Anda di halaman 1dari 10

DBT

Draft Tube Baffle


CRYSTALLIZER
S
JENIS-JENIS ALAT KRISTALISASI
ANGGOTA :
DANY IRFAN PINKAN
Dany Triadi Widagdo (5) Irfan Satria Hidayat (14) Pinkan Fadhlika Twentyane
(20)

RIZKI VELIA
Rizki Wahyu Dinata (23) Velia Harya Ananda (26)
PENDAHULUAN
KRISTALIS KRISTALISA
ASI TOR
roses pembentukan bahan padat dari uatu pembentukan partikel padatan di dalam
pengendapan larutan, melt (campuran leleh), sebuah fase homogen, pembentukan partikel
atau lebih jarang pengendapan langsung dari padatan dapat terjadi dari fase uap seperti pada
gas. Kristalisasi juga merupakan teknik proses pembentukan kristal salju atau sebagai
pemisahan kimia antara bahan padat-cair, pemadatan suatu cairan pada titik lelehnya atau
dimana terjadi perpindahan massa (mass sebagai kristalisasi dalam suatu larutan (cair).
transfer) dari suatu zat terlarut (solute), dari
cairan larutan ke fase kristal padat.
PENDAHULUAN
DRAFT TUBE BAFFLE (DTB)
CRYSTALLIZER
Tabung Isap Kristalisasi

alah satu dari beberapa jenis alat kristalisator yang


didasarkan pada prinsip pemisahan debu atau uap dari
bahan melalui fase lewat-jenuh yang ditingkatkan sehingga
diperoleh kristal-kristal yang besar.
Alat ini dilengkapi dengan draft tube yang berfungsi
sebagai sekat untuk mengendalikan sirkulasi magma, dan
agitator propeller yang mengarah ke bawah untuk
memberikan sirkulasi yang terkendali di dalam
kristalisator.
PENGGUNAAN UMUM
Penggunaan Draft Tube Baffle Crystallizer di Industri :

Sodium Sulfit Kalsium Klorida


(Sodium Sulfite) (Calcium Chloride)
Natrium Karbonat Tembaga Sulfat
(Sodium Carbonate) (Copper Sulfate)

Sodium Sulfat Natrium Nitrat


(Sodium Sulfate) (Sodium Nitrate)
Amonium Sulfat Kalium Klorida
(Ammonium Sulfate)
(Potassium Chloride)
BAGIAN ALAT DTB
CRYTALLIZERS
1. Circulation pump berfungsi untuk mendorong bahan dari pusat ke draft
tube untuk proses lebuh lanjut. Pompa ini terletak pada bagian bawah
dari alat DTB Crystallizer.
2. Draft tube/trough flow tube merupakan pipa hisap bagian dalam dari
DTB Crystallizers sebagai pusat sirkulasi bahan.
3. Impeller merupakan pemutar atau pengaduk.
4. Vertical type axial pump merupakan penggerak dari impeller.
5. Mother liquor area merupakan tempat larutan induk.
6. Vapour outlet sebagai keluaran vapour yang terbentuk pada saat proses
kristalisasi.
7. Heater merupakan pemanas bahan baku yang akan dikristalkan.
8. Condensat tank berfungsi sebagai tempat menampung kondensat.
9. Crystallization chamber merupakan wadah atau tempat proses
kristalisasi.
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari draft tube baffle adalah bahan akan diumpankan ke dalam DTB Crystallizers. Komponen bahan
akan mendorong bahan naik ke atas dalam Draft Tube. Didalamnya bahan akan tercampur dan mengalami sirkulasi
dengan bantuan impeller. Magma yang terbentuk akan mengalami perubahan density, sehingga uap yang terkandung
akan terlepas menuju vapour separation sebelum dikeluarkan melalui vapour outlet. Kemudian magma akan
mengalami proses pembentukan inti kristal. Kristal yang terbentuk akan mengendap pada bagian dasar larutan dan
akan terpisah antara kristal halus dan kasar pada setting zone. Proses selanjutnya adalah pemisahan ukuran kristal
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan

Secara sederhana proses kerja Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat dibedakan menjadi dua bagian. Bagian
pertama adalah proses kristalisasi dan bagian kedua adalah proses klarifikasi. Pada bagian kristalisasi, bahan sample
dan cairan induk (mother liquit) dimasukkan kedalam tangki DTB Crystallizers melalui sebuah pipa, komponen ini
akan mendorong bahan naik ke atas dalam suatu tabung isap. Didalam tabung isap bahan akan tercampur dan
mengalami sirkulasi dengan bantuan Agitator (pemutar/pengaduk) yang berada di dalam tangki bagian bawah,
Kedua bahan ini akan membentuk magma melalui fase lewat-jenuh yang ditingkatkan. Magma yang terbentuk akan
mengalami perubahan density sehingga uap yang terkandung di dalamnya akan terlepas kepermukaan magma
menuju ke Vapors Separation (pemisahan uap). Magma yang mengalami perubahan density akan mengalami proses
nukleasi (pembentukan inti kristal), kristal yang terbentuk akibat proses nukleasi akan mengendap kadasar larutan
dan sebagian akan naik ke permukaan. Kristal yang mengendap akan mengalami pemisahan antara kristal halus dan
kristal kasar, pada zona penyelesaian sebagian Kristal akan dikeluarkan dari dasar tangki dan selebihnya dijadikan
umpan bersama cairan induk untuk melakukan proses sirkulasi guna melarutkan partikel-partikel halus yang masih
mengendap. Pada bagian klarifikasi akan terjadi pemisahan pada bentuk kristal, Kristal yang sesuai dengan
Kelebihan
01 Mampu memproduksi kristal-kristal dalam bentuk
tunggal
02 Siklus operasionalnya lebih panjang

03 Biaya operasi lebih rendah

04 Kebutuhan ruang minimum

05 Instrumen dapat dikendalikan dengan


Kesederhanaan operasi, memulai dan
mudah
06 penyelesaian
Kekurangan

01 Kenaikan titik didih dapat membuat larutan menjadi


lewat jenuh agak sulit, karena jenis ini beroperasi
dengan lambat dan panjang

02 Tidak cocok untuk pemisahan atau pembentukan kristal berukuran kecil

03 Waktu proses yang dibutuhkan cenderung


lama

Anda mungkin juga menyukai