Pengertian Administrasi Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara. Dua kategori definisi Administrasi Publik
Pertama, definisi yang melihat administrasi
negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Kedua, definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik. PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM MENJADI DISIPLIN ILMU (ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON ) ---- OLD PUBLIC ADMINISTRATION • ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGAI DISIPLIN ILMU --- MODERN PUBLIC ADMINISTRATION Pendekatan Administrasi Negara Modern 1. Pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan administrasi negara 2. Pendekatan perilaku 3.Pendekatan 3. pembuatan keputusan (desisional) 4. Pendekatan ekologis Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang lebih unggul daripada pendekatan- pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati. ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON PIMIKIRAN CONFUCIUS (Plato, Aristoteles, Marchiavelli, Montesquieu, Rousseu, Bonnin, Hegel, Vivien,Mil ) sudah mengenal administrasi publik dimana salah satu prinsip yang disampaikan pelayanan publik harus memiliki moralitas yang baik (Pihak yang memerintah harus memberi contoh yang baik pada pihak yang diperintah ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON Plato (The Laws) masa yunani Kuno membagi administrasi kedalam tiga cabang Pengawas Kota, Pengawas agora, dan Pengawas tempat ibadah serta menggambarkan tugas dan kewajiban, bagaimana menentukan jumlah serta proses seleksinya Aristoteles (Politics)/(On Athennian Constituon) menambahkan satu jenis pengawasan lagi pengawas daerah pedalaman ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON Marchiavelli (The Prince) Administrasi sebagai pelayan publik yang membantu negara Montesquieui (The Spirit of Laws) Administrasi sistem regulasi dalam penerapan hukum melalui pedoman-pedoman operasional Rosseau ( The Sosial Contract ) bahwa ketika negara semakin besar beban administrasi akan menjadi besar dalam mendukung berlangsungnya negara ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON Vivien (Etudes administratives) ada dikotomi antara administrsi dan politik, Fungsi eksekutif dibagi dua yaitu fungsi politik (membuat kebijakan/aturan) dan administrasi (yang menjalankan aturan/kebijakan) Hegel ( the Philosophy Of Rights ) Administrasi sebagai pelayan publik fungsi sebagai “ buffer “ dalam melawan tirani KESIMPULAN : BAHWA BERDASARKAN TULISAN KUNO (JAUH SEBELUM WILSON) ADMINISTRASI PUBLIK SUDAH GENCAR DIPERSOALKAN ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN ILMU Pada perkembangan Administrasi sebagai disiplin Ilmu mengalami beberapa proses pergantian cara pandang. Menurut Nicholas Henry (publicAdministration and public affairs ) menyatakan terdapat krisis definisi administrasi dalam administrasi negara dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa pemahaman administrasi bisa dipahami lewat paradigma Henry mengutip pendapat Robert T. Golembiewski Bahwa standart disiplin ilmu mencakup Locus dan Focus ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN ILMU Locus adalah Robert T. letak/kelembagaan dari Golimbiewski administrasi berada, menyatakan sedangkan focus adalah paradigma AN akan sasaran spesialisasi dari dapat dimengerti bidang studi. dalam hubungannya dengan istilah Locus dan Focus tersebut. Paradigma I : Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926) Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam bukunya Politics and Administration menyatakan dua fungsi pokok dari pemerintah yang berbeda: 1)fungsi politik yang melahirkan kebijaksanaan atau keinginan negara, 2)fungsi Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara. Penekanan pada Paradigma ini terletak pada Locusnya, menurut Goodnow Locusnya berpusat pada ( government Bureucracy ) birokrasi Pemerintahan. Sedangkan Focusnya yaitu metode atau kakian apa yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang dibahas secara jelas Administrasi negara memperoleh legitimasi akademiknya lewat lahirnya Introduction To the study of Public Administration oleh Leoanrd D White yang menyatakan dengan tegas bahwa politik seharusnya tidak ikut mencampuri administrasi, dan administrasi negara harus bersifat studi ilimiah yang bersifat bebas nilai. Paradigma II: Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937) Di awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya W F Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam kontribusi dari bidang-bidang lain seperti industri dan manajemen, berbagai bidang inilah yang membawa dampak yang besar pada timbulnya prinsip-prinsip administrasi, Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian Administrasi Publik sedangkan Locus dari paradigma ini kurang ditekankan karena esensi prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam kenyataan bahwa bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian administrasi bisa hidup dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut dipatuhi. Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen Kalsik sangat besar Tokoh-tokohnya adalah : F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu mengembangkan ilmu manajemen sejati untuyk memperoleh kinerka terbaik ; perlu dilakukukan proses seleksi pegawai ilmiah agar mereka bisa tanggung jawan dengan kerjanya ; perlua ada pendidikan dan pengembangan pada pegawai secara ilmiah ; perlu kerjasama yang intim antara pegawai dan atasan ( prinsip management ilmiah Taylor ) Kemudian disempurnakan oleh Fayol ( POCCC ) dan Gullick dan Urwick ( Posdcorb ) Paradigma III Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970) Menurut HERBERT SIMON ( The Poverb Administration ) Prinsip Managemen ilmiah POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari “public Administration “ menurut Simon bahwa POSDCORB tidak menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh administrator publik terutama dalam decision making. Kritik Simon ini kemudian menghidupkan kembali perdebatan Dikotomi administrasi dan Politik Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of Public Administration yang kemudian kembali mempertanyakan pemisahan politik san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak mungkin Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini menerapkan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual antara administrasi saat itu, karena hal itulah administrasi pulang kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah perubahan dan pembaruan Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan tetapi konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial. Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari Administrasi negara. Paradigma IV: Administrasi Negara Sebagai Administrasi (1956-1970) Istilah Administrative ia menawarkan teknik-teknik yang memerlukan keahlian Science digunakan dan spesialisasi, dalam paradigma IV pengembangan paradigma ke- ini untuk 4 ini bukannya tanpa hambatan, banyak persoalan menunjukkan isi dan yang harus dijawab seperti focus pembicaraan, misal adalah apakah jika sebagai suatu fokus tunggal telah dipilih oleh administrasi negara paradigma pada fase yakni ilmu administrasi, ini Ilmu Administrasi apakah ia berhak bicara hanya menekankan tentang public (negara) dalam administrasi tersebut dan pada focus tetapi banyak persoalan lainnya. tidak pada locusnya, Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970) Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang perlu dikembangkan dalam disiplain AN: 1)Ahli AN meminati pengembangan suatu ilmu Administrasi Negara yang murni 2)satu kelompok yang lebih besar meminati persoalan-persolan mengenai kebijaksanaan publik. Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus ranah-ranah ilmu kebijaksanaan (Policy Science) dan cara pengukuran dari hasil- hasil kebijaksanan yang telah dibuat, aspek perhatian ini dapat dianggap sebagi mata rantai yang menghubungkan antara fokus administrasi negara dengan locusnya. Fokusnya adalah teori-teori organisasi, public policy dan tekhnik administrasi ataupun manajemen yang sudah maju, sedangkan locusnya ialah pada birokrasi pemerintahan dan persoalan-persoalan masyarakat (Public Affairs). Selain Pendapat Henry diatas banyak tokoh yang punya sudut pandang berbeda dalam mebjelaskan perkembangan Ilmu Administrasi Publik Gerald E. Caiden membagi Administrasi Publik dalam beberapa aliran : Aliran Proses POSDCORB sebagai proses Administrasi publik Aliran Empiris Kasus dan studi parktek Aliran perilaku Komunikasi, motivasi, Kepemimpinan, interaksi, Konflik Alliran analisis birokrasi _ peraturan / aturan yang rasional ( weber ) Aliran Sistem sosial sistem organisasi Aliran Pengambilan keputusan Aliran matematik Aliran pendekatan holistik Barzelay dan Armajani Mengemukan bahwa administrasi publik mengalami pergeseran dari paradigma birokratik ke paradigma Post Birokratik Paradigma Post Birokratik : Paradigma Birokratik : 1. Menekankan hasil yang berguina 1. Menekankan kepentingan bagi nasyrakat, kualitas dan nilai publik, efisiensi, produksi, keterikatan pada norma administrasim dan kontrol 2. Mengutamakan pemberian 2. Mengutamakan fungsi, penilaian masyrakat, akuntabilitas otoritas, dam struktur dan hubungan kerja 3. Ketaatan aturan dan 3. Penerapan pemahaman, prosedur identifikasi maslah 4. Beroperasinya sistem-sistem 4. Pengukuran hasil, memperluas pilihan pelanggan LIMA MODEL ADMINISTRASI PUBLIK TEORI DAN UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG TEORITISI DIMAKSIMALKA N MODEL BIROKRASI ORGANISASI : STRUKTUR,HIRARKI, EFISIENSI, KALSIK: KELOMPOK PEGENDALIAN,OTORITAS,DIKOTO EKONOMI, DAN TAYLOR, WILSON, PRODUKSI,INSTANSI MI, KEBIJAKAN EFEKTIFITAS WEBER,GULLICK PEMERINTAH,BIRO,K ADMIISTRASI,RATAIPERINTAH, URWICK ELOMPOK KERJA KESATUAN PERINTAH, RENTAG KENDALI, PENGANGKATAN ATAS KEMAMPUAN, SENTRALIASASI MODEL NEO KEPUTUSAN POSITIVIS LOGIS,PENELITIAN RASIONALITAS, BIROKRASI : OPERASI, ANALISA SISTEM,ILMU EDISIENSI, SIMON,CYERT, MANAJEMEN, PRODUKTIVITAS EKONOMI MARCH,GORE
MODEL INSTTITUSI KEPUTUSAN : EMPIRIS, POSITIVIS, BIROKRASI ILMU ANALISA
: LINDBLOOM, J. KEPUTUSAN ADALAH CERMINAN NETRAL THOMPSON, TAMBAHAN, KEBUDAYAAN, KOMPETISI, TENTANG MOSHER, BLAU, PRILAKU TEKHNOLOGI, RASIONALITAS, PERILAKU RIGGS ORGANISASI, INKREMENTALISME, KEKUASAAN, ORGANISASI, PERILAKU INDIVIDU, ERILAKU BIROKRASI INKREMENTALIS PERBANDINGAN ME, PLURALISME PERILAKU KRITIK ORGANISASI, ORGANISASI DAN KEBUDAYAAN TEORI DAN UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG TEORITISI DIMAKSIMALKA N HUBUNGAN INDIVIDU DAN HUB. ANTAR PRIBADI DAN KEPUASAN KEMANUSIAAN: KELOMPOK KERJA : ANTAR KELOMPOK, KERJA, MCGREGOR, HUB. PENGAWAS KOMUNIKASI, MOTIVASI, PERKEMBANGA ARGYRIS DAN PEKERJA, PERUBAHAN, PEMBAGIAN N PRIBADI, DAYA GUNA OTORITAS, KONSENSUS HARGA DIRI PENGAWAS/PEKERJ INDIVIDU A, PERUBAHAN PERILAKU MODEL PILIHAN HUB. ANTI BIROKRASI, ORIENTSI PILIHAN ATAU PUBLIK : ORANISASI/KLIEN PELAYANAN PUBLIK, KEHENDAK OSTROM, DAN DISTRIBUSI DESENTRALISASI, HUKUM WARGA BUCHANAN, BARANG-BARANG PASAR NEGARA, OLSON, MASY. UMUM: KESEMPATAN OPPENHEIMER DESENTRALISASI MEMPERGUNAK STRUKTUR, AN PELAYANAN SEKTOR PUBLIK YANG SAMA, SEBAGAI PASAR, PERSAINGAN BESARNYA KELOMPOK KLIEN DAN DISTRIBUSI PELAYANAN PUBLIK Sumber: Frederickson, 1987 D. Osborn dan T Gaebler dan dioperasionalkan Osborn dan Plastrik Pemerintahan yang katalistik , memberdayakan, semamgat kompetisi, beriorientasi pada misi, mementingkan hasil bukan cara, mengutamakan pelanggan, wirausaha, antisipatif, dandesentralistik, dan berorientasi pasar Era New Public Administration ( J. V. Denhard ) dalam “ New Public service Melayani warga masyrakat bukam pelanggan; Mengutamakan kepentingan Publik ; Lebih menghargai warga negara bukan kewirausahaan, Berfikir strategis dan bertindak demokratis, menyadari akuntabilitas bukan suatu yang mudah, melayani dari pada mengendalikan, menghargai orang buka produktivitas semata Ciri Administrasi Negara 1. Aministrasi Negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari (Unavoidable), titik tekannya yang mendasar adalah dalam hubungannya antara negara dan masyarakat bersifat pasti, lain halnya dengan hubungan masyarakat dengan institusi Privat (swasta) yang bersifat temporary(sewaktu-waktu) 2. Administrasi Negara mempunyai Monopoli untuk menggunakan wewenang dan kekuasaannya
Negara Mempunyai administrasi negara
kewenangan untuk merupakan penjelamaan memaksakan dari hal tersebut dan kehendaknya pada diwujudkan dalam masyarakat untuk lembaga-lembaga menciptakan Kepatuhan negara seperti terhadap Hukum, kepolisian, Kehakiman, Kekuasaan untuk dll melaksanakan Paksaan dipahami sebagai (coercive power), 3. Administrasi Negara Mempunyai Prioritas Administrasi negara mengandung tanggung jawab moral untuk mensejahtrakan masyarakat, karena itu administrasi negara mempunyai prioritas dalam memberikan arahan ataupun pelayanannya. 4.Administrasi Negara mempunyai Ukuran yang tidak terbatas Diamana terdapat lingkupan masyarakat dalam negar yang meliputi batasan teritorial suatu negara, disitu akan terdapat administrasi negara. 5. Top mangement dari Administrasi Negara bersifat Politis. Birokrasi merupakan suatu organisasi publik yang dipimpin oleh pejabat Pilihan publik dan bersifat Non karier, mereka dipilih berdasarkan periode waktu tertentu. Hal ini dipahami merupakan pembedaan yang sangat mendasar dari organisasi publik dan Privat. 6. Pelaksanaan Administrasi negara relatif sulit diukur administrasi negara merupakan institusi publik yang bertujuan melayani masyarakat maka tujuan- tujuan administrasi negara dapat dipahami yaitu untuk mencapai perdamain dan peningkatan kualitas kehidupan pada semua tatanan negara, karena tingkat kompleksitas yang tinggi dan tujuan-tujuan tersebut juga bersifat politis dan multitafsir maka AN menjadi relatif sulit untuk diukur . Kekhususan Administrasi Negara Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi negara dibandingkan dengan organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap bahwa administrasi negara mempunyai hal- hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasi negara, yaitu : Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.
Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.
Administrasi negara mempunyai prioritas.
Administrasi negara mempunyai kekecualian.
Manajemen puncak administrasi negara adalah
politik. Penampilan administrasi negara sulit diukur.