Anda di halaman 1dari 16

ISO ( International Standart Organisation)

Adalah kepekaan film atau sensor terhadap cahaya yang terekam.


Light meter
Multi exposure
Pemotretan yang
dilakukan dalam satu
frame lebih dari dua
objek.
Zooming
Pemotretan yang
dilakukan dengan cara
menggerakkan lensa ke
kanan dan kekiri atau
maju dan mundur pada
objek yang akan difoto.

Kecepatan yang
digunakan rendah.
Siluet

Adalah Pemotretan yang


dilakukan dengan menggunakan
diafragma angka besar, tetapi
kecepatan dinaikkan. Cara
pemotretannya yaitu objek
membelakangi cahaya matahari,
dan detail ditampilkan.
METERING
Metering pada kamera bertujuan untuk menghasilkan exposure yang
tepat sehingga gelap terangnya foto bisa seimbang antara area gelap
(shadow), area tengah/grey/abu-abu (midtone) dan area terang
(highlight). Jangan sampai hasil foto yang dihasilkan menjadi terlalu
gelap (under-exposure) atau terlalu terang (over-exposure).

Proses metering langsung dilakukan oleh kamera dengan menganalisa


intensitas cahaya yang mengenai beberapa bagian pada sensor
tersebut.
Mode evaluative Metering / matrix metering ini adalah mode yang sering
digunakan oleh kebanyakan orang. Kamera akan menentukan exposure
berdasarkan rata-rata pengukuran cahaya di semua bidang foto.

Semua data dari masing-masing sensor kemudian diolah/dirata-rata


oleh kamera yang kemudian menjadi dasar penentuan exposure.

Situasi pemotretan baik indoor maupun outdoor, mode ini dianggap bisa
diandalkan karena kamera memperhitungkan seluruh bidang foto. Namun mode
ini kurang begitu tepat digunakan pada kondisi tertentu misalnya foto landscape
yang memiliki elemen langit terang yang dominan dan berkontras tinggi.
Mode Centre Weighted Metering mengandalkan pengukuran dari
banyak area sensor, namun lebih memprioritaskan pengukuran pada
bidang tengah foto, kurang lebih sekitar 75% dari bidang foto dan tidak
terlalu memperhitungkan pengukuran cahaya di luar area tersebut itu.

Mode ini cocok untuk potret wajah atau kebutuhan lain yang memang
memprioritaskan exposure yang tepat pada bagian tengah foto tersebut,
sedangkan area di luarnya sedikit diabaikan/dibiarkan agak terang
maupun agak gelap.
Mode partial metering hanya mengukur sebagian dari bidang foto, kurang lebih
sekitar 15%. Bidang yang berada diluar lingkaran parsial akan diabaikan oleh
kamera. Mode ini sering digunakan untuk mengatasi cahaya yang lebih terang
dari arah belakang obyek foto (backlight). Akan tetapi perlu diingat bahwa latar
belakang obyek foto menjadi terlalu terang.

Memang jika kita menggunakan mode evaluative/matrix atau center-weighted


metering saat menghadapi kondisi dan situasi seperti ini, foto akan
menghasilkan obyek yang siluet, tetapi kita bisa menggunakan flash dengan
teknik fill-in untuk mengatasi masalah siluet tersebut pada saat pemotretan.
Mode spot metering hanya mengukur cahaya pada bidang spot / titik
kecil, kurang lebih sekitar 5% dari bidang foto, dan bisa dikatakan
mengabaikan 95% area selain titik tersebut.
Spot / titik kecil tersebut harus diarahkan tepat pada obyek yang akan
diukur/difoto. Jika penempatan spot tersebut melenceng dari target
obyek yang akan difoto, maka hasilnya akan berbeda. Tidak semua
kamera digital menyediakan mode spot metering ini. Mode ini berguna
untuk memotret di tempat yang pencahayaannya cukup kompleks.
Nikon vs Canon
Mode

Anda mungkin juga menyukai