NIM : 858701075
Salah satu upaya untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan global adalah dengan
mengembangkan kurikulum pendidikan. Salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi
permasalahan tersebut adalah dengan diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Dalam kurikulum berbasis kompetensi berupaya mengkondisikan setiap peserta didik agar memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak sehingga proses penyampaiannya harus bersifat kontekstual dengan mempertimbangkan
faktor kemampuan, lingkungan, sumber daya, norma, integrasi dan aplikasi berbagai kecakapan
kinerja, dengan kata lain KBK berorientasi pada pendekatan konstruktivisme.
Dengan demikian kurikulum berbasis kompetensi ditujukan untuk menciptakan lulusan yang
kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya. Dengan kurikulum ini
memudahkan guru dalam penyajian pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar
sepanjang hayat yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal (UNESCO), yaitu: learning to
know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Belajar berbuat (learning to do) adalah jenis belajar yang tidak terlepas dengan jenis belajar
mengetahui. Jenis belajar ini tidak sesederhana konsep tradisional dengan mengajar siswa untuk
mempraktikkan apa yang sudah dipelajari dalam rangka mempersiapkan seseorang untuk tugas
praktis perbuatan sesuatu, akan tetapi lebih merupakan representasi belajar kecakapan hidup (suatu
kecakapan yang memadukan sejumlah unsur keterampilan kognitif, teknikal, dan sikap).
Belajar hidup bersama (learning to live together) merupakan antesis dari berbagai bentuk kompetisi,
persaingan, perselisihan, pertengkaran, dan peperangan dalam berbagai sektor kehidupan, misalnya
sektor politik, ekonomi, budaya, dan agama.
Belajar menjadi seseorang (learning to be) merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran setelah
orang belajar mengetahui, belajar berbuat dan belajar hidup bersama
Penerapan KBK bukan tanpa kendala sama sekali. Beberapa kendala yang diprediksi akan menjadi PR
utama lembaga pendidikan adalah :
Kendala-kendala ini tentunya sebagai jembatan sekolah menuju hasil pendidikan yang memuaskan
masyarakat, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ada tiga tantangan besar yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KBK yaitu :