Anda di halaman 1dari 36

Materi MPP

“ Penukar Ion ”
Oleh:
Ita Ulfin, M.Si

Jurusan Kimia FMIPA ITS


Pertukaran Ion

Proses dimana satu bentuk ion dalam senyawa dipertukarkan


untuk beberapa bentuk, yaitu kation ditukar dengan kation
dan anion ditukar dengan anion.
Proses reversibel dan dapat diregenerasi atau diisi dengan
ion-ion yang diinginkan melalui pencucian dengan ion-ion
yang berlebih.
Contoh :
 Proses pengambilan ion kalsium (Ca2+), ion besi (Fe2+) dan
ion magnesium (Mg2+) dari air yang ditukar dengan ion
sodium (Na+) dari resinproses pelunakan air di rumah.
 Pemurnian air
 pemisahan logam
 Pemekatan larutan.
 Contoh penukar ion
Resin penukar ion
(pori-porinya yang berfungsi dan polimer gel)
Zeolit
Monmorilonit
Clay
Tanah humus.

 Bentuk penukar ion:


Penukar kation yaitu pertukaran ion yang bermuatan
positif (kation)
Penukar anion yaitu pertukaran ion yang bermuatan
negatif (anion).
Pertukaran amfoter yaitu dapat melakukan pertukaran
baik kation maupun anion secara simultan.
Resin Penukar Ion

Senyawa hidrokarbon terpolimerisasi, yang


mengandung ikat-silang (crosslinked) serta gugus
fungsi yang mempunyai ion-ion yang dapat
dipertukarkan.

Resin penukar ion yang terbuat dari styrene


diviniylbenzena (SDVB) yang diaktifkan dengan
beberapa bahan kimia:
 Gugus sulfonat dan ditempeli ion H+ atau ion Na+,
Gugus amonium kuartener dan ditempeli ion Cl-
atau OH-.
• Ion- ion H+, K+, Cl- atau
OH- inilah yang bergerak
melalui transfer
pertukaran ion terhadap
ion-ion yang akan
ditukar dalam larutan.

Proses pertukaran ion


• Peralatan yang digunakan
sama seperti yang digunakan
dalam kromatografi kolom
dan dapat diidentikkan untuk
beberapa pemisahan.

• Gambar disamping ini adalah


diagram peralatan dengan
dilengkapi jaket air dan
artinya sama untuk mencegah
kolom dari kekeringan ini
adalah peralatan
laboratorium, dan paling
sering peralatan ini dibuat
dari buret yang dipotong.
• Karakteristiknya:
– kemampuan menggelembung (swelling),
– kapasitas penukaran
– selektivitas penukaran.
• Selektifitas penukar ion
tergantung pada struktur kimia :
ukuran ion,
muatan atau
strukturnya.
Contoh tipe ion yang dapat diikat ke
penukar ion adalah:

H+ (proton) dan OH- (hidroksida)


Ion monoatomik bermuatan tunggal seperti Na+, K+
atau Cl-.
Ion monoatomik bermuatan dua seperti Ca2+ atau Mg2+.
Ion anorganik poliatomik seperti SO42- atau PO43-.
Basa organik, biasanya molekul yang mengandung
gugus fungsi amino –NR2H+
Asam organik, sering molekulnya mengandung gugus
fungsi -COO- (asam karboksilat)
Biomolekul yang dapat diionisasi seperti asam amino,
protein dan sebagainya.
Proses Pembuatan Resin

• Tahun 1903 telah berhasil mensintesa senyawa penukar


ion yaitu aluminum silikat yang dikenal sebagai zeolit dan
mulai dikomersilkan.
Zeolit alam dapat dipakai untuk pelunakan air.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Na2Al2Si3O10 +CaCO3  CaAl2SiO10+Na2CO3

• Penukar ion bentuk anorganik mempunyai kapasitas yang


rendah dan cukup sensitif terhadap suhu dan pH.
• Pada tahun 1935, seorang kimiawan Inggris, Basil . Adams
mempercayai pada Eric Leighton Holmes (kimiawan
organikmembuat penukar ion dalam bentuk polimer organik.
• Mengkondensasi fenol polihidrit atau asam fenol sulfonat
dengan formaldehid dapat menaikkan kapasitas dan stabilitas
pertukaran ion.
• Beberapa tahun kemudian dibuatlah penukar ion dari
polimerisasi styrene +divinyl benzenestyrena divinil
bernzena (SDVB) reaksi kopolimerisasi.

• Dibuat variasi porositas sebagai sifat fisik (sbg matriks)


derajat ikat silang : perbandingan DVB dan styrena.

• Derajat ikat silang >, makin kuat & makin tak larut, kurang
berpori & kurang mengembang (swelling).

• Derjat ikat silang <, makin berpori, makin mudah larut /


mengembang

• Memasukkan gugus fungsi (anion / kation) ke dalam


polimer yang terbentuk
• Polimer yang diperoleh dalam bentuk bongkahan
besar digrinding atau dihaluskan hingga
mencapai ukuran partikel yang kecil dan luas
permukaannya besar.
• Ditambah agen pendispersi seperti polyvinyl
alkohol selama proses polimerisasi Hasilnya
berupa manik-manik putih seperti mutiara yang
kecil dan prosesnya dikenal sebagai polimerisasi .
• Resin ada juga yang dibuat dalam bentuk membran
dibuat dengan ikat silang resin yang tinggi yang
akan dilewati ion-ion, tetapi tidak untuk air, hal ini
yang sering digunakan pada elektrodialisa.
• Pertukaran terjadi secara kontinyu sampai
resin telah jenuh dengan ion yang
ditukarkan Breakthrough capacity ( atau
time) maka perlu diregenerasi dengan
asam atau basa.
• Resin bekerja secara fisik dan kimiawi.
• Kapasitas pertukaran resin :
Jumlah total ekivalen dari proton atau
hidroksil (gugus yang ada pada resin) yang
digantikan per volum perberat resin.
Ditentukan oleh jumlah dan kekuatan
gugus ionik pada resin.
Contoh Resin Penukar Ion
Kompleks dan Kelat Resin

Dalam usaha untuk mengimprovisasi dari selektifitas resin


penukar ion, beberapa agen pengompleks dan pengkelat dibangun ke
dalam struktur resin.
Beberapa elektroda ion selektif menggunakan resin tipe ini. jika
ikat-silang < 1,0%, bentuk resin biasanya cair.
Di bawah ini diberikan beberapa contoh struktur resin.

(b)

(c)
(a)
• Gambar (a, kiri) menunjukkan resin yang selektif
untuk ion kalium,
• Gambar (b, tengah) yaitu hidroquinolin yang
digunakan untuk beberapa ion dengan
selektivitasnya didasarkan pada pH dari fase elusi.
• Gambar (c, kanan) digunakan untuk pemurnian
air. Resin ini dapat digunakan untuk membunuh
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif dan
beberapa virus.
Jenis Resin Penukar Ion

Tipe Gugus Nama Selektivitas


resin fungsi dagang
Kation: Asam sulfonat: Permutit Q Ag+>Rb+>Cs+>K+>NH4+>Na+>H+
Purolit C-100 > Li+
Asam R-SO3-H+
Duolite C-20
kuat Dowex 50 Zn2+ > Cu2+ > Ni2+ > Co2+
AmberliteIR -120
Kation : Asam Permutit H-70 H+ >>Ag+> K+ >Na+>Li+.
karboksilat: Amberlit IRC-50
Asam H+>>Fe2+>Ba2+>Sr2+> Ca2+ >
lemah R-COO-H+ Mg2+
Anion: Ion amonium Dowex-1/SBR-P I->fenolat>HSO4->ClO3->NO3->Br-
kuartener: Permutit S-1 > CN->HSO3->NO2->Cl->HCO3-
Basa
Amberlite IRA-
kuat [R-CH2N(CH3)3]+Cl- >IO3->HCOO->CH3COO->OH->I-
400
Purolite A-400
Anion: Gugus amine: Dowex-3 R-SO3H>sitrat>CrO3-
Permutit W >H2SO4>tatrat>oksalat>H3PO4>
Basa [R-NH(R)2]+Cl-
Amberlite IR-45
lemah H3AsO4>HNO3>HI>HBr>HCl>HF
>HCOOH>CH3COOH>H2CO3
Resin Penukar Kation

• Resin penukar kation mengandung gugus –SO3H  jenis asam


kuat, atau gugus –COOH jenis asam lemah.
• Proton dari gugus tersebut dapat ditukar dengan kation lain:
nRzSO3-H+ + Mn+  (RzSO3)nM + nH+
nRzCOO-H+ + Mn+  (RzCOO)nM + nH+
dimana Rz adalah gugus organik dari resin.
• Resin kation dalam bentuk H+, tetapi bentuk ini dapat di ubah
menjadi bentuk Na dengan menambahkan garam- Na  ion
Na+ akan mengalami pertukaran dengan kation H+
• Resin penukar kation asam lemah bekerja pada
pH sekitar pH 5 – 14.

• Bila pH dibawah 5, maka resin akan ‘menahan’


proton terlalu kuat untuk pertukaran kation, hal
ini berlaku juga untuk pengambilan kation dari
basa yang sangat lemah kurang sempurna.
(analog dengan reaksi asam lemah / basa lemah
yang tidak sempurna.)

• Resin asam lemah untuk pemisahan basa kuat


atau zat ionik multifungsi seperti protein,
sedangkan resin asam kuat untuk pemisahan yang
lebih kompleks
Resin Penukar Anion

• Resin penukar anion mengandung gugus anion hidroksil


(OH-),
• gugus basa kuat yaitu gugus amonium kuartener, atau
gugus basa lemah yaitu gugus amine. Gugus-gugus
tersebut akan ditukar oleh anion lain.
nRzNR3+OH- + An-  (RzNR3)nA + nOH-
nRzNH3+OH- + An-  (RzNH3)nA + nOH-
• Pertukaran basa kuat biasanya pada kisaran pH 0 – 12,
sedangkan untuk pertukaran basa lemah pada kisaran
pH 0 - 9 .
• Resin basa lemah untuk pemisahan asam kuat, dan resin
basa kuat untuk pemisahan yang lebih luas .
Reaksi Pertukaran Ion
• Karena perbedaan afinitas ion
 ditentukan oleh muatan ion dan jari-jari ion.
• Misal : R-H + Na+ ↔ R-Na+ + H+
afinitas Na > H dan Na dapat digantikan oleh Ca
R-Na+ + Ca2+ ↔ R-Ca+ + Na+
• Aturan umum untuk afinitas pertukaran ion :
– Pada konsentrasi rendah dan temperatur kamar, tingkat
pertukaran bertambah dengan bertambahnya valensi /
muatan dari penukar ion. Na+ < Ca2+ < La3+ < Th4+

Pada konsentrasi rendah, temperatur kamar, dan valensi


konstan, tingkat pertukaran bertambah dengan
bertambahnya nomor atom / jari-jari pada penukar ion.
Li+ < Na+ < K+ = NH4+ < Rb+ < Cs+ < Ag+ < Be2+ < Mn2+ <
Mg2+ = Zn2+ < Cu2+ = Ni2+ < Co2+ < Ca2+ < Sr2+ < Ba2+
– Pada konsentrasi tinggi, perbedaan potensial
pertukaran ion pada valensi yang berbeda (Na+, Ca2+ )
berkurang, dan dalam beberapa bagian berlawanan/
sebaliknya. Hal ini mengapa resin dapat diregenerasi.
– Pada temperatur tinggi, dalam media nonakuose
(tidak berair) atau pada konsentrasi tinggi, potensial
pertukaran ion pada muatan yang serupa hampir sama
dan reversibel.
– Potensial pertukaran dari beberapa ion relatif dapat
didekati dari koefisien aktivitasnya yaitu koefisien
aktivitas lebih tinggi pertukarannya lebih besar.
– Potensial pertukaran dari ion H+ dan OH- berubah sekali dengan sifat
gugus fungsi dan tergantung pada kekuatan asam atau basa yang
terbentuk diantara gugus fungsi dan ion H+ atau OH- lainnya. Asam
atau basa lebih kuat potensial pertukarannya lebih rendah.
– Untuk pertukaran basa lemah, tingkat pertukarannya adalah;
OH- > SO42- > CrO42- > sitrat > tatrat > NO3- > AsO4- > PO42- > MoO42- >
asetat = I- =Br- > Cl- >F-
– Untuk basa kuat, tingkat pertukaran umumnya sama kecuali untuk
OH-.

“Reaction Scheme Using Sol Gel


Method”
- Pu4+>>La3+ > Ce3+ > Pr3+ > Eu3+ > Y3+ > Sc3+ > Al3+ >> Ba2+ > Pb2+ >
Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ > Co2+ > Zn2+ > Mg2+ > Uo22+ > Tl+ >
Ag+ > Rb+ .> K+ > NH4+ > Na+ > H+ > Li+.

- Penukar ion yang diisi dengan satu jenis ion akan mengikat
sejumlah kecil ion sekitar yang berbeda secara kuantitatif.

- Resin Na+ akan mengikat sejumlah kecil Li+ karena selektifitas


Na+ > Li+, tetapi resin Na dapat mengikat dalam jumlah besar ion
Ni2+ atau Al3+ , selanjutnya ion tersebut dapat diambil /
dikeluarkan dari resin dengan cara dielusi dengan asam berlebih.
Kesetimbangan Pertukaran Ion
• Dipengaruhi oleh selektivitas ion, misalnya:
kompetisi antara ion Na+ dan Li+ pada resin digambarkan sebagai
berikut:
R-Na+ + Li+  R-Li+ + Na+
• Konstanta kesetimbangan disini sama dengan koefisien selektivitas K 
menggambarkan selektivitas relatif resin untuk ion Li+ dan Na+ KNaLi
• KNaLi = [Na+][Li+]R / [Li+][Na+]R
• Harga koefisien selektifitas dihitung dari percobaan.
• Selektivitas relatif untuk ion tertentu bertambah dengan bertambahnya
ikat silang.
• Secara umum pertukaran ion lebih suka mengikat ion yang bermuatan
besar, jari-jari hidrat besar dan bertambahnya polarisabilitas.
Regenerasi Resin

Jika resin telah jenuh dengan ion yang ditukarkan, maka


dapat diregenerasi.
Misal: resin jenuh dengan Na+  (R-Na+), maka Na+ dapat
dilepas dengan menambah asam dgn konsentrasi yang
lebih besar.
R-Na+ + H+ (4N) R-H+ + Na+
Resin anion ( R-Cl) diregenerasi dengan basa NaOH
R-Cl- + OH- (4N) --> R-OH- + Cl-
Resin dapat dipakai kembali.
Kapasitas Pertukaran Ion

Kemampuan resin untuk menukarkan ionnya= jumlah ion yg


dapat ditukarkan persatuan volum atau berat.
Dengan mengukur kapasitas :
• Memilih resin yg baik & harga murah.
• Mendesain alat & mengukur kerusakan resin
Untuk kation : 2 – 3 meq/mL & untuk anion : 1 – 2 meq/mL
Ditentukan dengan cara titrasi
Informasi pada Label

• Label pada botol resin penukar ion yang di jual dipasaran


umumnya mengandung informasi seperti dibawah ini:
strongly acidic, sulfonic acid, Na+, 20-50 mesh, medium porosity
or 8X, 4.4 meq/g min dry.
• Apa arti keterangan tersebut?.
– Penukar kationnya dalam bentuk asam sulfonat.
– Kation yang ada pada resin adalah natrium.
– Manik-manik tersebut semuanya lolos melewati ayakan 20
mesh, tetapi tidak untuk ayakan 50 mesh.
– Derajat ikat –silangnya menunjukkan 8X, ini artinya bahwa 8%
divinil benzen ditambahkan ke campuran awal, bukan berarti
8% diikat silang.
– Medium resin berpori.
– Satu gram resin kering mempunyai kapasitas pertukaran
sampai 4,4 meq.
• Kandungan DVB bervariasi ( 1%-16%), yang berguna untuk
menambah kandungan ikat silang dari polimer hidrokarbon
yang tak larut.
• Kandungan ikat silang ditunjukkan oleh notasi ’XN’ setelah
nama resin.
• Contohnya Dowex 1-X4, artinya DVB nya 4 %.
• Makin banyak ikat silang, maka resin menjadi lebih rigid dan
kurang berpori.
• Resin dengan ikat silang sedikit, akan makin mudah
mengembang (Swelling) dalam air, sehingga kapasitas
pertukaran ion dan selektivitasnya berkurang.
Faktor yang mempengaruhi pertukaran ion:
1. pH
2. Kecepatan alir
3. Konsentrasi ion terlarut
4. Tinggi / jumlah media penukar ion
5. Suhu

Faktor yang mempengaruhi kerusakan resin:


1. Oksidasi (khususnya oleh Cl2 dan ozon) memutuskan
ikat silang  gugus penukar jadi inaktif. Perlu dipasang
kolom adsorben (karbon) sebelum kolom resin.
2. Foulingpori2 tertutup oleh zat organik, koloid dari
hidroksida logam & silika.
3. Hancur aliran air/larutan yang tinggi & tekanan terus
menerus.
Model kolom yang berisi resin dalam
proses pertukaran ion:
1. Sistem 1 Kolom • Sistem satu kolom
(single bed) (mixed bed)
• Sistem dua kolom
(double bed)
• Sistem kombinasi
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN.

1.Jangan membuang resin yang telah digunakan. Karena resin


dapat diregenerasi beberapa kali. Kumpulkan resin dalam wadah
tertutup untuk menjaga kelembabannya; dan jika sediaannya
bagus dapat dikumpulkan, diregenerasi ke bentuk ionik yang
diinginkan oleh cara penukar batch.
2.Pre-swell (sebelum mengembang) butir-butir resin sebelum
dimasukkan kolom. Butir-butir resin mengembang jika diletakkan
dalam air, khususnya akan mengembang 2X sampai 4X.
Jika ikat silang besar, maka resin kurang mengembang. Rendam
resin dalam air beberapa menit atau sampai volume butiran
mengembang lalu hentikan. Pada saat ini udara juga akan
terjebak dan hal ini akan mempengaruhi kualitas packing kolom.
3. Untuk pemisahan kromatografi ion yang paling baik digunakan
butiran resin dengan diameter yang sama. Semakin kecil
butiran resin, maka pertukaran akan lebih cepat dan hasilnya
akan mengurangi waktu difusi ion serta menghasilkan puncak
pita yang tidak lebar.
Butiran dengan beberapa ukuran dapat digunakan untuk
model pertukaran batch pada gugus ion , sebab cara ini tidak
memerlukan waktu pemisahan sebagai salah satu faktor.
thanks for the attention

Anda mungkin juga menyukai