Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI KEUANGAN

DAERAH
1. INTAN ZAINMAR (1901036156)
2. NUR AINA (1901036166)
3. ALBERT HONGGARA (1901036173)
4. NUR MEIDYLLA HERINA PUTRI (1901036175)
5. NUR SARI ASTUTI (1901036183)
6. NUR FITRIYANI (1901036187)
7. ANITA MUHTADINA (1901036197)
8. DEVI TIA JUWITA (1901036199)
SELUK BELUK AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH
Pengertian

Akuntansi keuangan daerah merupakan suatu proses pengidentifikasian,


pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas
pemerintah daerah (kabupaten, kota, atau provinsi) yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak
eksternal entitas pemerintah daerah.
Pihak-pihak eksternal entitas pemda yang memerlukan informasi yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan daerah tersebut antara lain adalah : Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), Badan Pengawas Keuangan, Investor, kreditur, dan donator, Analisis
ekonomi dan pemerhati pemda, Rakyat, Pemda lain, Pemerintah pusat yang
seluruhnya berada dalam lingkungan akuntansi keuangan daerah.
Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
Sistem akuntansi pemerintahan daerah menurut permendagri nomor 13 tahun 2006 pasal
232 ayat (3) meliputi serangkaian prosedur, mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan atas transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara
manual atau menggunakan aplikasi komputer. Untuk menyelenggarakan akuntansi pemerintah
daerah, kepala daerah menetapkan sistem akuntansi pemerintahan daerah dengan mengacu
pada peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah, disusun dengan
berpedoman pada prinsip pengendalian intern dan standar akuntansi pemerintahan.
Dalam sistem akuntansi pemerintahan ditetapakan entitas pelaporan dan entitas akuntansi yang
menyelenggarakan sistem akuntansi pemerintahan daerah. Sistem akuntansi pemerintahan
daerah dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah  (PPKD) pada Satuan Kerja
Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) dan Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Prosedur Akuntansi
1. Prosedur Penerimaan Kas
Serangkaian proses mulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggujawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan penerimaan kas
pada SKPD atau SKPKD yang dilaksanakan secara manual maupun komputerisasi
• Pelaksana • Laporan yang dihasilkan
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD
Tingkat SKPD : Laporan Realisasi
Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh SKPKD-
Anggaran (LRA), Neraca, Catatan
Fungsi Akuntansi
Atas Laporan Keuangan (CALK).
• Dokumen
Surat keterangan pajak daerah, surat
Tingkat SKPKD : laporan realisasi
keterangan retribusi daerah (SKRD), surat tanda
aggaran (LRA), neraca, laporan
bukti penermaan (STBP), surat tanda setoran
arus kas, dan catatan atas laporan
(STS), bukti transfer, nota kredit bank
keuangan (CALK).
• Catatan
Buku jurnal penerimaan kas, Buku besar, Buku
besar pembantu.
2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas 3. Prosedur Akuntansi Selain Kas
• Pelaksana • Pelaksana
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK- Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD.
SKPD. Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh fungsi
fungsi akuntansi pada SKPKD. akuntansi pada SKPKD.
• Dokumen • Dokumen
Surat Penyediaan Dana (SPD), Bukti Bukti memorial, Surat pengiriman barang,
transfer, SP2D, Nota debit bank Surat keputusan mutasi barang.
• Catatan • Catatan
Buku jurnal pengeluaran kas, Buku besar, Buku jurnal umum, Buku besar, Buku besar
Buku besar pembantu pembantu.
• Laporan yang dihasilkan • Laporan yang dihasilkan
Tingkat SKPD : Laporan Realisasi Tingkat SKPD : Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran (LRA), Neraca, Catatan Atas (LRA), Neraca, Catatan Atas Laporan
Laporan Keuangan (CALK). Keuangan (CALK).
Tingkat SKPKD : laporan realisasi aggaran Tingkat SKPKD : laporan realisasi aggaran
(LRA), neraca, laporan arus kas, dan (LRA), neraca, laporan arus kas, dan catatan
catatan atas laporan keuangan (CALK). atas laporan keuangan (CALK).
4. Prosedur Akuntansi Aset
• Pelaksana
Tingkat SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD. Tingkat SKPKD dilaksanakan oleh fungsi
akuntansi pada SKPKD
• Dokumen
Bukti Memorial, Surat pengiriman barang, Surat keputusan mutasi barang.
• Catatan
buku jurnal umum, buku besar, buku besar pembantu
• Laporan yang dihasilkan
Tingkat SKPD : Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK).
Tingkat SKPKD : laporan realisasi aggaran (LRA), neraca, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan (CALK).
Siklus Akuntansi Keuangan Daerah
Siklus akuntansi keuangan daerah dimulai dari analisis transaksi dari bukti transaksi yang
ada sampai dengan pelaporan keuangan daerah. Siklus Akuntansi Keuangan Daerah
sejatinya sama dengan Siklus Akuntansi pada umumnya. Perbedaannya terdapat di
langkah atau alurnya. Pada Akuntansi Keuangan Daerah, setelah penyusunan Neraca
Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP) dapat langsung dibuatkan Laporan Perhitungan APBD.
Namun, untuk alasan kemudahan pembuatan laporan, setelah NSSP dibuat maka akan
ditutup oleh Jurnal Penutup dan akan langsung dibuatkan Laporan Arus Kas, Laporan
Perubahan Modal (R/K Pemda) dan Neraca.

Siklus Akuntansi Keuangan Daerah


 Kelompok Belanja Tidak Langsung
Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
 Kelompok Belanja Langsung
Kelompok belanja langsung, belanja yang dianggarkan secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan
Tahap-Tahap Siklus Akuntansi Keuangan Daerah

 Analisis transaksi dari bukti transaksi yang ada


 Pengesahan dan pembuatan bukti pembukuan (voucher)
 Pencatatan (entri) dalam Buku Jurnal
 Posting ke Buku Besar dan Buku Besar Pembantu
 Penyesuaian akun melalui Daftar Saldo
 Penyusunan Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan
Catatanatas Laporan Keuangan.  
CATATAN AKUNTANSI
CATATAN AKUNTANSI
Catatan akuntansi adalah catatan transaksi yang terjadi pada pemerintah daerah.
Pencatatan dilakukan dengan sistem double entry berdasarkan basis kas
Modifikasian. Sistem double entry merupakan sistem pembukuan berpasangan,
suatu transaksi akan dicatat dua kali yaitu pada sisi debet dan kredit, dimana
setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi.

AKTIVA+BELANJA = UTANG+EKUITAS DANA+PENDAPATAN


DASAR AKUNTANSI

Basis kas ( cash basis ) Basis akrual ( acrual basis )


menetapkan pengukuran adalah dasar akuntansi yang
atau pencatatan  transaksi mengakui transaksi dan
ekonomi hanya dilakukan peristiwa lainnya pada saat
apabila transaksi tersebut transaksi dan peristiwa tersebut
menimbulkan perubahan terjadi ( dan bukan hanya
pada kas. pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar ).
DASAR AKUNTANSI

Basis kas modifikasian. Transaksi Basis akrual modifikasian (modified


penerimaan atau pengeluaran kas accrual basis) mencatat transaksi
dibukukan ( dicatat atau dijurnal ) dengan menggunakan basis kas
pada saat uang diterima atau untuk transaksi-transaksi tertentu
dibayar ( dasar kas ). Pada akhir dan menggunakan basis akrual
periode dilakukan penyesuaian untuk sebagian besar transaksi.
untuk mengakui transaksi dan
kejadian  dalam  periode berjalan
meskipun pengeluaran atau
penerimaan kas dari transaksi dan
kejadian dimaksud belum terealisasi.
LANGKAH-LANGKAH
PRAKTIK KEUANGAN
DAERAH
LANGKAH-LANGKAH
PENCATATAN
1. Transaksi pemerintah daerah
Transaksi yang terjadi dan diikuti oleh bukti-bukti yang sah
2. Pencatatan dalam jurnal
3. Peringkasan (posting ke buku besar)
4. Perincian ke dalam buku pembantu
5. Laporan keuangan
PENCATATAN
DALAM JURNAL

Jurnal penerimaan kas

Jurnal pengeluaran kas

Jurnal umum
JURNAL
PENERIMAAN KAS
Transaksi atau kejadian yang mengakibatkan penerimaan kas
umumnya berupa:
 Penerimaan kas dari pendapatan asli daerah
 Penerimaan kas dari penerimaan dana perimbangan
 Penerimaan kas dari lain-lain pendapatan yang sah
 Penerimaan kas dari pinjaman
 Penerimaan kas dari tagihan piutang
JURNAL
PENGELUARAN KAS
Transaksi atau kejadian yang mengakibatkan penerimaan kas
antara lain:
 Pengeluaran kas untuk belanja administrasi umum
 Pengeluaran kas untuk belanja operasi
 Pengeluaran kas untuk belanja modal aparatur
 Pengeluaran kas untuk belanja modal publik
 Pengeluaran kas untuk belanja transfer
 Pengeluaran kas untuk belanja tidak tersangka
 Pengeluaran kas untuk pembayaran hutang pokok
 Pengeluaran kas untuk penyertaan modal
JURNAL UMUM

Dana yang dicatat dalam buku jurnal ini minimal adalah:


 Tanggal transaksi atau kejadian keuangan
 Kode rekening
 Uraian
 Jumlah debet
 Jumlah kredit
PERINGKASAN

Macam-macam buku besar antara lain


 Buku besar pendapatan
 Buku besar belanja
 Buku besar pembiayaan
 Buku besar aktiva
 Buku besar utang
 Buku besar ekuitas dana
BUKU PEMBANTU

Rekening-rekening yang terdapat dalam buku besar dapat dibedakan


atas rekening yang tidak membutuhkan perincian dan rekening yang
butuh perincian. Untuk rekening yang memerlukan perincian lebih
lanjut dan dicatat dalam buku pembantu

Anda mungkin juga menyukai