DIARE AKUT
Pembimbing : Dr.dr. Dedy Rahmat, Sp.A
Diare akut:
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai
dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.
Pickering L.K, snyder JD. Gastroenteritis in Behrman, Kliegman, Jenson eds. Nelson Textbook of Pediatrics 17 ed. Saunders.
Epidemiologi
Diare merupakan penyebab kematian dan kesakitan
tertinggi pada anak, terutama usia dibawah 5 tahun.
Parashar UD, Hummelman EG, Breese JS, Milier MA, Glass RI. Global ilnes and death Caused by Rotavirus disease in children,
Emerging
infection disease. 2006
Etiolog
i
Penyebab tersering pada
Faktor infeksi
diare akut.
Patogen % Rotavirus
penyebab
Virus Rotavirus 15-25%
tersering pada
Bakteri usia 6-24 bulan
E.Coli 10-20%
enterotoksigenik
Shigella 5-15%
Campylobacter jejuni 10-15%
Subagyo B, Santoso NB. Diare akut. Dalam: Juffrie M, Soenarto SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS. Buku ajar
gastroenterology-
hepatologi, jilid 1. 2010. Jakarta. UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI
Etiologi
Alergi
Infeksi Malarbsorpsi
Makanan
Keracuna Kelaina
Obat-Obatan
n n
Makanan Anatomi
Venita, Kadim M. Gastroenterologi Anak: Diare. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. 2014. Jakarta: Media Aesculapius.
Etiologi: Infeksi
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua.
2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Etiologi: Infeksi
Bhutta ZA. Chapter 340: Acute Gastroenteritis in Children. Dalam: Kliegman, Stanton, St Geme, Schor. Nelson Textbook of
Pediatrics 20th Edition. 2016. Philadelphia: Elsevier
Etiologi Infeksi:
Patogenesis
Non-Inflamatori Inflamatori
Enterotoksin bakteri Bakteri secara langsung menginvasi usus
Destruksi permukaan villus oleh virus Bakteri secara langsung memproduksi
sitotoksin yang sebabkan cairan, protein,
Adherensi dan/atau translokasi bakteri
serta sel-sel (eritrosit dan leukosit) masuk
lumen usus
Bhutta ZA. Chapter 340: Acute Gastroenteritis in Children. Dalam: Kliegman, Stanton, St Geme, Schor. Nelson Textbook of
Pediatrics 20th Edition. 2016. Philadelphia: Elsevier
Etiologi Infeksi:
Patogenesis
Bhutta ZA. Chapter 340: Acute Gastroenteritis in Children. Dalam: Kliegman, Stanton, St Geme, Schor. Nelson Textbook of
Pediatrics 20th Edition. 2016. Philadelphia: Elsevier
Diare Persisten dan Kronis
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua.
2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Diagnosis
Venita, Kadim M. Gastroenterologi Anak: Diare. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. 2014. Jakarta: Media
Aesculapius.
Cara Penularan dan
Faktor Risiko
Faktor Risiko
Finger Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4 – 6 bulan pertama
Tidak memadai penyediaan air bersih (pencemaran air oleh tinja,
kurang sarana MCK)
Personal hygiene buruk
Field
4F Flies Penyiapan penyimpanan makanan tidak higienis
Penyapihan tidak baik
Fluid
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid 1 Cetakan
Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Tanda-Tanda Dehidrasi
Bhutta ZA. Chapter 340: Acute Gastroenteritis in Children. Dalam: Kliegman, Stanton, St Geme, Schor. Nelson Textbook of
Pediatrics 20th Edition. 2016. Philadelphia: Elsevier
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja (tidak rutin, kecuali ada tanda intoleransi laktosa dan curiga
amebiasis; bisa secara makroskopis, mikroskopis, maupun kimiawi)
Dehidrasi berat: elektrolit serum, analisis gas darah, kadar gula darah
Dengan adanya sepsis dan infeksi saluran kemih: darah lengkap, kultur urin dan tinja
(bisa juga untuk tes kepekaan terhadap antibiotik)
Venita, Kadim M. Gastroenterologi Anak: Diare. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. 2014. Jakarta: Media
Aesculapius.
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua. 2010.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Klasifikasi
Lamanya diare Mekanisme gangguan
Subagyo B, Santoso NB. Diare akut. Dalam: Juffrie M, Soenarto SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS. Buku ajar
gastroenterology- hepatologi, jilid 1. 2010. Jakarta. UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI
PATOGENESIS
Gangguan absorbsi
Malabsorbsi umum
Gangguan sekresi
Juffrie M, Soenarto S, Oswari H. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: IkatanDokter Anak Indonesia;
Volume cairan
dalam lumen > Gangguan Absorbsi
kapasitas absorbsi - Adanya makanan yang tidak dapat diserap
- Kerusakan vili usus oleh patogen
Diare
Gangguan Malabsorbsi
Umum
Atrofi vili
Malabsorpsi nutrien
Diare osmotik
Dibagi 2:
-Luminal Sekretagogoues Gangguan Sekresi
-Hiperplasia Kripta
Luminal Sekretagoues
Enterotoksin
Juffrie M, Soenarto S, Oswari H. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia;
Juffrie M, Soenarto S, Oswari H. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia;
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Antibiotik selektif
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1
Cetakan Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
5 Pilar Penatalaksanaan Diare
Oralit Zinc
Beri ibu 2 bungkus Berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel,
Larutkan 1 bungkus dalam 1 L air matang antioksidan, meningkatkan kecepatan regenerasi
(untuk 24 jam) epitel usus, kekebalan seluler, pengecapan,
Berikan setiap anak BAB kekebalan tubuh, serta nafsu makan
< 2 thn: 50 – 100 ml/ BAB Di awal masa diare selama 10-14 hari berturut-turut
≥ 2 thn: 100 – 200 ml/ BAB
Dosis (larutkan dlm air matang, ASI, oralit):
Jika dalam 24 jam persediaan tersisa, < 6 bln: 10 mg (1/2 tab)/ hari
maka buang ≥ 6 bln: 20 mg (1 tab)/ hari
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua.
2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
5 Pilar Penatalaksanaan Diare
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid 1 Cetakan
Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
5 Pilar Penatalaksanaan Diare
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid 1
Cetakan Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Depkes RI. Buku Saku Lintas Diare.Jakarta;DEPKES.2015
Depkes RI. Buku Saku Lintas Diare.Jakarta;DEPKES.2015
Depkes RI. Buku Saku Lintas Diare.Jakarta;DEPKES.2015
Medikamentosa: Antibiotik
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid 1 Cetakan
Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Medikamentosa
Antidiare
• Tidak ada keuntungan praktis dan tidak
diindikasikan pada diare akut anak
Antimuntah
• Tidak digunakan karena sebabkan kantuk dan
ganggu pemberian rehidrasi oral
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi-
Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Komplikasi
Hipernatremia Hiponatermia
>150 mmol/ L dipantau berkala dengan Anak diare hanya minum air putih atau
ketat (turunkan perlahan, jika cepat edema cairan dengan sedikit garam
otak) < 130 mol/ L
Rehidrasi oral atau nasogastrik Oralit aman dan efektif
Bisa dengan IV: 0,45% saline – D5% Jika tidak berhasil, koreksi Na bersamaan
selama 8 jam (kebutuhan cairan dengan dengan koreksi cairan rehidrasi
BB tanpa koreksi) RL atau NS
Periksa ulang Na pasca-8 jam. Jika Na koreksi (mEq/ L) = 125 – (serum Na x
normal, rumatan dengan saline 0,18% - 0,6 x BB)
D5% (24 jam) Separuh dalam 8 jam, sisanya 16 jam
+ 10 mmol KCL/ 500 ml IV setelah
pasien
bisa miksi
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi-
Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Komplikasi
Hiperkalemia Hipokalemia
> 5 mEq/ L < 3,5 mEq/ L
Dengan Ca glukonas 10% 0,5 – 1 ml/ kgBB Jika 2,5 – 3,5
IV pelan-pelan dalam 5 – 10 menit (monitor 75
detak jantung) mcg/k
gBB/h
ari PO
(bagi 3
dosis)
Jika < 2,5
IV drip
(tidak
boleh
bolis)
dalam
4 jam
Dosis:
(3,5 –
(serum
K x BB
x 0,4))
+2
mEq/k
gBB/
24 jam
Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyari NS. Buku Ajar Gastroenterologi-
dalam 4
Hepatologi Jilid 1 Cetakan Kedua. 2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Simulasi Kasus
Anak perempuan 8 bln datang dgn mencret sudah 4 hari, mencret cair>ampas, darah (-).
Pasien tampak lemas, BAK terakhir 6 jam yang lalu. Muntah tiap diberi asupan. BB 6 kg,
PB 57 cm. Mata tampak cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut kering, turgor kulit
menurun. Napas dgn pola cepat dan dalam.
General impression
Anamnesis
• Sejak kapan ? 4 hari Akut
• Berapa kali sehari? menentukan diare atau bukan
• Biasanya anak berapa kali BAB dalam sehari
• Frekuensi makan singkirkan pemberian asupan
berlebih
• Konsistensi feses yang keluar ? cair diare
• Jumlah (kuantitas)?
• Warna feses yang keluar ? merah perdarahan
saluran cerna bawah, Hitam perdarahan saluran
cerna atas. Putih seperti cucian beras curiga kolera
• Darah ? curiga infeksi pathogen
PERKEMBANGAN
BB/U
• BB : 6 kg
• Kesimpulan : -3SD s/d -2SD
: BB Kurang
PB/U
• TB : 57 cm
• Kesimpulan : < -3SD
: Perawakansangat pendek
BB/PB
• PB : 57 cm / BB: 6 kg
• Kesimpulan :
: Gizi Baik
Height Age : 1 bulan-2 bulan
Berat Ideal : 5,1kg
Perhitungan Kalori
• BB ideal x RDA
• (berdasarkan height age)
= 5,1 x 120
= 612 kkal
Tanda-Tanda
Dehidrasi
Bhutta ZA. Chapter 340: Acute Gastroenteritis in Children. Dalam: Kliegman, Stanton, St Geme, Schor. Nelson Textbook of
Pediatrics 20th Edition. 2016. Philadelphia: Elsevier
PEMERIKSAAN PENUNJANG