Anda di halaman 1dari 17

PERSPEKTIF PADA

PENDIDIKAN
MATEMATIKA
DISUSUN OLEH:
M. BAGUS AL BASYARI (4101418065)
ILHAM PERDANA SEPTIAWAN (4101418066)
AMALIA FITRIANI (4101418068)
M. SYAIFUDIN ALAMSYAH (4101418069)
MASALAH KLASIK PENDIDIKAN MATEMATIKA

• Sudah menjadi masalah klasik bahwa matematika dikenal sebagai mata pelajaran tersulit
di sekolah. Para siswa merasa takut pada matematika terutama karena selama
pembelajaran matematika mereka mengalami aktivitas belajar yang kurang
menyenangkan. Selain itu, banyak siswa yang menganggap belajar matematika tidak ada
gunanya.
Adanya permasalahan tersebut menyebabkan pendidikan matematika di sekolah kurang
memberikan dukungan yang berarti bagi pendidikan anak secara keseluruhan, diantaranya:

• Pengembangan keterampilan berpikir


Sering diabaikannya peningkatkan keterampilan berpikir kreatif atau keterampilan pemecahan masalah yang
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

• Pembentukan sikap
Pembelajaran matematika di sekolah belum berhasil meningkatkan sikap menghargai matematika sebagai ilmu
yang diperlukan bagi manusia, khususnya bagi siswa itu sendiri.

• Perkembangan kepribadian
Pembelajaran matematika di sekolah belum mampu mengembangkan kepribadian siswa sehingga dapat menjadi
individu yang dapat mengambil keputusan terbaik untuk dirinya sendiri, jujur, dan berani bertanggung jawab
terhadap setiap orang.
MENGAPA ITU TERJADI?

• Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah paradigma pembelajaran matematika


saat ini juga tidak mendukung. Kurikulum baru, akan memberikan hasil yang sama
dengan kurikulum lainnya jika tidak dijaga oleh paradigma pembelajaran yang tepat
dan tidak ditangani oleh guru yang profesional dan inovatif. Mereka adalah guru
yang tidak alergi dan tidak skeptis terhadap perkembangan dan perbaikan, termasuk
perbaikan paradigma pembelajaran matematika
PARADIGMA BARU TENTANG BAGAIMANA
SISWA BELAJAR
Berkaitan dengan tuntutan dan harapan pendidikan matematika, Sumarmo (2002:2)
mengatakan bahwa pendidikan matematika pada hakekatnya memiliki dua arah dalam
pengembangannya yaitu memenuhi kebutuhan masa kini dan masa mendatang.
Paradigma baru pendidikan lebih menekankan pada siswa sebagai manusia yang memiliki
potensi untuk belajar serta berkembang.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI LEARNING TRAJECTORY

Learning Trajectory adalah alur berpikir siswa tentang matematika , perkembangan, dan
bentuknya.
Setiap siswa memiliki karakter dan potensi masing-masing dalam memikirkan matematika,
maka learning trajectory bersifat personal dan konstektual.
Learning trajectory siswa dipengaruhi oleh asumsi dasar tentang hakekat dan kompetensi
matematika sekolah, baik dalam kompetensi konten matematika maupun proses
matematika.
HAKIKAT PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL

• Pembelajaran konstektual melibatkan Model Pembelajaran yang bisa diterapkan dalam


tujuh komponen utama pembelajaran pembelajaran konstektual yaitu:

yaitu : • Pembelajaran langsung


• Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)
• Konstruktivisme, menemukan,
bertanya,masyarakat belajar, pemodelan, • Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.
• Pembelajaran Problem Terbuka (Open Ended)
• Model SAVI (Somatic, Auditory, Visuality,
Intellectuality)
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

Definisi: Pengajaran matematika dengan pendekatan


realistis meliputi aspek berikut :
Pendidikan Matematika Realistik
• Memulai pelajaran dengan mengajukan
dikembangkan berdasarkan pemikiran masalah yang “riil” bagi siswa sesuai dengan
Hans Freudenthal yang berpendapat bahwa pengalaman dan tingkat pengetahuannya.
matematika merupakan aktivitas manusia • Permasalahan yang diberikan diarahkan
yang harus dikaitkan dengan realitas. sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran
• Pembelajaran berlangsung secara interaktif
Paradigma baru pendidikan menekankan Konsepsi tentang siswa dalam Pembelajaran Matematika
bahwa proses pendidikan formal sistem Realistik yaitu:
persekolahan harus memiliki ciri-ciri • Siswa memilik seperangkat konsep alternatif tentang ide-
antara lain (Zamroni, 2000): ide matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya.
• Pendidikan menekankan pada proses • Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk
pembelajaran daripada mengajar pengetahuan itu untuk dirinya sendiri
• Pendidikan diorganisasir dalam suatu • Membentuk pengetahuan merupakan proses perubahan
struktur yang fleksibel yang meliputi penambahan, kreasi, modifikasi,
• Pendidikan memperlakukan peserta penghalusan, penyusunan kembali dan penolakan
didik sebagai individu yang memiliki • Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk diri
karakteristik khusus dan mandiri sendiri berasal dari seperangkat ragam pengalaman
• Pendidikan merupakan proses yang • Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya, dan jenis
berkesinambungan dan senantiasa kelamin mampu memahami dan mengerjakan matematik
berinteraksi dengan lingkungan.
Konsep tentang guru dalam Pembelajaran Matematika Realistik yaitu :
• Guru hanya sebagai fasilitator belajar
• Guru harus mampu membanguan pengajaran yang interaktif
• Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyumbang dalam proses
pembelajaran
• Guru tidak terpaku pada materi dalam kurikulum melainkan harus berperan aktif dalam
mengaitkan materi dengan dunia nyata.
Revitalisasi LTPK perlu diarahkan pada • Mengembangka LKS yang memfasilitasi siswa
pengembangan program program akademik dan agar memperoleh keterampilan hidup (LKS
pembaruan kurikulum. Untuk mendukung harus dibuat mandiri oleh guru dan bukan hanya
pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat maksimal kumpulan soal atau berasal dari sumber tertentu)
guru perlu melakukan 10 langkah • Mengembangkan kegiatan asesmen berupa
pengembangan diantaranya: portofolio dan Authentics Assessment
• Mengembangkan RPP yang memfasilitasi • Mengembangkan kegiatan refleksi siswa dengan
siswa untuk membangun keilmuan dan menyampaikan kesimpulan diskusi
keahliannya kelompoknya

• Mengembangkan Apersepsi sebagai kegiatan • Mendorong siswa mendapatkan kesimpulan


siswa dan bukan kegiatan guru • Mengembangkan media atau alat peraga yang
menunjang
• Mengembangkan kegiatan diskusi kelompok
• Mengembangkan metode pembelajaran yang
• Mengembangkan skema pencapaian
dinamis, kreatif , fleksibel, dan konstektual.
keterampilan hidup
Searah dengan paradigma baru aspek perilaku yang diharapkan dari siswa yaitu:
• Siswa aktif berdiskusi baik mengajukan pertanyaan, menyampaikan gagasan dan bertukar pedapat
serta aktif dalam mencari bahan pelajaran yang mendukung pembelajaran
• Mampu bekerjasama dengan membuat kelompok belajar.
• Bersikap demokratis, baik dalam menyampaikan gagasan, mempertahankan gagasan, serta
menerima gagasan dari orang lain.
• Memiliki kepercayaan diri tinggi.
PENDIDIKAN MATEMATIKA DI ABAD 21

• Abad 21???
• pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan.
• penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan mutlak digunakan

kurikulum 2013 menyikapi tuntutan


Tujuan zaman yang semakin
mengimplementasikan kompetitif serta terus
pembelajaran abad ke-21 berkembang
Pendidikan Nasional abad 21
bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang
sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa
lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber
daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan
berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010).

Pembelajaran
matematika yang
dilaksanakan

mampu memfasilitasi
siswa yang mandiri

mampu mewujudkan
cita-cita bangsa
Keterampilan
Keterampilan belajar abad berpikir kritis
21 (critical
thinking)

4C
Keterampilan Keterampilan
berpikir kreatif komunikasi
(Creative (Communication
Thinking Skill) Skill)

Keterampilan
kolaboratif
(Collaborative
Skill)
BAGAIMANA MATEMATIKA HARUS
DIAJARKAN SECARA EFEKTIF
• Harus mengajarkan keterampilan dasar dan keterampilan tingkat tinggi
• Saat menggunakan teknologi baru kita harus yakin ada keuntungan atau dapat
membebaskan siswa dari aktivitas membosankan
• Matematika dipelajari sebagai satu kesatuan yang terintegrasi
• Membantu siswa belajar matematika menerapkan metode tertentu, mengevaluasi
hasilnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai