Anda di halaman 1dari 7

Edukasi

 untuk gangguan skizoafektif dilakukan pada pasien dan keluarganya dengan tujuan
meningkatkan kepatuhan terapi dan mencegah relaps.
 Edukasi yang diberikan terhadap pasien skizoafektif lebih cenderung kepencegahan
sekunder, dengan tujuan mencegah relaps dan perbaikan fungsi sosial pasien.
 Edukasi mengenai gejala dan terapi yang diberikan pada pasien-pasien dengan geja
psikotik. Edukasi dilaporkan bisa meningkatkan pengetahuan pasien dan keluargan
serta membantu koping yang lebih baik pada masa-masa awal sakit.
 Keluarga pasien diajarkan mengenai tanda dan gejala dari gangguan skizoafektif, s
cara-cara untuk menghadapi pasien. Outcome yang diharapkan adalah ekspresi em
keluarga yang lebih baik dan peningkatan kepatuhan terapi pada pasien.
 Gangguan skizoafektif umumnya dipicu oleh adanya stressor dan kekambuhan jug
seringkali disebabkan ketidakmampuan individu untuk mengatasi stressor. Untuk
mengatasi hal ini,keluarga mengajarkan pasien metode-metode untuk relaksasi dan
manajemen stress.
 Kembali melakukan aktivitas fisik dan sosial untuk mengatasi stress
 asien dengan gangguan skizoafektif mengalami peningkatan risiko untuk melakuka
bunuh diri. Karena itu pasien dan keluarganya diajarkan cara untuk mengenali tand
tanda dan segera mencari pertolongan medis bila tanda-tanda ini ditemukan.
  Bossema ER, de Haar CAJ, Westerhuis W, Beenackers BPF, Blom BCEM, Appels
et al. Psychoeducation for patients with a psychotic disorder: effects on knowledge
coping. Prim Care Companion CNS Disord 2011;13.
 Marchira CR, Supriyanto I, Subandi S, Good MJD, Good BJ. Brief interactive
psychoeducation for caregivers of patients with early phase psychosis in Yogyakart
Indonesia. Early Interv Psychiatry 2017

Anda mungkin juga menyukai