut. Anda menginterpretasi reaksi tubuh (berlari)
sebagai emosi.
• Teori james lange : emosi muncul setelah reaksi fisiologis
yang dipicu oleh stimulus di lingkungan. Rasa takut muncul
bersamaan dengan reaksi fisiologis.
ALASAN MEGAPA RASA
TAKUT SULIT
DIHILANGKAN
Karena amigdala terkoneksi erat dg korteks serebral,
dimana pikiran dan pengambilan keputusan banyak
terjadi. Amigdala jauh lebih baik dalam mempengaruhi
korteks serebral karena amigdala mengirimkan lebih
banyak koneksi ke korteks serebral daripada menerima
kembali informasi dari korteks serebral. Inilah
mengapa terkadang sulit untuk mengontrol emosi kita,
dan mengapa setelah rasa takut yang dipelajari akan
sulit menghilangkannya.
FAKTOR KOGNITIF
DALAM EMOSI
• Menurut Stanley Schachter dan Jerome Singer emosi
ditentukan oleh dua faktor yaitu ketergugahan fisiologis
dan pelabelan kognitif. Teori ini dikenal dengan teori dua
faktor.
• Ricard Lazarus berpendapat bahwa pikiran adalah hal
yang utama, aktifitas kognitif menyebabkan perasaan
kita. Penilaian kita (yang diarahkan oleh nilai, tujuan,
kepercayaan dan harapan) menentukan emosi kita.
• Robert Zajonc berpendapat jika pikiran kita adalah hasil
dari emosi, cara kita mempersepsi sesuatu tidak
memerlukan pikiran sama sekali.
FAKTOR BEHAVIORAL
DALAM EMOSI
• Faktor behavioral dalam emosi meliputi aspek verbal dan
non verbal. Ketertarikan terbesar dari perilaku emosi
adalah terkait dengan aspek non verbal terutama ekspresi
wajah. Penelitian fokus pada kemampuan seseorang
mengidentifikasi emosi seseoraang berdasarkan ekspresi
wajahnya.
• Menurut hipotesis umpan balik wajah (facial feedback
hypothesis) ekspresi wajah dapat memengaruhi emosi
serta mencerminkannya. Hipotesis ini mendukung teori
James Lange.
KULTUR DAN EKSPRESI
EMOSI
• Berbagai penelitian menemukan bahwa ekspresi emosi
bersifat universal yaitu sama diberbagai kultur, setidaknya
untuk ekspresi bahagia, sedih, marah, jijik, terkejut, dan
takut.
• Studi juga menemukan bahwa seorang yang buta sejak lahir
dan tidak mempelajari ekspresi emosi juga
mengekspresikan beberapa emosi seperti individu normal.
• Meskipun ekspresi emosi bersifat universal, setiap kultur
memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan emosi
tertentu yang terikat dengan nilai dan norma yang berlaku
secara eksklusif.
EKSPRESI EMOSIONAL
DALAM KOMUNIKASI
KOMPUTER
• Penggunaan emoticon dalam komunikasi media
(melalui komputer dan sejenisnya) telah merubah
nuansa dan corak dari jenis komunikasi tidak
langsung. Penggunaan emoticon yang terdahulu
memiliki interpretasi yang bisa jadi berbeda pada
tiap-tiap kultur, sehingga penggunaan emoticon juga
harus memperhatikan dengan siapa anda sedang
berkomunikasi.
MENGKLASIFIKASIKAN
EMOSI
• Valensi merujuk pada apakah emosi itu dirasa
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
• Tingkat ketergugahan, adalah tingkat dimana emosi
direfleksikan oleh individu yang sedang dalam komdisi
aktif, terlibat, bersemangat atau pasif, terlepas atau
tenang.
• Kualitas motivasional, klasifikasi emosi berdasarkan
relevansinya dengan motivasi seperti emosi untuk
menghindari hukuman atau mendekati imbalan.
PENGARUH MOTIVASI DAN
EMOSI PADA KESEHATAN
KEBAHAGIAAN
• Emosi yang positif berkaitan erat dengan tingkat rasa sakit
yang rendah, bertahan terhadap suatu penyakit, dan hidup
yang lebih lama. Emosi negatif berkaitan dg penyakit,
serangan jantung, dan kematian.
• Heretabilitas memperkirakan kebahagiaan sebesar 50-80%.
• Tantangan dalam usaha meningkatkan kebahagiaan adalah
hedonic treadmill.

Anda mungkin juga menyukai