Anda di halaman 1dari 13

Tatalaksana

ANTIBIOTIK
Metil prednisolon 2 x 4mg/hari
Doksisiklin 2 x 100 mg/hari
Gel klindamisin fosfat 1,2% 2x1

HORMONAL
Dari bagian Obsgyn untuk Noretisteron 5mg/hari
mengatasi amenorea
sekunder
Siproteron asetat 2mg +
etinilestradiol 35 μg selama 14 hari.
Doksisiklin 100 mg
Gel klindamisin fosfat 1,2% dilanjutkan
terapi hormonal penurunan jumlah lesi acne
(50 lesi komedo, 15 lesi pustul, 5 lesi nodus = 70 lesi)

2 minggu 2 bulan

Setelah 2 minggu pengobatan bercak


kemerahan yang gatal mereda, lesi jerawat
mengalami sedikit perbaikan.
Setelah 2 minggu
Setelah 12 bulan
Terapi lokal
• Cleansing  dianjurkan 2x/hari dan diikuti dengan penggunaan terapi
acne
• Pengobatan topical
1. Retinoid  comedolytic dan antiinflamasi
a) adapalene memiliki efficacy paling tinggi
b) tazarotone digunakan untuk punggung & dada, tidak disarankan untuk ibu
hamil
2. Benzoyl peroxide  antimicroba agent; ES: iritasi kulit & kulit kering
3. Antibiotik topical
a) eritromisin & klindamisin; kombinasi dengan benzoyl peroxide.
b) Topical dapsone 5%  memiliki efek yang lebih tinggi untuk
antiinflamasinya
4. Asam salisilat  comedolytic  less efficacy daripada retinoid
5. Asam azeleat  antimicroba agent dan comedolytic serta bisa
menurunkan hiperpigmentasi pada postinflamasi
6. Sulfur  antimicroba dan menghambat pembentukan asam lemak
bebas
7. Resorsinol  antimicroba agent
8. Sodium sulphonamide  antimicroba agent
Pengobatan sistemik
• Antibakterial sistemik
1. Tetrasiklin  menurunkan asam lemak bebas  500 – 1000mg
/hari  minum saat perut kosong (1 -2 jam sebelum makan) ES:
gangguan pencernaan, ES yang jarang : hepatotoxic. Tidak boleh
digunakan untuk ibu hamil
2. Doksisiklin (derivate tetrasiklin) 50 – 100 mg  2x/hari. ES:
fotosensitivitas dan gangguan pencernaan
3. Minosiklin (derivate tetrasiklin) 100 – 200 mg/ hari. ES: blue-black
pigmentation, vertigo, atau hepatitis dan SLE (jarang)
• Macrolide: resistensi eritromisin  azitromisin 250 – 500 mg oral 3x/
minggu; ES: gangguan pencernaan dan diare
• Trimethoprim – Sulfamethoxazole : digunakan untuk severe acne yang
tidak respon terhadap antibiotic
• Cephalexin: generasi pertama sefalosporin  antiinflamasi dan
antimicroba agent
• Klindamisin  jarang digunakan karena resiko colitis
• Dapsone  50 – 100 mg / hari selama 3 bulan
Resistensi antibiotik
• Tidak respon terhadap pengobatan selama 6 minggu
• Resistensi antibiotik paling sering terjadi pada eritromisin dan paling
jarang terjadi pada tetrasiklin, doksisiklin, monosiklin.
• Untuk mencegah resistensi:
1. Hindari penggunaan monoterapi antibiotic
2. Pembatasan penggunaan antibiotik oral jangka panjang (disarankan
penggunaan 3-6 bulan)
3. Kombinasi dengan penggunaan benzoyl peroxide

Anda mungkin juga menyukai