Anda di halaman 1dari 36

Teknik Pembuatan

Sediaan Farmasi
Sediaan Farmasi
Sediaan Keterangan
Serbuk Terdapat dua jenis, pulvis (tidak terbagi), dan pulveres (terbagi). Syarat
sediaan serbuk; kering homogen, halus dan mudah mengalir (free flowing).
Ukuran 10mm- 1 micron
Granul/pil/boli Pil berbentuk bulat dengan berat sekitar 100-500 mg, mengandung satu atau
lebih zat aktif. Sediaan padat bulat dengan masa< 100mg dikenal dengan
istilah granul, sedangkan yang lebih dari 500mg dikenal dengan istilah boli
(untuk hewan ternak)
Jenis sediaan Metode pembuatan Keterangan
Granulasi basah Senyawa aktif tahan air dan panas,
sifat alir jelek, dilakukan
pembuatan massa dengan
pengikat, dikeringkan lalu diayak

Tablet Granulasi kering Senyawa aktif tidak tahan panas


dan air, sifat alir jelek, dilakukan
kempa dengan bahan pengisi lalu
dihancurkan dan diayak

Kempa langsung Senyawa aktif tidak tahan panas


dan air, sifat alir baik,
kompresibilitas baik
Granulasi Basah
Granulating agent
• • Acacia mucilage up to 20%
• • Glucose up to 50%
• • Gelatin 5 – 20%
• • PVP 2 – 10%
• • Sucrose up to 70%
• • Tragacanth mucilage up to 20%
• • Water
Metode Pengeringan
Alat pengeringan Prinsip Penggunaan
Tray dryer Bekerja dengan udara panas dan panas transfer, Serbuk atau granul dengan skala kecil
yang dihasilkan dengan bantuan pemanas listrik
atau batang kumparan. Digunakan dalam keadaan
vakum dengan waktu pengeringan 10-60 jam

Fluid bed dryer Menggunakan aliran udara panas didasar wadah Cocok untuk pengeringan granulasi
dengan materi atau bahan yang akan dikeringkan. basah, penyalutan tablet, pewarnaan
Kemudian diinduksi dengan cara blower dan tablet. Fluid Bed Dryer tidak cocok
udara segar tersedot ke unit. untuk pengeringan bahan pasta dan
cairan

Spray drying Memaparkan partikel cairan (droplet) pada Cocok untuk sediaan kental seperti
semburan gas pannas dengan suhu lebih tinggi pasta
dari suhu droplet
1. Atomisasi cairan menjadi droplet halus
2. Pencampuran antara droplet dengan aliran gas
panas yang menyebabkan cairan menguap
sehingga menjadi padatan kering
3. Serbuk kering dipisahkan dari aliran gas dan
dikumpulkan
Metode Pengeringan
Alat pengeringan Prinsip Penggunaan
Freeze drying Berdasarkan proses liofilisasi Produk yang sensitive terhadap panas
1. Pembekuan: Produk yang akan dikeringkan,
sebelumnya dibekukan dulu
2. Vacuum: setelah beku, produk ditempatkan
dibawah vakum. Hal ini memungkinkan pelarut
beku dalam produk menguapkan tanpa melalui
fase air (sublimasi)
3. Panas: mempercepat sublimasi
4. Kondensasi: Kondensor dengan suhu rendah
akan menghapus pelarut yang menguap
diruang vakum dengan mengubahnya kembali
ke padat

Vacuum dryer Menghilangkan air dari suatu bahan. Pengeringan Produk yang sensitive terhadap panas
dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah atau bersifat volatil
sehingga lebih hemat energi. Waktu pengeringan
singkat
Kempa Langsung
Granulasi Kering
KAPSUL
• Formulasi= pengisi, disintegran, lubrikan, glidan
• Pembuatan=
• Penimbangan, bila perlu pengenceran
• Penghalusan bahan aktif, bila perlu pengeringan
• Pencampuran
• Pengisian (manual, semiotomatis, otomatis (vacuum dan the plate/single
capsule method)
• Penutupan cangkang (penyegelan, pengelasan, dengan pembasah cair)
UKURAN KAPSUL

No 000 00 0 1 2 3 4 5
Kapsul
Kapasitas ± 950 ± 650 ± 450 ± 300 ± 250 ± 200 ± 150 ± 100
(mg)
PENYALUTAN
• Sugar Coating
• Film Coating
• Press Coating
• Modified Release Film Coating
• Delayed Release : enteric coatings
• Melindungi lambung dari sifat iritan bahan aktif dan melindungi bahan aktif dari pH
asam . Polymers : cellulose acetate phthalate, polyvinyl acetate phthalate, acrylates
• Extended Release : sustained or controlled-release film coating
• Polymers : modified acrylates, water – insoluble celluloses (e.g. ethyl cellulose)
Cair/Liquid
Sediaan Ciri Khas

Sirup Mengandung satu atau lebih jenis obat dalam pelarut.


(digunakan peroral pada bahan aktif stabil air dan tidak ada
masalah kelarutan dalam air)

Suspensi Mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan


sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri
dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa
zat tambahan yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan
pembawa yang ditetapkan. (digunakan apabila bahan aktif tidak
larut dalam air, penambahan esipien dapat menyamarkan rasa
dan bau)
Emulsi Mengandung dua zat yang tidak tercampur, biasanya air dan
minyak, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butiran-
butiran kecil dalam cairan yang lain
Metode Pembuatan
Jenis sediaan Metode Pembuatan Keterangan
Dispersi Ditambahkan bahan oral kedalam mucilago
yang telah terbentuk, kemudian diencerkan
Suspensi
Presipitasi Zat terdispersi dilarutkan dalam pelarut
organic, dilarutkan dengan larutan
pensuspensi dalam air, terbentuk endapan
halus
Jenis sediaan Metode Pembuatan Keterangan
Suhu Pencampuran zat terlarut dengan bantuan
suhu
Larutan Mekanik Pencampuran zat terlarut dengan bantuan
mekanik (pengadukan, atau penggerusan
menjadi metode lebih kecil)
Suspensi
• Dipilih pada sediaan peroral cair, dengan bahan aktif tidak larut air, dengan
penambahan esipien dapat menghilangkan rasa dan bau yang tidak enak
• Suspensi kering merupakan pilihan untuk obat yang tidak stabil dalam air, perlu
diperhatikan moisture contentnya.
• Cara Kering
• Bahan obat yang telah halus dicampurkan dengan bahan pensuspensi baru kemudian air
ditambahkan dan diaduk sampai homogen

• Cara basah
• Dilakukan pembuatan mucilago terlebih dahulu
Sediaan suspense terflokulasi dan terdeflokulasi
Deflokulasi Flokulasi
Partikel berada dalam suspensi dalam Partikel membentuk agregat bebas
wujud yang memisah
Laju pengendapan lambat Laju pengendapan tinggi
Endapan terbentuk lama Endapan terbentuk cepat
Endapan susah didispersikan kembali Endapan mudah didispersikan kembali
Suspensi penampilan menarik karena Suspensi menjadi keruh dan supernatant
tersuspensi untuk waktu lama jernih
supernatannya juga keruh bahkan ketika
pengendapan terjadi
Contoh: Obat batuk Jamu
Obat mag (milanta) Antibiotik (serbuk yang dilarutkan dengan
penambahan air)
Laju Sedimentasi
EMULSI
• Pada sediaan peroral yang berupa minyak dan aqueous bersama/ larut terhadap
minyak, menutupi rasa tidak enak pada fasa minyak, untuk meningkatkan
absorbsi obat tertentu. Dapat digunakan untuk sediaan parenteral seperti nutrisi
minyak berkalori tinggi dan vitamin larut lemak
• Pada penggunaan eksternal digunakan dalam bentuk krim dan lotion
• Berdasarkan Penggunaan= internal dan eksternal
• Berdasarkan Fasa terdispersi=
• o/w (dapat campur air, dapat dicuci air, dapat menyerap air, tidak oklusif, tidak
berminyak, digunakan pada sediaan topikal dengan bahan aktif larut lemak)
• w/o ( berketerbalikan dengan w/o)
• Amfilik (tidak terdapat batas jelas antara fasa terdispers dan fasa pendispersI
Metode Pembuatan
Jenis sediaan Metode Pembuatan Keterangan
Gom basah Membuat mucilago yang kental dengan
sedikit air dan fase minyak demi sedikit
(digunakan terutama jika emulgator
merupakan cairan/ yang harus dilarutkan
terlebih dahulu)
Emulsi Gom kering 4:2:1 (minyak, air, gom), dicampur kemudian
ditambahkan sisa air dan bahan lainnya (jika
terdapat komponen alcohol, maka diberikan
terakhir)
HLB Berhubungan dengan sifat-sifat molekul
surfaktan mengenal sifat relative dari
keseimbangan HLB
ELIKSIR
• Dipilih apabila sediaan memiliki tidak larut air dan larut pada alkohol, akan
tetapi perlu dipikirkan besar kelarutannya, sebab pada tiap sediaan ada batas
kadar alkohol
• Kosolven= etanol, propilenglikol, gliserol/gliserin
• Alkoholic Elixir & Non alkoholic elixir
• Teknik pembuatan umumnya sama dengan larutan
• Contoh Perhitungan Kosolven
• Misal= PCT 125mg/5 mL (1,5 g/ 60 mL), data kelarutan di air 1ː70, dalam alkohol 1ː7,
dalam propilenglikol 1ː9 dan dalam gliserin 1ː40. konsentrasi ethanol yang diinginkan
10%
• alkohol= 10% x 60 mL= 6 mL, melarutkan PCT= 6/7 x 1 g= 0,857 g
• PCT belum larut= 1,5 g – 0,857 g= 0,643 g
• Untuk dilarutkan dengan propilenglikol= 0,643 g/1 g x 9 mL= 5,785 mL
Sediaan Ciri Khas
Salep Fase minyak lebih besar, basis anhidrat, memungkinkan penetrasi optimal.
Ketika digunakan serasa lebih berminyak dibanding krim,
Krim Krim o/w, w/o, sediaan opaque (tidak tembus cahaya). Kadar padatan lebih 
rendah dibanding pasta.

Pasta Kandungan zat padat > 70%, basis yang digunakan anhidrat atau larut air. M
emiliki sifat adsorben yang tinggi biasa digunakan sebagai lapisan kulit yang 
rusak. Lebih tahan air.
Gel  Komposisi air > 70%, transparan, basis hidrofilik/hidrofobik. Penetrasi yang 
tinggi, mudah dicuci dengan air
Supposutoria Sediaan padat yang dapat meleleh pada suhu tubuh, basis yang digunakan y
ang memiliki titik lebur disuhu tubuh, dan tidak meleleh disuhu ruang
Metode Pembuatan
Jenis Sediaan Metode Pembuatan Keterangan
Metode Pelelehan Zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan
Bersama dan diaduk sampai membentuk fase
homogen
Metode triturasi Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit
basis yang akan dipakai atau dengan salah satu
zat pembantu, kemudian ditambahkan sisa
basis
Salep
Metode peleburan Dibuat dalam cawan porselen, salep yang
mengandung air tidak ikut dilelehkan, diambil
bagian lemaknya, kemudian air ditambahkan
terakhir
Metode pelarutan air Bila masa salep mengandung air dan obatnya
dapat larut dalam air yang tersedia, maka
obatnya dilarutkan dulu dalam air dan
dicampur dengan basis salep yang dapat
menyerap air
BASIS SALAP
•4 kategori

ABSORPTION BASES
(NON-EMULSIFIED &
HYDROCARBON BASES
WATER IN OIL
EMULSION)

WATER-MISCIBLE WATER-SOLUBLE
BASES BASES
HYDROCARBON BASES
CAMPURAN DGN
TUNGGAL
MINYAK NABATI

• Hidrofobik
• Tdk campur air
• Anhydrous
• Tdk diserap kulit
• Mampu menahan air & meningkatkan hidrasi kulit
• Sulit dicuci dgn air  kurang disukai
HYDROCARBON BASES
VASELIN PARAFFIN PADAT PARAFFIN CAIR
Hasil pemurnian petroleum Hasil pemurnian petroleum Hasil pemurnian petroleum

Campuran hidrokarbon ½ padat Campuran hidrokarbon padat Campuran hidrokarbon cair

Tidak berasa & tdk berbau Tidak berbau, berlemak Nyaris tdk berbau minyak
Meleleh pd suhu 38-56oC Meleleh pd suhu 50-57oC
Berwarna kuning  vas.flavum Pengeras basis salap; > viskositas Memperlunak massa,
krim mengurangi viskositas krim
Berwarna putih  vas. Album, tdk Tdk Berwarna ; jernih Tdk Berwarna ; transparan
digunakan pd salep mata
ABSORBTION BASES
NON-EMULSIFIED ABSORBTION WOOL FAT (Adeps Lanae), ABSORBTION BASES W/O
BASES (ANHYDROUS ABS BASES) BEESWAX (Cera Alba/Flava) EMULSIONS
CHOLESTEROL
Basis lemak, anhidrous Basis lemak; mengandung air

Mampu menyerap air dan larutan Mampu menyerap air s/d Beberapa mampu menyerap
aqueous  emulsi o/w 50%bobot tambahan air

Mampu menahan air, Memfasilitasi penyerapan air pd Mudah dioleskan ke kulit,


meningkatkan hidrasi kulit, >> basis hidrokarbon mampu menahan air &
fungsi emollient meningkatkan hidrasi kulit
(emollient)
Dibuat dari bahan sterol

Contoh : unguentum simplex, Bees wax (myricil palmitate & Contoh : lanolin, hydrous wool
white ointment USP, simple sdkt sterol) & cholesterol fat ointment, cold cream
oinment BP meningkatkan dy serap air basis
salap hidrokarbon
Water Miscible Bases (Washable Bases,
Water-Removable Bases)
• Berupa krim yg tidak berlemak
• Tidak larut dalam air
• Mudah diencerkan dan dicuci dgn air
• Formula standar : hydrophilic ointment USP,
emulsifying ointment (anionic), vetrimide emulsifying
ointment (cationic), & cetomacrogol emulsifying
ointment BP (non-ionic)
Water Soluble Bases
• Komponen Utama : kombinasi polyethilenglicol
(macrogol, carbowax) dalam berbagai konsistensi
• PEG 400-100  cair
• PEG 1200-1500  lunak
• PEG ≥ 4000  padat
• Nontoxic, non-iritant, hidrofilik, umumnya anhydrous,
mudah dicuci dgn air, tdk berlemak, tdk memiliki daya
emollient
Metode Pembuatan
Jenis Sediaan Metode Pembuatan Keterangan
Metode tanpa pemanasan Campur bahan pada keadaan dingin, sehingga
terdispersi dan homogen
Metode dengan pemanasan Mencampur beberapa bagian kedalam air
Gel panas (mengembangkan), kemudian diaduk
homogen, ditambahkan komponen lain,
perlahan tidak boleh terbentuk gelembung
udara

Jenis Sediaan Metode Pembuatan Keterangan


Manual Untuk preparasi dalam jumlah sedikit
Kompresi Menggunakan alat kompresi, untuk preparasi
jumlah lebih banyak
Supposutoria
Penuangan Menggunakan cetakan krom/ nikel
Mesin otomatis Preparasi sediaan 3500-6000
Metode Pembuatan Krim
•Prinsip Pembuatan Krim=
• Penggunaan surfaktan dihitung melalui HLB
• Pemilihan fase minyak dan fase air
• Fase minyak dipanaskan danfase air dilarutkan dalam air panas
• Kedua fase dituang kedalam mortir panas sambil dilakukan pengadukan
• Bahan obat yang tidak tahan panas dimasukkan sedikit demi sedikit kedalam
basisi krim
Jenis Sediaan Metode Pembuatan Keterangan
Pasta Metode Pencampuran Komponen dicampur Bersama, hingga
homogen
SUPPOSITORIA
• Penggunaan melalui rectal untuk efek sitemik maupun lokal. Bisa digunakan pada
pasien yang susah menelan.
• Basis lemak (lemak sintetik padat, oleum cacao) dan basis larut air (campuran
PEG)
• Pelepasan efektif dari basis dapat dicapai jika obat larut lemak/minyak
diformulasikan dalam basis tercampur air, sedangkan obat larut air dalam basis
lemak.
• Teknik pembuatan=
• Ditimbang
• Cetakan dibersihkan dan dibahasai dengan pelicin bila perlu
• Basis dileburkan
• Obat diinkorporasikan dan kemudian diisikan pada cetakan kemudian didinginkan
Displacement Value Suppositoria
• DV/ bilangan pengganti (bp)= jumlah bagian berat obat yang menggantikan suatu
bagian berat basis suppositoria
• Contoh aplikasi perhitungan=
• Untuk pembuatan 8 supositoria yg masing-masing mengandung 300 mg obat
dengan bilangan pengganti = 3, menggunakan cetakan dengan bobot
supositoria 1 g per cetakan.
• Jumlah total obat : 8 x 300 mg = 2,4 g
• Jumlah ini akan mengganti 2,4/3 = 0,8 g basis
• Jadi jumlah basis yg diperlukan :
8 supositoria x 1 g (berat per supositoria) = 8 g
8 g – 0,8 g = 7,2 g
Mekanisme Pencampuran
Mekanisme pencampuran Deskripsi
Konveksi (convection) Terjadi ketika ada transfer kelompok relative besar pada partikel dari satu bagian pada dasar
serbuk kepada yang lainnya, yang mungkin terjadi ketika pisau mixer atay pedal bergerak
melalui campuran. Jenis pencampuran ini memberikan kontribusi terutama untuk
pencampuran makroskopik pada campuran serbuk dan cenderung menghasilkan kadar yang
besar pada pencampuran yang cukup cepat. Namun, pencampuran tidak terjadi dalam
kelompok partikel yang bergerak Bersama-sama sebagai satu unit, sehingga untuk mencapai
random-mix dibutuhkan perpanjangan waktu pencampuran

Geser (shear) Terjadi bila lapisan bahan bergerak/mengalir diatas lapisan yang lain. Hal ini mungkin
disebabkan karena penghilangan massa oleh pencampuran konvektif yang membuat shear
tidak stabil, yang menyebabkan dasar serbuk hancur. Hal ini juga dapat terjadi pada high-
shear mixer atau tumbling mixer, dimana aksi mixer menyebabkan gradien kecepatan dalam
dasar serbuk, maka shear terjadi daari satu lapisan dari yang lain. Selama shear mixing, gaya
geser terbentuk dalam massa bahan dengan menggunakan agitator arm atau blast of air

Difusi (diffusion) Untuk mencapai random-mix yang benar, dibutuhkan gerakan partikel individu. Hal ini dapat
terjadi dengan pencampuran difusi. Ketika dasar serbuk dipaksa untuk mengalir, maka akan
terjadi pelebaran/pembesaran, yaitu volume yang ditempati oleh dasar serbuk akan
meningkat. Hal ini terjadi karena partikel serbuk akan berkurang secara cepat dan ada
peningkatan pada ruang udara atau kekosongan/rongga diantara mereka. Dalam keadaan ini
ada potensi partikel untuk jatuh dibawah gravitasi, melalui rongga yang telah dibuat.
Jenis Campuran
Jenis Campuran Deskripsi
Campuran positif Terbentuk ketika dua atau lebih gas atau cairan
misibel dicampur Bersama-sama melalui proses
difusi
Campuran negative Terbentuk ketika padatan tidak terlarut dicampur
dengan pembawa untuk membentuk suatu
suspense atau ketika dua cairan tidak saling larut
yang dicampur untuk membentuk emulsi

Campuran netral Seperti salep, pasta, dan serbuk tercampur.


Produk tersebut statis dan tidak memiliki
kecenderungan bercampur secara spontan tetapi
sekali tercampur, mereka tidak akan terpisah
dengan mudah
Sumber: Bhatt and Agrawal, Pharmaceutical Engineering, 2007
x 100%

Anda mungkin juga menyukai