Anda di halaman 1dari 33

Sediaan Setengah Padat

(Lanjutan)
Retty Handayani
Universitas Garut
SEDIAAN PASTA
Definisi

Pasta merupakan sediaan setengah padat yang mengandung zat


padat dalam jumlah besar 50-60% sehingga konsistensinya kental
dan kaku. Bila dipakai akan melekat pada kulit membentuk lapisan
tebal yang bersifat melindungi, meringankan, menyejukan
permukaan yang terinfeksi.

Kegunaan :
- Antiseptik
- Perlindungan
- Penyejuk kulit
- absorben

Click icon to add picture


Karakteristik

• Tidak memberi rasa berminyak


• Daya serap lebih besar
• Tidak cocok untuk bagian tubuh yang berbulu
• Mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditujukan untuk topical
• Konsistensi lebih kental dari unguentum
• Tidak meleleh pada suhu badan
• Sebagai bahan padat : zinci oxydum, calcii
carbonas (kapur), amylum (pati), talcum
(silikat).

Click icon to add picture


Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
• Mengikat cairan secret • Lebih keras dari unguentum shg
• Tidak iritasi lokal karena tidak sukar dioles & kadang nyeri.
penetrasi • Pasta dapat merusak epidermis kulit
• Lebih melekat pada kulit dan membuat kulit kering dan iritasi
• Mempunyai daya abrasif (daya • Sukar dibersihkan
menggosok) u/ pembersih gigi Contoh : pasta lassari (anti septik),
pasta dentrifrika (penyegar gigi)

Click icon to add picture


Penggolongan Pasta

Pasta berlemak
Merupakan salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat

Pasta kering
Merupakan pasta bebas lemak mengandung 60% zat padat
(serbuk)

Pasta pendingin

Click icon to add picture


Formula Umum

R/ Zat aktif
Basis

Zat aktif
Zat aktif yang biasa digunakan adalah ZnO, Sulfur dll
Sifat zat aktif harus dapat didispersikan secara homogen pada
basis tetapi dapat lepas dengan baik dari basis dan dapat
menembus kulit untuk mencapai tujuan farmakologinya

Click icon to add picture


Basis
• Basis hidrokarbon
Vaselin (pasta zinc), Parafin cair (Pasta aluminium)
• Basis Absorpsi (Lanolin)
• Basis Air (misibel)
• Basis larut air

Zat tambahan
• Pengawet
• Antioksidan
• Emulsifier
• Penstabil

Click icon to add picture


Pembuatan Pasta

Bahan dasar yang berbentuk setengah padat dicairkan lebih dulu, baru
dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih
tercampur dan homogen.

Ada dua metode


• (1) Pencampuran
Komponen dari pasta dicampur bersama-sama hingga homogen
(2) Peleburan.
Semua atau beberapa komponen dari pasta dilebur bersama
dengan pengadukan konstan sampai mengental. Komponen-
komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada
campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan
diaduk.
Click icon to add picture
Evaluasi Pasta

• Evaluasi Fisik
Organoleptik, homogenitas,konsistensi, uji kebocoran tube,
distribusi ukuran partikel, isi minimum, pengukuran kecepatan
pelepasan zat aktif dari sediaan, uji difusi zat aktif
• Evaluasi Kimia
Penetapan kadar zat aktif, identifikasi zat aktif
• Evaluasi Biologi
Uji penetapan potensi antibiotika, ui sterilitas

Click icon to add picture


SEDIAAN GEL
Definisi

• Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari


suspensi yang dibuat dari partikel anorganik
yang kecil atau molekul organik yang  besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan. gel kadang–
kadang disebut jeli. (FI IV, hal 7)
• Umumnya diberikan secara topical atau
kadang dimasukan kedalam lubang tubuh
• Interaksi antara bahan organic dan anorganik
membentuk struktur viskositas fase kontinu

Click icon to add picture


Macam Gel Berdasarkan Pelarutnya

• Hidrogel (pelarutnya air)


Contoh : bentonit magma, gelatin

• Organogel (pelarut bukan air/pelarut organik). Contoh :


a. Plastibase (suatu polietilen dengan BM rendah yang terlarut
dalam minyak mineral dan didinginkan secara  shock cooled)
b.dispersi logam stearat dalam minyak.

• Gel yang telah padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah


diketahui sebagai xerogel. Contoh : gelatin kering, tragakan ribbons
dan acacia tears, dan sellulosa kering dan polystyrene.

Click icon to add picture


Keuntungan Kerugian
• Efek dingin pd kulit • Harus menggunakan zat aktif yang
• Jernih, elastis dan elegan larut di dalam air sehingga diperlukan
• Mudah mongering & mudah dicuci air penggunaan peningkat kelarutan
seperti surfaktan agar gel tetap jernih
• Daya lekat tinggi yang tidak
pada berbagai perubahan
menyumbat pori
temperatur, tetapi gel tersebut sangat
• Pelepasan obatnya baik mudah dicuci atau hilang ketika
• Kemampuan penyebarannya pada berkeringat
kulit baik. • Kandungan surfaktan yang tinggi
• Tidak lengket dapat menyebabkan iritasi
• Memiliki aliran pseudoplastik
tiksotropik (tgt jenis dan kadar
Gelling)

Click icon to add picture


Tipe Gel

Fasa tunggal
Makromolekulnya tersebar ke seluruh cairan sampai tidak terlihat
ada batas, dapat dibuat dari makromolekul sintetik (Carbomer),
atau gom arab (tragakan)

Sistem Dua Fasa


Masa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah. Contoh
gel AlOH, Jika fase terdispersinya besar (Magma)

Click icon to add picture


Berdasarkan Interaksi dengan Fasa Pendispersi

Gel Liofilik
Molekul organic besar dan dapat dilarutkan dengan molekul dari
fasa pendispersi, dengan pengocokan menyebabkan viskositas
menjadi encer dan memadat kembali saat didiamkan (tiksotropik)

Gel Liofobik
Terdiri dari partikel anorganik, interaksi dg pendispersinya sedikit
sekali. Untuk meningkatkan viskositas dengan cara peningkatan
konsentrasi dari medium pendispersi

Click icon to add picture


Formula Umum

R/ Zat aktif
Zat tambahan

Zat aktif
Adalah obat yang ditambahkan kedalam sediaan untuk tujuan
terapeutik.

Zat tambahan
• Gelling agent
• Chelating agent
• Pengawet
• Humectan
• enhancer

Click icon to add picture


Gelling agent
Polimer untuk membentuk gel bisa berasal dari alam (tragakan),
semi sintetik (CMC), maupun bahan sintetik seperti karbomer
(carbopol), polimer dan karboksivinil

Chelating agent
Untuk mencegah basis dan zat aktif bereaksi dengan logam berat
ct. EDTA dan Tea

Humectan
Untuk mencegah kehilangan air dan melembabkan. Ct. gliserol,
propilenglikol dan sorbitol (10-20%)
Click icon to add picture
Enhancer
Untuk mempercepat penetrasi obat kedalam target organ. Ct.
propilen glikol, alcohol, as oleat dan fatty acid

Pengawet
Karena gel banyak mengandung air maka dibutuhkan antimikroba

Click icon to add picture


Syarat Gelling Agen

• Inert
• Aman
• Tidak reaktif dengan komponen lain

Click icon to add picture


Sifat fisik gel

Daya sebar
Dipengaruhi oleh viskositas sediaan dan suhu tempat aplikasi

Viskositas
Peningkatan viskositas akan menaikan waktu retensi pada tempat
aksi tetapi akan menurunkan daya sebar.
Viskositas tergantung dari kadar surfaktan, uk partikel dan suhu

Click icon to add picture


Ketidakstabilan gel
Sineresis (mengerutnya gel jika didiamkan terlalu lama sehingga
cairan berkumpul pada permukaan gel)
Swelling (gel menyerap air sehingga volume bertambah)

Daya lekat di kulit

Click icon to add picture


Syarat Sediaan Gel

• Stabil secara fisika kimia dan mikrobiologis


• Homogen dengan konsistensi setengah padat
• Mampu melekat pada permukaan kulit tempat pemakaian
selama waktu yang layak sebelum dihilamgkan.
• Mudah dan nyaman digunakan
• Memiliki penampilan yang menarik (aseptabel)
• Tube dari jeli harus tertutup rapat bila tidak digunakan
karena cenderung kehilangan air ke udara dan akan
mengering

Click icon to add picture


Pembuatan Gel

• Mengembangkan polimer dalam pelarut yang sesuai (basis gel)


• Melarutkan bahan obat
• Melarutkan pengawet
• Mencampurkan obat dan pengawet kedalam basis gel

Click icon to add picture


Evaluasi Gel

• Organoleptik
• Homogenitas
• pH
• Viskositas
• Konsistensi
• Uji stabilitas fisik (freez and thaw 6 siklus / cycling test terjadi sineresis atau
tidak)
• Uji mekanik (sentrifugasi) 3750 rpm selama 5jam (ekivalen 1 tahun
penyimpanan)
• Penyimpanan suhu kamar, suhu rendah, suhu tinggi selama 12 minggu
• Uji pelepasan zat aktif
• Uji iritasi
• Uji daya sebar
• Uji daya lekat

Click icon to add picture


SABUN (SAPO)
Definisi

• Sabun merupakan campuran garam


natrium atau kalium dari asam lemak yang
direaksikan dengan alkali melalui proses
saponifikasi
• Umumnya sabun dapat mengurangi lapisan
pelindung kulit dan kehilangan kelembaban
kulit.
• Stratum corneum merupakan lapisan kulit
paling luar, Saat menggunakan sabun,
scrub, atau perawatan lain, stratum
corneum inilah yang dibersihkan.

Click icon to add picture


Contoh
• Sapo kalinus (sabun hijau)
• Sapo medicates (sabun obat)

Click icon to add picture


Komposisi Sabun

Terdiri dari :
a. Minyak (zaitun, cocos)
b. Alkali (Basa yg menghasilkan garam basa lemah)
- KOH (untuk sabun cair)
- NaOH (untuk sabun padat)
c. Asam lemak
Digunakan asam lemak tak jenuh (memiliki paling sedikit 1
ikatan rangkap)

Click icon to add picture


Macam Sabun

• Sabun Padat (solid)


• Sabun Cair
• Sabun Transparan

Click icon to add picture


Evaluasi Sabun

• Organoleptik
• Kadar Air
• pH
• Uji Stabilitas Busa

Click icon to add picture


Sediaan Setengah Padat Lainnya

• Cerata adalah sediaan setengah padat yang mengandung


bahan lilin yang relative banyak, yang biasanya disebar
diatas bahan seperti kain sebelum digunakan.

• Kataplasma adalah massa basah dari bahan padat yang


digunakan pada kulit yang digunakan untuk mengurangi
inflamasi dan sebagai counterirritant.

Click icon to add picture


Conclusion

• Salep
Sediaan setengah padat (konsistensi lebih padat dari krim)
• Krim (minyak + air+pulvis)
Sediaan setengah padat, dpt dicuci dan lebih lunak dari salep
(konsistensi lebih encer), untuk daerah yang teriritasi & sensitif
• Gel
Sediaan setengah padat, sangat lunak, hampir bentuk cair, digunakan
untuk mukosa,
• Pasta (Basis + pulvis)
Sediaan setengah padat dengan konsistensi lebih keras, tdk melebur
pada suhu tubuh dan mengandung padatan lebih banyak
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai