Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN

TANDA-TANDA
VITAL
Oleh :
1. Angga Prayuda
2. Intan Kencanawati
3. Kamiliya
Safinatunnajah
4. Tiara Sandia
5. Yulinda Hananing
Tyas
Kelas 2A Keperawatan
PENGERTIAN TTV
Tanda-tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien
dalam memantau kondisi klien atau mengidentifikasi
masalah dan mengevaluasi respons terhadap intervensi
yang diberikan. Penggunaan tanda-tanda vital memberikan
data dasar untuk mengetahui respons terhadap stress
fisiologi/psikologi, respons terapi medis dan keperawatan.
Hal ini sangatlah penting sehingga disebut tanda-tanda
vital.
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA
VITAL

Mengukur Mengukur
Tekanan Darah Suhu Tubuh

Menghitung
Respirasi/Perna Menghitung
fasan Denyut Nadi
1. Pengukuran Tekanan Darah (TD)

Tekanan darah adalah tekanan yang


ditimbulkan pada dinding arteri. Darah
mengalir karena adanya perubahan tekanan,
Pengertian dimana terjadi perpindahan dari area
bertekanan tinggi ke area bertekanan
rendah.
Jenis Spignomanometer

Tensimeter Tensimeter
Aneroid Digital
Tensimeter Air
Raksa
Masalah Yang Harus Dikaji Pada Tekanan
Darah

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi


yaitu tekanan diastolic mencapai 140mmHg
atau lebih, terapi tekanan diastolik kurang
dari 90mmHg dan tekanan diastolik masih
dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering
ditemukan pada usia lanjut sejalan dengan
HIPERTENSI bertambahnya usia, hampir setiap orang
HIPERTENSI mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 80
kemudian berkurang perlahan-lahan bahkan
menurun drastis. Hipertensi ini juga
disebabkan oleh berbagai masalah kebutuhan
nutrisi, seperti penyebab dari adanya obesitas
serta asupan kalsium, natrium dan gaya
hidup.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
 Hindari pengukuran pada ekstrimitas yang terpasang infus, trauma,
tertutup gips
 Bila akan mengulang prosedur pengukuran, tunggu sekitar 30 detik
setelah skala 0
 Memeriksa arteri Brachialis
2. Menghitung Nadi
Menghitung frekuansi denyut
Pengertian nadi (loncatan aliran darah
yang dapat teraba pada
berbagai titik tubuh) melalui
perabaan pada nadi

Menghitung selama 1 menit


Cara Menghitung
penuh (frekuensi,
keteraturan, isi)
Batasan Normal Nadi

USIA DENYUT NADI (kali/menit)


Balita
120-160
Anak 90-140
Prasekolah 80-110
Sekolah
75-100
Remaja
60-90
Dewasa
60-100
3. Menghitung Respirasi/Pernafasan
JENIS PERNAFASAN
Batasan Normal Pernafasan

USIA FREKUENSI (kali/menit)


Balita
30-60
Anak 30-50
Prasekolah
25-32
Sekolah
20-30
Remaja
16-19
Dewasa
12-20
SUARA TAMBAHAN
Nama Kualitas Kondisi Terkait
Mengi atau Rhonchi bersiul / sibilant, musikal Disebabkan oleh
penyempitan saluran nafas,
seperti pada asma,
penyakit paru, obstruktif
kronik, benda asing.
Stridor bersiul / sibilant, musikal epiglotitis, benda asing,
edema laring, croup
Terengah-engah inspirasi
teriakan pertusis(batuk rejan)
Crackles (alias krepitasi pneumonia, edema paru,
retak / klik / berderak
atau rales) tuberkulosis, bronkitis
Gesekan-gesekan pleura radang selaput paru-paru,
nonmusik, banyak
tumor paru-paru
suara ritmis yang
berulang
Tanda hamman (atau krisis pneumomediastinum,
berderak, serak
mediastinal) pneumoperikardium
Suara klik kecil,
Rales menggelembung, atau
berderak di paru-paru.

bunyi pernafasan yang


Rhonchi berderak kasar, biasanya
disebabkan oleh sekresi
di saluran udara bronkial.

Suara seperti mengi


Stridor terdengar saat seseorang
bernafas.

Suara bernada tinggi yang


wheezing dihasilkan oleh saluran
udara yang menyempit.
4. PENGUKURAN SUHU
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang
digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana
tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah.
Suhu tubuh perlu dijaga keseimbangannya, yaitu antara jumlah panas
yang hilang dengan jumlah panas yang diproduksi. Proses pengaturan
suhu terletak pada hypothalamus dalam sistem saraf pusat. Bagian
depan hypothalamus dapat mengatur pembuangan panas dan bagian
hypothalamus belakang mengatur upaya penyimpanan panas.
Perubahan suhu tubuh diluar kisaran normal akan mempengaruhi
titik pengaturan hypothalamus. Perubahan ini berhubungan dengan
produksi panas berlebihan, kehilangan panas minimal, atau kombinasi
hal di atas. Sifat perubahan akan mempengaruhi jenis masalah klinis
yang dialami klien
Jenis/Macam
Tujuan dan Batasan
Masalah yang harus dikaji pada pemeriksaan suhu

Demam bisa terjadi disebabkan karena mekanisme


pengeluaran panas tidak mampu untuk
memertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan
Demam
produksi panas sehingga mengakibatkan suhu
dalam tubuh menjadi tidak normal.

Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh


sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk
Hipertermia meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan
produksi panas.

Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus


 Hipotermia terhadap dingin memengaruhi kemampuan tubuh
untuk memproduksi panas sehingga akan
mengakibatakan hipotermia
Kelelahan Kelelahan akibat panas terjadi akibat kehilangan
cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan
Akibat Panas
oleh lingkungan yang terlalu panas.

Lingkungan dengan suhu tinggi dapat memengaruhi


mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut
Heat Stroke
heat stroke. Penderita heat stroke tidak berkeringat
karena kehilangan elektrolit sangat berat dan
malfungsi hipotalamus. 

Anda mungkin juga menyukai