Anda di halaman 1dari 38

KELOMPOK 4

ANGGOTA :
Firda Avrilia B NIM : 857079788
Kristanti NIM : 857079265
Denni Kristin Purba NIM857079369
MODUL 2 – PEMEROLEHAN BAHASA ANAK
)
KB 1 PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

A. Pengertian pemerolehan bahasa anak


Pemerolehan bahasa adalahproses pemikiran
kemampuan berbahasa yang diperoleh secara
alamiah. Proses pemerolehan bahasa memiliki
karakteristik sebagai berikut;
1. Berjalan secara spontan, tanpa sadar, dan tanpa beban
2. Terjadi secara langsung dalam situasi informal, tanpa
melalui pembelajaran formal;
3. Didorong oleh kebutuhan (memahami atau dipahami orang lain)
4. Berlangsung terus menerus dalam konteks berbahasa
yang nyata dan bermakna
5. Diperoleh secara lisan
B. TEORI PEMEROLEHAN BAHASA

Ada 3 Pandangan yang mengungkapkan


proses pemerolehan bahasa pertama, yaitu :

1. Pandangan Nativitis
2. Pandangan Behavioristis
3. Pandangan kognitiifn
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMEROLEHAN
BAHASA
 

1) Faktor biologi (sistem saraf, alat pendengar,


alat ucap
2) faktor lingkungan sosial ( perilaku
berbahasa orang disekelilingnya
3) faktor intelegensi ( kemampuan berpikir,
bernalar, problem solving)
4) faktor motivasi(motivasi intrinsik dan
ekstrinsik)
D. STRATEGI PEMEROLEHAN BAHASA

  Ada beberapa Strategi untukpemerolehan


bahasa yaitu :
1. Mengingat
2.Meniru
3.Mengamati Langsung
4. Bermain
5. Penyederhanaan
E. TAHAP PEMEROLEHAN BAHASA

Ada beberapa Tahap dalam pemerolehan


 

bahasa yaitu :
1.Tahap Pralinguistik (Berlangsung Sekitar
Usia 0-12 bulan)
2.Tahap Satu Kata (Holofrasis)
(Berlangsung Sekitar Usia 12-18 bulan)
3. Tahap Dua Kata (Berlangsung Sekitar
Usia 18-24 bulan)
4. Tahap Telegrafis (Berlangsung Sekitar
Usia 2-3 Tahun)
KB 2 – Pemerolehan Bahasa Kedua

A. Pengertian
Bahasa yang di[elajari dan dikuasai anak setelah
menguasai satu bahasa.
Belajar bahasa kedua dapat dilakukan dengan beberapa
cara:
1) Pembelajaran khusus
2) Alamiah, melalui kegiatan langsung berbahasa dalam
suasana nyata
3) Terpimpin dan alamiah
B. TEORI PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA

 Ada tujuh Teori dalam pemerolehan bahasa kedua (B2) yaitu :


1. Teori Akulturasi
2. Teori Akomodasi
3. Teori Wacana
4. Model Monitor 
5. Model Kompetensi Variabel
6. Hipotesis Universal
7. Teori Neurofungsional
MODUL 3 –
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
A. HAKIKAT PENDEKATAN,
METODE DAN TEHNIK
1. PENDEKATAN
Pendekatan adalah sikap atau pandangan
tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi
atau seperangkat asumsi yang saling
berhubngan dengan sesuatu. Didalam
pengajaran bahasa, pendekatan merupakan
pandangan, filsafat atau kepercayaan tentang
hakikat bahasa dan pengajaran bahasa yang
diyakini oleh guru bahasa.
Pada dasarnya para ahli membagi
pandangan tentang proses belajar itu
menjadi 2 aliran, yaitu:

1). Aliran empiris


Aliran empiris mempunyai beberapa nama
yaitu:
Behavioris
Mekanis
Bloomfield
Prinsip-prinsip pokok yang dipakai aliran
empiris, adalah:
a. Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan
b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan
c. Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang
bahasanya
d. Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan oleh
para pemakainya, bukan apa yang oleh
seorang seharusnya dikatakan demikian
e. Tidak ada satu bahasa pun yang persis
sama dengan bahasa yang lain
2). Aliran rasionalis
Aliran rasionalis terkenal dengan
nama aliran mentalis atau aliran
noam Chosky. Prinsip-prinsip
aliran ini, adalah:
a. Suatu bahasa yang hidup
ditandai oleh kreativitas yang
dituntut oleh aturan-aturan
b. Aturan-aturan tata bahasa nyata
bertalian dengan tingkah laku kejiwaan
c. Manusialah satu-satunya makhluk
yang dapat belajar bahasa
d. Bahasa yang hidup adalah
e. bahasa yang dapat dipakai dalam
berpikir.
 
2. METODE
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara
mengajar’.  Sebenarnya pengertian yang tepat untuk
cara mengajar adalah teknik mengajar, sendangan
metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk
mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang
meliputi hal-hal berikuit.
a.       Pemilihan Bahan
b.      Urutan Bahan
c.       Penyajian Bahan
d.      Pengulangan Bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi pelajaran
dapat digunakan prinsip alamiah atau random.
Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan adalah
sesuai dengan apa yang diperlukan, seperti
halnya kalau kita mempelajari bahasa sendiri.
Pemilihan bahan secara random, yaitu pemilihan
bahasa yang dirasa penting (oleh guru) dan
sesuai pula dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau ranbom, pemilihan
bahan itu didasarkan kriteria berikut ini.
a.       Bagian-bagian yang paling sering
digunakan
b.      Paling berguna
c.       Paling muda mengerjakannya
d.      Gabungan ketiganya.
Kelancaran berbahasa merupakan suatu
masalah pengulangan. Ada dua cara untuk
mengulangi bahasa, dengan cara dihafalkan
dikepala, atau dengan cara substitusi
(penggantian).

Suatu contoh substitusi adalah urutan


kegiatan, yaitu berupa lakukan dan kataan.
Dalam pembelajaran bahasa menurut
Mackey (dalam Parera, 1987:19)
terdapat lima belas macam metode, seperti berikut ini.
Direct Method
b.      Natural Method
c.       Psychological Method
d.      Phonetic Method
e.       Reading Method
f.        Granmnar Language Method
g.      Translation Method
h.      Grammar Translation Method
i.        Eclectic Method
j.        The Unit Method
k.       Language Control Method
l.        Mim-Mem Method
m.     Practice-theory Method
n.      The Dual Language
o.      Cognate Method
a. Direct Method
Direct method atau metode langsung
ialah metode pengajaran bahasa yang
didalam pelaksanaannya guru langsung
menggunakan bahasa sasaran yaitu
bahasa yang diajarkan. Dari pihak siswa
tidak boleh menggunakan bahasa ibu
atau bahasa pertamanya sebelum
pembelajaran berlangsung.
Adapun fungsi Metode langsung ini bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu bagi siswa dan
bagi guru.
Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa
untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat,
memberikan situasi yang menyenangkan, dan
mendorong siswa untuk belajar bahasa,
sedangkan bagi guru metode ini memudahkan
guru untuk mengajar berbahasa tanpa
menggunakan bahasa pengantar bahasa lain
selain bahasa sasaran.
b.      Natural Method
Natural Method yang disebut Metode
Murni atau Metode Alamiah adalah
metode yang dalam pelaksanaannya
penggunaan peraga yang berupa benda-
benda, gambar-gambar, atau peragaan
secara langsung dalam aktivitas sehari-
hari.
Metode Murni atau Metode Alamiah ini
mempunyai ciri-ciri, seperti berikut ini.
1)      Kosakata baru dijelaskan dengan
cara menggunakan kata-kata yang
sudah diketahui siswa sebelumnya.
2)       Makna sesuatu kata yang di
ajarkan dengan cara inferensi/menarik
kesimpulan dari beberapa contoh yang
diberikan.
3)      Kamus digunakan untuk
mengingatkan kata-kata yang dilupakan
atau mencari makna kata-kata baru.
4)      Tata bahasa dipergunakan untuk
membetulkan kesalahan.
5)      Penyajian pelajaran mengikuti
urutan: Mendengarkan (menyimak),
Berbicara, Membaca, dan menulis,
kemudian diajarkan tata bahasa.
c.       Reading Method
Reading Method atau Metode Membaca dipakai di
Amerika Serikat pada tahun 1929-an baik di sekolah
menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah
antara lain, untuk memberikan pelajar/mahasiswa
kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang
mereka perlukan dalam study mereka.

Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajran


bahasa Indonesia di SD dengan jalan dimodifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuan siswa. Metode ini cocok diterapkan di SD
kelas Tinggi.
d.      Eclectic Method
Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak
ada satupun metodepengajaran bahasa yang paling baik karena
setiap metode yang ada keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada
kerugian/kelemahan/kejelasannya. Itulah sebabnya maka guru
bebas memilih metode yang mana paling cocok dengan situasi kelas
yang akan diajarkan. Guru dapat mengurangi/menutup kekurangan
satu metode dengan jalan memasukan metode yang lain.

Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan


metode pengajaran bahasa, bebas di sini adalah bebas untuk
menambah atau mengombinasi/mencapur antar metode yang satu
dengan lainya yang dianggap cocok, dan diperkirakan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Itulah
sebabnya Eclectic Method diterjemahkan secara bebas dalam
bahasa Indonesia Metode Campuran.
3.     TEKNIK

Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoretis


karena masih ada alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Alat itu adalah teknik yang
mengandung makna cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru
dalam kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya guru, usaha-
usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas
pada saat itu. Jadi,  teknik ini bersifat implementasional.
Karena kata teknik mengandung makna ‘­cara-cara, dan metode juga
mengandung makna ‘penyajian bahan’ maka kedua istilah ini
adakalanya dipakai dalam arti yang sama. Hal ini dapat kita pada
komponen satuan pelajaran yang berbunyi Metode Teknik.

Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat juga


kita jumpai pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini
(Saliwangi, 1989:56-63).

a. Teknik ceramah
b. Tanya jawab
c. diskusi kelompok
d. Teknik Pemberian Tugas
e. Teknik ramu tugas
f. Simulasi
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN
PEMBELAJARAN BAHASA
Jenis-jenis pendekatan bahasa, adalah:

1. Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif yaitu dimana siswa
harus diberi kesempatan sebanyak banyaknya
untuk melakukan komunikasi baik secara lisan
maupun tulis. Dalam berkomunikasi ada 4
keterampilan yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis.
2. Pendekatan CBSA
Prinsip-prinsip pembelajaran CBSA, yaitu:
a.Motivasi
b. Latar atu konteks
c. Keterarahan kepada titik pusat
d. Hubungan social
e. Belajar sambil bekerja
f. Perbedaan perorangan
g. Menemukan
h. Pemecahan masalah
3. Pendekatan keterampilan proses
Langkah-langkah keterampilan proses, yaitu:
a. Mengamati
b. Mengklasifikasi
c. Menafsirkan
d. Meramalkan
e. Menerapkan
f. Merencanakan penelitian
g. Mengkomunikasikan
Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Terpadu di SD
A.Pembelajaran Terpadu Lintas Materi

Pembelajaran terpadu lintas materi maksudnya materi


pembelajaran dari suatu mata pelajaran dipadukan menjadi
satu. Pembelajaran bahasa Indonesia dimulai dengan
pemilihan tema yang merupakan wadah untuk belajar
bahasa. Setelah itu merencanakan langkah-langkah
pembelajarannya.
Ada 4 keterampilan berbahasa  yang harus dipelajari yaitu
membaca, berbicara, menulis, dan mendengarkan yang
dalam pembelajarannya dapat dilaksanakan secara terpadu.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran berbahasa ditentukan
mana yang menjadi fokus pembelajaran, setelah itu baru
ditentukan alokasi waktunya. Apabila yang menjadi fokus
pembelajaran keterampilan membaca maka waktu yang
dialokasikan untuk membaca harus lebih banyak daripada
yang lain.
Namun dalam pembelajaran harus ada keterpaduan antara
membaca dengan menulis, maupun membaca dengan
mendengarkan, ataupun keterampilan yang lain. Perhatikan
bagan berikut:
Dalam bagan tersebut dapat diketahui bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia di SD atau di jenjang
SMP, atau SMA di mulai dari pemilihan tema. Misalnya
Lingkungan.

Jadi, belajar tidak mungkin tanpa tema. Tema


merupakan wadah untuk belajar . Untuk melatih
keempat keterampilan berbahasa dimulai dengan
pemilihan /penentuan tema, setelah itu kita
merencanakan langkah-langkah pembelajaran.
B. Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum

Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum maksudnya yaitu


pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran, misalnya
bahasa Indonesia dipadukan dengan sains, atau bahasa Indonesia
dipadukan dengan agama, dan sebagainya.

Sebagai ilustrasi adanya perpaduan lintas kurikulum di SD yaitu


dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang dipadukan dengan
Sains. Misalnya mata pelajaran Sains ada percobaan yang cara
kerjanya dijelaskan oleh guru (keterampilan mendengar), lalu setelah
melakukan percobaan membuat laporan (keterampilan menulis),
setelah itu menjelaskan contoh penerapan konsep dalam kehidupan
sehari-hari (keterampilan berbicara).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai