Diperlukan
Diperlukan kesepakatan
kesepakatan
Bagian kawasan hutan dalam wilayah Provinsi yang Ketentuan
Ketentuan perubahan
perubahan
dan
dan persetujuan
persetujuan Usulan
peruntukan belum memperoleh persetujan peruntukan ruangnya peruntukan dan
peruntukan dan fungsi
fungsi Usulan perubahan
perubahan
peruntukan ruang
ruang kawasan peruntukan
peruntukan kawasan
kawasan hutan
(ps.29) diintegrasikan ke dalam RTRWP yang akan ditetapkan kawasan hutan
hutan serta
serta hutan
(ps.29) penggunaan diintegrasikan
diintegrasikan oleh
oleh gubernur
dengan mengacu pada ketentuan peruntukan dan fungsi penggunaan kawasan
kawasan gubernur
hutan
hutan berlaku
berlaku ketentuan
ketentuan dalam
dalam revisi
revisi rencana
rencana tata
tata
kawasan hutan serta penggunaan kawasanhutan ruang
Per-UU-an
Per-UU-an dibidang
dibidang ruang wilayah
wilayah provinsi
provinsi
berdasarkan RTRWP sebelumnya (Ps.
kehutanan
kehutanan (Ps. 30
30 ayat
ayat (2)
(2)
(PS. 30 ayat (2)) Peninjauan
(Ps.
(Ps. 31ayat
31ayat (1))
(1)) Peninjauan
kembali
kembali
rencana
rencana tata
tata
ruang
ruang dilakukan
dilakukan
Penggunaan
Penggunaan kawasan
kawasan
Penggunaan
Penggunaan kawasan
kawasan hutan Keputusan
Keputusan Menteri
Menteri tentang
tentang 1
1 (satu)
(satu) kali
kali dlm
dlm
hutan untuk
untuk kepentingan
kepentingan
PP24/2010 hutan
hutan untuk
diluar
untuk pembangunan
pembangunan
diluar kegiatan
kegiatan kehutanan
kehutanan
pembangunan
pembangunan di
kegiatan
kegiatan kehutanan
di luar
luar
kehutanan hanya
hanya
Perubahan
Perubahan peruntukan
dan
dan fungsi
peruntukan
fungsi kawasan
kawasan hutan
hutan
perubahan
perubahan peruntukan
kawasan
peruntukan
kawasan hutan
hutan
5
5 (lima)
(Ps.
(lima) thn
(Ps. 82
thn
82 ayat
ayat (1))
(1))
dilakukan
dilakukan berdasarkan
berdasarkan izin
izin dapat
dapat dilakukan
dilakukan untuk
untuk di
di integrasikan
integrasikan dalam
dalam diintegrasikan
diintegrasikan oleh
oleh gubernur
gubernur
pinjam kegiatan
kegiatan yang
yang mempunyai
mempunyai Peninjauan
Jo. PP 105/2015 pinjam pakai
pakai kawasan
kawasan tujuan
perbahan
perbahan RTRW
RTRW dalam
dalam revisi
revisi rencana
rencana tata
tata Peninjauan
hutan. tujuan strategis
strategis yang
yang tidak
tidak ruang kembali
hutan. dapat
dapat dielakkan.
dielakkan.
(Ps.
(Ps. 31
31 ayat
ayat (2))
(2)) ruang wilayah
wilayah provinsi
provinsi kembali
(Ps.6
(Ps.6 ayat
ayat (1))
(1)) (Ps.4
(Ps.4 ayat
ayat (1))
(1)) (Ps.
(Ps. 33)
33) rencana
rencana tata
tata
ruang
ruang dapat
dapat
dilakukan
dilakukan lebih
lebih
dari
dari 1
1 (satu)
(satu) kali
kali
Izin
Izin pinjam
pinjam pakai
pakai kawasan
kawasan Kegiatan
Kegiatan yg
yg mempunyai
mempunyai
Setiap
Setiap perubahan
perubahan fungsi
fungsi
Perubahan dalam
dalam 5 5 (lima)
(lima)
Perubahan peruntukan
peruntukan kawasan
kawasan hutan
hutan untuk
Lokasi
Lokasi lahan
lahan kompensasi
kompensasi hutan
hutan dapat
dapat dilakukan
dilakukan tujuan strategis Kegiatan
tujuan strategis Kegiatan dan
untuk tahun
tahun
dengan yang
yang diprioritaskan
diprioritaskan karena dan fungsi
fungsi kawasan
kawasan hutan
hutan wilayah
wilayah provinsi
provinsi yang
ditetapkan
ditetapkan sesuai
sesuai dengan
dengan dengan kompensasi
kompensasi lahan,
lahan, karena
serta
yang (Ps.
(Ps. 82
82 ayat
ayat (2))
(2))
kompensasi mempunyai
mempunyai pengaruh
pengaruh yg serta penggunaan
penggunaan kawasan
kawasan memperoleh
memperoleh keputusan
atau
atau diintegrasikan
diintegrasikan dalam
dalam kompensasi membayar
membayar yg keputusan
PNBP sangat
sangat penting
penting secara hutan
hutan dapat
dapat dilaksanakan
dilaksanakan perubahan
perubahan fungsi
fungsi Kawasan
proses
proses perubahan
perubahan rencana
rencana PNBP penggunaan
penggunaan secara Kawasan
kawasan nasional
nasional thd
thd kedaulatan,
kedaulatan, sebelum
sebelum ditetapkan
ditetapkan Hutan
Hutan dari
dari Menteri
Menteri dapat
tata
tata ruang
ruang kawasan hutan,
hutan, dan/atau
dan/atau dapat
tanpa hankam,
hankam, pertumbuhan
pertumbuhan perubahan
perubahan RTRW
RTRW dilakukan
dilakukan pengelolaan
(Penj.Ps.
(Penj.Ps. 6
6 ayat
ayat (2)
(2) a)
a) tanpa keduanya
keduanya (Ps.6
(Ps.6 ayat
ayat pengelolaan
ekonomi,
ekonomi, sosbud,
sosbud, dan/atau
dan/atau (Ps.
(Ps. 31
31 ayat
ayat (3)) dan/atau
(2)
(2) a)
a) (3)) dan/atau kegiatan
kegiatan sesuai
sesuai
lingkungan
lingkungan (Penj.
(Penj. Ps.
Ps. 4)`
4)` fungsi
fungsi kawasan
kawasan hutan
hutan sesuai
sesuai
dengan
dengan peraturan
peraturan
perundang
perundang -undangan
-undangan
(Ps.
(Ps. 47)
47)
DEFINISI
HOLDING ZONE adalah kawasan hutan yang diusulkan
perubahan peruntukan dan fungsinya, atau bukan kawasan
hutan yang diusulkan menjadi kawasan hutan dalam
penyusunan revisi perda tentang RTRW yang belum mendapat
persetujuan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
dari Menteri Kehutanan.
OUTLINE adalah delineasi batas rencana penggunaan kawasan
hutan untuk kepentingan pembangunan diluar kegiatan
kehutanan yang digambarkan pada peta rencana pola ruang
RTRW
Pada prinsipnya, holding zone dan outline menunjukkan hal
yang sama, yaitu adanya penundaan pemanfaatan ruang pada
kawasan hutan tertentu sampai dengan keluarnya keputusan
dari Menteri Kehutanan.
Pada prakteknya, holding zone digunakan untuk wilayah
provinsi yang sedang memproses perubahan peruntukan dan
fungsi kawasan hutan (belum keluar SK Menhut) atau sudah
keluar SK Menhut tetapi masih ada DPCLS, dan outline
digunakan untuk wilayah provinsi yang sudah memproses
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan (sudah
keluar SK Menhut ), namun masih terdapat beberapa usulan
yang belum diakomodir, atau terdapat usulan-usulan baru.
Penggunaan Holding Zone/Outline pada
RTRWP di Wilayah Kalimantan
KESEPAKATAN
NO PROVINSI SK MENHUT PERDA RTRWP KAWASAN
HUTAN
Km
Km
Tn
Tn
Km
Km
Tn
Tn