Anda di halaman 1dari 37

Pengantar Ilmu

Administrasi Publik

TRISNAWATI, S.Sos, M.AP


Pengertian Administrasi
 Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat
generik, yang mencakup semua bidang kehidupan.
 Karena itu, banyak sekali definisi mengenai
administrasi.
 Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari
administrasi.
 Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah
sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi
atau tidak.
 Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat
mengelompokkan administrasi dalam
pengertian proses, tata usaha dan
pemerintahan atau adminsitrasi negara.
 Sebagai ilmu, administrasi mempunyai
berbagai cabang, yang salah satu di antaranya
adalah administrasi negara.
Dua kategori definisi Administrasi Publik

 Pertama, definisi yang melihat administrasi


negara hanya dalam lingkungan lembaga
eksekutif saja.
 Kedua, definisi yang melihat cakupan
administrasi negara meliputi semua cabang
pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan
dengan publik.
PERKEMBANGAN ILMU
ADMINISTRASI PUBLIK
 ADMINISTRASI PUBLIK
SEBELUM MENJADI
DISIPLIN ILMU
(ADMINISTRASI PUBLIK
SEBELUM WILSON ) ---- OLD
PUBLIC ADMINISTRATION
• ADMINISTRASI PUBLIK
SEBAGAI DISIPLIN ILMU ---
MODERN PUBLIC
ADMINISTRATION
Pendekatan Administrasi Negara Modern
1. Pendekatan tradisional
mengungkapkan tentang pengaruh ilmu
politik, sebagai induk administrasi negara,
pendekatan rasional dalam administrasi dan
pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah
terhadap perkembangan administrasi negara
2. Pendekatan perilaku
3.Pendekatan
3. pembuatan keputusan
(desisional)
4. Pendekatan ekologis
 Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu
pun pendekatan yang lebih unggul daripada pendekatan-
pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya
pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap
pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan.
 Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin,
sehingga cara pendekatan dan metodologi dalam
administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi
negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya
sukar untuk secara khusus menerapkan satu-satunya
pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu.
 Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat
cara pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari
sesuatu gejala yang diamati.
ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM
WILSON
 PIMIKIRAN CONFUCIUS (Plato,
Aristoteles, Marchiavelli,
Montesquieu, Rousseu, Bonnin,
Hegel, Vivien,Mil ) sudah mengenal
administrasi publik dimana salah satu
prinsip yang disampaikan pelayanan
publik harus memiliki moralitas yang
baik (Pihak yang memerintah harus
memberi contoh yang baik pada
pihak yang diperintah
ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM
WILSON
 Plato (The Laws) masa yunani Kuno 
membagi administrasi kedalam tiga cabang
Pengawas Kota, Pengawas agora, dan
Pengawas tempat ibadah serta
menggambarkan tugas dan kewajiban,
bagaimana menentukan jumlah serta proses
seleksinya
 Aristoteles (Politics)/(On Athennian
Constituon)  menambahkan satu jenis
pengawasan lagi pengawas daerah
pedalaman
ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM
WILSON
 Marchiavelli (The Prince)  Administrasi
sebagai pelayan publik yang membantu negara
 Montesquieui (The Spirit of Laws) 
Administrasi sistem regulasi dalam penerapan
hukum melalui pedoman-pedoman operasional
 Rosseau ( The Sosial Contract )  bahwa
ketika negara semakin besar beban
administrasi akan menjadi besar dalam
mendukung berlangsungnya negara
ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM
WILSON
 Vivien (Etudes administratives) ada dikotomi antara
administrsi dan politik, Fungsi eksekutif dibagi dua
yaitu fungsi politik (membuat kebijakan/aturan) dan
administrasi (yang menjalankan aturan/kebijakan)
 Hegel ( the Philosophy Of Rights )  Administrasi
sebagai pelayan publik fungsi sebagai “ buffer “ dalam
melawan tirani
KESIMPULAN :
 BAHWA BERDASARKAN TULISAN KUNO (JAUH
SEBELUM WILSON) ADMINISTRASI PUBLIK
SUDAH GENCAR DIPERSOALKAN
ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI
DISIPLIN ILMU
 Pada perkembangan Administrasi sebagai
disiplin Ilmu mengalami beberapa proses
pergantian cara pandang.
 Menurut Nicholas Henry (publicAdministration
and public affairs ) menyatakan terdapat krisis
definisi administrasi dalam administrasi negara
dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa
pemahaman administrasi bisa dipahami lewat
paradigma
 Henry mengutip pendapat Robert T.
Golembiewski Bahwa standart disiplin ilmu
mencakup Locus dan Focus
ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI
DISIPLIN ILMU
 Locus adalah Robert T.
letak/kelembagaan dari Golimbiewski
administrasi berada, menyatakan
 sedangkan focus adalah paradigma AN akan
sasaran spesialisasi dari dapat dimengerti
bidang studi. dalam hubungannya
dengan istilah Locus
dan Focus tersebut.
Paradigma I :
Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)
Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam bukunya
Politics and Administration menyatakan dua fungsi pokok
dari pemerintah yang berbeda:
1)fungsi politik yang melahirkan kebijaksanaan atau
keinginan negara,
2)fungsi Administrasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan kebijakan negara.
Penekanan pada Paradigma ini terletak pada
Locusnya, menurut Goodnow Locusnya berpusat pada
( government Bureucracy ) birokrasi Pemerintahan.
Sedangkan Focusnya yaitu metode atau kakian apa
yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang
dibahas secara jelas
 Administrasi negara memperoleh legitimasi
akademiknya lewat lahirnya Introduction To
the study of Public Administration oleh
Leoanrd D White yang menyatakan dengan
tegas bahwa politik seharusnya tidak ikut
mencampuri administrasi, dan administrasi
negara harus bersifat studi ilimiah yang
bersifat bebas nilai.
Paradigma II:
Prinsip-Prinsip Administrasi Negara
(1927-1937)
Di awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya
W F Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai
macam kontribusi dari bidang-bidang lain seperti industri dan
manajemen, berbagai bidang inilah yang membawa dampak yang
besar pada timbulnya prinsip-prinsip administrasi,
 Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian Administrasi
Publik
 sedangkan Locus dari paradigma ini kurang ditekankan karena
esensi prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam kenyataan bahwa
bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi
atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian
administrasi bisa hidup dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut
dipatuhi.
 Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen
Kalsik sangat besar Tokoh-tokohnya adalah :
 F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar
yaitu ; perlu mengembangkan ilmu manajemen
sejati untuyk memperoleh kinerka terbaik ; perlu
dilakukukan proses seleksi pegawai ilmiah agar
mereka bisa tanggung jawan dengan kerjanya ;
perlua ada pendidikan dan pengembangan pada
pegawai secara ilmiah ; perlu kerjasama yang
intim antara pegawai dan atasan  ( prinsip
management ilmiah Taylor )
 Kemudian disempurnakan oleh Fayol
( POCCC ) dan Gullick dan Urwick
( Posdcorb )
Paradigma III
Administrasi Negara Sebagai Ilmu
Politik (1950-1970)
 Menurut HERBERT SIMON ( The Poverb
Administration )  Prinsip Managemen ilmiah
POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari
“public Administration “ menurut Simon bahwa
POSDCORB tidak menjelaskan apa yang seharusnya
dilakukan oleh administrator publik terutama dalam
decision making. Kritik Simon ini kemudian
menghidupkan kembali perdebatan Dikotomi
administrasi dan Politik
 Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark
( element Of Public Administration yang kemudian
kembali mempertanyakan pemisahan politik san
ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak
mungkin
 Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa
fase Paradigma ini menerapkan suatu usaha untuk
menetapkan kembali hubungan konseptual antara
administrasi saat itu, karena hal itulah administrasi
pulang kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu
Politik, akibatnya terjadilah perubahan dan pembaruan
Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan tetapi
konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk
merumuskan bidang ini dalam hubungannya dengan
focus keahliannya yang esensial. Terdapat
perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu
timbulnya studi perbandingan dan pembangunan
administrasi sebagi bagian dari Administrasi negara.
Paradigma IV:
Administrasi Negara Sebagai
Administrasi (1956-1970)
 Istilah Administrative
 ia menawarkan teknik-teknik
yang memerlukan keahlian
Science digunakan dan spesialisasi,
dalam paradigma IV pengembangan paradigma ke-
ini untuk 4 ini bukannya tanpa
hambatan, banyak persoalan
menunjukkan isi dan yang harus dijawab seperti
focus pembicaraan, misal adalah apakah jika
sebagai suatu fokus tunggal telah dipilih
oleh administrasi negara
paradigma pada fase yakni ilmu administrasi,
ini Ilmu Administrasi apakah ia berhak bicara
hanya menekankan tentang public (negara) dalam
administrasi tersebut dan
pada focus tetapi banyak persoalan lainnya.
tidak pada locusnya,
Paradigma V:
Administrasi Negara sebagai
Administrasi Negara (1970)
 Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya
dua aspek yang perlu dikembangkan dalam
disiplain AN:
1)Ahli AN meminati pengembangan suatu
ilmu Administrasi Negara yang murni
2)satu kelompok yang lebih besar meminati
persoalan-persolan mengenai kebijaksanaan
publik.
 Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus
ranah-ranah ilmu kebijaksanaan (Policy Science)
dan cara pengukuran dari hasil- hasil kebijaksanan
yang telah dibuat, aspek perhatian ini dapat
dianggap sebagi mata rantai yang menghubungkan
antara fokus administrasi negara dengan locusnya.
Fokusnya adalah teori-teori organisasi, public
policy dan tekhnik administrasi ataupun manajemen
yang sudah maju, sedangkan locusnya ialah pada
birokrasi pemerintahan dan persoalan-persoalan
masyarakat (Public Affairs).
 Selain Pendapat Henry diatas banyak tokoh yang punya
sudut pandang berbeda dalam mebjelaskan perkembangan
Ilmu Administrasi Publik
 Gerald E. Caiden membagi Administrasi Publik dalam
beberapa aliran :
 Aliran Proses  POSDCORB sebagai proses
Administrasi publik
 Aliran Empiris  Kasus dan studi parktek
 Aliran perilaku  Komunikasi, motivasi, Kepemimpinan,
interaksi, Konflik
 Alliran analisis birokrasi _ peraturan / aturan yang rasional
( weber )
 Aliran Sistem sosial sistem organisasi
 Aliran Pengambilan keputusan
 Aliran matematik
 Aliran pendekatan holistik
 Barzelay dan Armajani  Mengemukan
bahwa administrasi publik mengalami
pergeseran dari paradigma birokratik ke
paradigma Post Birokratik
Paradigma Post Birokratik :
Paradigma Birokratik :
1. Menekankan hasil yang berguina
1. Menekankan kepentingan bagi nasyrakat, kualitas dan nilai
publik, efisiensi, produksi, keterikatan pada norma
administrasim dan kontrol
2. Mengutamakan pemberian
2. Mengutamakan fungsi, penilaian masyrakat, akuntabilitas
otoritas, dam struktur dan hubungan kerja
3. Ketaatan aturan dan 3. Penerapan pemahaman,
prosedur identifikasi maslah
4. Beroperasinya sistem-sistem 4. Pengukuran hasil, memperluas
pilihan pelanggan
LIMA MODEL ADMINISTRASI PUBLIK
TEORI DAN UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG
TEORITISI DIMAKSIMALKA
N
MODEL BIROKRASI ORGANISASI : STRUKTUR,HIRARKI, EFISIENSI,
KALSIK: KELOMPOK PEGENDALIAN,OTORITAS,DIKOTO EKONOMI, DAN
TAYLOR, WILSON, PRODUKSI,INSTANSI MI, KEBIJAKAN EFEKTIFITAS
WEBER,GULLICK PEMERINTAH,BIRO,K ADMIISTRASI,RATAIPERINTAH,
URWICK ELOMPOK KERJA KESATUAN PERINTAH, RENTAG
KENDALI, PENGANGKATAN ATAS
KEMAMPUAN, SENTRALIASASI
MODEL NEO KEPUTUSAN POSITIVIS LOGIS,PENELITIAN RASIONALITAS,
BIROKRASI : OPERASI, ANALISA SISTEM,ILMU EDISIENSI,
SIMON,CYERT, MANAJEMEN, PRODUKTIVITAS EKONOMI
MARCH,GORE

MODEL INSTTITUSI KEPUTUSAN : EMPIRIS, POSITIVIS, BIROKRASI ILMU ANALISA


: LINDBLOOM, J. KEPUTUSAN ADALAH CERMINAN NETRAL
THOMPSON, TAMBAHAN, KEBUDAYAAN, KOMPETISI, TENTANG
MOSHER, BLAU, PRILAKU TEKHNOLOGI, RASIONALITAS, PERILAKU
RIGGS ORGANISASI, INKREMENTALISME, KEKUASAAN, ORGANISASI,
PERILAKU INDIVIDU, ERILAKU BIROKRASI INKREMENTALIS
PERBANDINGAN ME, PLURALISME
PERILAKU KRITIK
ORGANISASI,
ORGANISASI DAN
KEBUDAYAAN
TEORI DAN UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG
TEORITISI DIMAKSIMALKA
N
HUBUNGAN INDIVIDU DAN HUB. ANTAR PRIBADI DAN KEPUASAN
KEMANUSIAAN: KELOMPOK KERJA : ANTAR KELOMPOK, KERJA,
MCGREGOR, HUB. PENGAWAS KOMUNIKASI, MOTIVASI, PERKEMBANGA
ARGYRIS DAN PEKERJA, PERUBAHAN, PEMBAGIAN N PRIBADI,
DAYA GUNA OTORITAS, KONSENSUS HARGA DIRI
PENGAWAS/PEKERJ INDIVIDU
A, PERUBAHAN
PERILAKU
MODEL PILIHAN HUB. ANTI BIROKRASI, ORIENTSI PILIHAN ATAU
PUBLIK : ORANISASI/KLIEN PELAYANAN PUBLIK, KEHENDAK
OSTROM, DAN DISTRIBUSI DESENTRALISASI, HUKUM WARGA
BUCHANAN, BARANG-BARANG PASAR NEGARA,
OLSON, MASY. UMUM: KESEMPATAN
OPPENHEIMER DESENTRALISASI MEMPERGUNAK
STRUKTUR, AN PELAYANAN
SEKTOR PUBLIK YANG SAMA,
SEBAGAI PASAR, PERSAINGAN
BESARNYA
KELOMPOK KLIEN
DAN DISTRIBUSI
PELAYANAN
PUBLIK
Sumber: Frederickson, 1987
 D. Osborn dan T Gaebler dan dioperasionalkan
Osborn dan Plastrik  Pemerintahan yang katalistik ,
memberdayakan, semamgat kompetisi, beriorientasi
pada misi, mementingkan hasil bukan cara,
mengutamakan pelanggan, wirausaha, antisipatif,
dandesentralistik, dan berorientasi pasar
 Era New Public Administration ( J. V. Denhard )
dalam “ New Public service  Melayani warga
masyrakat bukam pelanggan; Mengutamakan
kepentingan Publik ; Lebih menghargai warga negara
bukan kewirausahaan, Berfikir strategis dan bertindak
demokratis, menyadari akuntabilitas bukan suatu
yang mudah, melayani dari pada mengendalikan,
menghargai orang buka produktivitas semata
Ciri Administrasi Negara
1. Aministrasi Negara adalah suatu kegiatan
yang tidak bisa dihindari (Unavoidable),
titik tekannya yang mendasar adalah dalam
hubungannya antara negara dan masyarakat
bersifat pasti, lain halnya dengan hubungan
masyarakat dengan institusi Privat (swasta)
yang bersifat temporary(sewaktu-waktu)
2. Administrasi Negara mempunyai Monopoli untuk
menggunakan wewenang dan kekuasaannya

 Negara Mempunyai  administrasi negara


kewenangan untuk merupakan penjelamaan
memaksakan dari hal tersebut dan
kehendaknya pada diwujudkan dalam
masyarakat untuk lembaga-lembaga
menciptakan Kepatuhan negara seperti
terhadap Hukum,
kepolisian, Kehakiman,
Kekuasaan untuk
dll
melaksanakan Paksaan
dipahami sebagai
(coercive power),
3. Administrasi Negara
Mempunyai Prioritas
 Administrasi negara mengandung tanggung
jawab moral untuk mensejahtrakan
masyarakat, karena itu administrasi negara
mempunyai prioritas dalam memberikan
arahan ataupun pelayanannya.
4.Administrasi Negara mempunyai Ukuran
yang tidak terbatas
 Diamana terdapat lingkupan masyarakat dalam
negar yang meliputi batasan teritorial suatu
negara, disitu akan terdapat administrasi
negara.
5. Top mangement dari Administrasi Negara
bersifat Politis.
 Birokrasi merupakan suatu organisasi publik
yang dipimpin oleh pejabat Pilihan publik dan
bersifat Non karier, mereka dipilih
berdasarkan periode waktu tertentu. Hal ini
dipahami merupakan pembedaan yang sangat
mendasar dari organisasi publik dan Privat.
6. Pelaksanaan Administrasi negara
relatif sulit diukur
 administrasi negara merupakan institusi publik
yang bertujuan melayani masyarakat maka tujuan-
tujuan administrasi negara dapat dipahami yaitu
untuk mencapai perdamain dan peningkatan
kualitas kehidupan pada semua tatanan negara,
 karena tingkat kompleksitas yang tinggi dan
tujuan-tujuan tersebut juga bersifat politis dan
multitafsir maka AN menjadi relatif sulit untuk
diukur .
Kekhususan Administrasi
Negara
 Administrasi negara mempunyai banyak
definisi yang berbeda satu sama lain, sesuai
dengan cakupan dan pusat perhatian.
Sekalipun demikian, jika administrasi
negara dibandingkan dengan organisasi
sosial yang lain, maka segera terungkap
bahwa administrasi negara mempunyai hal-
hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki
oleh organisasi-organisasi lainnya.
Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan
administrasi negara, yaitu :
Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.

Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.

Administrasi negara mempunyai prioritas.

Administrasi negara mempunyai kekecualian.

Manajemen puncak administrasi negara adalah


politik.
Penampilan administrasi negara sulit diukur.

Lebih banyak harapan yang diletakkan pada


administrasi negara.

Anda mungkin juga menyukai